Você está na página 1de 4

Rabu, 20 Mei 2015

Tugas IUD
Kiky Fitria (1015020)
Pembimbing : dr. D Dian Indahwati, Sp. OG

AKDR / IUD
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah alat kontrasepsi
yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal
oleh masyarakat adalah bentuk spiral.
JENIS
Dari berbagai jenis IUD, saat ini yang umum beredar dipakai di Indonesia ada 3 macam jenis
yaitu:

IUD Copper T, terbentuk dari rangka plastik yang lentur dan tembaga yang berada pada
kedua lengan IUD dan batang IUD.

IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga. Pada ujung lengan IUD
bentuknya agak melengkung tanpa ada tembaga, tembaga hanya ada pada batang IUD.

IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder pelepas hormon
Levonolgestrel (hormon progesteron) sehingga IUD ini dapat dipakai oleh ibu menyusui
karena tidak menghambat ASI.

EFEKTIFITAS
Sebagai kontrasepsi, AKDR tipe T efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar antara 0,6-0,8
kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan).
Sedangkan AKDR dengan progesteron antara 0,5-1 kehamilan per 100 perempuan pada tahun
pertama penggunaan.

CARA KERJA
Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut

Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba falopii


Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu
IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi

kemampuan sperma untuk fertilisasi


Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

KEUNTUNGAN
Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi

IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan


Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A, 5 tahun untuk nova t dan 5

tahun untuk mirena)


Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi

infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Membantu mencegah kehamilan ektopik

EFEK SAMPING

Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3

bulan)
Haid lebih lama dan banyak
Perdarahan (spotting) antara menstruasi
Saat haid lebih sakit

KOMPLIKASI

Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan


Perdarahan pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia
Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)

KERUGIAN

Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS


Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti

pasangan
penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR

Penyakit radang panggul memicu infertilitas


Prosedur medis, termasuk pemeriksaan plevik diperlukan dalam pemasangan AKDR

Seringkali perempuan takut selama pemasangan


Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR

Biasanya menghilang dalam 1-2 hari


Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR

dipasang segera setelah melahirkan)


Mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah

kehamilan normal
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini.

SUMBER : sepydiscovery.wordpress.com/2012/12/04/iud-intra-uterine-device/, 2012

Você também pode gostar