Você está na página 1de 4

TUGAS BIOTEKNOLOGI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PERIKANAN

Oleh :
EVI YULIANI
NIM : 155080207111035

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu,
untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Bioteknologi merupakan salah satu
bidang sains di mana benda hidup digunakan untuk menghasilkan produk atau untuk melakukan sesuatu
yang berguna untuk manusia. Tumbuh-tumbuhan, hewan dan juga mikro organisme seperti bakteria telah
digunakan untuk menghasilkan kebaikan yang dapat digunakan manusia. Dalam bidang bioteknologi
perikanan (aquatic biotechnology) diartikan sebagai penggunaan organisme (biota) perairan atau bagian
dari organisme perairan, seperti sel dan enzim, untuk membuat atau memodifikasi produk, untuk
memperbaiki kualitas fauna dan flora, atau untuk mengembangkan organisme guna aplikasi tertentu,
termasuk remediasi (perbaikan) lingkungan akibat pencemaran dan kerusakan lainnya. Bioteknologi
perikanan adalah bioteknologi yang ditekankan khusus pada bidang perikanan. Penerapan bioteknologi
dalam bidang perikanan sangat luas, mulai dari rekayasa media budidaya, ikan, hingga pascapanen hasil
perikanan. Salah satu contoh dari penerapan bioteknologi perikanan adalah perkembangan teknologi
transgenik.
Perkembangan teknologi transgenik atau rekayasa genetik merupakan sebuah istilah yang samar
dan pengertiannya menjadi hampir mirip dengan transgenik (transfer gen) seperti ikan transgenik atau
Modifikasi Organisme secara Genetik (GMOs). Teknologi ini sedang berkembang dengan cepat dan
memungkinkan merubah gen-gen species yang memiliki keterikatan yang jauh; contohnya, sebuah gen
yang menghasilkan protein anti-beku telah ditransfer dari ikan laut yang tahan dingin ke buah strawberry.
Transfer gen pada ikan biasanya mencakup gen yang menghasilkan hormon pertumbuhan dan hal ini telah
dibuktikan dengan peningkatan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada ikan mas, catfish, salmon, ikan
nila, mudloach,dan trout. Gen anti-beku yang diterapkan pada tanaman juga diterapkan pada ikan salmon
dengan harapan dapat memperluas pembudidayaan ikan tersebut. Produksi protein gen ini tidak cukup
untuk memperluas jangkauan ikan salmon di perairan dingin tetapi gen ini memungkinkan salmon untuk
terus berkembang selama musim dingin dimana ikan salmon non-transgenik tidak akan berkembang.
Kehadiran ikan transgenik diawali dari Jepang ketika mencoba menciptakan ikan tuna super
secara genetis tahun 1980-an. Selain sulit, penelitiannya membutuhkan banyak dana karena susunan
genetisnya rumit. Terciptanya ikan super tanpa sengaja diawali dari para peneliti mengamati ikan
flounder yang bertahan hidup dalam laut Kanada yang beku. Rahasia ikan flounder pun ditemukan Garth
Fletcher, biolog ikan dari Universitas Memorial di New Foundland dan Choy Hew dari Universitas
Toronto, yakni adanya gen yang memungkinkan flounder mampu hidup di air beku. Gen itu digabungkan
dengan gen pemicu pertumbuhan dengan harapan agar salmon dapat tumbuh sampai 20 30% lebih
besar. Kedua gen disuntikkan ke embrio salmon sehingga terus memproduksi hormon pertumbuhan.
Hasilnya, ikan salmon tumbuh 400 600% lebih cepat dalam 14 bulan pertama, dan dapat dipasarkan
setahun lebih cepat dari salmon biasa.

Seperti telah diketahui bahwa GH merupakan hormon yang esensial bagi pertumbuhan dan
metabolisme normal protein, karbohidrat, lipid, dan mineral. Namun efek kerja yang berhubungan dengan
pertumbuhan terutama terjadi dengan perantara IGF-I (Insuline Like Growth Factor-I) dan IGF-II
(Insuline Like Growth Factor - II), dengan demikian apabila kadar GH normal sampai tinggi namun
tingkat IGF-I maupun IGF-II rendah keduanya atau salah satunya, maka treatmen eksogen dengan
penambahan GH ternyata tidak memberikan respon yang berarti, sebaliknya apabila GH rendah dan IGF-I
dan IGF-II rendah maka treatmen eksogen GH akan memberikan respon dan dapat tumbuh nomal
kembali Hasil penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa suatu subtansi yang mirip dengan IGF telah
dapat dideteksi pada beberapa ikan teleostei. GH sangat berperan didalam proses metabolisme, yaitu :
1. Sintesis Protein,

GH akan meningkatkan transportasi asam amino kedalam sel dan juga

meningkatkan sintesis protein lewat mekanisme yang terpisah dari efek pengangkutan.
2.

Metabolisme Karbohidrat, GH umumnya melawan efek insulin, peningkatan GH didalam darah

menyebabkan penurunan pemakaian glukosa dan peningkatan produksi glukosa didalam hati melalui
proses glukoneogenesis sehingga akan meningkatkan glikogen hati.
3.

Metabolisme lipid, GH mendorong pelepasan asam lemak bebas dan gliserol dari jaringan adiposa,

meningkatkan kadar asam lemak bebas yang yang beredar dalam darah, dan menyebabkan peningkatan
oksidasi asam lemak bebas dalam hati.
4.

Metabolisme Mineral, GH meningkatkan keseimbangan positif kalsium, magnesium, serta fosfat dan
menimbulkan retensi Na+; K+ serta Cl- sehingga efek utama dari GH adalah meningkatkan pertumbuhan
tulang panjang dan tulang rawan.
Transgenik GH (Growth Hormone) yang berkembang saat ini dilatar belakangi oleh hasil kajian
empiris endokrin atau hormonal yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan atau hewan sangat
dipengaruhi oleh GH (Growth Hormone) atau hormon pertumbuhan. Teknik penerapan transgenik gen
GH pada prinsipnya yaitu memindahkan gen GH yang telah dikendalikan dengan tujuan agar kelenjar
endokrin sebagai penghasil GH akan mensekresi hormon tersebut lebih banyak, dengan kenaikkan kadar
hormon GH dalam darah ini secara teoritis akan memacu tingkat pertumbuhan ikan.
Langkah-langkah proses transgenetik pada ikan Salmon (Oncorhynchus nerka) yaitu :

1. Menduplikat DNA yang membawa informasi genetika hormon pertumbuhan.


2. Gen tersebut disisipkan kedalam suatu bagian melingkar DNA yang disebut plasmid yang dapat
direproduksi didalam bakteria.
3. Kemudian plasmid tersebut dimasukan kedalam bakteria.
4. Saat bakteria tersebut tumbuh di laboratorium, mereka memproduksi miliaran kopi plasmid yang
membawa gen hormon pertumbuhan.

5. Setelah kopi-kopi plasmid yang membawa gen hormon pertumbuhan tersebut telah diproduksi, mereka
diisolir dari bakteria tersebut. Plasmid itu kemudian diedit secara genetika, merubah struktur lingkarannya
kedalam suatu bagian kecil DNA yang lurus. DNA yang lurus tersebut kadang disebut suatu kaset gen
karena ia mengandung beberapa set bahan genetika selain juga gen hormone pertumbuhannya.
6.

Kaset gen itu disuntikkan langsung atau dicampur dengan telur-telur ikan yang disuburkan dengan cara
tertentu sehingga telur-telur tersebut menyerap DNA itu, membuat kaset tersebut sebagai suatu bagian
permanen dari bentukan genetika ikan tersebut. Karena para ilmuwan menyisipkan gen hormon
pertumbuhan kedalam telur ikan, gen tersebut akan ada di setiap sel dalam tubuh ikan tersebut.

7. Telur-telur tersebut dibiarkan menetas, menghasilkan sekelompok ikan yang sebagian berubah secara
genetika dan yang lainnya tidak.
8. Ikan yang kini membawa gen hormon pertumbuhan kini diidentifikasi. Ikan dengan gen yang terintegrasi
dengan benar digunakan untuk menciptakan stok pembiakan jenis baru, yang tumbuh lebih cepat.
Dengan adanya perkembangan teknologi transgenik pada ikan salmon, daerah penangkapan ikan
salmon memiliki jangkauan yang lebih luas karena hal ini didukung oleh adanya gen anti beku yang
diciptakan sehingga memungkinkan salmon untuk terus berkembang selama musim dingin dimana ikan
salmon non-transgenik tidak akan berkembang. Tidak hanya itu, pertumbuhan pada ikan salmon juga
meningkat akibat adanya rekayasa genetik yang dilakukan dengan cara memadukan gen anti beku ikan
flounder dan hormon pertumbuhan pada ikan salmon.

Sumber :
http://k2castle.blogspot.co.id/2015/02/teknologi-transgenik-pada-ikan.html
http://safiiperikananpati.blogspot.co.id/2016/01/bioteknologi-akuakultur.html

Você também pode gostar