Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KOMITE NASIONAL
KESELAMATAN TRANSPORTASI
(KNKT)
Blueprint KNKT
Daftar Isi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup Blueprint
1.4 Sistematika
BAB II KONDISI KNKT SAAT INI
2.1 Legalitas
2.1.1 Landasan Struktural
2.1.2 Landasan Operasional
2.1.3 Landasan Internasional
2.1.4 Bagan Legalitas
2.2 Kewenangan
2.3 Independensi
2.4 Organisasi
2.5 Kelembagaan (Uraian Struktur Organisasi)
2.6 Sumber Daya Manusia
2.7 Sumber Dana
2.8 Fasilitas
2.9 Proses Investigasi dan Koordinasi
BAB III LEMBAGA INVESTIGASI DI BEBERAPA NEGARA
3.1 National Transportation Safety Board (NTSB)-Amerika Serikat
3.2 Australian Transportation Safety Bureau (ATSB)-Australia
3.3 Aviation And Railway Investigation Board (ARAIB)-Korea
3.4 Aviation Safety Council (ASC)-Taiwan
3.5 Transportation Safety Board (TSB)-Canada
3.6 Aircraft and Railway Accidents Investigation Commission
(ARAIC)-Jepang
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN
4.1 Legalitas
4.2 Kewenangan
4.3 Indepedensi
4.4 Organisasi dan Kelembagaan
4.5 Sumber Daya Manusia
4.6 Pendanaan
i
1
1
2
2
4
5
5
5
5
6
6
7
8
8
9
10
11
11
11
14
14
15
17
19
20
21
23
23
24
25
25
29
31
Hal. i
Blueprint KNKT
Daftar Isi
4.7
BAB
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
Fasilitas
V PENUTUP
Legalitas
Kewenangan
Organisasi dan Kelembagaan
Sumber Daya Manusia
Pendanaan
Fasilitas
31
33
33
33
34
34
35
35
Hal. ii
Blueprint KNKT
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Hal. 1
Blueprint KNKT
Bab I Pendahuluan
pedoman
dengan
berkurangnya
Misi
a. Melaksanakan kegiatan investigasi dan penelitian yang meliputi
analisis dan evaluasi sebab-sebab terjadinya kecelakaan
transportasi,
b. Melaksanakan penyusunan rekomendasi sebagai bahan masukan
bagi perumusan kebijakan keselamatan transportasi dan upaya
pencegahan kecelakaan transportasi,
c. Melaksanakan penelitian penyebab kecelakaan transportasi dengan
bekerja sama dengan organisasi profesi yang berkaitan dengan
penelitian penyebab kecelakaan transportasi dalam rangka
mewujudkan visi KNKT.
1.3. RUANG LINGKUP BLUEPRINT
Blueprint pengembangan KNKT disusun dengan mengacu pada aspekaspek yang mempengaruhi rencana pengembangan itu sendiri yakni
meliputi:
Hal. 2
Blueprint KNKT
Bab I Pendahuluan
Hal. 3
Blueprint KNKT
Bab I Pendahuluan
Sumber Dana
Sejak berdirinya KNKT sampai sekarang, status kelembagaannya
dibawah Departemen Perhubungan, demikian pula anggaran KNKT
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Departemen Perhubungan.
Diperlukan kajian dan rumusan sistem anggaran operasional dan
pembangunan KNKT agar pelaksanaan investigasi dapat dilakukan
secara maksimal dan menyeluruh.
1.4. SISTEMATIKA
BAB I
PENDAHULUAN
Hal. 4
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
BAB II
KONDISI KNKT SAAT INI
2.1 LEGALITAS
2.1.1Landasan Struktural
Organisasi KNKT dibentuk berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 tentang Komite Nasional
Keselamatan Transportasi
b. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 7 Th 2003 tentang Organisasi dan
Tata Kerja KNKT
c. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46 Th 2004 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat KNKT
2.1.2Landasan Operasional
Transportasi Darat
a. Jalan
1) UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
2) PP No 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
3) PP No 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi
4) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 71 Tahun 1993 tentang
Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
5) Keputusan
Dirjen
Perhubungan
Darat
No.
SK.
266/AJ.404/DRJD/2002 Tentang Tata Cara Penelitian dan Pelaporan
Kecelakaan Lalu Lintas
b. Kereta Api
1) UU No. 13 Th 1992 tentang Perkeretaapian
2) PP No 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta Api
3) PP No 81 Tahun 1998 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
4) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 82 Th 2000 tentang
Penelitian Penyebab Kecelakaan Kereta Api
5) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 52 Th 2000 tentang Jalur
Kereta Api
6) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 53 Th 2000 tentang
Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api
dengan Bangunan Lain
7) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 81 Th 2000 tentang Sarana
Kereta Api
8) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 8 Th 2001 tentang
Angkutan Kereta Api
9) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 22 Th 2003 tentang
Operasi Kereta Api
Hal. 5
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
2.1.4Bagan Legalitas
Legalitas, prosedure dan peraturan yang saat ini masih digunakan sebagai
dasar acuan kerja KNKT, seperti terlihat bagan pada di bawah ini
Hal. 6
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
2.2 KEWENANGAN
a. KNKT melakukan investigasi kecelakaan didasarkan pada masing-masing
Undang-Undang di bidang transportasi dan Keputusan Presiden Nomor
105 Tahun 1999, yang didalamnya mengatur tugas sebagai berikut:
1) melakukan investigasi dan penelitian yang meliputi analisis dan
evaluasi sebab-sebab terjadinya kecelakaan transportasi;
Hal. 7
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
2) memberikan
rekomendasi
bagi
penyusunan
perumusan
kebijaksanaan keselamatan transportasi dan upaya pencegahan
kecelakaan transportasi;
3) melakukan penelitian penyebab kecelakaan transportasi dengan
bekerja sama dengan organisasi profesi yang berkaitan dengan
penelitian penyebab kecelakaan transportasi.
b. Untuk melaksanakan tugas tersebut, KNKT mempunyai wewenang antara
lain:
-
Hal. 8
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
2.5
Hal. 9
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
Dari 7 jabatan pimpinan, 5 orang adalah pensiunan dan 2 orang masih aktif
sebagai pejabat struktural di Departemen Perhubungan.
Tenaga-tenaga investigator umumnya adalah mereka-mereka yang
mempunyai pendidikan dan pengalaman yang cukup di bidangnya masingmasing dan pengangkatannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perhubungan.
Hal. 11
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
Hal. 12
Blueprint KNKT
Bab II Kondisi KNKT Saat Ini
Hal. 13
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
BAB III
LEMBAGA INVESTIGASI DI BEBERAPA NEGARA
3.1 NATIONAL TRANSPORTATION SAFETY BOARD (NTSB) AMERIKA
SERIKAT
NTSB adalah badan independen yang bertugas untuk menentukan
kemungkinan penyebab kecelakaan transportasi dan untuk mempromosikan
keselamatan transportasi.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan serupa dan rangka menyelamatkan
nyawa manusia, NTSB menyusun rekomendasi keselamatan sebagai hasil
investigasi dan kajian yang dilakukan, ditujukan kepada Federal (negara
bagian) dan kepada State (negara), kepada badan-badan negara, industri
dan kepada organisasi lain dengan tujuan meningkatkan keselamatan
transportasi.
Sejak berdiri tahun 1967, NTSB telah melakukan investigasi terhadap
124.000 kecelakaan pesawat udara dan lebih dari 10.000 kecelakaan darat
lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa NTSB adalah salah satu
badan pelaksana investigasi kecelakaan terbesar di dunia.
NTSB juga telah mengeluarkan 12.000 rekomendasi keselamatan kepada
lebih dari 2.200 pihak dan sejak tahun 1990 NTSB juga telah mempertegas
beberapa rekomendasinya yang diterbitkan dalam NTSB Most Wanted.
Legalitas
NSTB didirikan pada tanggal 1 April 1967, pada saat itu meskipun NTSB
adalah badan yang independent namun pendanaan dan administrasinya
masih berada di bawah US Departemen of Transport (DOT). Di tahun 1975,
setelah adanya Independent Safety Board Act, semua organisasi dibawah
DOT dipisahkan dari DOT itu sendiri. Kemudian NTSB tidak lagi berada di
bawah DOT ataupun badan-badan lainnya.
Kewenangan
Wewenang NTSB adalah melakukan:
- investigasi kecelakaan,
- kajian keselamatan
- evaluasi efektivitas program kerja badan-badan pemerintah lainnya dalam
hal pencegahan kecelakaan transportasi; dan
- mengkaji penegakan sanksi terhadap awak pesawat udara dan awak
kapal laut yang dikeluarkan Federal Aviation Administration (FAA) dan
U.S. Coast Guard.
Independensi
NTSB adalah badan Negara yang indepeden dan bertanggung jawab kepada
Congress untuk melakukan investigasi kecelakaan pesawat udara sipil dan
kecelakaan moda transporasi lainnya: kereta api, kepal laut, angkutan jalan
dan jaringan pipa; dan menyusun rekomendasi keselamatan dengan tujuan
mencegah terjadinya kecelakaan serupa dikemudian hari.
Hal. 14
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
tercantum rekomendasi keselamatan yang ditujukan bagi otoriti atau pihakpihak lain untuk tujuan meningkatkan keselamatan.
ATSB juga mengkoordinasikan National Road Safety Strategy (Kebijakan
Keselamatan Jalan) untuk menjadi bahan pertimbangan Menteri Transportasi.
Legalitas
ATSB didirikan pada tanggal 1 July 1999 sebagai pengembangan organisasi
Bureau of Air Safety Investigation. Pelaksanaan tugas ATSB didasarkan pada
Transport Safety Investigation Act 2003 (TSI Act) yang berada pada level
Undang-Undang.
TSI Act (Section 7) menyatakan bahwa tujuan dari undang-undang ini adalah
untuk meningkatkan keselamatan transportasi melalui investigasi kecelakaan
dan insiden transportasi yang independent dan penyusunan safety action dan
rekomendasi yang menggambarkan kesimpulan investigasi. Tujuan
investigasi ATSB adalah bukan untuk melimpahkan kesalahan atau tindakan
penuntutan terhadap pihak-pihak yang terkait.
Dasar pelaksanaan tugas investigasi yang dilakukan oleh investigator ATSB
adalah Transport Safety Investigation Act 2003 (TSI Act). Berdasarkan
undang-undang tersebut Executive Director berhak untuk melakukan
investigasi keselamatan transportasi udara, laut dan kereta api di wilayah
juridiksi konstitusi pemerintah Australia dan berhak untuk merelease informasi
keselamatan, termasuk laporan hasil investigasi yang secara detail
memamaparkan temuan-temuan dan faktor-faktor yang signifikan
menyebabkan terjadinya kecelakaan tranportasi.
Kewenangan
Misi ATSB yaitu untuk menjaga dan meningkatkan keselamatan transportasi
dan kesadaran public. Dan sesuai dengan misi ATSB tersebut, kewenangan
ATSB adalah:
Independensi
Meskipun Australian Transport Safety Bureau (ATSB) adalah badan di
lingkungan Australian Government Department of Transport and Regional
Services (Dotars) namun sebagai badan utama di Australia yang
melaksanakan investigasi keselamatan secara operasional independen dan
secara nyata terpisah dengan regulator, service provider maupun badanbadan lain yang mungkin dapat diinvestigasi.
Organisasi dan Kelembagaan
ATSB dikepalai oleh seorang Executive Director yang dibantu oleh seorang
General Manager Road Safety dan 4 orang Deputy Director; dengan bagan
sebagai berikut:
Hal. 16
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
Hal. 17
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
Tim Analisis
- Melakukan analisa pembacaan dari FDR dan CVR
- Melakukan pembacaan dan analisa terhadap Train Recording Sys
- Melakukan establishment dan maintenance data base
- Melaksanakan pemeriksaan di laboratorium
Tim Investigasi Pesawat udara dan Tim Investigasi Kereta Api:
- Melaksanakan investigasi kecelakaan pesawat udara dan
kecelakaan kereta api
- Melaksanakan Public Hearing
- Penyiapan laboratorium investigasi
3.4 AVIATION SAFETY COUNCIL (ASC) TAIWAN
Legalitas
ASC didirikan pada tanggal 25 Mei 1998 sebagai badan pemerintah yang
independent pelaksana investigasi kecelakaan pesawat udara untuk
menentukan penyebab kecelakaan dan menentukan rekomendasi
keselamatan.
Pelaksanaan tugas ASC didasarkan pada R.O.C's Civil Aviation Law (articles
84 and 87) dan berada di bawah Perdana Menteri (Premier).
Organisasi dan Kelembagaan
ASC terdiri dari 7 orang anggota Board (termasuk Ketua) yang seluruhnya
dipilih oleh Perdana Menteri (Premier). Board mengadakan pertemuan sekali
sebulan atau dua kali apabila Ketua memandang perlu.
Struktur organisasi ASC terdiri dari Occurrence Investigation Division, Flight
Safety Division, Investigation Laboratory dan Legal & Administrative Division;
sedangkan Managing Director diangkat oleh Ketua sebagai penanggung
jawab pelaksananan tugas sehari-hari ASC.
Hal. 19
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
Hal. 20
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
keselamatan laut, jaringan pipa, kereta api dan udara, dengan kewenangan
sebagai berikut:
-
Sebagai bagian dari investigasi yang sedang berjalan, TSB juga melakukan
kajian pengembangan keselamatan transportasi dan menentukan resiko
keselamatan yang diharapkan dapat disadari oleh regulator dan operator.
Independensi
Untuk menjaga kepercayaan publik akan independensi TSB dalam
melaksanakan tugas investigasi kecelakaannya, TSB terpisah dari
departemen teknis dan badan-badan atau lembaga pemerintah dan
melaporkan kepada Parlemen melalui President of the Queen's Privy Council
for Canada.
Dengan independensi yang ada, diharapkan TSB dapat secara objektif
menentukan temuan-temuan dan penyebab serta factor-faktor yang
berkontribusi dan juga menentukan rekomendasi keselamatan.
Sumber Daya Manusia
TSB terdiri dari 5 anggota Board, termasuk ketua dan kurang lebih 220
pegawai. Kantor Pusat TSB berada di Gatineau, Quebec; namun demikian
hampir semua staf investigasi berada di beberapa regional dan field offices di
Canada, hal ini dimaksudkan agar para staf investigasi dapat merespon atau
menindaklanjuti kejadian dengan lebih cepat.
3.6 AIRCRAFT AND RAILWAY ACCIDENTS INVESTIGATION COMMISSION
(ARAIC) JEPANG
ARAIC didirikan pada tanggal 1 Oktober 2001 (sebagai pengembangan
organisasi yang dulunya bernama Aircraft Accidents Investigation
Commission) untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan pesawat
terbang dan kereta api, investigasi ini dilakukan secara terbuka dan tidak
berpihak dengan tujuan pencegahan kecelakaan.
ARAIC melaporkan hasil investigasi kepada Minister of Land. Infrastructure
and Transport untuk dibuat terbuka kepada publik dan apabila diperlukan
membuat rekomendasi keselamatan kepada Minister of Land. Infrastructure
and Transport atau kepada pihak-pihak lain dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
Kewenangan
Tugas utama Komisi adalah sebagai berikut:
Hal. 21
Blueprint KNKT
Bab III Lembaga Investigasi Di Beberapa Negara
1.
2.
3.
4.
5.
b. Sekretariat:
Sekretariat dibentuk unutk membantu pelaksanaan tugas Komisi
Hal. 22
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
4.1 LEGALITAS
Sesuai Keppres No 105 Tahun 1999 keberadaan KNKT sebagai
lembaga non struktural ada di lingkungan Departemen Perhubungan.
Berdasarkan peraturan ini tugas pokok KNKT yang melaksanakan
investigasi kecelakaan transportasi masih dibawah kendali dan tanggung
jawab kepada Menteri Perhubungan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil
investigasi yang dilaksanakan oleh KNKT.
Hasil investigasi KNKT seharusnya tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
manapun (objektif).
Pembentukan KNKT berdasarkan Keppres Nomor 105 Tahun 1999
tersebut dirasakan kurang memadai mengingat hal-hal sebagai berikut:
a. KNKT mempunyai tugas yang sangat penting;
keselamatan manusia dan keselamatan harta benda.
menyangkut
Hal. 23
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
kemandirian/independensi badan
anggaran badan
mekanisme pelaporan,
Badan pelaksana investigasi keselamatan transportasi dalam undangundang tersebut dapat disebut sebagai Komisi Nasional Keselamatan
Transportasi dan disingkat KNKT.
4.2
KEWENANGAN
Tugas KNKT sudah secara jelas diatur dalam Keppres Nomor 105
Tahun 1999 dan dalam peraturan perundang-undangan di bidang
transportasi.
Dalam melaksanakan tugas investigasi dan penelitian kecelakaan
transportasi, KNKT harus diberi kewenangan-kewenangan tertentu untuk
kelancaran pelaksanaan tugasnya termasuk dalam melakukan
koordinasi dengan instansi lain. Namun kewenangan tersebut belum
secara jelas diatur didalam peraturan perundang-undangan.
Adapun kewenangan yang diperlukan untuk kelancaran investigasi
antara lain adalah:
-
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
investigasi kecelakaan,
kajian keselamatan
evaluasi efektivitas program kerja badan-badan pemerintah lainnya
dalam hal pencegahan kecelakaan transportasi; dan
mengkaji penegakan sanksi terhadap awak pesawat udara dan awak
kapal laut yang dikeluarkan Federal Aviation Administration (FAA)
dan U.S. Coast Guard.
Hal. 25
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
j.
k. Kelompok investigator;
l.
Sekretaris;
Bagian Keuangan;
Bagian Perlengkapan.
Hal. 26
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
j.
memberikan
pelayanan
teknis
dan
Hal. 27
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
b. Model 2
j.
memberikan
pelayanan
teknis
dan
Hal. 28
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
Unsur Investigator
Investigator yang ada umumnya adalah tenaga penuh waktu di
instansi induknya. Membantu melakukan investigasi atas permintaan
KNKT dan persetujuan atasan masing-masing.
Kesulitannya adalah mereka tidak bisa secara penuh dan cepat
menyelesaikan tugas investigasi dan pembuatan laporan, mengingat
terbatasnya waktu untuk mereka meninggalkan kantor induknya.
Hal. 29
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
Ketua (1 orang)
Investigator (7 orang)
Ketua (1 orang)
Ketua (1 orang)
Ketua (1 orang)
h. Bidang Hukum
i.
j.
Ketua (1 orang)
Anggota (2 orang)
Bidang Humas
-
Ketua (1 orang)
Anggota (2 orang)
Ketua (1 orang)
Anggota (5 orang)
k. Sekretaris (1 orang)
l.
Hal. 30
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
Hal. 31
Blueprint KNKT
BAB IV Analisis Permasalahan
Hal. 32
Blueprint KNKT
Bab V Penutup
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan analisis masalah-masalah dalam bab IV dan setelah
membandingkan dengan organisasi-organisasi sejenis KNKT di luar negeri,
antara lain National Transportation Safety Board (NTSB)-Amerika Serikat,
Australian Transport Safety Bureau (ATSB)-Australia, Aviation and Railway
Investigation Board (ARAIB)-Korea, Aviation Safety Council (ASC)-Taiwan,
Transportation Safety Board (TSB)-Kanada dan Aircraft and Railway Accident
Investigations
Commission
(ARAIC)-Jepang;
maka
dapat
diambil
pilihan/kesimpulan berkaitan dengan KNKT yang akan datang sebagai berikut:
5.1 LEGALITAS
Pengaturan kelembagaan, tugas dan wewenang KNKT yang selama ini
diatur berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 perlu
ditingkatkan menjadi Undang-Undang dan nama KNKT dirubah menjadi
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dalam Undang-Undang ini diatur juga tentang ketentuan-ketentuan
investigasi kecelakaan transportasi, antara lain: hak dan kewajiban warga
negara dalam mewujudkan keselamatan transportasi, peranan operator
transportasi dalam investigasi, koordinasi antar instansi serta sistem
informasi investigasi yang didalamnya mencakup tata cara pelaporan,
mekanisme pelaporan dan kewajiban penyelanggara sistem informasi
investigasi.
Dengan ditetapkannya keberadaan KNKT dengan undang-undang,
kedudukan dan status KNKT diharapkan dapat menjadi organisasi yang
lebih independen, dimana keputusan-keputusan yang diambil serta
pertanggunganjawabnya tidak dipengaruhi oleh regulator, operator atau
pihak-pihak lain.
Pertanggungan jawab dan anggaran KNKT tidak ditempatkan dibawah
Departemen Perhubungan akan lebih memungkinkan KNKT mendapatkan
anggaran yang mencukupi sehingga tidak memerlukan bantuan pihak
manapun yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian. Dengan
tidak adanya bantuan dari pihak lain maka hasil penelitian KNKT dapat
menjadi lebih objektif.
5.2 KEWENANGAN
Untuk melaksanakan tugas investigasi sampai kepada penyampaian
laporan hasil-hasilnya, KNKT membutuhkan kewenangan-kewenangan
antara lain: memasuki tempat kejadian kecelakaan, mengumpulkan barang
bukti, mengamankan on board recording (OBR), memanggil dan meminta
keterangan saksi, menentukan penyebab kecelakaan transportasi dan
Hal 33.
Blueprint KNKT
Bab V Penutup
Ketua KNKT
(Anggota Board)
Bidang Hukum
Bidang Humas
Sekretariat
Hal 34.
Blueprint KNKT
Bab V Penutup
5.4 PENDANAAN
Walaupun pendanaan investigasi merupakan kewajiban pemerintah, namun
adalah hal yang wajar bila mereka-mereka yang berkepentingan atau
berusaha di bidang transportasi terutama perusahaan-perusahaan yang
menangani asuransi kecelakaan transportasi menyisihkan sebagian
dananya untuk kepentingan investigasi kecelakaan.
Seperti diketahui tiap-tiap sarana transportasi umum diwajibkan untuk
diasuransikan baik pesawat terbang, kapal laut maupun kendaraan
bermotor. Selain itu biaya investigasi dan penelitian juga wajib
diasuransikan. Hal ini perlu dicantumkan didalam Undang-Undang tentang
Investigasi Kecelakaan Transportasi.
5.5 FASILITAS
Pemenuhan kebutuhan fasilitas investigasi secara bertahap perlu dilakukan
agar mutu dan kecepatan pelaporan hasil investigasi dapat terwujud. Daftar
kebutuhan fasilitas investigasi seperti yang diuraikan dalam bab IV antara
lain: fasilitas perkantoran, peralatan/perlengkapan investigasi di lapangan,
laboratorium (baik laboratorium metalurgi maupun alat pembaca blackbox),
simulator dan perpustakaan; adalah merupakan kebutuhan fasilitas yang
sudah mendesak.
Demikianlah Blueprint Pengembangan KNKT Tahun 2006 2009 untuk
dipertimbangkan dalam meningkatkan keselamatan transportasi nasional.
Hal 35.