Você está na página 1de 14

Analisis Rasio Laporan Keuangan pada Perusahaan CV.

LAKSANA JAYA
Diposkan oleh Rahmah Fajriyah SA di 06.53

Definisi Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga melaporkan prestasi historis dari
suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan
ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramaln untuk masa depan.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari :

Laporan Neraca

Laporan Laba/Rugi

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Posisi Keuangan, berupa Laporan Arus Kas

Catatan dan Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kondisi keuangan


adalah aktiva,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan
posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba/rugi dan
perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan


Laporan Neraca
Neraca (Balance Sheet) adalah dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva,
kewajiban, dan modal.
Aktiva adalah harta milik perusahaan yang digunakan untuk biaya
operasional dan biaya produksi suatu perusahaan. Aktiva ada dua macam
aktiva lancar dan aktiva tetap.
Kewajiban (Liabilities) adalah kewajiban perusahaan kepada pihak luar
(creditor) yang tercermin di dalam Neraca dan pada umumnya digambarkan
dengan kata payable.

Modal adalah harta yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan sebagai


langkah awal dalam menjalankan suatu bisnis, dan digunakan untuk
menambah pendanaan aktiva.
Ketiga unsur tersebut dihubungkan dengan persamaan berikut :
Aktiva = Hutang + Modal
Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan
perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan
tersebut dalam suatu periode akuntansi.
Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi (income statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsurunsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau
rugi bersih.
Laporan laba/rugi mempunyai dua unsur yaitu pendapatan dan beban
Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi dalam suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurun
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
penanaman modal.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statlement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntasi yang menunjukkan aliran
masuk dan keluar uang perusahaan.
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas perkiraan arus kas yang dibuat
sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi alat penanggungjawaban arus kas
masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermafaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan
kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan
pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

Analisis Laporan Keuangan


Pengertian analisis laporan keuangan
Menurut ikatan akuntan Indonesia analisa laporan keuangan adalah analisa
terhadap neraca dan perhitungan laba rugi serta segala keterangan-keterangan

yang dimuat dengan lampiran-lampiran nya untuk mengetahui gambaran tentang


posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecendrungan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisa dilakukan dengan pengukuran hubungan
antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur
tersebut dari tahun ke tahun untuk untuk mengetahui perkembangannya.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan ini akan lebih
berarti bagi pihak-pihak yang memerlukan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut
sehingga dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan
diambil.
Jenis Analisis Laporan Keuangan
Menurut Jumingan (2005 : 44) pada dasarnya ada beberapa jenis analisis yang
dapat dilakukan, yakni :
Analisis Internal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang bisa
mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu
perusahaan, dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha
dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan.
Analisis Eksternal adalah analisis yang dilakukan oleh mereka yang tidak
bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan.
Dilakukan oleh bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang
saham dan lain-lain dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.
Analisis Horizontal / Dinamis adalah analisis perkembangan data
keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna
mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang
bersangkutan.
Analisis Vertikal / Statis adalah analisis laporan keuangan yang terbatas
hanya pada satu periode akuntansi saja, misalnya analisis rasio.

Analisis Rasio Laporan Keuangan


Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam
bentuk matematis yang sederhana.Pada dasarnya angka-angka rasio itu dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :

Angka-angka rasio yang didasarkan pada sumber data keuangan dari mana
unsur-unsur angka rasio tersebut diperoleh. Berdasarkan sumber datanya
rasio dibagi menjadi tiga, yaitu :
Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios), yaitu rasio yang disusun dari
data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar (current ratio) dan
rasio tunai (quick ratio).
Rasio-rasio laporan laba rugi (income statement ratios), yaitu
rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan
perhitungan laba rugi, misalnya rasio laba bruto dengan penjualan
netto, rasio laba usaha dengan penjualan netto dan operating ratio.
Rasio-rasio antar laporan (intern-statement ratios), yaitu rasio-rasio
yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba
rugi, misalnya rasio penjualan netto dengan aktiva usaha, rasio
penjualan kredit dengan piutang rata-rata dan rasio HPP dengan
persediaan rata-rata.
Angka-angka rasio yang disusun berdasarkan tujuan penganalisis dalam
mengevaluasi suatu perusahaan.Ada berbagai pendapat tentang kategori
rasio berdasarkan tujuan penganalisis dalam mengevaluasi suatu
perusahaan berdasarkan laporan keuangannya, sedangkan macammacam rasio untuk perbankan terdiri dari :
Rasio likuiditas, bertujuan menguji kecukupan dana perusahaan,
kemampuan perusahaan membayar kewajiban yang segera harus
dipenuhi.
Rasio solvabilitas, bertujuan mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi hutang-hutangnya, baik jangka panjang maupun jangka
pendek.
Rasio rentabilitas, bertujuan mengukur kemampuan perusahaan
baik didalam menghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva
yang dimilikinya, serta dapat dinilainya tingkat efisiensi
penggunaan modal dan aktiva tersebut.

Pengumpulan Data
Berikut ini adalah laporan laba/rugi dan neraca CV.Laksana Jaya pada periode tahun
2005 dan tahun 2006
Tahun 2005
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. pembelian bahan baku

DEBET

KREDIT

36.586.000

51.155.000

6.465.000

8.104.000

43.051.000

1.126.000

2. biaya upah tukang

1.098.000

Total biaya produksi

3.500.000

Laba kotor
Biaya operasional

778.000
1.050.000

1. biaya transportasi

185.000

2. biaya gaji pegawai

366.500

3. biaya listrik,telpon,dan air


4. biaya penyusutan peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. biaya perawatan peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. biaya-biaya lain
Total biaya operasional

6.978.000
112.600

Rugi/laba sebelum pajak


Pajak usaha
Rugi/laba usaha bersih

1.013.400

LAPORAN NERACA
URAIN
AKTIVA
Aktiva lancar

DEBET

URAIAN

212.166 PASSIVA
0 Utang jangka pendek

1. Kas

21.520.000 1. utang dagang

2. Kas Bank

21.732.166 2. utang usaha

3. Piutang

47.875.000 Total utang jangka pendek

Total aktiva lancar

(3.900.000) Utang jangka panjang

Aktiva tetap

10.725.500
45.152.000
55.877.500
7.098.000
62.975.500
235.481.666

200.000.000 1. utang kendaraan

1. Peralatan dan mesin

(6.500.000) Total Utang

2. Ak.peny.peralatan dan
mesin

42.500.000 Modal

3. Bangunan

KREDIT

(3.250.000)
276.725.000

4. Ak.peny.bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap
Total Aktiva

298.457.166 Total Passiva

298.457.166

Tahun 2006
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. Pembelian Bahan Baku
2. Biaya upah tukang
Total biaya produksi
Laba kotor
Biaya operasional
1. Biaya transport
2. Biaya gaji pegawai
3. Biaya listrik,telpon,dan air
4. Biaya penyusutan peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. Biaya perawatan peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. Biaya lain-lain
Total biaya operasional
Laba /rugi sebelum pajak

DEBET

KREDIT

24.519.900

46.946.500

6.665.900

15.761.600

31.184.900

7.565.100

1.472.500
3.500.000
747.000
1.050.000
475.000
952.000
8.196.500
112.600

Pajak usaha
Laba rugi sesudah pajak

7.425.50

LAPORAN NERACA
URAIAN
AKTIVA

DEBIT

URAIAN

4.388.766

Aktiva lancar

PASSIVA

42.067.000
50.834.500

20.258.500

1. Utang dagang

2. Kas Bank

24.647.266

2. Utang usaha

3. Piutang

47.875.000

Total utang jangka pendek

Total Aktiva Lancar

(4.200.000)

Utang jangka panjang

200.000.000

1. Utang kendaraan

1. Peralatan dan mesin

(7.000.000)

Total utang

2.
dan

42.500.000

Modal

Ak.peny.peralatan
mesin

3. Bangunan
4. Ak.peny bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap

(3.500.000)
275.675.000

8.767.500

Utang jangka pendek

1. Kas

Aktiva tetap

KREDIT

6.591.000
57.425.500
242.896.000

Total Aktiva

300.322.266

Total Passiva

300.322.266

BAB 3
PERMASALAHAN

Menghitung Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)


Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.

1. Rasio Lancar (current ratio)


Aktiva lancar
Rasio lancar

= ______________________
Kewajiban lancar
21.723.166

Tahun 2005

=__________________________
55.877.500

0.4
24.674.266

Tahun 2006

=__________________________
50.834.500

0.5

Perbedaan rasio lancar antara tahun 2005 dan 2006 terjadi karena peningkatan
aktiva lancar yang pada tahun 2005 sebesar Rp. 21.723..166 dan pada tahun 2006
sebesar Rp. 24.647.266 serta adanya pengurangan kewajiban lancar yang pada
tahun 2005 sebesar Rp. 55.877.500 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 50.834.500.
Walaupun demikian nilai rasio lancar dapat dikatakan baik karena perusahaaan
masih mampu membayar kewajiban jangka pendek, meskipun nilai rasio lancar
belum mencapai nilai 1 tetapi jika nilai rasio mencapai angka lebih dari satu akan
ada aktiva yang menganggur.

Menghitung Rasio profitabilitas (profitabilitas ratio)


Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan dari penggunanaan modalnya.

2. Margin atas laba penjualan (net profit margin)


Laba sesudah pajak
Margin laba atas penjualan = ___________________ x100
Penjualan
1.013.400
Tahun 2005

= _____________________ x100
51.155.000

2%
7.425.500

Tahun 2006

= ______________________ x 100
46.964.500

15 %

Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh net profit margin sebesar 2%
dan pada tahun 2006 sebesar 15 % yang artinya margin laba atas pada perusahaan
CV.Laksana Jaya mengalami peningkatan. Dapat dikatakan bahwa kinerja dalam
menghasilkan margin atas laba penjualan sangat baik.

Kemampuan dasar menghasilkan laba (Basic earning power rasio)


EBIT (earning before interest and fax)
Basic earning power ratio

= ________________________________
Total Aktiva
1.126.000

Tahun 2005

= ______________________ x 100
298.457.166

0.4 %
7.565.100

Tahun 2006

= ____________________ x 100
300.322.266

2.5 %

Dari perhitungan diatas, pada tahun 2005 diperoleh basic earning power ratio
sebesar 0.4% dan pada tahun 2006 sebesar 2.5%. hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan menghasilkan laba yag berarti kinerja perusahaan
CV.Laksana Jaya semakin baik.

Tingkat pengembalian laba atas total aktiva (return on total asset)


laba bersih sesudah pajak
ROA

= ___________________________ x 100
Total aktiva
1.013.400

Tahun 2005

= _____________________ x 100
298.457.168

0.3 %
7.452.500

Tahun 2006

= _____________________ x 100
300.322.266

2.4 %

Dari perhitungan diatas,pada tahun 2005 diperoleh return on total assets sebesar
0.3% dan pada tahun 2006 sebesar 2.4%. hal ini menunjukkan tingkat pengembalian

laba atas total aktiva pada perusahaan CV.Laksana Jaya meningkat dengan kata
lain perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan jumlah aktiva
perusahaan.

Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity)


Laba bersih sesudah pajak
ROE

= _____________________________ x 100
Modal sendiri
1.013.400

Tahun 2005

= _____________________ x 100
235.481.666

0.3 %
7.452.500

Tahun 2006

____________________ x 100
242.896.766

3.0 %

Dari perhitungan diatas, pada tahun 2005 diperoleh return on common equity
sebesar 0.3% dan pada tahun 2006 sebesar 3.0%. hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan dalam pengembalian modal.

Rasio Pengelolaan Aktiva (Asset Management Ratio/Aktivity Ratio)


Rasio pengelolaan aktiva adalah alat ukur sejauh mana efektifitas perusahaan
dalam menggunakan sumber daya sumber dayanya.

Rasio perputaran aktiva tetap (Fixed assets turnover ratio)


Penjualan
Rasio perputaran aktiva tetap

=_____________________
Aktiva tetap bersih
51.155.000

Tahun 2005

= _____________
276.725.000

0.18
46.946.500

Tahun 2006

=_________________

275.675.000
=

0.17

Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh fixed assets turnover ratio
sebesar 0.18 artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan
0.18 X. sedangkan untuk tahun 2006 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar
0.17 artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan sebesar 0.17
X.

Rasio perputaran total aktiva (Total assets turnover ratio)


Penjualan
Rasio perputara total aktiva

=________________
Total aktiva
51.155.000

Tahun 2005

= _________________
298.457.166

0.17
46.946.500

Tahun 2006

= ____________________
300.322.266

0.15

Dari perhitungan diatas pada tahun 2005 dapat diperoleh total assets turnover ratio
sebesar 0.17 artinya dalam tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.17 X,
sedangkan pada tahun 2006 diperoleh total assets turnover ratio sebesar 0.15
artinya pada tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.15 X.

Rasio pengelolaan hutang (Leverage Ratio)


Rasio pengelolaan hutang (Leverage Ratio) adalah rasio untuk mengetahui
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.

3. Rasio hutang (debt ratio)


Total hutang
Debt ratio

=___________________
Total aktiva
62.975.500

Tahun 2005

= ________________

298.475.166
=

0.21
57.425.500

Tahun 2006

= _______________
300.322.266

0.19

Dari hasil perhitungan diatas pada tahun 2005 diperoleh debt ratio sebesar 0.21
yang artinya adalah prosentasi aktiva didanai dari hutang sebesar 21%, sedangakn
untuk tahun 2006 diperoleh debt ratio sebesar 0.19 yang artinya adalah prosentasi
aktiva yang didanai dari hutang sebesar 19%. Terjadinya penurunan debt ratio
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin
menurunnya hutang dalam pendanaan akitiva.

Você também pode gostar