Você está na página 1de 5

N

ANALISA DATA BATU SALURAN KEMIH (UROLITIASIS)


DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN

DS:

Klien

menyatakan
nyeridi daerah perut
bagian
bawah
tembus
ke
belakang.

Asupan makanan
minuman yang
mengandung Ca
berlebihan, bedrest
total, jarang aktivitas,
lingkungan panas,
hiperparatiroid,
diabetes mellitus

DO :
Klien
Nampak
meringis
batu ginjal
Nyeri tekan pada
perut bagian bawah
obstruksi pada saluran
(daerah simpisis).
kemih
Klien
tampak
mengelus-elus
penigkatan tekanan
daerah perur bagian
hidrostatik
bawah
distensi piala ginjal
kontraksi uretral
meningkat
trauma ginjal
mediator nyeri
(histamine, bradikinin)
saraf aferen
thalamus
saraf eferen
Nyeri dipersepsikan

Nyeri

DS :
Obstruksi pada traktus
urinarius
Klien
mengatakan
merasa
susah
buang
air
kecil Penurunan reabsorbsi
dan sekresi turbulen
(BAK), BAK tidak
lancer,
BAK
Gangguan fungsi
terputus-putus,
ginjal
klien sering merasa
BAK tapi tidak bisa
Penurunan produksi
keluar.
urine
DO :
Hematuria
Retensi urine
Distensi
pada
abdomen
bagian
bawah
(daerah
simpisis).
DS : Obstruksi traktus
DO :
urinarius
Mual.muntah
Penekanan tekanan
hidrostatik
Distensi piala ginjal
Kontraksi uretral
meningkat
Kolik uretral
Iritasi saraf abdominal
Saraf aferen vagal
Korteks cerebri
Pusat muntah
Saraf eferen vagal
Mual, muntah

Perubahan Pola
Eliminasi Urine

Resiko Terhadap
Kekurangan
Volume Cairan

DS :
Klien merasa cemas
dengan
kondisi/keadaan
penyakitnya
Klien
mengatakan
takut
jika
penyakitnya
tidak
bisa disembuhkan.
DO:

Gangguan fungsi
ginjal

Ansietas

Hospitalisasi
Kurang informasi
Stressor psikologi

Wajah klien Nampak


pucat
Klien
tampak
khawatir
Klien tampak tidak
tenang.

DS :
Pasien menyatakan
hilang
nafsu
makannya.
mual
DO:
Muntah
Berat
badan
menurun
Posi makan tidak
dihabiskan

Kolik ueteral
Irirasi saraf abdominal
Pusat muntah pada
korteks serebri
Mual, muntah
Anoreksia

Perubahan ntrisi
kurang dari
kebutuhan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan obstruksi saluuran kemih ditandai dengan pasien
menyatakan nyeri didaerah perut, nampak meringiis.
2. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan penurunan reabsorbsi dan
sekresi turbulen ditandai dengan klien mengatakan susah buang air kecil, distensi
abdomen.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kolik ureteral
ditandai dengan klien mengatakan kehilangan nafsu makan dan porsi makanan tidak
dihabiskan.
4. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi ditandai dengan klien takut akan
penyakitnya dan klien nampak tidak tenang.
5. Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah.

Você também pode gostar