Você está na página 1de 65

Putri Luthfiani

^^ a MIDWIFE is like an Angel Without wings ^^

SKIP TO CONTENT
BERANDA
ABOUT
STUDI KASUS KEHAMILAN TRIMESTER 1 (Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T
Air salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014
NOVEMBER 27, 2014 | PUTRILUTHFIANI14
LAPORAN STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NyA G1P0A0H0 DENGAN


USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU DI

BPS LUSI MEILIDAYENI S.SiT, AIR SALO PETOK

KABUPATEN PASAMAN TIMUR PADA

TANGGAL 17-19 OKTOBER 2014

NAMA: PUTRI LUTHFIANI

NIM: 12211244

PRODI DIII KEBIDANAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

2014/2015

LEMBARAN PERSETUJUAN

Laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014 telah
disetujui untuk diseminarkan dihadapan tim penguji laporan studi kasus Prodi DIII
KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.

Padang, November 2014

Pembimbing Akademik

Nur Fadjri Nilakesuma,.S.Keb.Bd

Menyetujui

Prodi DIII Kebidanan

Ketua

Devi Syarief, S.Si.T,M.Keb

LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014 telah
diseminarkan dan dipertahankan dihadapan tim penguji laporan studi kasus
Prodi DIII KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.

Padang, November 2014

Penguji I

Nur Fadjri Nilakesuma,.S.Keb.Bd

Penguji II

Sunesni, S.SiT,M.Biomed

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014

Laporan studi kasus ini penulis susun dalam rangka pencapaian kompetensi PKK
II, dan merupakan salah satu tugas pribadi yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang pada semester
V.

Dalam pembuatan laporan studi kasus ini penulis banyak mendapatkan


bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :

Ibu Nur Fadjri Nilakesuma,.S.Keb.Bd sebagai pembimbing akademik


Ibu Lusi Meilidayeni,S.Si.T sebagai pembimbing klinik
A yang telah bersedia sebagai klien dalam kasus ini
Ibu Devi Syarief,S.Si.T,M.Keb sebagai Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang
Ibu Hj.Elmiyasna K,Skp.M.M. sebagai Ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan dorongan dan
dukungan sehingga studi kasus ini dapat diselesaikan.
Teman-teman mahasiswa yang telah membantu dan memberikan dorongan dan
dalam pembuatan studi kasus ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan studi kasus ini masih belum
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan studi kasus ini dapat memenuhi
tugas akhir PKK II.

Padang,

November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..i

DAFTAR ISI ..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan masalah 1

1.3. Tujuan penulisan. 3

1.4. Manfaat penulisan3

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian 4

2.2. Tanda dan gejala . 4

2.3. Pertumbuhan dan perkembangan janin 8

2.4. Adaptasi anatomi fisiologi 12

2.4. Ketidak nyamanan pada kehamilan TM 1 ... 17

2.6. Kebutuhan ibu hamil TM 1.. 20

2.7. Tanda dan bahaya kehamilan TM 1 . 21

2.8. Pemeriksaan diagnostik . 22

2.9. Konsep dasar asuhan menurut Varney.. 23

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1. Format ANC.29

3.2. Manajemen asuhan kebidanan menurut Varney37

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Pengkajian 45

4.2. Interpretasi.45

4.3. Masalah..46

4.4. Tindakan segera46

4.5. Intervensi.46

4.6. Implementasi..46

4.7. Evaluasi47

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan.... 48

5.2. Saran 49

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan


seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi
gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota
keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat
periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi
seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).

Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu
mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya
masa kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan
normal, tetapi masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang
lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan
erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta
yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
(prawirohardjo, 2009).

Dan sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka dalam
pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu Timbang
berat badan (T1), Ukur tekanan darah (T2), Ukur tinggi fundus uteri (T3),
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4), Pemberian
imunisasi TT (T5), Pemeriksaan Hb (T6), Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan
payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat
kebugaran / senam ibu hamil (T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(T10), Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine
atas indikasi (T12), Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis
gondok (T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
(T14).

Angka kematian ibu dan bayi sampai saat ini masih terjadi masalah utama di
dunia. Menurut data yang diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB yaitu
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan untuk
menurunkan AKI dan AKB namun hasilnya masih belum terlihat nyata. Salah satu
upaya nyata WHO yaitu safe motherhood hanya mampu menurunkan sebagian
kecil dari tingginya AKI dan AKB di dunia (Depkes, 2008).

Sedangkan untuk data di Indonesia cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil yang
telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapat
pelayanan antenatal) di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di bawah target 100
%, dan cakupan K4 ( gambaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai standar atau kebijakan pelayanan antenatal) sebesar 65,90% di
bawah 95% ( Depkes RI,2008).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada tahun 2007
cakupan KI sebesar 84% dibawah target 100%, dan cakupan K4 sebesar 77,34%
dibawah target 95%, begitu di provinsi jawa barat belum mencapai target yang

diinginkan. Kabupaten purwakarta melaporkan bahwa pada tahun 2006 angka


kecukupan kumulatif KI sebesar 81%, cakupan K4 baru mencapai 75% (Dinkes
Purwakarta 2009).

Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk memberikan


asuhan kebidanan pada ibu hamil pada trimester I pada Ny. A di Bidan Praktek
Swasta Lusi Meilidayeni,S.Si.T, Air salo Petok, kec. Pasaman Timur pada tanggal
17 Oktober- 22 November 2014

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi dalam hal penerapan


manajemen kebidanan pada Ny A di BPS Lusi Meilidayeni,S.Si.T, Petok tanggal
17 Oktober- 22 November 2014

1.3. Tujuan penulis

1.3.1 Tujuan umum:

Mampu mendeteksi sedini mungkin masalah atau komplikasi yang


mungkin terjadi pada ibu hamil trimester 1

1.3.2 Tujuan Khusus

Mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil TM 1


Mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada ibu hamil TM 1
Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil
TM 1
Mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera secara mandiri, kolaborasi,
dan rujukan pada ibu hamil TM 1

Mampu merencanakan asuhan yang efektif berdasarkan kebutuhan pada ibu


hamil TM 1
Mampu melaksanakn asuhan secara efisien dan aman pada ibu hamil TM 1
Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil TM 1
1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi institusi pelayanan

Dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam proses


manajemen asuhan pada ibu hamil trimester 1 sesuai dengan standar profesi.

1.4.2 Bagi institusi pendidikan

Laporan ini dapat dijadikan bahan masukan dalam peningkatan dan


pengembangan kurikulum pendidikan Akademi Kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA, khususnya Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan.

1.4.3 Bagi Mahasiswa

Dapat mengembangkan kemampuan berfikir dalam menemukan masalah


dan mencari pemecahan masalah tersebut, serta memberikan pelayanan
bermutu dan sesuai dengan standar kebidanan pada ibu hamil trimester 1.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin


intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Kehamilan matur berlangsung 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu
(Wiknjosastro, 1996).

Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan


didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)

Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu


pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual
muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil,
nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara ibu
karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah meningkat, flek yang
terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi
melekatkan diri ke dinding rahim.

2.2.

Tanda Gejala Kehamilan

Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian


terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :

Kemungkinan
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :

Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan


Pada pemeriksaan dijumpai :
1) Tanda Hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri


sedemikian lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior
dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks

2) Tanda Piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan


pembesaran tersebut.

3) Tanda Chadwicks

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda

4) Kontraksi Braxton hicks

Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi
keras karena berkontraksi.

5) Teraba Ballottement

Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan


dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang
dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan
amnion dan kemudian kembali keposisi semula.

Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.


Sebagian kemungkinan positif palsu.

Tidak Pasti
Amenore (tidak adanya menstruasi)

Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang


menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena
itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir,
agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan
akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)


Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut
juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.
Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering,
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum (Wiknjosastro, 2008).

Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada
bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
(Wiknjosastro, 2008).

Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke
ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).

Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau
pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering
dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).

Mammae menjadi tegang dan membesar

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan


pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di
mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).

Anoreksia (tidak nafsu makan)


Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu
nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian
makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan
(Wiknjosastro, 2008 ).

Konstipasi dan Obstipasi


Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro,
2008).

Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih
hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam
(linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).

Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester
satu (Wiknjosastro, 2008 ).

Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan
terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada
trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan
muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea,
kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).

Pasti
Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu
sesudah pembuahan
Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan
stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika
kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu.
Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.
Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
2.3

Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama

Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda.


Banyak perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3
bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang
yang cepat bagi bayi anda.

2.3.1 Konsepsi

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu
ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.

Fertilisasi
Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di ampula
tuba (tuba falopii). Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan
mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel telur sehingga siap dibuahi.
Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat melintasi zona pelusida dan
masuk ke vitelus. Ovum, yang tidak memiliki kekuatan daya penggerak,
digerakkan oleh silia dan peristatik kontraksi otot tuba. Pada saat ini serviks,
dipengaruhi oleh estrogen mensekresi aliran mukus asam yang menarik
spermatozoa. Saat berhubungan, sekitar 300 juta sperma tersimpan pada forniks
vagina. sperma mencapai mukus serviks akan bertahan hidup lalu mendorong
diri sendiri maju ke tuba uterin, sementara sisanya dihancurkan oleh media asam
vagina. lebih banyak yang mati dalam perjalanan di sepanjang uterus dan hanya
seribu yang mampu mencapai tuba dan bertemu dengan ovum.

Hanya pada perjalanan inilah sperma akhirnya matang dan mampu


melepaskan enzim hialuronidase yang memungkinkan terjadinya penetrasi
terhadap zona pelusida serta membran sel disekitar ovum. Banyak sperma
dibutuhkan pada masa ini, namun hanya satu yang bisa memasuki ovum.
Setelahnya membran ditutup untuk mencegah masuknya sperma yang lain dan
inti dari dua sel ini bersatu. Sperma dan ovum masing-masing menyumbangkan
setengah dari kromosom untuk membuatnya berjumlah 46. Sperma dan ovum
yang dibuahi disebut zigot. Baik sperma maupun ovum tidak dapat bertahan
lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila hubungan seksual
dilakukan 48 jam sebelum atau 24 jam setelah masa ovulasi. Selanjutnya
konsepsi akan berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Implantasi
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot
yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya.

2.3.2

Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

Minggu ke 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah
disiapkan.

Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan
bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini
kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio
akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada
waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu
ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm.
selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu
mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.

Minggu ke 3

Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi
organ-organ tubuh sederhana, yaitu :

Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit
dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Selsel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan
manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan
tubuh.

Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung,
pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.

Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum,
paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran
paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki
dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan
penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi
sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum
allantois.

Minggu ke 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran
pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang
yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem
peredaran darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak,
lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang,
plasenta tumbuh sempurna.

Minggu ke 5

Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong


(CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong
tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg
menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki
dan tangan berupa benjolan.

Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui
jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat
diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat
dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala.
Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan
muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu,
karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas
dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang
pada hari ke 40-50.

Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.

Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari
massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan
dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian
luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan
histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat
kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar
kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan
dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari
sistem duktus Wolfii.

Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara
garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal.
Tungkai bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan
laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna
dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi
oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama
minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.

2.4.

2.4.1.

Adaptasi Anatomi dan Fisiologi

Sistem Reproduksi

Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus
dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan
12 minggu.

Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen
bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi
lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan.

Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat
ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu
awal kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron
dalam jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum gravidarum akan

meneruskan funsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur


16 minggu.

Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon
somatomamotropin,estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan
asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron
menambah sel-sel asinus pada payudara.

Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan


perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian
payudara di persiapakan untuk laktasi. Disamping itu perubahan progesteron
dan somatomatropin terbentuk lemak di sekitar alveolua-alveolus, sehingga
payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar, lebih tegang dan
tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi.
Lemak yang muncul di aerola primer disebut lemak tuberkel montgomery.
Grandula montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan aerola mamae.

2.4.2.

Sistem Endokrin

Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid,
dan akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat
jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.

Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang
menyebabkan perempuan hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon
adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon
meningkat.

Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan

peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan


iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan
laju filtrasi glomerolus.

Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi
lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan
ini terjadi sejak usia 12 minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas
menekan produksi ACTH, disimpulkan adanya gangguan mekanisme feed-back.
Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat mempunyai efek yang berlawanan
terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya
asam lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat penyebaran
glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi.

2.4.3.

Sistem Kekebalan

HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu,
kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan
hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada
kadar ini, hingga aterm.

2.4.4

Sistem Perkemihan

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh


estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat
sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran
uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.

2.4.5.

Sistem Pencernaan

Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntahmuntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus
(mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).

2.4.6.

Sistem Musculoskeletal

Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
ligamen pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir
kehamilan dan saat kelahiran.

2.4.7

Sistem Kardiovaskuler

Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami


hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung.
pembesaran uterus menekan jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang
kuat membantu jantung mengalirkan darah keluar jantung ke bagian atas tubuh,
juga menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi yang perubahannya sama
dengan iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada
perempuan hamil normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah
adalah normal.

2.4.8

Sistem Integumen

Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan


perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara,
linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

2.4.9

Metabolisme

Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan
janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan
kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai
kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. (baca juga kuliah
diabetes mellitus) Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan
normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna
karena :

ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat


produksi glukosa dari hati menurun
produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
aktifitas ekskresi ginjal meningkat
efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta
lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi
juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

2.4.10 .

Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya adaptasi


ibu terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukkan
bahwa berat badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis
yang terjadi pada masa kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida
untuk menambah berat badan pada masa kehamilan.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan : adanya


edema, proses metabolisme, pola makan, muntah atau diare, dan merokok.

2.4.11. Sistem Pernafasan

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga


terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

2.4.12. Sistem Persyarafan

Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada
ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem saraf
(otak dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu ke4, sewaktu saraf mulai berkembang. Pada minggu ke-6 kehamilan, divisi utama
dari sistem saraf pusat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak depan, otak
tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada minggu ke-7 otak depan
terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi hemisfer otak, disebut hemisfer
serebra.

2.5.
Psikososial

Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi

2.5.1.

Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I

Morning Sickness, mual dan muntah


Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan
berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut
sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Sering buang air kecil


Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang
pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih
sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.

Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

2.5.2.

Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami


perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :

Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus
kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya
frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan

mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya


sebagai seorang ibu.

Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)


Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya
sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang
terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan
menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya
dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk
kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa
persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan
semangat dari orang-orang terdekatnya.

Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)


Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu
titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitasaktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari
tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat
anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

Tahap Akhir (perjanjian)


Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia
tetap mengadakan perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin
menepati janji mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat
berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir
kelak.

Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:

Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan
kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.
2.5.3.

Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan

Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan perasaan :


marah, tertekan, bersalah, bingung, was was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini
biasanya ditandai dengan gejala gejala :

Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.


Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
Senantiasa berfikiran negatif.
Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
Tiba-tiba takut atau gugup.
Tidak bisa memusatkan perhatian.
Lebih sering lupa.
Rasa bingung dan bersalah.
Makan amat sedikit atau amat banyak.
Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
Kehilangan kepercayaan dan harga diri.
Apabila kondisi kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu
maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya
memerlukan adanya pengobatan.

2.6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I

Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat
pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin.
Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.

Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan
perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil.
Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan

Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit,
karena funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga
menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air bersih

Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan
menekan kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan
peristaltik usus menurun sehingga terjadi konstipasi.

Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah

Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4
minggu.

Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna
menunjang kesehatan ibu dan janin.

Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

2.7. Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester I

Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu
termasuk tanda-tanda vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)

Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.

Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan


hati, komplikasi lain perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah ketika muntah.

Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan
evaluasi uterus, dan lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.

Sakit kepala hebat


Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat

Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat

Odema pada wajah, kaki, dan tangan

Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang


mengandung protein dan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta
lemak

Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejalagejala sakit kepala, mual, dan nyeri uluh hati

Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.

Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak,


dan kompres untuk menurunkan suhu.

2.8

Pemeriksaan Diagnostik

Tes urine kehamilan (Tes HCG)


Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu
setelah koitus)
Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold

Pemeriksaan USG
Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
Pemeriksaan Rontgen
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila
Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Varney

Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah. Proses ini


merupakan sebuah metode dengan pengorganisasian pemikiran dan tindakantindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun
bagi tenaga kesehatan. Proses ini menguraikan bagaimana prilaku yang
diharapkan dari pemberi asuhan. Proses manajemen ini bukan hanya terdiri dari
pemikiran dan tindakan saja melainkan juga prilaku pada setiap langkah agar
pelayanan yang komprehensif dan aman dapat di capai. Dengan demikian proses
manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang
menyatukan pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang terpisah-pisah
menjadi satu kesatuan yang berfokus pada manajemen klien. (Varney,1997)

Proses manajemen menurut Varney (1997) terdiri dari 7 langkah yang berurutan
dimana setiap langkah di sempurnakan secara periodik. Proses di mulai dengan
mengumpulkan data dasar & berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun.

Langkah-langkah penerapan manajemen kebidanan di lakukan secara


berkesinambungan, yaitu:

Pengumpulan data
Pengkajian adalah pendekatan secara sistematis untuk mengumpulkan data,
menganalisis data sehingga dapat diketahui masalah dan keadaan pasien. Pada
langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Data data yang
dikumpulkan meliputi :

Data subjektif
Biodata dan identitas pasiendan suami
Yang perlu dikaji : Nama ibu dan suami, umur, suku/bangsa, pendidikan
pekerjaan, alamat.

Tujuan dilakukan anamnesa ini untuk mengidentifikasi (mengenal) pasien lebih


dekat.

Keluhan utama

Merupakan alasan utama pasien untuk datang ke BPS dan mengetahui keluhan
pasien.

Riwayat penyakit kehamilan (perdarahan, pre-eklamsia, eklamsia, penyakit


kelamin, anemia, dll ).
Kebiasaan waktu hamil (Makan, Obat-obatan/ jamu, Merokok dll)
Riwayat persalinan sekarang (Jenis persalinan, ditolong, lama persalinan,
ketuban, panjang tali pusat, plasenta, komplikasi persalinan pada ibu dab bayi,
keadaan BBL). Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan riwayat penyakit
atau kelainann yang diderita ibu.
Data objektif
Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dari pemeriksaan umum dan
khusus.

Pemeriksaan umum
Secara teori kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik
yang mencakup kesadaran, tekanan darah,nadi, pernafasan, suhu, tinggi badan,
berat badan dan keadaan umum pasien.

Keadaan normal yaitu apabila kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi


82x/I, pernafasan 22x/i, BB sebelum hamil 48 Kg, BB saat hamil 52 Kg, TB 155
cm, LILA 23,7 cm.

Pemeriksaan khusus
Inspeksi secaha head to toe dalam batas normal

Leopold, I, II dan II : Ballotemen (+)

Pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bias di dengar dan di ukur

Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yaitu reflek patella Kiri (+) kanan (+).
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hb 9,8 gram %, protein urine (-), glukosa urine (-), USG dan CTG
belum dilakukan.

Interpretasi data
Diagnosa Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup tunggal intra
uterin, ballotemen (+), jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Dasar :

Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya


Bayi baru lahir spontan pukul 13.50wib pada tanggal 30-10-2012
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan fisik
Refleks
Masalah : tidak ada

Kebutuhan :

Informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan


jaga kehangatan bayi
Bedung bayi lalu posisikan bayi miring
Berikan bayi pada ibu untuk disusukan,setelah ibu selesai dibersihkan
Diagnosa potensial
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan di
tuntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan
masalah potensial yang terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar
masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi.

Tindakan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi pasien. Langkah ini mencerminkan kesenambungan dari
proses penatalaksanaan kebidanan. Selama masalah masih bisa diatasi belum
dibutuhkan tindakan segera.

Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan
oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnisa yang telah teridentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi pasien atau dari masalah yang berkaitan tetapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi terhadap pasien tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan atau
konseling dan apakah perlu merujuk pasien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi kulturasi atau masalah psikologis.

Intervensi pasien yang mungkin dilakukan seperti, jelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaan, informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan, jaga kehangatan bayi, bedung bayi lalu posisikan bayi miring,
berikan bayi pada ibu untuk disusukan setelah ibu selesai dibersihkan, mandikan
bayi, lakukan perawatan tali pusat, anjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin, jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, datang ke
posyandu untuk mendapatkan imunisasi.

Implementasi
Pada langkah ini rencana menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke lima dilaksanakan secara aman dan efisien. Perencanaan ini dibuat
dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh pasien atau
anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri,
bidan tetap bertanggung jawab untuk mengarahkan penatalaksanaannya.

Dalam kondisi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani


pasien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam
penatalaksanaan asuhan bagi pasien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Pelaksanaan
yang efesien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan
asuhan pasien.

Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.

Langkah-langkah proses pelaksanaan umumnya merupakan pengkajian


yang memperjelaskan proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta
berorientasi pada proses klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut
berlangsung di dalam situasi klinik dan dua langkah terakir tergantung pada
pasien dan situasi klinik.

Kemungkinan hasil evaluasi yang ditemukan adalah :

Tercapainya seluruh perencanaan tindakan


Tercapainya sebagian dari perencanaan tindakan sehingga dibutuhkan revisi.
Hasil evaluasi dari penanganan yang telah dilakukan terhadap kasus ini berupa :
ibu dan keluarga paham dengan penjelasan yang diberikan dan mampu untuk
mengulangi asuhan yang telah diberikan.

BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NyA G1P0A0H0 DENGAN


USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU DI

BPS LUSI MEILIDAYENI S.SiT, AIR SALO PETOK

KAB. PASAMAN TIMUR TANGGAL

17-20 OKTOBER 2014

Tanggal Masuk

: 17-10-2014

No. Register

Pengumpulan data
Biodata
Nama Ibu
Umur

:Ny. A
:20 tahun

Suku/bangsa

:Minang /Indonesia

Agama

:Islam

Pendidikan

:SMA

Pekerjaan

:IRT

Alamat

:Petok

Nama Suami : Tn. H


Umur

: 24 tahun

Suku/bangsa : Minang /Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Petok

ANAMNESA
Tanggal : 17 oktober 2014 Pukul : 19.15 WIB
Keluhan Utama : Tidak Ada

Alasan Kunjungan saat ini

Kunjungan Pertama

Kunjungan Ulang

Keluhan

Riwayat Menstruasi
Menarche

: Umur 12 tahun Lamanya

Siklus

: 28 hari

Banyaknya

:7

Disminorrhoe : ada

: 2x ganti pembalut

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada
Riwayat kehamilan sekarang
Hari pertama haid terakhir : 29 Agustus 2014
Keluhan-keluhan pada :
Trimester 1

: Mual muntah

Trimester II

Trimester III

Kapan pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu : Belum dirasakan ibu
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : Belum dirasakan ibu
Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu,
Rasa mual

: Tidak ada

Mual dan muntah yang lama

: Tidak ada

Nyeri perut

: Tidak ada

Panas, menggigil

: Tidak ada

Sakit kepala berat/terus menerus

: Tidak ada

Penglihatan kabur

: Tidak ada

Rasa nyeri/panas pada waktu BAK

: Tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam

: Tidak ada

Rasa gatal pada vulva, vagina, dan sekitarnya

: Tidak ada

Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai

: Tidak ada

Oedema

: Tidak ada

Obat/suplemen termasuk jamu-jamuan yang : Tidak ada


di konsumsi

Imunisasi
TT1

TT2

TT3

TT4

TT5

Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita :
Penyakit jantung

: Tidak ada

Hipertensi

: Tidak ada

Diabetes Melitus

: Tidak ada

Anemia berat

: Tidak ada

Liver

: Tidak ada

PMS/HIV/AIDS

: Tidak ada

Malaria

: Tidak ada

Tuberculosis

: Tidak ada

Riwayat alergi
Jenis makanan

: Buah markisa

Jenis obat-obatan

: Tidak ada

Riwayat trasnfusi darah : Tidak pernah


Riwayat operasi dinding rahim : Tidak ada
Riwayat pernah mengalami kelainan jiwa : Tidak pernah
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat penyakit keturunan
Jantung

: Tidak ada

Hipertensi : Tidak ada

DM

: Tidak ada

Asma

: Tidak ada

Epilepsi

: Tidak ada

Riwayat keturunan kembar

: Tidak ada

Riwayat psikososial
Kehamilan ini : Direncanakan
Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik
Respon suami dan keluarga terhadap : Baik
kehamilan ibu

Hubungan dengan suami/keluarga : Baik


Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Takut anak lahir cacat
Riwayat perkawinan
Kawin umur

: 20 tahun

Setelah kawin berapa lama baru hamil

: 2 minggu

Keadaan ekonomi
Penghasilan perbulan

: Rp 1.500.000

Jumlah anggota keluarga yang ditanggung : 2 Orang

Penghasilan perkapita

: Rp 750.000

Kebiasaan hidup sehari-hari


personal Hygiene
Mandi

: 2x sehari

Sikat gigi

: 3x sehari

Keramas

Ganti pakaian dalam

Pola makan dan minum


Sebelum hamil :
Pagi

: nasi + lauk+ sayur

Siang : nasi + lauk+ sayur

Malam : nasi + lauk+ sayur

Saat kehamilan sekarang :


Pagi

: nasi +lauk+ sayur+ susu+buah

: 3x seminggu

: 5-6x sehari

Siang : nasi +lauk+ sayur+kreakers+buah

Malam : nasi +lauk+ sayur+ susu

Masalah gangguan pencernaan

: Tidak ada

Perubahan pola makan yang dialami pada kehamilan ( termasuk ngidam, nafsu
makan, dan lain-lain) : Tidak ada

Pola eliminasi
BAK
Frek

: 5-6x sehari

Warna

: Kuning jernih

Keluhan

: Tidak ada

BAB
Frek

: 1x sehari

Warna

: kuning kecoklatan

Konsitensi

: Lembek

Keluhan

: Tidak ada

Pola istirahat
Istirahat siang

: 1 jam

Istirahat malam

: 9 jam

Aktifitas sehari-hari
Beban kerja

: Tidak ada

Olah raga

: Jalan pagi

Kegiatan spiritual

: Sholat

Hubungan seksual : Tidak ada keluhan


Kebiasaan yyang merugikan kesehatan
Kebiasaan merokok, minuman keras,

: Tidak ada

konsumsi obat-obatan terlarang

Budaya yang merugikan kesehatan

Persiapan untuk kegawatdaruratan


Pengambil keputusan yang berhubungan : Suami
dengan kesehatan ibu

Tempat persalinan yang diinginkan : BPS


Petugas kesehatan yang diinginkan : Bidan
oleh ibu untuk menolong persalinan

Persiapan donor darah : Tidak ada


Persiapan biaya persalinan : Ada
Persiapan transportasi : Ada

: Tidak ada

Golongan darah :Tidak tau


Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
Pemeriksaan Umum
Kesadaran

: CMC

TD

: 110/70 mmHg

Nadi

: 82x/i

Suhu

: 36 C

Pernafasan

: 22x/i

BB sebelum hamil : 48 Kg

BB setelah hamil

: 52 Kg

TB

: 155 Cm

LILA

: 23,7 Cm

Pemeriksaan khusus
Inspeksi
Kepala

: Bersih

Rambut

: Bersih

Mata

: Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikhterik

Muka

: tidak pucat dan tidak eodema

Mulut

: Bersih

Gigi

: Tidak ada karies

Leher

: Tidak ada kelainan atau pembengkakan

Payudara

: simetris

: kiri-kanan

Aerola mamae

: hyperpigmentasi

Papilla mamae

: menonjol

Kolostrum/cairan lain

: belum keluar

Abdomen

: Bekas luka operasi

: Tidak ada

Pembesaran perut
Striae

: sesuai dedngan usia kehamilan


: Ada

Linea alba

: Ada

Genetalia

: Kemerahan

Pembengkakan

: Tidak ada

Varices

: Tidak ada

Eodema

: Tidak ada

: Tidak ada

Eksremitas

Atas
Eodema

: Tidak ada

Sianosis

: Tidak ada

Pergerakan

: (+)

Bawah
Eodema

: Tidak ada

Sianosis

: Tidak ada

Pergerakan

: (+)

Palpasi
Leopold

Leopold 1

: Ballotemen (+)

Leopold II

: Ballotemen (+)

Leopold III

: Ballotemen (+)

Leopold IV

: Belum dilakukan

Mc. Donald

: Belum dapat diukur

TBBJ

: belum dapat di hitung

Auskultasi
BJJ

Frekuensi/irama

: Belum dapat di dengar

: Belum dapat dihitung

Intensitas

: Belum dapat di dengar

Perkusi
Reflek patella kanan

Reflek patella kiri

: (+)

: (+)

Pemeriksaan panggul luar


Distansia spinarum

: Tidak dilakukan

Distansia cristarum

: Tidak dilakukan

Conjugate eksterna

Lingkar panggul

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium

: Tidak dilakukan

: Tidak dilakukan

Hb

: 9.2 gram%

Protein urine

:()

Glukosa urine

:()

USG

: Belum dilakukan

CTG

: Tidak dilakukan

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NyA G1P0A0H0 DENGAN

USIA KEHAMILAN 6-7 MINGGU DI BPS LUSI MEILIDAYENI S.SiT,

AIR SALO PETOK KABUPATEN PASAMAN TIMUR

PADA TANGGAL 17-20 OKTOBER 2014

Pengumpulan Data Interpretasi Data

Diagnosa

/masalah potensial

Tindakan segera

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Tanggal: 17 -10-2014
Pukul : 19.03 wib

DS :

1.Ibu mengatakan ini kehamilan anak pertama dan Tidak pernah keguguran

2.Ibu mengatakan kadang ia mual dan muntah apabila mencium bau anyir atau
busuk

3.Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronik dan menular beserta
keluarga

4.Ibu mengatakan tidak ada alergi terhadap obat maupun makanan apapun

5.HPHT : 16-11-2010

DO :

Keadaan umum ibu dan janin baik,

TP : 05-06-2015

TTV :

TD

Nadi

Suhu

: 110/70mmHg

: 82 x/m

: 36o C

Palpasi
TFU

: Belum bisa diraba

Pernafasan : 22x/menit

Leopold I : ballotemen (+)


xipuedeus (MD = 29cm)
: menentukan letak bokong

: 3 jari diatas prosesus


Leopold 1

Leopold II : ballotemen (+)


Leopold II : ballotemen (+)
Leopold IV: belum dilakukan

TBBJ : 2790 gram

Tanggal : 18-10-2014

Jam

: 14.45 wib

DS:

1.Ibu mengatakan sudah mengurangi memakan makanan yang berminyak

2.Ibu mengatakan mual dan muntahnya sudah berkurang

DO :

Keadaan umum ibu dan janin baik,

TP : 05-06-2015

TTV :

TD

Nadi

: 120/70mmHg

: 80 x/m

Pernafasan : 20x/menit

Suhu

: 36,7 o C

Palpasi
TFU

: Belum bisa diraba

Leopold I : ballotemen (+)


xipuedeus (MD = 29cm)
: menentukan letak bokong

: 3 jari diatas prosesus


Leopold 1

Leopold II : ballotemen (+)


Leopold II : ballotemen (+)
Leopold IV: belum dilakukan

TBBJ : 2790 gr

Tanggal : 19-10-2014

Jam

: 13.35 wib

1. ibu mengatakan mual muntahnya sudah hilang

2. ibu mengatakan sudah terbiasa dengan keadaan dan perubahan yang


dialaminya.

3.ibu mengatakan senang dengan kehamilannya

DO :

Keadaan umum ibu dan janin baik,

TP : 05-06-2015

TTV :

TD

: 110/70mmHg

Nadi

: 79 x/m

Suhu

: 36o C

RR

: 19x/menit

Palpasi
TFU : Belum bisa diraba

Leopold I : ballotemen (+)


xipuedeus (MD = 29cm)
: menentukan letak bokong

: 3 jari diatas prosesus


Leopold 1

Leopold II : ballotemen (+)


Leopold II : ballotemen (+)
Leopold IV: belum dilakukan

Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.
Dasar :

1. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama

2. Ibu mengatakan sudah tidak datang haid hampir 2 bulan yang lalu

3. Ibu mengatakan, perutnya tidak nyeri saat di palpasi

4. TTV dalam batas normal

TD

: 110/70mmHg

Nadi

: 82 x/m

RR

: 22x/menit

Suhu : 36 o C

Kebutuhan ibu:

1. Istirahat

2. Mengkonsumsi makanan bergizi

3. Mengurangi kerja berat

4. Menjaga personal hygiene

5. KIE

Masalah : Mual muntah

Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.

Dasar :

1. Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.

2. Ibu mengatakan sudah mulai beradaptasi dengan kondisinya saat ini.

3. TTV :

TD

: 120/70mmHg

Nadi

Suhu

: 80 x/m

Pernafasan : 20x/menit

: 36,7 o C

Kebutuhan ibu :

1. Istirahat

2. Hidrasi dan nutrisi

3. Menjaga personal hygiene

Masalah : Tidak ada

Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.

Masalah : tidak ada

Emesis
Tidak ada

Tidak ada

Menurangi makan yang berminyak dan ber aroma tajam/anyir.


Tidak ada

Tidak ada

1. Lakukan Informed consent, dan pendekatan kepada ibu.


2.Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.

3. Beritahu asupan nutrisi yang baik

4. Beritahu ibu untuk menghindari makanan yang berminyak banyak dan


merangsang mual.

5. Ajurkan ibu untuk istirhat yang cukup

6.

Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan.

7.

bemberikan ibu vitamin sesuai kebutuhan

8.

Beritahu jadwal kunjungan ulang.

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga

2. Beritahu ibu untuk tidak terlalu capek

3. Beritahu ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi

4. Beritahu ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil

1. Beritahu ibu tentang kondisi nya saat ini

2. Ingetkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe

3. Ingatkan ibu untuk mempersiapkan persalinannya dari sekarang

4. Ingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan

1.

Melakukan informed consent dan pendekatan kepada ibu

2.
Memeritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan janin saat ini
dalam batas normal.

TTV :

TD

: 110/70mmHg

Nadi : 82 x/m

RR

: 22x/menit

Suhu : 36 o C

DJJ

: belum bisa terdengar

3.
Memeritahu aturan nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buahbuahan.serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti (bayem, kangkung, kacangkacngan dls.)

4.
Memberitahu ibu untuk menghindari dan mengurangi makanan yang
berminyak banyak dan merangsang mual.

5.

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

6.
Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan, seperti nyeri kepala
yang hebat, penglihatan kabur, bengkak muka dan kaki, nyeri perut / ulu hati,
dan pendarahan pervaginam.

7.

Memberikan ibu vitamin, yaitu

B6 (11)

B1 (11)

Neorofa (31)

Lexaprame (21)

8.
Memeritahu ibu tanda tanda dimulainya persalinan, seperti, mulas yang
semakin sering, keluar air-air, keluar lendir campur darah dan adanya
pembukaan jalan lahir. Beritahu jadwal kunjungan ulang yaitu pada 2 minggu
berikutnya atau bila ada keluhan.

1.
Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan janin saat ini dalam
batas normal.

TTV :

TD

: 120/70mmHg

Nadi : 80 x/m

RR

: 20x/menit

Suhu : 36,7 o C

2.

Memberitahu ibu untuk tidak terlalu capek

3.

Memberitahu ibu untuk tetaap mengkonsumsi makanan yang bergizi

4.

Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil

1. memberitahu ibu kondisinya saat ini

TTV :

TD

: 110/70mmHg

Nadi : 79 x/m

RR

: 19x/menit

Suhu : 36o C

2.

mengetkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe

3.

mengatkan ibu untuk mempersiapkan persalinannya dari sekarang

4.

mengatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan

1.

Ibu telah setuju, dan melakukan informed consent

2.

Ibu paham, dan mengerti dengan keadaanya

3.

Ibu paham dan akan melakukannya

4.

Ibu mengerti dan bersedia untuk menguranginya

5.

Ibu sudah beristirahat dengan cukup

6.

Ibu sudah tau dan mengerti tentang bahaya pada kehamilan TM 1

7.

Ibu mengatakan, bersedia meminumnya

8.

Ibu mengerti dan mau berkunjung lagi

1. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini.

2. Ibu mengerti dan tidak akan melakukan kerja berat.

3. Ibu mengerti dan mau mengkonsumsinya

4. Ibu memahami dan mau membeli dan meminumnya

1.

Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini

2.

Ibu bersedia mengkonsumsi tablet fe

3.

Ibu telah mempersiapkan persalinannya

4.

Ibu bersedia untuk berkunjung lagi

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada NyA dengan tahap-tahap


manajemen asuhan kebidanan terdiri dari pengkajian, interpretasi data,
diagnosa/ masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi, dan
evaluasi, maka pembahasannya adalah :

Pengkajian
Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup intra uterine
ballotemen (+) jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik. Keadaan normal yaitu
kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi 82x/I, pernafasan 22x/i, BB sebelum
hamil 48 Kg, BB saat hamil 52 Kg, TB 155 cm, LILA 23,7 cm. Inspeksi secaha
head to toe dalam batas normal, Leopold, I, II dan II : Ballotemen (+),
pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bisa di dengar dan di ukur, reflek
patella ki-ka (+), Hb 9,8 gram %, protein urine (-), glukosa urine (-), USG dan CTG
belum dilakukan.

Interpretasi
Diagnosa
: Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup intra
uterine ballotemen (+) jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik

Masalah

: Saat ini tidak ada

Kebutuhan,

Informasi hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga


Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat
Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi
Ingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil
Beritahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak banyak.
Beritahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.

Anjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya sekali sebulan ke tenaga


kesehatan.
Masalah/ diagnosa potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi adalah emesis atau hyperemesis pada
ibu hamil trimester 1.

Tindakan Segera
Tindakan segera yang dilakukan adalah dengan mengurangi makan yang
berminyak banyak seperti gulai gulaian, karena dapat merangsang mual pada
ibu hamil tersebut.

Intervensi
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat
Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi
Ingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil
Beritahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak banyak.
Beritahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.
Anjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya sekali sebulan ke tenaga
kesehatan.
Implementasi
Pada tahap pelaksanaan semua rencana tindakan yang telah disusun sudah
terlaksana dengan baik. Dan tidak ada hambatan dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil trimester 1 tersebut.

Evaluasi
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan ibu sudah melakukan
semua saran tersebut dengan sangat baik.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pengkajian data pada ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu dengan
menggunakan format pengumpulan data berupa data subjektif dan data objektif
yang didapatkan dari anamnesa dan hasil pemeriksaan pada ibu hamil tersebut
Diagnosa kebidanan pada ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu
didapatkan dari interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan
pada ibu tersebut.
Identifikasi adanya masalah potensial yang terjadi pada ibu hamil NyA usia
kehamilan 6-7 minggu didapatkan berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah
diidentifikasi dan mengantisipasi agar masalah atau diagnosis tersebut tidak
terjadi.
Identifikasi diperlukannya tindakan segera secara mandiri,yaitu untuk mencegah
hyperemesis pada ibu hamil NyA
Rencanakan asuhan yang diberikan sudah efektif berdasarkan kebutuhan pada
ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu
Pelaksanakan asuhan diberikan secara efisien dan aman pada ibu hamil NyA
usia kehamilan 6-7 minggu sesuai dengan rencana asuhan.
Evaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil NyA usia kehamilan
6-7 minggu sudah dilakukan, rencana asuhan yang sudah diberikan sudah
dilaksanakan dengan baik.
Pendokumentasi hasil asuhan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil NyA usia
kehamilan 6-7 minggu dengan manajmeen varney tujuh langkah.
5.2. Saran

Berdasarkan pembinaan dan penerapan manajemen asuhan kebidanan yang


telah dilaksanakan, maka penulis memberikan saran kepada :

Institusi pendidikan
Diharapkan untuk menambah sumber referensi buku di perpustakaan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang sehingga memudahkan mahasiswa dalam membuat
tugas, makalah, dan lain sebagainya.

Bidan
Diharapkan kepada bidan agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang
sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal sehingga tercapainya pelayanan
kesehatan yang bermutu dan komprehensif. Seperti :

Dapat mengetahui atau mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
hamil trimester 1
Dapat mensupor dan meyakinkan ibu bahwa kehamilannya itu adalah suatu
anugrah yang diberikan tuhan
Meyakinkan ibu agar dia mau berkunjung rutin, minimal 4 kali, yaitu 1x pada
trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 2x pada trimester 3.
Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan kebidanan
yang komprehensif dan sesuai dengan protap yang tepat sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan keadaannya. Dan mahasiswapun
dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan standar dan etika profesi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. diakses tanggal 21


September 2012 pukul 23 : 04

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha


Ilmu

Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo
Publisher

Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil. diakses tanggal 21 September


2012 pukul 20 : 00

Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Syahputra, Adi. 2012. Perubahan Anatomi dan Adaptasi. diakses tanggal 23


September 2012 pukul 17 : 58

Wibowo, Fuadi. 2009. Asuhan Keperawatan Trimester Pertama. diakses tanggal


21 September 2012 pukul 22 : 30

Tentang iklan-iklan ini

Share this:
TwitterFacebook1Google

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...


DATE

November 2014
S

Jul

Jan
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

My Instagram (^^)v

Just ONE DAY Happy Graduated sayankkk REZA PUSPITA SARI,S.Pd In


the end, they'll judge me anyway..
So Whatever~
Likee

Navigasi pos

BLOG DI WORDPRESS.COM.
Ikuti
:)

Você também pode gostar