Você está na página 1de 5

rosedur Operasional Standar Pengelolaan

Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah


Dikirim oleh Kang Lintas Ambulance, Gallery, Mading RT RW, Utama 00.03

A. Prosedur
Prosedur Operasi Standar atau POS (bahasa inggris: Standar Operating Procedur
atau SOP) adalah suatu set atau intruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu
petunjuk. Hal ini mencakup hal - hal dari operasi yang memilik suatu prosedur pasti
atau terstandarisasi, tanpa kehilangan efektifnya. Setiap sistem manajemen kualitas
yang baik selalu didasari oleh POS.
B. Tujuan dan Manfaat
Prosedur Operasi Standar (POS) pengelola mobil Ambulan/mobil Jenazah bertujuan
memberikan pedoman bagi penyelenggaraan administrasi pengelolaan mobil
Ambulance di lingkungan RW. 02, kel. Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan
unsur lain yang terkait. Implementasi POS di pengelolaan mobil Ambulance dapat
memberikan manfaat, diantarannya :
1. POS dapat digunakan sebagai sarana
pelaksanaan dan pencapaian suatu pekerjaan.

untuk

mengkomunikasikan

2. SOP dapat digunakan sebagai sarana acuan dalam melakukan penilaian


terhadap proses perkerjaan pengelolaan mobil Ambulance RW. 02.
3. SOP dapat digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan
mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan kebijakan.

dan

4. SOP dapat digunakan sebagai sarana audit kinerja pengelolaan mobil


Ambulance RW. 02 Kel. Papanggo.
5. SOP dapat digunakan sebagai sarana dokumentasi.
C. Ruang Lingkup

POS pengelolaan mobil Ambulance memuat pedoman secara rinci tentang


persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan pelaporan administrasi, yang meliputi :
a. Presedur Operasi Standar pemakaian mobil Ambulance
a. Prosedur Operasi Standar penyewaan atau peminjaman mobil Ambulance
a. Prosedur Operasi Standar pengajuan biaya pemeliharaan/perawatan.
D. Ketentuan Dasar Pemakaian
1. Mobil Ambulance dapat digunakan oleh seluruh warga RW. 02 . Kel.
Papanggo dan sekitarnya selama mobil siap pakai di dalam garasi (tidak
sedang digunakan untuk kepentingan yang sama oleh pengguna lain atau
rusak).
2. Mobil Ambulance dapat digunakan seluruh masyarakat yang membutuhkan
tanpa membedakan golongan, suku, ras dan agama.
3. Penggunaan mobil Ambulance untuk keadaan darurat bagi orang sakit dan
pelayanan angkutan mengantar jenazah.
4. Pengendara mobil Ambulance hanya dapat dilakukan oleh pengemudi yang
ditugaskan, terkecuali karena satu dan lain hal yang mengharuskan diganti
oleh pengemudi lain.
5. Pengemudi pengganti harus atas persetujuan pengelola mobil Ambulance
RW. 02 Kel. Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
6. Permohonan penggunaan mobil Ambulance harus mengisi form atau blangko
peminjaman. Bila keadaan memaksa pengisian form atau blangko meminjam
setelah evakuasi pasien/jenazah dilaksanakan agar tertib administrasi dalam
pengelolan mobil Ambulance.
7. Masyarakat harap maklum apabila tidak dapat menggunakan mobil
Ambulance apabila mobil sedang digunakan untuk kepentingan yang sama
atau dalam keadaan rusak .
8. segala seuatu perbedaan pendapat yang menyangkut banyak orang dapat
dibicarakan dengan pengelola dan elemen yang ada semata mata demi
kebaikan bersama .
E. Syarat Penggunaan
1. Penggunaan mobil Ambulance digunakan pada saat dibutuhkan atau dengan
kata lain tidak dapat dipesan untuk kebutuhan beberapa hari kedepan.
2. Penggunaan mobil Ambulance hanya digunakan untuk evakuasi orang sakit
atau mengantar jenazah dan dilarang diperggunakan diluar dari ketentuan
tersebut kecuali mendapat persetujuan dari pengurus Ambulance
3. Pengguna memiliki identitas yang jelas.

4. Memberikan kontribusi biaya untuk perawatan kendaraan.


5. Membayar biaya bahan bakar sesuai yang dibutuhkan dalam jarak tertentu
dan membayar jasa sopir/kru demi kelancaraan kegiatan .
6. Apabila pengguna dipandang tidak mampu maka pengelola akan
membebaskan seluruh biaya tanggungan atas penggunaan mobil Ambulance
dan dilengkapi surat keterangan dari RT dan RW.02 untuk kepentingan
administrasi pengelola.
7. Bagi pengguna yang tidak mampu akan diambilkan dana kas oprasional
Ambulance selama persediaan masih ada untuk kepentingan bahan bahan
dan sopir ,dengan bukti surat permohonan dari RT dan RW .02 dengan
blangko yang sudah disediakan oleh pengelola mobil Ambulance.
8. Bagi warga RW. 02 Kel. Papanggo dalam penggunaan mobil Ambulance
dalam kota Jakarta dibebankan biaya sesuai tabel untuk kepentingan bahan
bakar dan sopir, sedangkan untuk keperluan luar kota sesuai dengan table
harga yang telah ditentukan oleh pengurus wilayah RW.02 dan pengurus
Ambulance.
9. Yang di sebut Warga RW. 02 adalah warga yang memiliki KTP dan tinggal
diwilayah RW. 02 Kel. Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
10. Untuk menghindari adanya komplain dan fitnah maka masyarakat dimohon
mengikuti ketentuan dan syarat yang ada.
11. dengan alasa apapun pihak yang akan menggunakan tidak diperkenankan
komplain apabila mobil memang sedang dipakai untuk kepentingan yang
sama, hal itu dmaksudkan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar seluruh
masyarakat serta tidak mengubah tujuan semula sebagai kegiatan sosial bagi
warga RW.02 kel.Papanggo.
F. Tata Tertib Pengelolaan
Semoga tata tertib ini akan menjadi motivator untuk kebaikan bersama, sebagai
wujud loyalitas kita kepada organisasi, demi eksisnya Pengurus Mobil Ambulance
RW.02 baik untuk jangka pendek dan jangka panjang serta dapat tetap terjaganya
kepercayaan masyarakat terhadap organisasi kita.
PASAL 1.
OPERASIONAL
Ayat
1. Biaya operasional dan perawatan mobil Ambulance didapat dari sewa dan
jasa dari pengguna baik donator maupun bukan donator
2. Yang dimaksud biaya operasional meliputi :
a. Jasa sopir yang sudah ditetapkan oleh pengurus Ambulance

b. Bahan baker, oli, tol dan cuci mobil.


c. Uang makan sopir (dalam hal ini disesuaikan jaraknya)
d. Insiden tak terduga seperti terkena tilang atau kecelakaan kecil.
3. Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan meliputi :
a. penggantian onderdil atau suku cadang kendaraan .
b. perpanjang STNK
c. Service
4. Wilayah operasional meliputi wilayah yang tercantum dalam tabel harga dan
aka nada penambahan bila hal tersebut mendapat persetujuan dari semua
pengurus mobil Ambulance dan pengurus RW. 02 Kel. Papanggo.
5. Harga sewa adalah HARGA BERSIH yang disepakati dan disetujui oleh
pengurus mobil Ambulance sebagai pengelola kendaraan Ambulance.
PASAL 2
SALDO OPERASIONAL
Ayat
1. yang dimaksud saldo opersaional ialah dari sisa sewa setelah dipotong biaya
operasional dan pemeliharaan seperti tertera pada pasal 1
PASAL 3
PENGEMUDI/SOPIR
Ayat
1. Pengemudi adalah warga RW.02 Papanggo, bila tidak ada bisa diambilkan
dari warga di luar RW.02 melalui musyawarah mufakat pengurus wilayah
RW.02 dan pengelola Ambulance.
2. Pengemudi wajib memenuhi kualifikasi sebagai berikut , (kewajiban sopir)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Berpengalaman
Mempunyai SIM A.
Selalu siap bersedia saat dibutuhkan dalam waktu mendadak .
Berpasangan dengan orang yang ditunjuk untuk jarak jauh/keluar kota
Bersedia mengikuti roling penugasan.
Mengerti teknis operasional jenis kendaraan yang dibawanya .
Siap bertanggung jawab terhadap resiko yang di sebabkan kelalainya dalam
bertugas, seperti terkena tilang atau kecelakaan kecil .
h. Membawa surat penugasan dari pengurus mobil Ambulance untuk keluar kota/jarak
jauh.

3. Pengemudi berhak mendapatkan kompensasi dari jasanya , (hak sopir):


a.
b.
c.
d.

Insentif sebesar Rp.50.000,- apabila sewa hanya dalam kota/jarak dekat.


Insentif sebesar Rp. 150.000,- per orang apabila sewa jarak jauh/keluar kota.
Uang Makan sebesar Rp.50.000,- per orang dalam hitungan satu hari.
Bila jarak jauh/keluar kota harus berdua dengan supir pengganti.
4. Larangan bagi pengemudi :
a. Mengutip uang tambahan dari tarif yang telah disepakati antara pengguna dengan
pengurus Ambulance.
b. Dilarang membawa barang tititpan termasuk hewan.
c. Meninggalkan kendaraan tanpa ada jaminan kehilangan.
d. Membawa mobil keluar wilayah Jakarta tanpa adanya surat tugas, minimal
pemberitahuan kepada ketua pengurus Ambulance.

5 Sangsi bagi pengemudi tanpa kecuali manakala melanggar pasal 3 ayat 4 :


a. Teguran secaa lisan dari penggurus Ambulance .
b. Teguran tertulis yang berisi kesediaan bagi si pelanggar untuk memperbaiki
kesalahannya dan bersedia mengundurkan diri atau dikeluarkan tanpa pesangon
dari tim sopir manakala mengulang kembali .
Demikian tata tetib ini disusun agar dapat dipergunakan dan ditaati sebagaimana
mestinya, adapun teknis di lapangan, yang berada di luar ketentuan dapat
diselesaikan dengan pertimbangan pertimbangan yang bijak dan tidak merugikan
pihak pelaksana dan pengguna

Você também pode gostar