Você está na página 1de 24

AGENDA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

SASARAN, PRIORITAS, PROGRAM, LANGKAH-LANGKAH POKOK


SASARAN PERTAMA adalah terciptanya lapangan kerja agar mampu
mengurangi pengangguran terbuka menjadi 5,1% pada tahun 2009.
Untuk itu perekonomian diupayakan tumbuh rata-rata 6,6% per
tahun dengan mendorong peranan masyarakat/swasta melalui
penciptaan lingkungan usaha yang sehat.
PRIORITAS:

PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR NONMIGAS

Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi


X Penyederhanaan prosedur perijinan.
X Penyusunan insentif investasi yang tepat sasaran.
X Pengurangan tumpang tindih kebijakan pusatdaerah dan
antarsektor.
X Penanganan masalah-masalah investasi secara cepat.
X Reformasi kelembagaan penanaman modal.
z Promosi dan Kerjasama Investasi, baik di Dalam Negeri
maupun di Luar Negeri.
z

Reformasi Perpajakan dan Kepabeanan


X Amandemen UU Perpajakan.
X Reformasi administrasi sengketa pajak.
X Fasilitasi perdagangan dan pemberantasan penyelundupan.
z Pengembangan Ekspor
X Perkuatan lembaga promosi ekspor dan pelatihan eksportir
UKM potensial.
X Peningkatan pelayanan eksportir UKM dengan pola support at
company level.
X Optimalisasi sarana penunjang ekspor seperti trade financing.
z Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
X Peningkatan kinerja diplomasi perdagangan internasional.
X Perkuatan kelembagaan pengamanan perdagangan (seperti
komite safeguard dan anti dumping).
z Pengembangan Distribusi Nasional
X Meningkatkan kelancaran arus koleksi dan distribusi barang
dan jasa yang efisien.
z

PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Peningkatan utilisasi kapasitas dan memperluas basis


usaha industri untuk memperkuat struktur yang ada.
X Peningkatan iklim persaingan yang sehat untuk
mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas
usaha.
X Pengembangan investasi strategis secara fungsional
dalam aspek pengembangan teknologi industri,
informasi pasar serta prasarana-sarana pengendalian
mutu.
X Fasilitas pengembangan subsektor industri sesuai
masalah yang dihadapi, difokuskan pada subsekor
yang: a) menyerap tenaga kerja banyak; b) memenuhi
kebutuhan dasar dalam negeri; c) memiliki potensi
pengembangan ekspor ke depan; dan d) mengolah SDA
dalam negeri.
X

REVITALISASI PERTANIAN
X

Peningkatan Kemampuan/keberdayaan petani dan


nelayan dan penguatan lembaga pendukungnya, antara
lain dengan revitalisasi penyuluhan, lembaga pertanian dan
perdesaan agar akses petani terhadap sumberdaya produktif
dan skala usaha petani dan nelayan meningkat.

Pengamanan ketahanan pangan: ketersediaan/produksi


pangan dalam negeri, distribusi, diversifikasi pangan.

Peningkatan Produktivitas, daya saing dan nilai tambah


hasil pertanian dan perikanan.

Pemanfaatan potensi hutan untuk mendukung diversifikasi


usaha dan produksi pangan.

Peningkatan dukungan infrastruktur, iklim usaha,


pembangunan perdesaan secara luas, serta rehabiliasi dan
konservasi daerah hulu bagi peningkatan produksi, nilai
tambah dan daya saing komooditas pertanian.

PEMBERDAYAAN KUKM
z

Penciptaan iklim usaha


X Penyederhanaan peraturan & birokrasi dan mempermudah perijinan;
X Memfasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha UKM;
X Mendorong pengembangan layanan pengembangan usaha (BDS);
X Mengembangkan jaringan produksi & distribusi melalui pemanfaatan
teknologi informasi
Pengembangan sistem pendukung usaha:
X Peningkatan peranserta dunia usaha/masyarakat sebagai penyedia jasa
layanan/konsultasi teknologi dan manajemen
X Peningkatan layanan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
X Perluasan sumber pembiayaan KUKM, khususnya skim kredit investasi
KUKM dan skim penjaminan kredit
Pengembangan kewirausahaan & keunggulan kompetitif:
X Pemasyarakatan kewirausahaan & penumbuhan wirausaha baru;
X Penyediaan sistem insentif untuk memacu penumbuhan wirausaha baru
berbasis teknologi, termasuk melalui inkubator.
Pemberdayaan usaha skala mikro:
X Penyediaan kemudahan dan pembinaan dalam memulai usaha
X Penyediaan skim-skim pembiayaan alternatif tanpa mendistorsi pasar
X Fasilitasi pembentukan wadah organisasi sesama usaha mikro;
X Pengembangan usaha mikro tradisional/pengrajin melalui sentra/klaster
5

PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN


z Pembinaan dan Pengembangan BUMN
X Pemetaan fungsi BUMN menjadi PSO dan BUMN Komersial.
X Penerapan GCG dan Statement of Corporate Intent.
X Restrukturisasi, privatiasasi, dan divestasi.

PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK


z Litbang Iptek
X Bidang pangan, energi, manufaktur, biotek, dan informatika serta
pengembangan teknologi proses.
z Difusi dan Pemanfaatan Teknologi
X Penyediaan informasi teknologi kepada dunia usaha.
X Pengembangan jasa konsultasi dan pengembangan pola kemitraan.
z Penguatan Kapasitas Kelembagaan Iptek
X Revitalisasi kelembagaan iptek.
X Pengembangan sinergi kebijakan iptek, pendidikan, dan industri.
z Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
X Pengembangan Sistem Insentif.
X Penciptaan usaha baru berbasis teknologi.
X Peningkatan kualitas dan standar mutu berdasarkan MSTQ
(Measurement, Standarization Testing and Quality).

PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN


X
X

Mendorong fleksibilitas pasar kerja.


Memperbaiki aturan yang berkaitan dengan rekrutmen dan
outsourcing, pengupahan, perlindungan tenaga kerja yang
berlebihan.
Meningkatkan perlindungan TKI di luar negeri.

PEMANTAPAN STABILITAS EKONOMI MAKRO


z

Stabilisasi Ekonomi dan Sektor Keuangan


X Mengoptimalkan forum koordinasi kebijakan fiskal dan moneter
secara berkala untuk mengevaluasi sasaran inflasi dan kurs.
X Memperkuat struktur bank dan lembaga jasa keuangan lainnya.
X Meningkatkan fungsi pengawasan dan pengaturan lembaga jasa
keuangan.
X Meningkatkan kualitas manajemen dan operasi lembaga jasa
keuangan.
Pengembangan Lembaga Keuangan
X Memberi dukungan terhadap penyaluran kredit untuk sektor
usaha tertentu.
X Percepatan pengembangan infrastruktur perbankan.
X Meningkatkan perlindungan kepada nasabah jasa-jasa
7
keuangan.

Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan


Negara
X Amandemen UU Perpajakan.
X Pengembangan LTO pada kantor pajak menengah dan kecil.
X Melanjutkkan fitur-fitur reformasi kepabeanan.
X Memantapkan pengelolaan pinjaman RDI, RPD, dan SLA.
z Peningkatan Efektivitas Pengeluaran Negara
X Sinkronisasi dengan pemda dalam penyempurnaan
pengelolaan keuangan daerah.
X Menyediakan standar biaya keluaran untuk pengadaan
barang dan jasa.
X E-procurement untuk sistem pengadaan barang dan jasa.
z Pengelolaan dan Pembiayaan Utang Pemerintah
X Mengamankan rencana penyerapan pinjaman luar negeri.
X Menyempurnakan mekanisme penyaluran pinjaman dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
X Menyempurnakan strategi pinjaman pemerintah.
X Pengelolaan portfolio, pengembangan pasar, dan infrastruktur
SUN.
z Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara
X Penyusunan standar akuntansi pemerintah.
z

SASARAN KEDUA adalah berkurangnya kesenjangan pembangunan baik


kesenjangan pendapatan maupun kesenjangan antardaerah. Persentase
penduduk miskin diupayakan menurun dari 16,6% pada tahun 2004
menjadi 8,2% pada tahun 2009
PRIORITAS:
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
z Dengan lintas program untuk meningkatkan kecukupan pangan,
pemberian pelayanan kesehatan dan pendidikan, pemenuhan hak atas
pekerjaan dan berusaha, perumahan, air bersih, tanah, lingkungan hidup
dan SDA, rasa aman, berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan.
X Program-program dilaksanakan secara bertahap.
X Mengupayakan terjadinya koordinasi antar sektor, antara pusat dan
daerah untuk terwujudnya sinkronisasi dan keterpaduan.
X Menciptakan iklim keseimbangan peran antara pemerintah,
masyarakat serta harmonisasi peran donor dan lembaga
internasional.
X Monitoring dan evaluasi melalui mekanisme yang konsisten antara
input-proses-output-outcome-dan dampak.
9

PENGURANGAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAERAH


z

Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh


X Peningkatan daya saing kawasan dan produk unggulan
khususnya di luar Jawa
X Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan
Bebas
X Peningkatan kerjasama ekonomi sub-regional IMT-GT, IMSGT, dan BIMP-EAGA
X Peningkatan kerjasama antar daerah.

Pengembangan Kawasan Tertinggal


X Pengembangan sarana dan prasarana ekonomi dengan
menerapkan skim seperti subsidi keperintisan, USO, dan lainlain
X Peningkatan keterkaitan kegitan ekonomi di wilayah tertinggal
dengan pusat pertumbuhan.

Pengembangan Perkotaan
X Peningkatan peran dan fungsi kota menengah dan kecil,
terutama di luar Jawa sebagai penghela pertumbuhan
wilayah;
10
X Pengendalian pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan.

Pengembangan Wilayah Perbatasan


X Fasilitasi pemda agar wilayah perbatasan menjadi beranda
depan
X Pengamanan wilayah perbatasan dari kegiatan illegal
X Pengembangan kawasan perbatasan sebagai pusat
pertumbuhan

Pemulihan Kawasan Konflik


X Rehabilitasi sarana dan prasarana sosial ekonomi
X Percepatan proses rekonsiliasi

Penataan Ruang
X

Pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif dengan


menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan
keseimbangan pembangunan antar fungsi;

Pengelolaan Pertanahan
X Penegakan hukum yang adil dan transparan
X Pembuatan peta dasar dan pembangunan sistem pendaftaran
tanah
X Pengembangan sistem informasi pertanahan

11

PEMBANGUNAN PERDESAAN
z Dengan lintas program yang dilaksanakan di kawasan
perdesaan untuk:
X meningkatkan kegiatan ekonomi di perdesaan antara lain
melalui pengembangan agribisnis dan KUKM di perdesaan;
X meningkatkan sarana dan prasarana perdesaan, antara lain
mencakup pengembangan jaringan irigasi, pembangunan
jalan dan jembatan, pelayanan air minum, serta listrik
perdesaan;
X meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perdesaan
melalui program pendidikan, kesehatan, dan keluarga
berencana;
X meningkatkan pengelolaan pertanahan dan tata ruang di
perdesaan;
X meningkatkan perlindungan sumber daya alam dari kegiatan
pemanfaatan yang tidak terkendali dan eksploitatif di
perdesaan, terutama kawasan-kawasan konservasi dan
kawasan lain yang rentan terhadap kerusakan.

12

SASARAN KETIGA adalah meningkatnya kualitas manusia yang


tercermin dari terpenuhinya hak-hak sosial rakyat termasuk di dalam
memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Secara lebih rinci sasaran tersebut mencakup:

Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan


meningkatnya mutu pendidikan yang antara lain ditandai oleh:
menurunnya jumlah penduduk yang buta huruf.
meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang dapat
menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun.
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan
hidup, menurunnya angka kematian bayi, dan kematian ibu
melahirkan, serta prevalensi gizi kurang pada anak balita.
Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial.
Terjaminnya keadilan gender dalam berbagai produk
perundangan, program pembangunan dan kebijakan publik,
membaiknya angka GDI dan GEM, menurunnya tindak kekerasan
terhadap perempuan, dan meningkatnya kesejahteraan dan
perlindungan anak.
Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga
kecil berkualitas.
Meningkatnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran
agama.
13

PRIORITAS:

PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP


PENDIDIKAN YANG LEBIH BERKUALITAS
X Peningkatan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun.
X

X
X
X
X
X

memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok


masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau
oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin,
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat
di daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang
cacat.

Peningkatan penyediaan pendidikan keterampilan dan


kewirausahaan ataupun pendidikan non formal.
Peningkatan penyediaan dan pemerataan sarana
pendidikan dan tenaga pendidik.
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga
pendidik.
Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik.
Penyempurnaan kurikulum.
14

PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN


KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS
X Peningkatkan jumlah, jaringan dan kualitas pusat kesehatan
masyarakat.
X Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga medis.
X Pengembangan sistem jaminan kesehatan, terutama bagi rakyat
miskin.
X Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat.
X Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia
dini.
X Peningkatan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar.

PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


X Pengembangan sistem perlindungan sosial.
X Peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
X Pemberdayaan fakir miskin, penyandang cacat, dan kelompok
rentan sosial lainnya.
15

PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN,


SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
X
X
X
X
X
X

PENGENDALIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK, PEMBANGUNAN


KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA KECIL BERKAULITAS
X
X
X

Peningkatan peranan perempuan dalam proses politik dan jabatan


publik.
Peningkatan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta programprogram lain untuk mempertinggi kualitas perempuan.
Kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Penyempurnaan perangkat hukum pidana yang lebih lengkap dalam
melindungi setiap individu dari kekerasan dalam rumah tangga.
Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.
Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender.

Pengendalian pertumbuhan penduduk dan peningkatan keluarga


kecil berkualitas.
Penataan pembangunan kependudukan.
Peningkatan partisipasi pemuda dan budaya olahraga.

PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA


X
X

Peningkatan pelayanan beribadah.


Peningkatan kerukunan intern dan antarumat beragama.
16

SASARAN KEEMPAT adalah membaiknya pengelolaan sumber daya


alam dan tetap terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup yang
mengarah pada pengarusutamaan (mainstreaming) pembangunan
berkelanjutan.

PRIORITAS

PERBAIKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN


PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP

Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan


X Pengukuhan kawasan hutan serta pengendalian alih fungsi
dan status kawasan hutan.
X Pengelolaan hutan produksi lestari (sustainable forest
management), didukung oleh industri kehutanan yang
kompetitif.
z Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
X Pengelolaan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau
kecil.
z

17

z
z

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam


X Perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.
X Pengembangan sistem insentif dan disinsentif.
X Penyusunan tata ruang kawasan untuk perlindungan SDA.
Rehabilitasi Cadangan Sumber Daya Alam
X Perencanaan DAS untuk rehabilitasi.
X Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak di kawasan
hutan, pesisir, perairan, dan bekas kawasan pertambangan.
Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA
X Pengembangan valuasi SDA.
X Penyusunan dan penerapan PDB Hijau.
Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
X Pemantauan kualitas badan air dan kualitas udara.
X Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
X Pengembangan berbagai alternatif mekanisme pendanaan
lingkungan seperti Debt for Nature Swap.
18

SASARAN KELIMA membaiknya infrastruktur yang ditunjukkan oleh


meningkatnya kuantitas dan kualitas berbagai sarana penunjang
pembangunan.

PRIORITAS

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


Awal: ditekankan pada perbaikan infrastruktur yang rusak untuk
memulihkan kinerja pelayanan dengan titik berat pada perbaikan
infrastruktur pertanian dan perdesaan, infrastruktur ekonomi
strategis, dan di daerah konflik.
Selanjutnya pada perluasan kapasitas infrastruktur dengan fokus
pembangunan infrastruktur baru yang diarahkan pada
infrastruktur di daerah terpencil dan tertinggal, infrastruktur yang
melayani masyarakat miskin, dan infrastruktur yang
menghubungkan dan atau melayani antardaerah.

19

Partisipasi swasta didorong terutama untuk wilayah yang potensi


pertumbuhan ekonominya cukup tinggi besar untuk menjamin
tingkat pengembalian (return) yang wajar. Disamping itu swasta
akan didorong untuk melakukan pelayanan infrastruktur atas
nama pemerintah, dalam bentuk universal service obligation
(USO) atau public service obligation (PSO). Penyempurnaan
mekanisme PSO dititikberatkan pada pelayanan yang dilakukan
oleh BUMN dan membuka kesempatan PSO untuk pelaku non
BUMN/BUMD.
Untuk menunjang transparansi dan akuntabilitas pelayanan,
standar pelayanan minimum (SPM) di bidang infrastruktur perlu
diluncurkan sebagai benchmark kualitas pelayanan pemerintah di
bidang infrastruktur.
Dari sisi pemerintah, alokasi pembiayaan infratruktur diupayakan
agar tidak menurun. Adapun untuk mendorong partisipasi swasta
prioritas diletakkan untuk menciptakan dana investasi
infrastruktur yang mampu memfasilitasi dan mempercepat
realisasi investasi swasta di bidang infrastruktur.

20

SUMBER DAYA AIR


X Mengutamakan konservasi air dengan memperhatikan
keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, kepentingan
hulu-hilir, pemanfaat air permukaan dan air tanah, demandsupply, dan kepentingan jangka panjang-pendek.
X Dukungan terhadap ketahanan pangan nasional terutama di
wilayah lumbung padi nasional dengan memperhatikan kesiapan
teknis, sosial, lingkungan dilakukan dengan mengoptimalkan
fungsi dan rehabilitasi jaringan irigasi serta tidak melakukan
pembangunan jaringan irigasi baru.
X Penyediaan air baku rumah tangga, permukiman, dan industri
terutama untuk daerah tertinggal dan wilayah strategis.
X Pengendalian daya rusak air terutama pada wilayah strategis
dengan mengutamakan pendekatan non-konstruksi melalui
konservasi sumber daya air dan kemitraan antara pemangku
kepentingan (stakeholder).

21

TRANSPORTASI
X Pengurangan backlog pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dan
angkutan jalan, prasarana dan sarana kereta api, angkutan sungai,
danau, dan penyeberangan, angkutan laut dan udara.
X Perbaikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
X Subsidi pelayanan transportasi pada daerah-daerah yang terpencil,
perbatasan dan daerah yang masih kurang maju, maupun
mengembangkan transportasi perkotaan yang terjangkau dan
berkelanjutan.
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
X Peningkatan akses kapital untuk melakukan pembangunan dan
perbaikan rumah, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah dan
sektor informal.
X Pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi
masyarakat berpendapatan rendah.
X Pengurangan luasan kawasan kumuh di kawasan perkotaan, desa
nelayan, dan desa eks transmigran.
X Penyelesaian UU Sekuritisasi sebagai landasan hukum bagi
pembentukan secondary mortgage facility.
X Peningkatan cakupan pelayanan air minum, air limbah dan drainase
X Pengurangan luasan kawasan tergenang tetap.
22

ENERGI
X
X

X
X
X
X

Meningkatkan penyediaan energi kepada masyarakat.


Memprioritaskan pemanfaatan sumberdaya energi non-BBM
bagi keperluan domestik melalui:
X Penyesuaian harga jual energi domestik berdasarkan pelaku
usaha dan konsumen per jenis energi.
X Pengurangan subsidi BBM secara bertahap dan sistematis.
X Subsitusi dan diversifikasi penggunaan energi non-BBM terus
ditingkatkan.
Penyiapan sistem penyediaan BBM nasional untuk
mengantisipasi pasar bebas BBM 2010.
Penghematan pemakaian energi dari sisi produsen dan
konsumen.
Perlunya dibuat kebijakan yang mendorong pemanfaatan energi
terbarukan.
Peningkatan partisipasi industri dalam negeri dalam
pembangunan sarana dan prasarana energi.
23

KETENAGALISTRIKAN
X Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik khususnya di daerah krisis listrik
melalui investasi pemerintah, PT. PLN, serta kerjasama dengan swasta.
X Peningkatan efisiensi sistem kelistrikan nasional di sisi pembangkitan,
transmisi, dan distribusi.
X Pengembangan diversifikasi energi untuk pembangkit listrik yang bertujuan
mengurangi ketergantungan terhadap BBM melalui peningkatan
penggunaan energi panas bumi, energi terbarukan dan batubara, sekaligus
upaya konservasi energi dan upaya pengembangan energi terbarukan bagi
pembangkit skala kecil dan menengah di daerah off-grid dan perdesaan.
X Pengembangan listrik perdesaan terutama wilayah-wilayah yang memiliki
potensi ekonomi produktif dan potensi energi setempat.

POS DAN TELEMATIKA


X Peningkatan efisiensi melalui restrukturisasi penyelenggaraan pos dan
telematika yang meliputi penyehatan dan peningkatan kinerja BUMN
penyelenggara pos dan penyiaran, serta penciptaan kompetisi yang setara
dan berimbang (level playing field) pada penyelenggaraan telekomunikasi.
X Penyediaan akses serta layanan pos dan telematika terutama di daerah
USO/PSO.
X Peningkatan kemampuan masyarakat dan industri dalam negeri untuk
memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi
beserta aplikasinya.
24

Você também pode gostar