Você está na página 1de 9

PENGARUH LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN TERHADAP KADAR

GLUKOSA PADA TIKUS MEDICAL VERTIGO

Achmad Miftakhul Ulum, Eka Puspita Kartika Sari, Lely Rindiyanti Febrina Tetiyo
Putri, San San Nova Erlana Putri, Sony Putra Dewantara
Univeritas Negeri Malang
Email : Sonyputradewantara@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah


ada pengaruh latihan aerobic terhadap penurunan kadar glukosa darah yang
disebabkan oleh konsumsi metanol pada penderita vertigo. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan caramembagi jumlah tikus
menjadi dua kelompok kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan dengan
cara menginjeksi tikus wistar dengan metanol kadar 50% kemudian tikus diberi
pelatihan aerobik intensitas ringan menggunakan treadmill. Dengan demikian,
latihan aerobik dapat menstabilkan kadar gula darah pada penderita vertigo
Kata Kunci : Medical Vertigo, Kadar Glukosa, Metanol, Latihan Aerobik
Intensitas Ringan
Vertigo berasal dari istilah latin,
yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo
yang berarti kondisi. Vertigo merupakan
subtipe dari dizziness yang secara definitif
merupakan ilusi gerakan, dan yang paling
sering adalah perasaan atau sensasi tubuh
yang berputar terhadap lingkungan atau
sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar (Bisdorff, 2009: 1). Vertigo dapat
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : (1)
Vertigo sentral, (2) Vertigo Perifer, (3)
Medical
vertigo.
Vertigo
sentral
diakibatkan oleh kelainan pada batang
batang otak atau cerebellum. Vertigo
perifer disebabkan oleh kelainan pada
telinga dalam atau nervus cranialis
vestibulocochlear. Medical vertigo dapat
diakibatkan oleh penurunan tekanan
darah , glukosa darah yang rendah, atau

gangguan metabolik karena pengobatan


atau infeksi sistemik.
Salah satu penyebab utama
terjadinya vertigo adalah kadar glukosa
darah menurun atau yang sering disebut
hipoglikemia. Zat gula didapatkan dari
makanan yang dicerna dan diserap oleh
tubuh. Tetapi, sebagian besar sel-sel tubuh
tidak bisa menyerap gula tanpa bantuan
hormon insulin yang diproduksi oleh
pankreas. Jika jumlah insulin terlalu
banyak maka secara otomatis kadar
glukosa dalam darah akan menurun. serta
memiliki glukosa plasma >200 mg/dl.
Glukosa dalam darah di bawah kadar
normal
mengakibatkan
terjadinya
hipoglikemia yang merangsang penyebab
terjadinya medical vertigo. Salah satu
penyebebab turunnya glukosa darah
dikarenakan konsumsi alkohol dalam

jumlah banyak dan berulang. Merujuk dari


artikel Primayudha bahwa metanol sering
disalahgunakan sebagai minuman oplosan
oleh masyarakat. Metanol menyebabkan
kerusakan berbagai organ baik secara
sistemik maupun lokal termasuk gaster.
Alkohol adalah jenis minuman
yang dapat mengganggu kesadaran bila
dikonsumsi dengan jumlah banyak.
Beberapa
masyarakat
sering
mencampurkan alkohol dengan bahan
yang tidak layak dikonsumsi seperti
metanol. Terungkap bahwa minuman yang
telah merenggut belasan nyawa adalah
cairan oplosan yang terdiri atas unsur arak
dicampur bahan mengandung metanol. Hal
ini disebabkan karena metanol lebih murah
dibandingkan etanol. Selain itu juga
disebabkan
karena
ketidakpahaman
masyarakat akan bahaya metanol yang
lebih besar dari etanol. Metanol digunakan
sebagai bahan pendingin anti beku,
pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan
additif bagi etanol industri. Gejala terjadi
pada sistem saraf pusat, mata dan saluran
pernafasan. Jika konsumsi terus dilakukan
maka akan menyebabkan gangguan vertigo
yang dikarenakan oleh penurunan tekanan
darah , glukosa darah yang rendah dan
gangguan metabolik karena infeksi
sistemik.
Upaya rehabilitas pada pecandu
yang sering mengkonsumsi metanol
sebagai minuman oplosan diharuskan
dengan pengelolaan yang baik dan
terancana, salah satu nya dengan aktifitas
fisik. Aktifitas fisik adalah setiap
pergerakan tubuh akibat aktifitas otot
otot
skelet
yang
mengakibatkan
pengeluaran
energi.
Setiap
orang
melakukan aktifitas fisik antara individu
satu dengan yang lain tergantung gaya
hidup perorangan dan faktor lainnya.

Aktifitas fisik terdiri dari aktifitas selama


bekerja, tidur, dan pada waktu senggang.
Latihan fisik yang terencana, terstruktur,
dilakukan
berulang-ulang
termasuk
olahraga fisik merupakan bagian dari
aktifitas fisik. Aktifitas fisik sedang yang
dilakukan secara terus menerus dapat
mencegah resiko terjadinya penyakit tidak
menular seperti penyakit pembuluh darah,
diabetes, kanker dan lainnya. Olahraga
merupakan salah suatu aktifitas fisik yang
teratur dan terstruktur untuk meningkatkan
ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya
memelihara kesehatan dan kebugaran.
Aktivitas olahraga aerobik merupakan
jenis olahraga yang dapat meningkatkan
kesehatan jantung dan paru. Aktivitas
olahraga aerobik dapat memberikan hasil
yang maksimal jika dilakukan secara rutin
dan efektif sehingga mencapai tujuan tidak
menimbulkan cedera. Berdasarkan teori
dari American College of Sport Medicine
(ACSM) intensitas latihan harus mencapai
60-90% dari MHR dihitung dengan rumus
220-umur(tahun). Berdasarkan MHR yang
dicapai untuk latihan fisik ada beberapa
macam, yaitu; (1) Intensitas sangat ringan
<50% MHR, (2) Intensitas ringan 50-63%
MHR (3) Intensitas sedang 64-76% MHR,
(4) Intensias tinggi 77-93% MHR, (5)
Sangat tinggi >94% MHR.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
peneliti ingin mengkaji lebih jauh
pengaruh latihan aerobik yang kemudian
peneliti tuangkan dalam penelitian yang
berjudul Pengaruh Latihan Aerobik
Intensitas Ringan Terhadap Kadar Glukosa
Darah pada Tikus Medical Vertigo.
Metode
Jenis penelitian

Penelitian
yang
dilakukan
merupakan
penelitian
eksperimental
murni. Tipe penelitian yang berguna untuk
mengembangkan inovasi-inovasi yang
berguna dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia. Jumlah keseluruhan
sampel tikus wistar, dalam penelitian
sebanyak 10 ekor yang setiap kelompok
berjumlah 5 ekor tikus wistar. Untuk
pengambilan DNA glukosa diambil secara
menyeluruh untuk membandingkan dari
keseluruhan tikus. Tikus wistar berumur
maksimal 3 bulan, berat badan tikus 200
250 gram diinjeksi metanol dengan kadar
50% serta dosis 6 ml/kgbb tikus, yang
memiliki kadar glukosa normal >200
mg/dl. Subjek dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok tikus yang

diinjeksi metanol 50% tanpa diberikan


latihan fisik teratur dan terukur dan
kelompok tikus yang diinjeksi metanol
50% dengan diberikan latihan fisik teratur
dan terukur.
Program latihan fisik terukur dan
teratur dilakukan 3 hari/minggu selama 4
minggu dengan treadmill. Perlakuan
latihan fisik treadmill selama 4 minggu
dengan kecepatan 5 m/menit selama 10
menit serta 2 menit untuk istirahat selama
1 jam. Adapun rancangan penelitian yang
digunakan adalah Random Control Group
Posttest-Only
Design
(Cambell
&
Stanley,1963:25).
Adapun
rancangan
penelitian ini dapat digambarkan skema
sebagai berikut:

K0

P0

K1

P1

Keterangan:
S = Sampel penelitian
R = Randomisasi
K0 = Kelompok kontrol
K1 = Kelompok latihan intensitas ringan
P0 = Posttest kelompok kontrol
P1 = Posttest kelompok latihan intensitas ringan
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di
Laboratorium ilmu faal (fisiologi)
FKUB, Universitas Brawijaya.
Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat
dalam penelitian ini antara lain:
1. Variabel terikat : kadar glukosa tikus
medical Vertigo
2. Variabel bebas
: latihan aerobik
(treadmill) intensitas ringan

3. Variabel kontrol
tikus

: metanol terhadap

a. Treadmill
Treadmill berfungsi sebagai
tempat pemberian latihan aerobik
ringan pada tikus wistar. Treadmill
tikus berbentuk balok dengan
keseluruhan
ukuran
dengan
panjang 700mm, lebar 980mm, dan
tinggi 430mm. 1 Treadmill terdapat
6 jalur tikus dengan ukuran tiap
jalur, panjang 700mm, lebar 90mm,

dan tinggi 100mm. Treadmill


mempunyai kecepatan maksimal
80m/menit, serta terdapat listrik
kejutan pada setiap jalur, dengan
tegangan 0-180 v.
b. Makanan
Makanan yang diberika
pada tikus wistar adalah biji-bijian
yang terdiri dari kwaci dan pur.
Pemberian makanan diberikan pada
pukul 12.00 dengan takaran 20-30
gr/tikus/hari
c. Intensitas Latihan
Latihan aerobik ringan
program latihan fisik terukur dan
teratur dilakukan dengan interval
(1:5), adalah 2 menit istirahat : 10
menit latihan yang dilakukan
selama 3 hari/minggu, selama 4
minggu
dengan
treadmill.
Perlakuan latihan fisik treadmill
selama 4 minggu dengan kecepatan
5 m/menit selama 10 menit serta 2
menit untuk istirahat selama 1 jam.
d. Waktu Pemberian Latihan
Penelitaan ini dilakukan
selama 1 jam pada pukul 09.00
10.00 WIB. Selama 3 hari/minggu.

Teknik Pengumpulan Data


Data yang kita ambil dengan cara
analisis kuantitatif pada sampel DNA tikus
medical vertigo pada kelompok kontrol
dan kelompok latihan intensitas ringan.
Dengan rincian:
a. Hari
pertama
tikus
diinjeksi metanol dengan
kadar 50% denga dosis
6ml/kg BB.

b. Pengambilan sampel DNA


untuk memastikan bahwa
tikus
wistar
sudah
memenuhi tahap vertigo
(glukosa < 60 mg/dl
c. Selama 1 bulan tikus wistar
melakukan kegiatan sesuai
dengan
pembagian
kelompoknya.
d. Pengambilan sampel DNA
dilakukan pada minggu ke2 dan ke-4, semua data
dicatat dan diolah dengan
analisis kuantitatif dengan
menggunakan laptop.
e. Data yang telah selesai dan
dioalah secara kuantitatif
kemudian
dibuat
pembahasan
dan
kesimpulan dari penelitian
kedalam laporan hasil
penelitian.
Analisis Data
Data dari variabel yang diperoleh
dari penelitian ini dianalisis dengan cara
statistik deskriptif yang penyajian nya
dalam bentuk tabel. Dengan analisis ini
akan diketahui kecenderungan hasil
temuan.
Cara Penafsiran
a. Pemeliharaan Hewan Coba
Uji coba terhadap hewan dilakukan
3 kali seminggu selama satu bulan dengan
cara dibagi menjadi dua kelompok dengan
masing-masing variable yang berbeda.
Pada setiap variable diberikan perlakuan
yang berbeda. Percobaan ini dilakukan di
Laboratorium
Universitas
Brawijaya
Malang. Hewan coba dipelihara dalam
kandang berukuran panjang 60 cm, lebar
50 cm, dan tiggi 30 cm terbuat dari kaca
dengan ventilasi diatasnya. Kandang diberi

serbuk kayu sebagai alas dan makanan


berupa biji-bijian dan pur. Pemberian air
minum menggunakan air mineral yang
disimpan pada botol plastik.
b. Injeksi Metanol
Sebelum diinduksi dan dinyatakan
telah menderita vertigo tikus harus melalui
beberapa tahap terlebih dahulu, yaitu:
1. Pemberian makan dilakukan pada
hari ke 1, 3, 5, dan 7 sesuai jadwal.
Dengan jadwal pemberian makan
sehari dilakukan sebanyak tiga kali.
2. Pemberian makan pada hari ke 2, 4,
dan 6 tikus wistar dilakukan dua
kali dalam sehari. Tujuan dari
pemberian makan dua kali adalah
tikus
dipuasakan
untuk
menentukan
dosis
pemberian
injeksi metanol.
3. Setelah dalam keadaan puasa
dilakukan tes pada tikus dengan
mengambil sampel darah. Tikus
dengan kadar glukosa darah rendah

diambil untuk dijadikan sampel


penelitian.
c. Pemberian Latihan
Tikus yang akan diberi pelatihan
adalah tikus yang belum terlatih. Latihan
diberikan 3 kali dalam seminggu dan
dilakukan selama 4 minggu atau 12 kali
perlakuan.
Penyimpulan Hasil Penelitian
Penyimpulan hasil dari penelitian
yang dilakukan dengan melihat obyek
penelitian dan menganalisis kembali hasil
data yang telah diperoleh berdasar hasil
penelitian yang dilakukan yaitu kadar
glukosa darah pada tikus wistar yang
diberi injeksi metanol dan perlakuan
latihan aerobik berupa latihan treadmill.
Dari data tersebut dapat diketahui
perubahan kadar glukosa sehingga
menyebabkan medical vertigo. Peneliti
berdiskusi dengan dosen pendamping agar
data yang diperoleh pada penelitian
memiliki validitas yang baik dan akurat.

Prosedur Penelitian
Penelitian mengikuti diagram alir sebagai berikut:
Injeksi Metanol 50%
Dosis 6 ml/kg BB

Menurunkan Kadar Glukosa

Tikus Medical Vertigo

Interval ( 1:5)
Latihan Aerobic ( Treadmill )

2 menit istirahat : 10 menit latihan

Kadar glukagon Meningkat


Glukosa normal

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian


Hasil: Paparan data yang
dianalisis ( Data belum diteliti )

sudah

Pembahasan
Penyalahgunaan metanol yang
dapat mengakibatkan gangguan pada atrofi
papil saraf optikus secara simetris, asidosis
metabolik dan bahkan kematian. Metanol
merupakan alkohol yang paling sederhana
dengan rumus kimia CH3OH, berat
molekul 32,04 g/mol dan titik didih 64,5
C (147 F). Keracunan metanol
disebabkan karena oksidasi metanol oleh
enzim dehidrogenase alkohol menjadi
formaldehid,
dan
selanjutnya
dimetabolisme menjadi asam format oleh
dehidrogenase formaldehid. Asam format
merupakan metabolit toksik yang berperan
pada
terjadinya
gangguan
tajam
penglihatan, asidosis metabolik, kebutaan
dan kematian. Gejala awal keracunan
metanol adalah gangguan pada tajam
penglihatan. Gangguan tajam penglihatan
umumnya terjadi dalam 18 sampai 24 jam

setelah minum/ terpapar metanol (Mas


Putrawati dkk, 2010:129).
Berdasarkan pernyataan yang telah
diuraikan di atas dapat dirumuskan bahwa
metanol dapat merusak sel-sel saraf dan
dapat mengakibatkan terjadinya vertigo.
Menkonsumsi metanol dengan dosis atau
kadar tertentu dapat menurunkan kadar
glukosa dalam darah sehingga menjadi
faktor utama penyebab terjadinya vertigo.
Menurunnya kadar glukosa dalam
darah dapat dicegah dengan meningkatkan
kondisi fisik. Dengan berolahraga maka
jantung dan tekanan darah dapat bekerja
dengan baik karena jantung merupakan
organ vital yang memasok kebutuhan
darah di seluruh tubuh. Meningkatnya
aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan
darah yang mengandung oksigen akan
semakin besar. Kebutuhan ini akan
dipenuhi
oleh
jantung
dengan
meningkatkan aliran darahnya. Treadmiil,
sebagai
olahraga
yang
bersifat

kardiovaskular baik digunakan untuk


alternatif pilihan dalam mengatur tekanan
darah karena pembuluh darah akan
melebarkan diameter pembuluh darahnya
(vasodilatasi) sehingga akan berdampak
pada tekanan darah (Rai; 2012:29).
( hasil belum diketahui karea belum diteliti
)
Kesimpulan
Metanol
sebagai
penyebab
menurunya kadar glukosa darah serta
merusak sel-sel saraf dan dapat
mengakibatkan
terjadinya
vertigo,
menurunnya kadar glukosa dalam darah
dapat dicegah dengan meningkatkan
kondisi fisik. Dengan berolahraga maka
jantung dan tekanan darah dapat bekerja
dengan baik karena jantung merupakan
organ vital yang memasok kebutuhan
darah di seluruh tubuh. Kebutuhan ini akan
dipenuhi
oleh
jantung
dengan
meningkatkan aliran darahnya. Treadmiil,
sebagai alat olahraga yang bersifat
kardiovaskular baik digunakan untuk
alternatif pilihan dalam mengatur tekanan
darah karena pembuluh darah akan
melebarkan diameter pembuluh darahnya
(vasodilatasi) sehingga akan berdampak
pada tekanan darah.

Bisdorff A., Brevern M.V., Lempert T.,


Newman D.E. 2009. Classification
of vestibular symptoms: Towards
an international classification of
vestibular disorders. Journal of
Vestibular Research, 19: 113.
Diabetes Care. 2006. The Effects of
Aerobic Exercise on Glucose and
Counterregulatory
Hormone
Concentrations in Children With
Type 1 Diabetes. Diabetes Care,
29(1): 20-25.
Fauzi, L. 2013. Intensitas Jalan Kaki
Terhadap
Penurunan
Kadar
Glukosa Darah. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 8 (2): 106-112.
Fredyk. A., Smol. A. 2012. Supplementary
LowIntensity Aerobic Training
Improves Aerobic Capacity and
Does Not Affect Psychomotor
Performance
in
Professional
Female Ballet Dancers. Journal of
Human Kinetic, 31: 7987.
Taborsky. G.J. 2010. The Physiology of
Glucagon. Journal of Diabetes
Science and Technology, 4(6): 13381344.

Daftar Rujukan
Anita K.D.C., 2010. Kadar Glukosa Darah
dan Malondialdehid Ginjal Tikus
Diabetes yang Diberi Latihan Fisik.
Muhammadiyah
Journal
of
Nursing:110-116.
Baltopoulos, Panagiotis, 2009. Exercise
Induced Modulation of Immune
System Functional Capacity.
Biology of Exercise. 5 (1): 39-50.

Hottenrott. K., Ludyga. S., Schulze. S.


2012. Effects Of High Intensity
Training
And
Continuous
Endurance Training On Aerobic
Capacity And Body Composition
In Recreationally Active Runners.
Journal of Sports Science and
Medicine, 11: 483-488.
Kim, D. H. dkk. 2013. The Effects of
Treadmill Exercise on Expression

of UPC-2
Brown
Adipose
Tissue and TNF- of Soleus
Muscle in Obese Zucker
Rats.
J Exerc Nutr Biochem, 17 (4): 199207.
Koch, A.J. 2010. Immune Response to
Exercise. Brazilian Journal of
Biomotricity, 4 (2): 92-103.
Lau, K. W. K., Mak. M. K. Y. 2011. SpeedDependent Treadmill Training Is
Effective To Improve Gait And
Balance Performance In Patients
With Sub-Acute Stroke. Journal
Compilatio, 43: 709713.
Lempert, T. 2012. Vestibular migraine:
Diagnostic criteria. Journal of
Vestibular Research, 22: 167172.
Mihardja, L. 2009. Faktor yang
Berhubungan dengan Pengendalian
Gula Darah pada Penderita
Diabetes Mellitus di Perkotaan
Indonesia. Majalah Kedokteran
Indonesia, 9(59).
El-Nahas N.G., Bahey H.A., dan
Aboelazm S.N. 2013. Moderat
Versus Low Intensity Aerobic
Exercise on Bone Mineral Density
in Patient on Hemodialysis. Global
Journal of Medical research
Surgeries and Cardiovascular
System, Double Blind Peer
Reviewed International Research.
13 (5): 10-17.
Palar, C.M., Wongkar, D. & Ticoalu,
S.H.R., 2015. Manfaat Olahraga
Aerobik Terhadap kebugaran fisik
Manusia. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3 (1):316-321.

Riberio, C., Cambri, L.T., Dalia, R.A.,


Araujo, M.B., Botezelli, J.S.,
Sponton, A.C.S. & Mello, M.A.R.
2012. Effect of Physical Training
with Different Intensities of Effort
on Lipid Metabolism in Rats
Submitted to The Neonatal
Aplication of Alloxan. Rebeiro et
al. Lipids in Health and Desease
2012, 11:138.
Shen, X., dkk. 2013. The Effect of
Different Intensities of Treadmill
Exercise on Cognitive Function
Deficit Following a Severe
Controlled Cortical Impact in Rats.
International Journal of Molecular
Science, 14: 21598-21612.
Tirtayasa, T., dkk. 2014. Kombinasi Neuro
Developmental Treatment dan
Sensory Integration Lebih Baik
Daripada
Hanya
Neuro
Developmental Treatment untuk
Meningkatkan
Keseimbangan
Berdiri Anak Down Syndrome.
Sport and Fitness Journal, 2(1): 56
71.
Zahedmanesh, F., Molanorouzi, K. 2015.
Effect of Thiamine on Blood
Glucose after Maximal Aerobic
Exercise
in
Male
Student.
International
Proceedings
of
Chemical,
Biological
and
Environmental Engineering, 86 :
53-37.
Zhang, Z., Zhang, L., & Xu, J. 2007. The
Effects
of
Different
ExerciseTrainingmode
on
Interleukin. Life Science Journal,
Physical Education Department of

Zhengzhou University, Zhengzhou


Orthopedics Hospital. (Online), 4
(3): 82-86, (http://lsj.zzu.edu.cn),
diakses tanggal 5 Desember 2014.
Zulkarnain., Satria, D., Yus, T.M. &
Rezeki, S. 2015. Pengaruh Latihan

Fisik Teratur terhadap Kadar


Glukosa Darah dan Hubungannya
dengan Kadar Testosteron Total
pada Tikus Model Diabetes. MKB,
47 (1):16-21.

Você também pode gostar

  • Contoh Surat Napza
    Contoh Surat Napza
    Documento1 página
    Contoh Surat Napza
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Devinisi Filsafat
    Devinisi Filsafat
    Documento14 páginas
    Devinisi Filsafat
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Bentuk Negar1
    Bentuk Negar1
    Documento13 páginas
    Bentuk Negar1
    ANGGIT_MR
    Ainda não há avaliações
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Documento1 página
    Surat Lamaran
    AghisFaizin
    Ainda não há avaliações
  • 11 Ips Kls 8 Bab 10
    11 Ips Kls 8 Bab 10
    Documento10 páginas
    11 Ips Kls 8 Bab 10
    Avininda Fitria
    Ainda não há avaliações
  • 1
    1
    Documento2 páginas
    1
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Soal Uas
    Soal Uas
    Documento1 página
    Soal Uas
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Documento9 páginas
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • MAsase
    MAsase
    Documento3 páginas
    MAsase
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Alvian
    Alvian
    Documento5 páginas
    Alvian
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Kesorga 2
    Kesorga 2
    Documento12 páginas
    Kesorga 2
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Gesture
    Gesture
    Documento8 páginas
    Gesture
    Diar Abdussalam
    Ainda não há avaliações
  • Kewirausahaan Adalah Proses Penciptaan Sesuatu Yang Baru Pada Nilai Menggunakan Waktu Dan Upaya Yang Diperlukan
    Kewirausahaan Adalah Proses Penciptaan Sesuatu Yang Baru Pada Nilai Menggunakan Waktu Dan Upaya Yang Diperlukan
    Documento3 páginas
    Kewirausahaan Adalah Proses Penciptaan Sesuatu Yang Baru Pada Nilai Menggunakan Waktu Dan Upaya Yang Diperlukan
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Alvian
    Alvian
    Documento5 páginas
    Alvian
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Documento9 páginas
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Hak, Kewajiban Dan Keadilan
    Hak, Kewajiban Dan Keadilan
    Documento5 páginas
    Hak, Kewajiban Dan Keadilan
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Documento2 páginas
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Documento9 páginas
    Hasil Observasi Olahraga Adaptif Anak Tuna Rungu Di
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Documento2 páginas
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Documento2 páginas
    Kelelahan Akibat Radiasi Handphone
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • ATLETIK
    ATLETIK
    Documento13 páginas
    ATLETIK
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Jenis
    Jenis
    Documento3 páginas
    Jenis
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento3 páginas
    Bab I
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Gebyar Hut Ik
    Gebyar Hut Ik
    Documento13 páginas
    Gebyar Hut Ik
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • MAsase
    MAsase
    Documento3 páginas
    MAsase
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Cahyo
    Cahyo
    Documento13 páginas
    Cahyo
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Documento15 páginas
    Bab I Pendahuluan
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Rekap Peserta Insersio
    Rekap Peserta Insersio
    Documento3 páginas
    Rekap Peserta Insersio
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Leg Raises
    Leg Raises
    Documento1 página
    Leg Raises
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento1 página
    Daftar Isi
    Sony Putra Dewantara Keepthespirit
    Ainda não há avaliações