Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROPOSAL
OLEH :
RECHA MAULIDDAH
NIM: 13.06.2.149.0660
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Identifikasi Masalah..................................................................................2
1.3
Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.4
Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4.1
Tujuan Umum....................................................................................3
1.4.2
Tujuan Khusus...................................................................................3
1.5
Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.5.1
Bagi Peneliti.......................................................................................3
1.5.2
Bagi Institusi......................................................................................4
1.5.3
Bagi Masyarakat................................................................................4
1.6
1.6.1
1.6.2
1.6.3
1.7
Orisinilitas Penelitian................................................................................5
Konsep Remaja..........................................................................................6
2.1.1
Definisi Remaja..................................................................................6
2.1.2
2.1.3
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
3.2
Hipotesis Penelitian.................................................................................18
Desain Penelitian.....................................................................................19
4.2
4.3
Kerangka Kerja........................................................................................20
Gambar 4.1
Identifikasi Variabel................................................................................21
4.4.1
Variabel Independen.........................................................................21
4.4.2
Variabel Dependen...........................................................................21
4.5
4.6
Sampling Desain......................................................................................23
4.6.1
Populasi Penelitian...........................................................................23
4.6.2
Sampel Penelitian.............................................................................23
4.6.3
Besar Sampel....................................................................................23
4.6.4
Tehnik Sampling..............................................................................24
4.7
4.7.1
Instrumen.........................................................................................24
4.7.2
Pengumpulan Data...........................................................................24
4.7.3
Analisa Data.....................................................................................25
4.8
Etika Penelitian........................................................................................27
4.8.1
4.8.2
Confidentiality (Kerahasiaan)..........................................................28
4.8.3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................29
BAB 1
PENDAHULUAN
dekat dan berarti baginya. Dengan kata lain, pola asuh orang tua akan
mempengaruhi perilaku anaknya. Dalam mengasuh anaknya orang tua
dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungannya. Di samping itu, orang tua
juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan
mengarahkan anak. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan kepada
anaknya yang berbeda-beda, karena orang tua mempunyai pola pengasuhan
tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam
mewarnai perkembangan terhadap bentuk-bentuk perilaku tertentu pada anaknya.
Salah satu perilaku yang muncul dapat berupa perilaku agresif yang berujung
pada kenakalan yang dilakukan remaja.
Berdasarkan fenomena di atas, orang tua diharapkan dapat menerapkan
bentuk pola asuh yang tepat sesuai dengan kebutuhan perkembangan remaja,
sehingga dapat memberikan konstribusi yang positif pada sikap dan perilaku
remaja.
1.2 Identifikasi Masalah
Karakteristik perkembangan yang normal terjadi pada remaja dalam
menjalankan tugas perkembangannya mencapai identitas diri, antara lain: menilai
diri secara objektif dan merencanakan untuk mengaktualisasikan kemampuannya.
Pada hakikatnya, setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pola asuh orang tua menjadi sangat penting dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan anak baik secara fisik maupun psikis.
Untuk itu orang tua membimbing, mendorong dan memotivasi anak untuk hal-hal
yang positif agar terwujudnya perilaku yang positif bagi anak.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah Adakah hubungan pola asuh
Tujuan Penelitian
1.4.1
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di
SMPN 1 Palang.
1.4.2
Tujuan Khusus
1)
2)
3)
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dan pelatihan bagi penulis dalam mengadakan suatu
Bagi Institusi
Sebagai masukan bagi pendidikan dalam mengembangkan kurikulum mata
1.5.3
Bagi Masyarakat
Sebagai masukan bagi masyarakat dan diharapkan peran serta masyarakat
terutama bagi orang tua dalam memberikan pola asuh yang efektif bagi anak
remaja.
1.6
1.6.1
1.6.2
1.6.3
1.7
Orisinilitas Penelitian
No
1
Nama
Judul
Tahun
Yoga
Hardani Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan 2014
Prasetiyo
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency)
di Desa Cendoro Rw.04 Kecamatan Palang
Arif Febrianto
Priyo Cahyono
Rizqi Romdhoni
Tabel 1.1
Kabupaten Tuban
Hubungan
Teman
Sebaya
dengan 2015
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency)
di SMK Taruna Jaya Prawira Tuban
Hubungan Kekerasan Emosional Orang Tua 2015
dengan Kenakalan Remaja di SMK Taruna
Jaya Prawira Tuban
Hubungan antara Peran Orang Tua dengan 2015
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency)
di SMK Taruna Jaya Prawira Tuban
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Remaja
2.1.1
Definisi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
dewasa (Nursalam, 2009). Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa
remaja (adolescence) diartikan masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
2.1.2
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12-15 tahun (masa remaja awal), 15-18 tahun (masa remaja pertengahan),
dan 18-21 tahun (masa remaja akhir) (Unayah & Sabarisman, 2015).
1) Remaja Awal (12-15 Tahun)
Pada masa ini, remaja mengalami perubahan fisik yang sangat
pesat dan perkembangan intelektual yang sangat signifikan, sehingga
minat anak pada dunia luar sangat besar. Pada fase ini, remaja tidak mau
dianggap kanak-kanak lagi, tetapi belum bisa meninggalkan pola kanakkanaknya. Selain itu, pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu,
tidak stabil, tidak puas, dan merasa kecewa (Setyoso, 2013).
2) Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)
Remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan, tetapi masa ini pula
telah timbul unsur baru dalam diri remaja, yaitu kesadaran akan
kepribadian dan kehidupan badaniah. Remaja mulai menentukan nilai-nilai
tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.
Perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal akan mulai hilang
dan tergantikan dengan kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri
2)
3)
4)
perubahan nilai.
Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak
masalah-masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh guru dan orang tua
sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi
5)
masalah.
Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk
6)
7)
8)
2.2
2.2.1
mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial (seperti berbuat onar di
sekolah), status pelanggaran (melarikan diri dari rumah), hingga tindakan kriminal
(seperti pencurian) (Santrock, 2007). Dalam pengertian yang lebih luas tentang
kenakalan remaja ialah perbuatan/kejahatan/pelanggaran yang dilakukan oleh
anak remaja yang bersifat melawan hukum, anti sosial, anti susila, dan menyalahi
norma-norma agama (Sudarsono, 2004).
2.2.2
(Sarwono, 2006):
1)
2)
3)
4)
2)
3)
ijin.
Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dan lain-lain.
2.2.3
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal) (Unayah & Sabarisman, 2015).
1)
Faktor Internal
a) Krisis identitas
Perubahan
biologis
dan
sosiologis
pada
diri
remaja
Faktor Eksternal
a) Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, perselisihan antar anggota keluarga serta pola asuh orang tua
2.3.1
terdapat empat jenis gaya pengasuhan orang tua yang berkaitan dengan berbagai
aspek yang berbeda dari perilaku remaja yaitu otoritarian, otoritatif, mengabaikan,
dan memanjakan.
2)
2.3.3
1)
3)
dalam
mendidik
anak
kearah
kematangan.
Orang
tua
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1
Kenakalan remaja
Ringan
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
Sedang
Berat
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Kenakalan Remaja di SMPN 1 Palang Tuban Tahun
2016.
Dari gambar 3.1, kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal ini adalah keluarga berupa pola asuh.
Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh yang berbeda-beda meliputi pola
asuh otoriter, demokratis, maupun permisif. Setiap pola asuh yang diberikan akan
mempengaruhi sikap dan perilaku yang dilakukan oleh remaja, dari perilaku
positif sampai perilaku negatif yang berakibat pada kenakalan remaja.
3.2
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan penelitian deskriptif korelasional yaitu
mengkaji hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen (pola asuh oran
tua) dan variabel dependen (kenakalan remaja).
4.2
4.3
Kerangka Kerja
Populasi Penelitian
Seluruh siswa kelas VIII di SMPN 1 Palang Tuban pada tahun 2016 dengan jumlah 104 siswa.
Sampling
Simple random Sampling
Sampel
Siswa kelas VIII di SMPN 1 Palang Tuban sebanyak 83 siswa
Cross Sectional
Variabel Independen:
Variabel Dependen
Kenakalan Remaja
Analisa Data
Koefisien Kontingensi
4.4
Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
Variabel Independen
Variabel bebas (independent variable) adalah suatu variabel yang variasi
nilainya akan mempengaruhi nilai variabel yang lain (Mustafa, 2009). Variabel
independen atau dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua.
4.4.2
Variabel Dependen
Variabel terikat (dependent variabel) adalah suatu variabel yang variasi
nilainya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variasi nilai variabel lain (Mustafa,
2009). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kenakalan remaja.
4.5
Definisi Operasional Variabel Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kenakalan Remaja di SMPN 1 Palang
Tuban Tahun 2016.
Variabel
Definisi
Operasional
Pola
perilaku
Variabel
Independen:
Pola yang
diterapkan
Alat Ukur
Skala Data
Kuesioner
Nominal
menyimpang
yang
dilakukan
oleh remaja.
Skala/Kode
Otoriter = 3
Demokratis = 2
mengasuh anak.
Variabel Dependen: Perilaku
Kenakalan Remaja
Indikator
Permisif = 1
1) Kenakalan yang menimbulkan
korban fisik pada orang lain.
2) Kenakalan yang menimbulkan
korban materi.
3) Kenakalan sosial yang tidak
menimbulkan korban dipihak
orang lain.
4) Kenakalan
yang
melawan
Kuesioner
Ordinal
Berat = 3
Sedang = 2
Ringan = 1
4.6
Sampling Desain
4.6.1
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya manusia, klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 1 Palang Tuban sebanyak 104 siswa.
Kriteria inklusi untuk populasi penelitian adalah:
1)
2)
3)
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yan dimiliki oleh
Besar Sampel
n=
1+N (d)
Diketahui:
N = 104
d = (0,05)2
Jadi:
n = _____104______
1+104 (0,05)2
n = 83 orang
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 83 orang responden.
4.6.4
Tehnik Sampling
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
4.7.1
Instrumen
Instrumen adalah alat bantu peneliti dalam kegiatan pengukuran obyek
atau variabel, dengan kata lain instrumen adalah alat pengukur variabel (Mustafa,
2009). Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, instrumen yang digunakan
adalah berupa Kuisioner.
4.7.2
Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
Proses pengumpulan data pada penelitian ini berawal dari observasi daerah
yang akan diteliti, kemudian meminta ijin kepada pihak pihak terkait, setelah itu
peneliti memberikan Inform Concent pada siswa kemudian diminta untuk mengisi
kuisioner dan setelah data terkumpul data langsung diolah untuk mendapatkan
hasil penelitian.
4.7.3
Analisa Data
Analisa data merupakan bagian terpenting untuk mencapai tujuan dimana
Editing
dari
kuesioner
data
dikumpulkan
melalui
kemudian
kuesioner,
peneliti
setelah
melakukan
Seluruhnya
Hampir seluruhnya
Sebagian besar
Setengahnya
Hampir setengahnya
Sebagian kecil
Tidak satupun
: 100%
: 76% - 99%
: 51% - 75%
: 50%
: 26% - 49%
: 1% - 25%
: 0%
4.8
Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti mengajukan ijin kepada responden
yang digunakan sebagai tempat untuk melakukan pengambilan sampel. Setelah itu
peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan etika sebagai berikut :
4.8.1
telah memenuhhi kriteria dengan disertai judul penelitian dan manfaatnya. Bila
subjek menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak
mereka.
4.8.2
Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasian informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil riset.
4.8.3
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, S. (2009, Februari 05). Materi II: Tabulasi Data. Dipetik Oktober 22,
2016, dari Reyog City: http://ssantoso.blogspot.com
Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja, edisi keenam.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarwirini. (2011). Kenakalan Anak (Juvenile Deliquency): Kausalitas dan Upaya
Penanggulangannya. Perspektif Volume XVI No. 4 , 244-251.
Sarwono, W. S. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setiawan, A. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja di
Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Sociodev,
Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 , 10.
Setyoso, T. A. (2013). Bukan Arek Mbeling. Jakarta: Indie Book Corner.
Sudarsono. (2004). Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suparyanto. (2011). Desain Penelitian Pra Eksperimen. Dipetik Oktober 22,
2016, dari dr Suparyanto: http://dr-suparyanto.blogspot.com
Unayah, N., & Sabarisman, M. (2015). Fenomena Kenakalan Remaja dan
Kriminalitas. Sosio Informa Vol. 1 No. 02 , 121-140.
Widyarini, M. M. (2009). Psikologi Populer: Relasi Orang Tua & Anak. Jakarta:
Elex Media Komputindo.