Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGERTIAN TENDON
Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Contohnya ditubuh
kita terdapat otot rangka yang bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang, sehingga
memungkinkan kita untuk berjalan, melompat, mengangkat, dan bergerak. Nah, Ketika otot
berkontraksi, maka tendon lah yang menarik tulang dan menyebabkan terjadinya gerakan.
B. STRUKTUR TENDON
Jadi, setiap struktur dalam tubuh kita dapat dipecah menjadi empat tipe dasar dari jaringan,
meliputi :
TENDON
Tendon termasuk dalam kategori jaringan ikat. Sebuah tendon yang utuh dibangun dengan
membentuk dan menggabungkan beberapa lapisan jaringan ikat.
Berikut akan dijelaskan lapisan-lapisan yang selanjutnya membentuk susunan tendon, meliputi :
1. Kolagen
Bahan bangunan utama tendon adalah serat kolagen. Serat ini sangat kuat, fleksibel, dan tahan
terhadap kerusakan dari tarikan atau tegangan. Serat kolagen biasanya diatur dalam
berkas/bundel paralel, yang membantu memperbanyak kekuatan serat individu.
2. Endomisium
Struktur tendon dan otot secara harfiah terhubung dan saling terkait. Jauh di dalam otot terdapat
selubung yang sangat tipis yang menjaga serat otot yang paling dalam yang terpisah satu sama
lain. Lapisan ini disebut endomisium (Endo: dalam, mysium: otot)
3. Perimisium
Sekelompok 10 sampai 100 serat otot aman dibungkus dalam lembaran endomisium membentuk
fasikula. Kolagen dari lapisan endomisium memanjang keluar dan bergabung dengan lapisan
kolagen yang lebih besar yang mencakup setiap lembaran. Lapisan ini disebut perimisium (peri :
sekitar).
4. Epimisium
Disekitar setiap otot terdapat lapisan lain yang disebut epimisium (epi: pada). Lapisan ini juga
terdiri dari serat kolagen panjang dari lapisan di bawahnya, perimisium dan endomisium.
5. Fasia dalam
Setiap otot-otot ini dibungkus dalam epimisium sendiri, tetapi mereka juga terhubung satu sama
lain dengan lapisan lain yang disebut kolagen fasia dalam. Lapisan ini memegang otot bersamasama, memungkinkan untuk gerakan bebas dari otot-otot, dan menyediakan suplai darah.
Kolagen dari fasia dalam juga terhubung ke kolagen dari lapisan otot yang sebelumnya.
Lalu masing-masing dari empat lapisan dari atas yang terutama kolagen dari lapisan terdalam
endomisium membentang sampai ke kolagen dari fasia dalam bergabung membentuk tendon.
STRUKTUR TENDON
Selanjutnya kita akan membahas struktur tendon susunan yang paling kecil sampai membentuk
unit tendon, meliputi :
Fibril kolagen merupakan komponen terkecil dari tendon yang terdiri dari sekelompok
untaian kolagen yang saling berhubungan dan terikat bersama-sama.
Serat kolagen adalah sekelompok fibril kolagen terikat dalam selubung endotenon (zat
yang membantu untuk menstabilkan dan mengikat fibril).
Serat primer berkumpul bersama menjadi bundel serat primer (subfasicles), kelompok
yang membentuk bundel serat sekunder (fasicles). Beberapa bundel serat sekunder
membentuk bundel serat tersier. Bundel primer, sekunder, dan tersier dikelilingi oleh
selubung jaringan ikat yang dikenal sebagai endotenon, yang memfasilitasi bundel
meluncur terhadap satu sama lain selama gerakan tendon.
Tendon adalah unit struktur terbesar yang mempunyai selubung berupa lapisan halus
jaringan ikat yaitu epitenon.
Lapisan yang bersebelahn dengan epitenon yaitu lapisan jaringan ikat yang elastis
longgar dikenal sebagai paratenon yang memungkinkan tendon untuk bergerak melawan
jaringan disekitarnya.
C. FUNGSI TENDON
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya fungsi utama dari tendon adalah untuk
memungkinkan pergerakan bebas dan fleksibel dalam tubuh seperti berlari, melompat, berjalan,
mengangkat, menari dan kegiatan fisik lain yang serupa yang bisa dilakukan oleh tendon.
D. MEKANISME KERJA TENDON
Kita sudah mengetahui bahwa tendon itu adalah struktur kolagen yang menghubungkan otot
dengan tulang. Tendon biasanya terdapat pada otot rangka yang ujung dari otot itu melekat pada
tulang. Untuk mekanisme kerjanya sangat berhubungan dengan kontraksi otot dimana awalnya
pada saat kita bergerak atau mengangkat barang maka secara tidak langsung otot mengalami
peregangan sehingga akan terjadi impuls aferen ke reseptor peregangan di medulla spinalis,
kemudian impuls ini akan diteruskan menjadi impus eferen ke motor neuron yang menyebabkan
kontraksi otot. Kontraksi dari otot yang mengalami peregangan akan diteruskan sampai ke
tendon untuk menarik tulang sehingga terjadi pergerakan.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut :
Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya
ketika otot berkontraksi.
Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang ikut bergerak ketika otot
berkontraksi.
Hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi
adalah akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot,
jadi menyebabkan pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut
hipertrofi serat. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu kontraksi otot
yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal.
Dalam komunitas binaraga dan kebugaran dan bahkan dalam buku-buku akademik
hipertrofi otot kerangka dideskripsikan dalam satu dari dua jenis: sarkoplasma atau
miofibrillar.
Mengacu
pada
teori
ini,
pada
hipertrofi
sarkoplasma,
volume
cairan sarkoplasma dalam sel otot meningkat tanpa diiringi peningkatan pada kekuatan
otot, dimana pada hipertrofi miofibrillar, protein kontraktil aktin dan miosin meningkat
dalam jumlah dan menambah kekuatan otot dan juga peningkatan kecil pada ukuran otot.
membentuk miofibril yang baru. Jadi, peningkatan jumlah miofibril tambahan inilah yang