Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKIP TO CONTENT
BERANDA
ABOUT
STUDI KASUS KEHAMILAN TRIMESTER 1 (Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T
Air salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014
NOVEMBER 27, 2014 | PUTRILUTHFIANI14
LAPORAN STUDI KASUS
NIM: 12211244
2014/2015
LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014 telah
disetujui untuk diseminarkan dihadapan tim penguji laporan studi kasus Prodi DIII
KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Pembimbing Akademik
Menyetujui
Ketua
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014 telah
diseminarkan dan dipertahankan dihadapan tim penguji laporan studi kasus
Prodi DIII KEBIDANAN STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Penguji I
Penguji II
Sunesni, S.SiT,M.Biomed
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan studi kasus dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NyA G1P0A0H0 Usia kehamilan 6-7 Minggu di BPS Lusi Meilidayeni S.Si.T Air
salo, Petok Kabupaten Pasaman Timur Tanggal 17-19 Oktober 2014
Laporan studi kasus ini penulis susun dalam rangka pencapaian kompetensi PKK
II, dan merupakan salah satu tugas pribadi yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang pada semester
V.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan studi kasus ini masih belum
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan studi kasus ini dapat memenuhi
tugas akhir PKK II.
Padang,
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Pengertian 4
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pengkajian 45
4.2. Interpretasi.45
4.3. Masalah..46
4.5. Intervensi.46
4.6. Implementasi..46
4.7. Evaluasi47
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.... 48
5.2. Saran 49
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu
mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya
masa kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan
normal, tetapi masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang
lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan
erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta
yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan
(prawirohardjo, 2009).
Dan sesuai kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan ibu hamil maka dalam
pemeriksaan kehamilan harus sesuai (14T) menurut taufik, 2011 yaitu Timbang
berat badan (T1), Ukur tekanan darah (T2), Ukur tinggi fundus uteri (T3),
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4), Pemberian
imunisasi TT (T5), Pemeriksaan Hb (T6), Pemeriksaan VDRL (T7), Perawatan
payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat
kebugaran / senam ibu hamil (T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(T10), Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine
atas indikasi (T12), Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis
gondok (T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
(T14).
Angka kematian ibu dan bayi sampai saat ini masih terjadi masalah utama di
dunia. Menurut data yang diperoleh WHO pada tahun 2009 AKI dan AKB yaitu
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengupayakan berbagai kegiatan untuk
menurunkan AKI dan AKB namun hasilnya masih belum terlihat nyata. Salah satu
upaya nyata WHO yaitu safe motherhood hanya mampu menurunkan sebagian
kecil dari tingginya AKI dan AKB di dunia (Depkes, 2008).
Sedangkan untuk data di Indonesia cakupan K1 (akses pelayanan ibu hamil yang
telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapat
pelayanan antenatal) di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di bawah target 100
%, dan cakupan K4 ( gambaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai standar atau kebijakan pelayanan antenatal) sebesar 65,90% di
bawah 95% ( Depkes RI,2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada tahun 2007
cakupan KI sebesar 84% dibawah target 100%, dan cakupan K4 sebesar 77,34%
dibawah target 95%, begitu di provinsi jawa barat belum mencapai target yang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian
2.2.
Kemungkinan
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :
2) Tanda Piscaseck
3) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi
keras karena berkontraksi.
5) Teraba Ballottement
Tidak Pasti
Amenore (tidak adanya menstruasi)
Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada
bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
(Wiknjosastro, 2008).
Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke
ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau
pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering
dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah
kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam
karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih
hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam
(linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).
Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester
satu (Wiknjosastro, 2008 ).
Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan
terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada
trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan
muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea,
kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
Pasti
Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu
sesudah pembuahan
Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan
stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika
kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu.
Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.
Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
2.3
2.3.1 Konsepsi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu
ovum, sperma, konsepsi dan nidasi.
Fertilisasi
Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di ampula
tuba (tuba falopii). Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan
mengalami ovulasi, yaitu peristiwa matangnya sel telur sehingga siap dibuahi.
Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat melintasi zona pelusida dan
masuk ke vitelus. Ovum, yang tidak memiliki kekuatan daya penggerak,
digerakkan oleh silia dan peristatik kontraksi otot tuba. Pada saat ini serviks,
dipengaruhi oleh estrogen mensekresi aliran mukus asam yang menarik
spermatozoa. Saat berhubungan, sekitar 300 juta sperma tersimpan pada forniks
vagina. sperma mencapai mukus serviks akan bertahan hidup lalu mendorong
diri sendiri maju ke tuba uterin, sementara sisanya dihancurkan oleh media asam
vagina. lebih banyak yang mati dalam perjalanan di sepanjang uterus dan hanya
seribu yang mampu mencapai tuba dan bertemu dengan ovum.
Implantasi
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot
yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya.
2.3.2
Minggu ke 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah
disiapkan.
Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan
bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini
kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio
akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada
waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu
ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm.
selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu
mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.
Minggu ke 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi
organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit
dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Selsel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan
manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan
tubuh.
Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung,
pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum,
paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran
paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki
dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan
penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi
sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum
allantois.
Minggu ke 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah
bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran
pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung
membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang
yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem
peredaran darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak,
lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang,
plasenta tumbuh sempurna.
Minggu ke 5
Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui
jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat
diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat
dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala.
Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan
muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu,
karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas
dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang
pada hari ke 40-50.
Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai
menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari
massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus
berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan
dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian
luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan
histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat
kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar
kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan
dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari
sistem duktus Wolfii.
Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara
garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal.
Tungkai bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan
laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna
dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi
oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama
minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2.4.
2.4.1.
Sistem Reproduksi
Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus
dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan
12 minggu.
Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara
keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen
bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi
lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum
mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat
ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu
awal kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron
dalam jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum gravidarum akan
Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon
somatomamotropin,estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan
asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron
menambah sel-sel asinus pada payudara.
2.4.2.
Sistem Endokrin
Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi
globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid,
dan akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat
jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.
Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang
menyebabkan perempuan hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon
adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon
meningkat.
Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan
Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi
lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan
ini terjadi sejak usia 12 minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas
menekan produksi ACTH, disimpulkan adanya gangguan mekanisme feed-back.
Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat mempunyai efek yang berlawanan
terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya
asam lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat penyebaran
glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi.
2.4.3.
Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu,
kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan
hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada
kadar ini, hingga aterm.
2.4.4
Sistem Perkemihan
2.4.5.
Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntahmuntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus
(mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
2.4.6.
Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
ligamen pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir
kehamilan dan saat kelahiran.
2.4.7
Sistem Kardiovaskuler
2.4.8
Sistem Integumen
2.4.9
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan
janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan
kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai
kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. (baca juga kuliah
diabetes mellitus) Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan
normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna
karena :
2.4.10 .
Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada
ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem saraf
(otak dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu ke4, sewaktu saraf mulai berkembang. Pada minggu ke-6 kehamilan, divisi utama
dari sistem saraf pusat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak depan, otak
tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada minggu ke-7 otak depan
terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi hemisfer otak, disebut hemisfer
serebra.
2.5.
Psikososial
2.5.1.
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih
sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
2.5.2.
Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus
kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya
frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan
Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan
kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.
2.5.3.
Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat
pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin.
Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan
perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil.
Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit,
karena funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga
menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air bersih
Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan
menekan kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan
peristaltik usus menurun sehingga terjadi konstipasi.
Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4
minggu.
Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna
menunjang kesehatan ibu dan janin.
Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.
Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu
termasuk tanda-tanda vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan
evaluasi uterus, dan lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejalagejala sakit kepala, mual, dan nyeri uluh hati
Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.
2.8
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
Pemeriksaan Rontgen
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila
Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Varney
Proses manajemen menurut Varney (1997) terdiri dari 7 langkah yang berurutan
dimana setiap langkah di sempurnakan secara periodik. Proses di mulai dengan
mengumpulkan data dasar & berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun.
Pengumpulan data
Pengkajian adalah pendekatan secara sistematis untuk mengumpulkan data,
menganalisis data sehingga dapat diketahui masalah dan keadaan pasien. Pada
langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Data data yang
dikumpulkan meliputi :
Data subjektif
Biodata dan identitas pasiendan suami
Yang perlu dikaji : Nama ibu dan suami, umur, suku/bangsa, pendidikan
pekerjaan, alamat.
Keluhan utama
Merupakan alasan utama pasien untuk datang ke BPS dan mengetahui keluhan
pasien.
Pemeriksaan umum
Secara teori kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum pasien baik
yang mencakup kesadaran, tekanan darah,nadi, pernafasan, suhu, tinggi badan,
berat badan dan keadaan umum pasien.
Pemeriksaan khusus
Inspeksi secaha head to toe dalam batas normal
Pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bias di dengar dan di ukur
Pemeriksaan refleks pada ibu hamil yaitu reflek patella Kiri (+) kanan (+).
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hb 9,8 gram %, protein urine (-), glukosa urine (-), USG dan CTG
belum dilakukan.
Interpretasi data
Diagnosa Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup tunggal intra
uterin, ballotemen (+), jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Dasar :
Kebutuhan :
Tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi pasien. Langkah ini mencerminkan kesenambungan dari
proses penatalaksanaan kebidanan. Selama masalah masih bisa diatasi belum
dibutuhkan tindakan segera.
Intervensi
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan
oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnisa yang telah teridentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi pasien atau dari masalah yang berkaitan tetapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi terhadap pasien tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan atau
konseling dan apakah perlu merujuk pasien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sosial ekonomi kulturasi atau masalah psikologis.
Intervensi pasien yang mungkin dilakukan seperti, jelaskan pada ibu tentang
hasil pemeriksaan, informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan, jaga kehangatan bayi, bedung bayi lalu posisikan bayi miring,
berikan bayi pada ibu untuk disusukan setelah ibu selesai dibersihkan, mandikan
bayi, lakukan perawatan tali pusat, anjurkan ibu untuk menyusui bayinya
sesering mungkin, jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada bayi, datang ke
posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
Implementasi
Pada langkah ini rencana menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke lima dilaksanakan secara aman dan efisien. Perencanaan ini dibuat
dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh pasien atau
anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri,
bidan tetap bertanggung jawab untuk mengarahkan penatalaksanaannya.
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk
: 17-10-2014
No. Register
Pengumpulan data
Biodata
Nama Ibu
Umur
:Ny. A
:20 tahun
Suku/bangsa
:Minang /Indonesia
Agama
:Islam
Pendidikan
:SMA
Pekerjaan
:IRT
Alamat
:Petok
: 24 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Petok
ANAMNESA
Tanggal : 17 oktober 2014 Pukul : 19.15 WIB
Keluhan Utama : Tidak Ada
Kunjungan Pertama
Kunjungan Ulang
Keluhan
Riwayat Menstruasi
Menarche
Siklus
: 28 hari
Banyaknya
:7
Disminorrhoe : ada
: 2x ganti pembalut
: Mual muntah
Trimester II
Trimester III
Kapan pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu : Belum dirasakan ibu
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : Belum dirasakan ibu
Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu,
Rasa mual
: Tidak ada
: Tidak ada
Nyeri perut
: Tidak ada
Panas, menggigil
: Tidak ada
: Tidak ada
Penglihatan kabur
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
Oedema
: Tidak ada
Imunisasi
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita :
Penyakit jantung
: Tidak ada
Hipertensi
: Tidak ada
Diabetes Melitus
: Tidak ada
Anemia berat
: Tidak ada
Liver
: Tidak ada
PMS/HIV/AIDS
: Tidak ada
Malaria
: Tidak ada
Tuberculosis
: Tidak ada
Riwayat alergi
Jenis makanan
: Buah markisa
Jenis obat-obatan
: Tidak ada
: Tidak ada
DM
: Tidak ada
Asma
: Tidak ada
Epilepsi
: Tidak ada
: Tidak ada
Riwayat psikososial
Kehamilan ini : Direncanakan
Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik
Respon suami dan keluarga terhadap : Baik
kehamilan ibu
: 20 tahun
: 2 minggu
Keadaan ekonomi
Penghasilan perbulan
: Rp 1.500.000
Penghasilan perkapita
: Rp 750.000
: 2x sehari
Sikat gigi
: 3x sehari
Keramas
: 3x seminggu
: 5-6x sehari
: Tidak ada
Perubahan pola makan yang dialami pada kehamilan ( termasuk ngidam, nafsu
makan, dan lain-lain) : Tidak ada
Pola eliminasi
BAK
Frek
: 5-6x sehari
Warna
: Kuning jernih
Keluhan
: Tidak ada
BAB
Frek
: 1x sehari
Warna
: kuning kecoklatan
Konsitensi
: Lembek
Keluhan
: Tidak ada
Pola istirahat
Istirahat siang
: 1 jam
Istirahat malam
: 9 jam
Aktifitas sehari-hari
Beban kerja
: Tidak ada
Olah raga
: Jalan pagi
Kegiatan spiritual
: Sholat
: Tidak ada
: Tidak ada
: CMC
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 82x/i
Suhu
: 36 C
Pernafasan
: 22x/i
BB sebelum hamil : 48 Kg
BB setelah hamil
: 52 Kg
TB
: 155 Cm
LILA
: 23,7 Cm
Pemeriksaan khusus
Inspeksi
Kepala
: Bersih
Rambut
: Bersih
Mata
Muka
Mulut
: Bersih
Gigi
Leher
Payudara
: simetris
: kiri-kanan
Aerola mamae
: hyperpigmentasi
Papilla mamae
: menonjol
Kolostrum/cairan lain
: belum keluar
Abdomen
: Tidak ada
Pembesaran perut
Striae
Linea alba
: Ada
Genetalia
: Kemerahan
Pembengkakan
: Tidak ada
Varices
: Tidak ada
Eodema
: Tidak ada
: Tidak ada
Eksremitas
Atas
Eodema
: Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
Pergerakan
: (+)
Bawah
Eodema
: Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
Pergerakan
: (+)
Palpasi
Leopold
Leopold 1
: Ballotemen (+)
Leopold II
: Ballotemen (+)
Leopold III
: Ballotemen (+)
Leopold IV
: Belum dilakukan
Mc. Donald
TBBJ
Auskultasi
BJJ
Frekuensi/irama
Intensitas
Perkusi
Reflek patella kanan
: (+)
: (+)
: Tidak dilakukan
Distansia cristarum
: Tidak dilakukan
Conjugate eksterna
Lingkar panggul
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
Hb
: 9.2 gram%
Protein urine
:()
Glukosa urine
:()
USG
: Belum dilakukan
CTG
: Tidak dilakukan
Diagnosa
/masalah potensial
Tindakan segera
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tanggal: 17 -10-2014
Pukul : 19.03 wib
DS :
1.Ibu mengatakan ini kehamilan anak pertama dan Tidak pernah keguguran
2.Ibu mengatakan kadang ia mual dan muntah apabila mencium bau anyir atau
busuk
3.Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronik dan menular beserta
keluarga
4.Ibu mengatakan tidak ada alergi terhadap obat maupun makanan apapun
5.HPHT : 16-11-2010
DO :
TP : 05-06-2015
TTV :
TD
Nadi
Suhu
: 110/70mmHg
: 82 x/m
: 36o C
Palpasi
TFU
Pernafasan : 22x/menit
Tanggal : 18-10-2014
Jam
: 14.45 wib
DS:
DO :
TP : 05-06-2015
TTV :
TD
Nadi
: 120/70mmHg
: 80 x/m
Pernafasan : 20x/menit
Suhu
: 36,7 o C
Palpasi
TFU
TBBJ : 2790 gr
Tanggal : 19-10-2014
Jam
: 13.35 wib
DO :
TP : 05-06-2015
TTV :
TD
: 110/70mmHg
Nadi
: 79 x/m
Suhu
: 36o C
RR
: 19x/menit
Palpasi
TFU : Belum bisa diraba
Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.
Dasar :
2. Ibu mengatakan sudah tidak datang haid hampir 2 bulan yang lalu
TD
: 110/70mmHg
Nadi
: 82 x/m
RR
: 22x/menit
Suhu : 36 o C
Kebutuhan ibu:
1. Istirahat
5. KIE
Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.
Dasar :
3. TTV :
TD
: 120/70mmHg
Nadi
Suhu
: 80 x/m
Pernafasan : 20x/menit
: 36,7 o C
Kebutuhan ibu :
1. Istirahat
Ibu G1P0A0H0 usia kehamilan 6-7 minggu janin hidup tunggal intra uterine
ballotemen(+) keadaan jalan lahir normal, Ku ibu dan janin baik.
Emesis
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
6.
7.
8.
4. Ingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan
1.
2.
Memeritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan janin saat ini
dalam batas normal.
TTV :
TD
: 110/70mmHg
Nadi : 82 x/m
RR
: 22x/menit
Suhu : 36 o C
DJJ
3.
Memeritahu aturan nutrisi yang baik seperti nasi, sayur, lauk dan buahbuahan.serta sayur-sayuran berwarna hijau seperti (bayem, kangkung, kacangkacngan dls.)
4.
Memberitahu ibu untuk menghindari dan mengurangi makanan yang
berminyak banyak dan merangsang mual.
5.
6.
Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan, seperti nyeri kepala
yang hebat, penglihatan kabur, bengkak muka dan kaki, nyeri perut / ulu hati,
dan pendarahan pervaginam.
7.
B6 (11)
B1 (11)
Neorofa (31)
Lexaprame (21)
8.
Memeritahu ibu tanda tanda dimulainya persalinan, seperti, mulas yang
semakin sering, keluar air-air, keluar lendir campur darah dan adanya
pembukaan jalan lahir. Beritahu jadwal kunjungan ulang yaitu pada 2 minggu
berikutnya atau bila ada keluhan.
1.
Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa ibu dan janin saat ini dalam
batas normal.
TTV :
TD
: 120/70mmHg
Nadi : 80 x/m
RR
: 20x/menit
Suhu : 36,7 o C
2.
3.
4.
TTV :
TD
: 110/70mmHg
Nadi : 79 x/m
RR
: 19x/menit
Suhu : 36o C
2.
3.
4.
mengatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian
Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup intra uterine
ballotemen (+) jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik. Keadaan normal yaitu
kesadaran CMC, TD 110/70 mmHg, nadi 82x/I, pernafasan 22x/i, BB sebelum
hamil 48 Kg, BB saat hamil 52 Kg, TB 155 cm, LILA 23,7 cm. Inspeksi secaha
head to toe dalam batas normal, Leopold, I, II dan II : Ballotemen (+),
pemeriksaan Mc. Donal, TBBJ dan DJJ belum bisa di dengar dan di ukur, reflek
patella ki-ka (+), Hb 9,8 gram %, protein urine (-), glukosa urine (-), USG dan CTG
belum dilakukan.
Interpretasi
Diagnosa
: Ibu G1P0A0 usia kehamilan 6-7 minggu, janin hidup intra
uterine ballotemen (+) jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik
Masalah
Kebutuhan,
Tindakan Segera
Tindakan segera yang dilakukan adalah dengan mengurangi makan yang
berminyak banyak seperti gulai gulaian, karena dapat merangsang mual pada
ibu hamil tersebut.
Intervensi
Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi kerja yang berat
Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhannnya dengan makanan yang bergizi
Ingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene nya
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu ibu hamil
Beritahu ibu agar tidak terlalu banyak makan makanan yang berminyak banyak.
Beritahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.
Anjurkan ibu untuk mengontrol kehamilannya sekali sebulan ke tenaga
kesehatan.
Implementasi
Pada tahap pelaksanaan semua rencana tindakan yang telah disusun sudah
terlaksana dengan baik. Dan tidak ada hambatan dalam memberikan asuhan
pada ibu hamil trimester 1 tersebut.
Evaluasi
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, dan ibu sudah melakukan
semua saran tersebut dengan sangat baik.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengkajian data pada ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu dengan
menggunakan format pengumpulan data berupa data subjektif dan data objektif
yang didapatkan dari anamnesa dan hasil pemeriksaan pada ibu hamil tersebut
Diagnosa kebidanan pada ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu
didapatkan dari interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan
pada ibu tersebut.
Identifikasi adanya masalah potensial yang terjadi pada ibu hamil NyA usia
kehamilan 6-7 minggu didapatkan berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah
diidentifikasi dan mengantisipasi agar masalah atau diagnosis tersebut tidak
terjadi.
Identifikasi diperlukannya tindakan segera secara mandiri,yaitu untuk mencegah
hyperemesis pada ibu hamil NyA
Rencanakan asuhan yang diberikan sudah efektif berdasarkan kebutuhan pada
ibu hamil NyA usia kehamilan 6-7 minggu
Pelaksanakan asuhan diberikan secara efisien dan aman pada ibu hamil NyA
usia kehamilan 6-7 minggu sesuai dengan rencana asuhan.
Evaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil NyA usia kehamilan
6-7 minggu sudah dilakukan, rencana asuhan yang sudah diberikan sudah
dilaksanakan dengan baik.
Pendokumentasi hasil asuhan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil NyA usia
kehamilan 6-7 minggu dengan manajmeen varney tujuh langkah.
5.2. Saran
Institusi pendidikan
Diharapkan untuk menambah sumber referensi buku di perpustakaan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang sehingga memudahkan mahasiswa dalam membuat
tugas, makalah, dan lain sebagainya.
Bidan
Diharapkan kepada bidan agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang
sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal sehingga tercapainya pelayanan
kesehatan yang bermutu dan komprehensif. Seperti :
Dapat mengetahui atau mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
hamil trimester 1
Dapat mensupor dan meyakinkan ibu bahwa kehamilannya itu adalah suatu
anugrah yang diberikan tuhan
Meyakinkan ibu agar dia mau berkunjung rutin, minimal 4 kali, yaitu 1x pada
trimester 1, 1x pada trimester 2, dan 2x pada trimester 3.
Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan kebidanan
yang komprehensif dan sesuai dengan protap yang tepat sehingga masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan keadaannya. Dan mahasiswapun
dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan standar dan etika profesi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo
Publisher
Share this:
TwitterFacebook1Google
Tinggalkan Balasan
November 2014
S
Jul
Jan
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
My Instagram (^^)v
Navigasi pos
BLOG DI WORDPRESS.COM.
Ikuti
:)