Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberadaan laboratorium berperan sangat penting terutama dalam
sekaligus
sebagai
tempat
berlangsungnya
kegiatan
laboratorium
diharapkan
dapat
meminimalisir
terjadinya
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Apa pengertian Standar Operasional Prosedur laboratorium?
Bagaimana fungsi Standar Operasional Prosedur laboratorium?
Apa tujuan adanya Standar Operasional Prosedur laboratorium?
Apa saja Standar Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium?
Bagaimana panduan menjaga keselamatan dalam penggunaan peralatan
laboratorium?
6. Bagaimana standar operasional prosedur peminjaman alat/barang/sarana
dan prasarana laboratorium?
1.3
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
memahami
fungsi
Standar
Operasional
Prosedur
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
harus
bersikap
selama
menjalankan
kegiatan
di
8.
bekerja
Permasalahan kedisiplinan tentu menjadi hal yang sangat sulit diterapkan
apalagi dalam laboratorium, bukan hanya para laboran yang harus memiliki
kedisiplinan dalam bekerja tetapi petugas dan pegawai labor pun juga harus
disiplin. Oleh karena itu adanya standar operasional kerja dapat membantu
menciptakan kedisiplinan yang lebih baik.
9. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
Semua peraturan atau petunjuk yang dilakukan di laboratorium terdapat
dalam standar operasional kerja. Begitu juga dengan pekerjaan rutin yang
dilaksanakan di laboratorium. Pekerjaan rutin berupa pekerjaan yang sering
dilakukan. Praktikum merupakan salah satu contoh pekerjaan yang sering
dan rutin dilakukan dalam laboratorium. Semua kegiatan praktikum harus
berpedoman pada standar operasional kerja.
2.3
Tujuan Standar Operasional Prosedur Saat Bekerja di
Laboratorium
Dirmania (2006) menyatakan bahwa tujuan adanya Standar
Operasinal Prosedur saat bekerja di laboratorium antara lain :
1.
3.
petugas/pegawai terkait
Tugas dan wewenang para pegawai terkadang tidak dijalankan secara
maksimal, dengan adanya aturan-aturan dalam SOP diharapkan para
pegawai akan lebih paham dan juga lebih menyadari apa tugasnya. Jika para
pegawai tetap saja belum melakukannya dengan baik tentu ada pula dasar
hukum yang juga tertulis di SOP yang akan bertindak seperti yang telah
dijelaskan dalam fungsi SOP.
4.
Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari
malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya
Saat ini sering muncul kasus yang berkaitan dengan human error. Inti dari
kasus ini adalah kesalahan bersumber dari praktikan yang tidak mematuhi
standar operasional kerja. Orang yang berkaitan termasuk didalamnya
adalah pegawai. Pegawai berpotensi melakukan kesalahan yang cukup
berarti. Maka dari itu SOP memiliki peranan yang sangat penting dalam
melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
5. Menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Standar operasional kerja memuat hal-hal yang cukup berpengaruh dalam
menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi. Salah
satu contoh terkait inefisiensi bahan yang digunakan, contoh nyatanya
adalah penggunaan klorin yang telah diatur berapa takaran penggunaan
setiap kali kegiatan praktikum dalam laboratorium.
2.4
Standar Operasional Prosedur Laboratorium
Halide (2008: 7-12) mengatakan bahwa Standar Operasional
Prosedur bekerja di laboratorium berpedoman pada UU Nomor:20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,UU RI Nomor:14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen,PP Nomor:19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Kepmendiknas Nomor 132/D/0/2008.
Sebelum praktik
Halide (2008: 6-7) menyatakan bahwa hal-hal yang perlu
Selama praktik
Menurut Halide (2008: 7) selama melakukan praktikum terdapat
3.
5.
berpotensi
menimbulkan
bahaya,
laporkan
pada
asisten/penanggungjawab praktikum;
2. Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik
(sengatan listrik) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-jala yang
terkelupas dll;
3. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada
diri sendiri atau orang lain;
4. Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya keringat atau sisa
air wudhu;
Operasiional
Prosedur
peminjaman
alat/barang/sarana
dan
diantaranya adalah:
Alat/barang/sarana dan prasarana milik laboratorium yang akan dipinjam
tersebut, setelah melalui tahap pertama yaitu pengajuan surat permohonan
pinjaman yang ditujukan kepada Penanggungjawab laboratorium akan
b.
pinjaman
yang
masuk
terutama
melihat
kepentingan
terhadap
alat/barang/sarana
dan
prasarana
yang
dipinjamnya;
c. Pengisian surat pinjaman
Tahapan ketiga adalah pengisian surat pinjaman bagi yang surat
permohonan pinjaman telah diperiksa dan disetujui oleh penanggungjawab
laboratorium dan diketahui oleh Kepala laboratorium.
d. Penyerahan pinjaman dan pengecekan awal
akhir dilaboratorium:
1. Tahapan kelima adalah setelah selesai mempergunakan alat/barang/sarana
dan prasarana pinjaman tersebut, maka pemohon pinjaman harus segera
mengembalikan alat barang/sarana dan prasarana tersebut dan melakukan
pengecekan akhir terhadap semua barang pinjaman tersebut harus sesuai
2.
f.
berikut:
1. Tahapan keenam yang merupakan tahapan terakhir adalah pemohon harus
mengisi tanggal pengembalian alat/barang/sarana dan prasarana pinjaman
tersebut;
2. Setelah pemohon mengisi tanggal pengembalian, maka proses peminjaman
ini dinyatakan selesai.
g. Ketentuan peminjaman bagi pihak luar
Peminjaman alat/barang/sarana dan prasarana bagi pihak di luar sivitas
akademika juga mengikuti prosedur yang sama yang disebutkan pada
poin-poin di atas. Selain ketentuan-ketentuan tersebut, ada ketentuan
tambahan yang harus dipenuhi yaitu:
1. Peminjam harus menitipkan kartu tanda pengenal atau sejenisnya;
2. Peminjam dikenakan biaya sewa, yang harganya sesuai dengan jenis barang
yang dipinjam. Adapun harganya akan ditentukan sesuai dengan
kesepakatan pengelola laboratorium.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Standar Operasional Prosedur adalah merupakan tata cara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja
tertentu. Standar Operasional Prosedur berfungsi untuk memperlancar tugas
petugas/pegawai atau tim atau unit kerja, sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan,
diperoleh dan mudah dilacak, mengarahkan petugas/pegawai untuk samasama disiplin dalam bekerja, dan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan rutin.
Tujuan Standar Operasional Prosedur adalah agar petugas/pegawai menjaga
konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi
atau unit kerja, mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi
dalam organisasi, memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab
dari petugas/pegawai terkait, melindungi organisasi/unit kerja dan
petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya, serta
menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
3.2
Saran
Berdasarkan uraian pada makalah ini, kami selaku tim penyusun menyarankan
kepada pembaca agar memahami dan menerapkan peraturan atau Standar
Operasional Prosedur saat bekerja di laboratorium. Setelah mengetahui
fungsi, tujuan Standar Operasional Kerja di Laboratorim, pembaca
hendaknya menyadari pentingnya Standar Operasional Prosedur untuk
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar menjamin keselamatan dan
menghindarkan para laboran dari kecelakaan kerja saat melakukan
praktikum. Hal ini juga harus dilakukan agar terciptanya kondisi
kedisiplinan yang ideal di laboratorium dan penggunanya.