Você está na página 1de 62
Pd T-17-2005-B PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Audit Keselamatan Jalan Hi) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Audit keselamatan jalan 1 Ruang lingkup Pedoman audit keselamatan jalan ini menetapkan ketentuan dan prosedur pelaksanaan audit keselamatan jalan mulai dari tahap perencanaan awal hingga tahap percobaan atau beroperasinya jalan tersebut secara penuh. Hal-hal yang diatur dalam pedoman ini, termasuk persyaratan umum, administratif, dan teknis pelaksanaan audit. Selain itu Pedoman ini menguraikan tahapan pelaksanaan audit yang dilengkapi dengan daftar periksa yang diperlukan dalam pelaksanaan audit. 2 Acuan normatif ~ PP Republik Indonesia No. 26 Tahun 1985, tentang Jalan ~ PP Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993, tentang Prasarana dan lalu lintas jalan — PP Republik Indonesia No. 44 Tahun 1993, tentang Kendaraan dan pengemudi ~ UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 1992, tentang Lalu fintas dan angkutan jalan ~ UU Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan — Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan No. : Kep-42/MENLH/11/94,Jakarta 22 Nopember 1994 3 Istilah dan definisi {stilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini sebagai berikut : 34 alinyemen horizontal proyeksi garis sumbu jalan tegak lurus pada bidang horizontal [RSNI T-14-2004] 3.2 inyemen vertikal Proyeksi garis sumbu jalan pada bidang vertixal yang melalui sumbu jalan{RSNI T-14-2004] 3.3 audit keselamatan jalan suatu bentuk pengujian formal dari suatu ruas jalan yang ada dan ayang akan datang atau proyek lalu lintas, atau berbagai pekerjaan yang berinteraksi dengan pengguna jalan, yang dilakukan secara independen, oleh penguji yang dipercaya di dalam melihat potensi kecelakaan dan penampilan keselamatan suatu ruas jalan [Austroads, 1993] 34 badan jalan bagian jalan yang meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah, dan bahu jalan IRSNI T-14-2004] 1 dari 61 3.6 bahu jalan agian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur alu lintas untuk menampung Kendaraan yang berhenti, Keperiuan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis Pondasi bawah, dan lapis permukaan [RSNI T-14-2004] 3.6 daerah perkotaan Gaerah Kota yang sudah terbangun penuh atau areal pinggiran kota yang masih Jarang Pembangunannya yang diperkirakan akan menjadi daerah terbangun penuh dalam jangka Bakty Kira-kira 10 tahun mendatang dengan proyek perumahan, industri, Komersior den berupa pemanfaatan lainnya yang bukan untuk pertanian 37 ruang manfaat jalan ) _pemilik proyek membentuk organisasai pelaksana audit; ©) _ Pemilik proyek menentukan / memilih team audit berdasarkan kriteria team audit; ©) pemiliki proyek membuat surat penugasan kepada team audit untuk segera melakukan Perencanaan dan pelaksanaan audit; ©) pemilk proyek membuat surat penugasan kepada team teknis proyek (perencana Proyek) untuk dapat melayani seluruh kebutuhan data dan informasi mengenai proyek. 6.2 Tahap-2 : Penyediaan data dan informasi proyek Tahap ini mencakup pengumpulan data dan formulasi masalah : @) _kumpulkan semua data dan informasi berkaitan dengan proyek jalan yang akan diaudit termasuk peta lokasi dan gambar desain jalan; b) kumpulkan data informasi lalu lintas bila ada; ©) kumpulkan data dan informasi lokasi keceiakaan bila ada; 4) fallkan semua data dan informasi yang telah terkumpul untuk membantu pengecekan data dan informasi yang telah didapatkan. €.2 Tahap-3 : Diskusi formuiasi masalah @) Review latar-belakang dan masalah proyek; b) _Diskusikan tujuan dari pelaksanaan audit; ©) Tentukan sasaran audit; @) Lakukan penjadwalan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai, 12 dari 61 Penanggung PERSIAPAN & PEMBENTUKAN jaksaa: eee JovaiPlasana: tt (Pentre ean) eam Audit Tara + Penyediaan data PENTAPAN DATA Penanggung dan iformasi ‘ORAS! JawabiPelaksana: proyek “ce Perencana Tara ¥ or dentifikasi dan DISKUS! / FORMULAS! JawabiPelaksana: Formulasi MABALAH Pemilik Proyek, Mastic sean ste Perencana,Team Audit Het INSPEKSI LAPANGAN Inspekst Penanggung Lapangan I eetecormeementecimen JawabiPelaksana: Team Aut Aso SURAT RATAN eee T TAHAP.S: Penanggung Analisis dan EVALUASL JawabiPelaksana: evaluasi I) Team Aucit TARAP-6: —— Penanggung Petaporan ‘LAPORAN JawabyPelaksana: (Kesinuan don Saran Perlaan ; Team Ault TAHAPLT: 7 +— Penanggung Pemaparan MAP, abiPelaksana: a (Pemepra dn Osh a Aa) ica eae Perencana,Team Audit TAHAP. ¥ Penanggung Tindak lanjut TINDAK LANJUT JawablPelaksana: eerie Pemilk Proyek, Perencana Gambar-1 Prosedur pelaksanan AKJ 6.4 Tahap-4 : Inspeksi lapangan 13 dari 61 Beberapa hal yang dikerjakan dalam tahap ini, antara lain : a) Persiapan inspeksi lapangan; 1) _siapkan data, peta lokasi, dan dokumen serta surat-surat penting lainnya; 2) siapkan daftar periksa dan gandakan sesuai kebutuhan; 3) siapkan peralatan survey (alat tulis kantor, kamera foto, kamera-video, alat ukur Panjang, hand tolly, speed-gun, dsb) yang mungkin diperiukan; 4) _siapkan formulir survey sesuai kebutuhan bila diperlukan data yang spesifi. ») pemeriksaan lapangan menggunakan daftar periksa AKJ; °) 1) lakukan pemeriksaan lapangan menggunakan daftar periksa AKJ yang telah disiapkan; 2) gunakan daftar periksa berdasarkan petunjuk penggunaan daftar periksa seperti berikut : (@) daftar periksa hanya digunakan sesuai dengan jenis audit keselamatan jalan yang akan dilakukan; (b) isilah kolom jawaban dengan jawaban singkat pada kolom Y/T, seperti T (tidak, tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat/standard), Y (ya, sesuai atau memenuhi syarat/standard), beri penjelasan singkat bila diperlukan keterangan tambahan atau dimensi pada kolom KETERANGAN; (0) bita memertukan jawaban dalam bentuk ukuran / dimensi, isilah dengan ukuran seperti yang anda lihat di lapangan; (¢) lakukan pemeriksaan sesuai urutan permasalahan seperti tertera dalam Daftar periksa, 3) _setelah selesai dilakukan, kumpulkan hasil daftar periksa dan filekan. survey lapangan lanjutan : 1) lakukan evaluasi terhadap hasil audit (daftar periksa) dan hasil pemotretan baik “_menggunakan kamera video maupun kamera foto; 2) survey lanjutan diperlukan bila terdapat hal-hal yang spesifik seperti kebutuhan data ejalan kaki dan sepeda, konflik lalu lintas, kecepatan, dsb; 3) lakukan survey lapangan sesuai kebutuhan yang mengacu kepada manual atau pedoman survey yang standar; 4) pengamtilan data cukup 1 (satu hari) dan dilakukan untuk pengambilan sampel terbatas (misial: pengambilan data lalu lintes pada waktu peak teame atau pada jam- jam yang diindikasikan sering terjadi kecelakaan lalu lintas, dsb.); 5) kumpulkan semua hasil survey lanjutan dan file kan. 6.5 Tahap-5 : Evaluasi dan analisis data Evaluasi ini mencakup analisis hasil temuan, membuat kesimpulan dan saran, Beberapa hal yang dilakukan antara lain: a) b) analisis hasil penerapan daftar periksa 1) penksa satu persatu hasil daftar periksa dan fokuskan kepada hasil pemeriksaan Yang berindikasi jawaban “T" atau "Tidak", 2) _identifikasi bagian-bagian desain jalan yang kurang memenuhi standar; 3) identifikasi bagian-bagian bangunan pelengkap jalan yang kurang memenuhi persyaratan tekniz; 4) ‘dentifikasi bagian-bagian fasiltas pendukung jalan yang dianggap kurang memenuhi persyaratan teknis, dsb. gambar/sketsa jalan : 1) buat sketsa / peta lokasi yang diamati; 2) tuangkan hasil pengukuran ke dalam peta yang dibuat; 14 dari 61 °) d) 66 b) 3) tandai bagian-bagian yang kurang memenui standar (misal: lebar jalan, lebar bahu yang kurang memadai, dsb)/ analisis survey melalui hasil kamera video : 1) Identifkasi bagian-bagian desain geometri, bangunan pelengkap jalan, fasiitas Pendukung yang kurang memenuhi persyaratan teknis dari hasil video kamera ke peta lokasi; 2) dentifiasi pada peta lokasiokasi yang berpotensi menimbuikan konflk lal lntas: 3) Identifkasi pada peta lokasi-lokasi yang berpotensi menimbuklan konflk lal Intas dengan pejalan kaki; 4) identifkasi pada peta bagian-bagian jalan, bangunan pelengkap, dan fasiltas jalan yang mengganggu jarak pandang dan ruang bebas samping: 5) Kentifkesi pada peta bangunan-bangunan atau aktivtas samping jalan yang mengganggu jarak pandang dan ruang bebas samping; 8) identikasi pada peta bagian-bagian jalan yang mengalami kerusakan; 2 identifkasi pada peta perambuan-perambuan yang dianggap kurang tepat; 8) identifiasi pada peta marka jalan yang kurang sempuma; 9) identifikasi pada peta pergerakan penyeberangan pejalan kaki; 10) identifkasi jenis tata guna lahan yang berkembang di sekitar jalan; 11) identifxasi pada peta lokasi-lokasi kecelakaan (bila data tersedia), dsb. analisis hasil survey lapangan (bila diperlukan) : 1) _hitung volume lalu lintas dan komposisi kendaraan yang melewal 2) hitung rata-rata kecepatan setempat pada lokasi yang diamati; 3) fentukan ttik dan tingkat konflk dari survey konfiik yang dilakukan; 4) hitung rata-rata pergerakan pejalan kaki pada lokasi yang diamati Gika survey dilakukan); 5) _Perkirakan tingkat pertumbuhan lalu lintas ke depan, dsb. hasil temuan dan saran perbaikan. Beberapa hal yang dilakukan dalam bagian ini adalah : 1) susun hasil temuan pada tabel yang dilengkapi dengan gambar atau hasil Feinotretan dan siapkan kolom untuk saran penanganan dan ecuan (NSPM) yang diacu, 2) identifkas! saran penanganan berdasarkan NSPM serta _prinsip-prnsip keselamatan, 5) Identifkasi cesain teknis dari penanganan yang diusulkan yang mengacu kepada NSPM serta manual-manual lainnya, @_lenakapi kolom saran penanganan dengan acuan nspm yang sesuai, 8) lwangkan usulan penanganan tersebut dalam sebuah sketsa dalam beberapa alternatif penanganan. ik pengamatan; Tahap-6 : Penyusunan laporan ‘Susun laporan audit berdasarkan hasil temuan, kesimpulan, dan saran; Sistematika laporan dibuat seperti berikut : 1) judul proyek; 2) latar belakang proyek: 3) permasalahan (mengapa diperiukan audit); 4) tujuan dan sasaran audit; 5) organisasi team audit dan deskripsi tugas anggota team audit; 6) hasil temuan audit : (@) daftar temuan audit; (b) data-data hasil survey lapangan; 15 dari 61 (©) foto-foto tapangan; 7) kesimpulan dan saran; 8) _lampiran, antara lain: (@) peta eksisting jalan; (b) sketsa usulan perbaikan; (©) daftar periksa dari hdsil audit yang dilakukan; (@) fomulir-formulir survey lainnya; (©) dokumentasi petaksanaan audit. ©) laporan hasil audit harus ditanda tangani oleh ketua team, dan laporan diserahkan kepada pemilik proyek yang disertai dengan berita acara penyerahan laporan. 6.7 Tahap-7 : Pemaparan hasil audit @) Hasil laporan audit sementara diserahkan sebelum pemaparan; b) Pemaparan hasil audit dilakukan ci depan team audit, team perencana proyek, dan pemilik proyek; ©) Pemaparan dilanjutkan dengan diskusi berkaitan dengan hasil-hasil temuan serta usulan-usulan dari peserta diskusi; 4) Perbaikan atas laporan audit dimungkinkan selama tidak bertentangan dengan hasil temuan audit; ¢) Laporan akhir hasil audit diserahkan paling lama tiga hari setelah pemaparan hasil audit kepada pemilik proyek. 6.8 Tahap-8 : Tindak lanjut Hingga tahap ini proses kegiatan audit yang dilakukan oleh team audit dianggap selesai, kecuali bilamana dalam proses redesain serta pengimplementasiannya pemilik proyek mengganggap masih memeriukan pengawasan dari team audit yang sifatnya konsultasi. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah : @) pemilik proyek menyerahkan hasi-hasil temuan audit dalam berupa laporan audit kepada team perencana; b) team perencana ditugaskan untuk menindakanjuti hasil-hasil temuan dengan mengapresias! hasil temuan tersebut ke dalam desain; ©) bila hasil re-desain (bila dianggap periu redesain) dianggap sudah memenuhi standar berdasarkan NSPM dan manual yang ada: d) hasil re-desain tersebut dapat diimplementasikan setelah mendapat pengesahan dari team audit, 16 dari 61 Lampiran A (Normatif) Daftar periksa A: AKJ untuk tahap pra-rencana DAFTAR PeriKsa | PENGEMBANGAN JALAN 14 Ya Tidak : FOKUS PEMERIKSAAN (¥/7)__| KETERANGAN TAA. ‘Apakeh “ruasisegmen mus jalan yang akan Kelas dan Fungsi | dikembangkan ‘merupakan Jalan a) flyover ?- ) jembatan ? ‘Apakah jalan yang akan dikembangkan untuk jalan dengan lau lintas berkecepatan tinggi? 7 ‘Apakah lebar rencana rumia sesuai dengan rencana Rencana lebar jalur? Pengembangan Ke | Apakah lebar rencana fumija sesual dengan rencana Depan jumiah lajur? Apakah rues jelan yang akan dikembangkan memilikt 2) lajur cepat ?- b) lajur lambat ? 14.3. ‘Apakah rencana route jalan yang akan dibuat untuk Rencana Route | kawasan baru? Jalan | Apakah rencana route jalan akan menghubungkan 1 ‘Kembali ruas-ruas jalan yang sudah ada ? ‘pakah ruas jalan yang akan dikembangkan merupakan a) jalan ingkar ? ) by pass 2 DAFTAR Periksa | PEMANFAATAN RUANG 4.2 Ya Tidak : FOKUS PEMERIKSAAN (¥/7)___| KETERANGAN 1. ‘Apakah lingkungan di sekitar jalan sesual ‘dengan Pengeibangan | pemanfaatan ruang ? ‘Area di sekitar | Apakah lerdapal area pemuliman, mndustl, Sekolah yang Jalan ‘akan dlali route / pengembangan jaan ? (Sebutkan dalam kolom kelerangan) ‘Apakah terdapat rencana pengembangan pemanfaatan ‘wang di sekitar jalan i masa yang akan datang ? 17 dari 61 ‘Apakah rencana pengembangan pemanfaalan ruang di ‘masa yang akan datang teridenifkasi? ‘Apakah ada kemungkinan perubahan pemanfaalan rvang i masa yang akan dateng ? 122, Fasiltas 1 Pusat Kegiatan ‘Apakah rencana peruntukcan peranfaatan ruang untuk a) uum ? +) pusat kegiatan ? ‘Apakah “fasiilas 7 pusal _Kegatan yang akan kembangkan akan membangkitkan lalu ints den | pejatan kaki ? ‘Apakah rencana pembangunan fasltas umum dan pusal kregiatan Iersebut tepisah dengan pengembangan iman’ ‘Apakeh rencena pengembangan pemanfaalan ruang ‘bercampur —aduk antarapemukiman, — industi, perkantoran, dan pusat kegiatan masyarakat lainnya? DAFTAR PERIKSA PERENCANAAN LALU LINTAS 1.3 FOKUS PEMERIKSAAN Yai Tidak wit) KETERANGAN Tat Rencana !desain kecepatan ‘Sesual dengan tujuan pengembangan jalan, was jalan yang akan dikembangkan apakah rencana desain kkecepatan sesuai dengan rencena kelas/fungs jalan’? ‘Apakah Tuas jalen ini dikembangkan dengan felu lintss berkecepatan inggi? ‘Apakah Tuas jalan int juga drencanakan mem ler Jaribat dan iajurcopat? 132 Rencana volume ‘Apakah ruas jalan ini didesain untuk Talu tnfas dengan volume renda? lalu fintas ‘Apakah rumja dari nias jalan yang akan dikembengkan ‘asin cukup untuk pengembangan jalan i masa yang ken datang bia lal tntas makin bertambeh? ‘Apakah ruas jalan ini dkembangkan dengan emproritaskan ilu fntas kendaraan barang atau bus ? ‘Apakah Tuas jean ini ckembangkan untck meningkatkan anus pergerakan lalu nies berat dari suati lokasi industi?(contoh : petabunan) Tad Rencana jaringan ‘Apakeh ada rencana pengembangan jaringan pejalan kaki dari pemanfaatan ruang ke rencena tempat Pejalan kaki 1 | pemberhentan bus / tempat paikir? sepeda ‘Apakah ada rencana pengembangan jaringan jalan untuk dari pemanfaaten ruang? Bila ada apakah rumja mencukupi untuk pengembangan lajur sepeda tersebut? ‘Apakei Yajur sepeda int terpiseh dan fur Ta nlas dengan suatu pembatas lajur? 18 dari 61 DAFTAR PERIKSA, RENCANA AKSES JALAN 1.4 FOKUS PEMERIKSAAN Yal Tidak wit) KETERANGAN Tat Perencanaan ‘Apakah lokastlokasi eksistng yang telah berkembang apa terdentks? (seperti pemukiman,sekolah ) jumiah dan jarak akses. ‘Apakah akses ke lokasi tersebut mash dapat kembangkan dengan standar keamanan yang _meminimumkan konfik lal intas? ‘Apakeh jarak entara satu lokasi dengan tokasi lainnya {erlalu berdekatan sehingga jarak antara akses dan akses Jainnya tidak terpenuhi sesuai stander? ‘Apakah memungkinkan untuk membuat akses jalan bara ila di masa yang ake datang -memeriukan engembangen ruang? ‘Apakah perencanaan untuk akses baru telah Gantsipasitirencenakan dengan baik? 142 Pemilihan —tipe persimpangan ‘Apekah persimpangan yang drencanakan sebagal akses dari lokasi pemukiman yang terhubung ke jalan utama ‘memenuhi persyaratan hirar jalan? ‘Apakah area untuk persimpangen masin memungknkan Untuk dikembangkan suatu bentuk persimpangan yang dapat mengakomodasi lly lntes yang tumbuh di sektar lokasi? ‘Apakah memungkinkan untuk membuat suatu akses lahan yang tidak langsung ke jalan utama misalnya dengan Imerencanakan Frontage road? Daftar periksa 1.5 | ALINYEMEN JALAN FOKUS PEMERIKSAAN Ya! Tidak ee) KETERANGAN cr] Jarak pandang dan ruang bebas ‘Apakah terdapat kemungiinan _permaselahan Terkait ‘dengan problem jarak pandeng dan ruang bebas samping di persimpangan? samping ‘Apakah terdapal_Kemungkinan permasalahan terkall dengan problem jarak pandang dan ruang bebas samping ai tkungan jaan? 152 ‘Alinyemen jatan ‘Apakeh Konsisi fppograi memunghinkan untuk membuat "was jalan dengan ainyemen yang memenuhi stander? ‘Apakeh alinyemen uniuk rencana lokasi persimpangan {orpenuhi sesuai standar ? ‘Apakah alinyemen jalan untuk rencana Tokasl jembalan {eroenuhi sesuai stendar? 19 dari 61 DAFTAR PeriKsA | KONDISI LINGKUNGAN JALAN 16 Yal Tidak : FOKUS PEMERIKSAAN (1/7) _| KETERANGAN Tet ‘Apakah terdapat area 7 segmen ruas Jalan yang kilts 7 ‘Area! segmen. ‘kurang memenuhi syarat untuk penerapan alinyemen yang keitis: standar? ‘Apakah terdapat area / segmen ruas jalan yang berpotensi Jongsor dan banjr/ penggenangan air? 1.6.2 ‘Apakah saluransamping yang direncanakan dapat Drainase / _mengalirkan air di permukaan jalan? ‘Saluran samping | Apakah diperiukan drainase / saluran air secara Khusus ‘pada area yang berpotensi longsor dan banjir? 163 Apakah diperlukan bangunan untuk stablitas Tereng ai Bangunan atas jalan? Dpelengkap jalan Apakah diperiukan bangunan penyangga unluk slabillas Jalan pada bagiantebing jalan? 1.64 ‘Apakah Kondisi fimbunan jelan cukup stabil untuk Jangka Timbunan iiang 2 Pemotongan ‘Apakah kondisi lereng bekas galian tanah cukup siabil tanah dan tidak menimbutkan kecelakaan?- KETERANGAN TAMBAHAN 20 dari 61 SKETSA LOKASI 21 dari 61 Lampiran B (normatif) Daftar periksa B: AKJ untuk tahap draft desain DAFTAR | PERUBAHAN DARI TAHAP PRA-RENCANA PERIKSA Yal Tidak 2.1 FOKUS PEMERIKSAAN (Y/7) | KETERANGAN 244 Apakah lerdapat perubahan Kelas dan fungsi jalan dari Kelas dan tungsi | perencanaan sebeiumaya? Jalan Berdasarkan Kondisi eksistng selempal, apakah perencanaan proyek yang asii masih dipakei? 242 Berkaitan dengan point 21.1 apakah ada perubahan Rencana engembengan jalan yang dietapkan sebelumnya? pengembangan | "Apakah erubahan rencana tersebut masih telap Jalan _mempertahankan kolas dan fungsi jalan yang sama? 24.3 ‘Apakah terdapat perubahan bentuk persimpangan dari Desain tahap pra-rencana ? persimpangan | Apakah desain persinpangan yang slandar berdasaikan Prinsip geomet jalan memungkinkan dapat cierapkan berdasarkan kondisi topografi ? 244 ‘Apakah terdapat perubahan yang signifkan dari rencana Route jalan pengembangan route jalan dari _perencenaan Sebelumnya ? Berdasarkan pengembangan route jalan yang baru, ‘pekah kelas dan fungsi jalan lama masih dipertahankan?- 2s ‘Apakah ada perubahen rencana pengembangan area di Rencena ssekitar jalan 2 (Sebutkan apa saja dalam kolom pengembangan | keterengan) pen Gsektar Apaiah akses fan ve aes tasebat mash lap Jalan ‘memadai sebageimana dengan perencanaan awal yang dibuat ? 246 Berkaitan dengan point 2.1.1 dan 214 apakah desan Desain kecepatan sesuai dengan kelas dan fungsi jalan ? becepatan 22 dari 61 DAFTAR PERIKSA 2.2 DESAIN JALAN FOKUS PEMERIKSAAN YalTidak (¥/7)__| KETERANGAN 22a ‘Alinyemen horizontal dan vertikal ‘Apakah alinyemen horizontal dan verikal_cukup ‘memadal untuk fungsi jalan tersebut, terutama dikaitkan dengan desain kecepatan? ‘Apakah pada draft desain yeng dibuat terdapat bagian ferfentu yang dapat_menimbuikan kesultan bagi engemudi dalam mengenal / membaca kerakteristk jalan? 222 Potongan melintang ‘Apakeh lebar rumija pada draft desain potongan ‘melintang jalan yang cibuat telah sesuei dengan kelas dan fungs! jalan’? ‘Apakah rues jalan yang akan dibangunvdlingkalkan Gidesain memilk leur copat dan lajur lambat? ‘Apakah lebar jalurlajur, bahu, median, dan ‘separator (ike ada) memadai untuk suatu jelan yang didesain ‘sesuai dengan standar desain kecepatan (Kelas dan | fungsi jalan} yang direncenakan? ‘Apakeh lebar jalur, bahu, median, dan pulau jalan (jka ada) pada persimpangan memadai untuk suatu jalan yang didesain sesuai dengan desain kecepaten yang direncanakan? 223 Lay-out jalan raya ‘Apakah ‘erdapat perubahan lay-out jalan dart satu segmen ke segmen lainnya termasuk adanya pperubahan ainyemen jalan? (misalnya terdapat ketdak ‘Konsistenan lebar jalan, dsb), ska tedapatperubahan lay-out dar segmen ruas flan ke segmen vas jalan lainnya, epekah perubahan ‘alnyemen horizontal dan vertkal alan sejlan dengan ‘ebututian tau intas? ‘Apakah kondisitersebut di elas dapat diperbali dengan rambuan dan pemarkaan jalan? sla dapat’ apakah rambu dan miarka jalan sudah memadal? ‘Apak:h diperiukan suatu fasifias pengendall Kecepatan pada lokasi sepert itu? (sepertjendulan melintang atau oad hump) 224 Median jalan dan Separator ‘Apakah lebar median yang ddesain Sesual untuk Kelas dan fungs| jaan tertentu? ‘Apakoh posisi median yang didssai trsebut 2) diinggiken? b) drendankan? ) sama rata? ‘Apakai dengan lebar median tersebut memungkinkan lunluk membuat suatu lokesi putar arah (U-turn) yang aman? ‘Apakeh jarak“antarabukaan median telah sesual dengan standar ? ‘Apakah “jarak antarabukaan sepator telah sesual dengan standar? ‘Apakah tinggl Kerb dari median dan separator didesain sesual standar ? (tinggi kerb yang telly rendah yang dapat mengakibatkan suatu Kendaraan keluar jalut tu) 23 dari 61 225 Bahu jalan ‘Apakah bahu jalan (ebar dan Kondisinya) didesan telah sesual dengan Kelas dan fungsi jalan (lerutama cikaitkan dengan desain kecepatan jlen) ? “Apakah bahu jalan didesain dapat dimanfaaikan dengan aman untuk suatu kondisi darurat ‘Apakah bahu jalan cukup memadal untuk Kelas dan fungsi jalan tertentu, bila ruas jalan kelek akan ingkatkan menjadi pemisah jalur(berupa median) ? Bila bahu jalan elinggikan (rotoar), apakah lebar dan {ingginya telah sesual standar? “Apakah permukaan bahu jalan yang dinggikan tersebut Aidesain dengan rata (dak bergelombang) ? ‘Apakah bahu jalan yang ddesain dapat _dialul 7 scan median jalan eksistg inggkan 7 ‘Apakah median jalan sesuai desain standar ? Apakah median jalan dilengkapi dengan barrier? “ia mengguikan baer berypa guar pekah ing an Kluatanye soa ston? ‘Leber median exsisting 7 Apakah desain separator sesuai standar? Lebar sparring i 413 Lebar bahu jalan eksisting sesuai standar?_ Bahu jalan ‘Apakah posisi bahu jalan sama rata dengan permukaan jalan’ Apa pst! bahu lan rendeh da pean jalan Lebar bahu jalan eksisting m 4id ledian m Tinggi kerb ‘Separator m Trotoar_ m ats ‘Apakah dimensi dan desain drainase sesual Slandar? Drainase Lebar drainase m 446 ‘Apakah desain kecepatan sesuai desain Kelas dan Kecepatan fungsi jalan? Kecepala OSS Tea Repel pers kj 447 _Apakah terdapat tanaman / pohon di pinggir jalan? Lansekep ‘Apakah mengganggu jarak pandang ? 418 Apakah tersedia fasilitas parkir? Parkir Di trotoar / bahu jalan J badan jalan? (Sebutkan pada kolom keterangan) 46 dari 61 dalam kondlsldarurat) ? a9 ‘Apakah terdapat okasi pemberhenian endaraan / bus Tempat ‘ pangkalan Kendaraan ? pemberhentian endaraanfous | Apakah menggenggu jarak pandang ? DAFTAR periksA | ALINYEMEN JALAN 4.2 Ya/ Tidak : FOKUS PEMERIKSAAN (Y/1)__| KETERANGAN aan “Apakah jrak pandang memadal unluk Kecepalan Tals Jarak lntas yang digunakan pada route trsebut ? Pandang ‘Apakah jarak pandang yang diberkan kepada persimpangen, penyeberangan, (oejalan kak, sepeda, kkereta ap), dsb cukup memadai? 422 "Apakah alnyemen horizontal dan Veni sesual untuk Kecepatan (85%) keoepatan ll intas ? Rencana Ska dak: 2) Apakah ada rambu peringatan ? 1b) Apakah ada rambu batas kecepatan ? ©) _Apaksh ada papan petunjuk kecepatan unt kuva sus 7 423 ‘Apakah ada muasuas jalan yang dapat Pengharapan | memingungkan ? engemudi Contoh 2) Apakah ainyomen jalan las terdefnist? b) Apakah perkerasan yang rusak telah digant atau dipetbaiki? ©) Apskah marka dari petkerasan yang lama telah cigant sebagaimana mestinya ? 4) Apakah lampu alan dan gatis phon sesuai dengan ainyeme jalan ? aaa ‘Apakah lersedialokasi overtaking yang memnadal \Lajur Mendahului | Apakah ebarljur untuk mendahuilui memadal ? “Apakal terseaia marka dan rambu yang mervadal untuk ‘eaniwiui pada lokasitersebut? 438 Bia Tokasi int pada ruas jalan yang mendak apakah LajurPendakian | adaljurknusus untuk kendaraan berat dan Bus? "Apakah panjang dan ebarljur memadal ? “Apakah panjang dan Kemifingan taper memadal? “Apakahtersedka marka dan rambu yang mervadal untuk mendahuiui pada lokasltersebut? 428 "Apakeh semua lebar laut, lebar perkerasen, termasuk Lebar jalan lebarjembaten konsisten dan tidak ada penyempitan? 427 “Apakah lebar bahu jalan telah memadal ? (dapat dali Bahu jatan untuk Kendarzan_ yang mengalamikerusakan atau ‘Apakah bahu jalan dapat dialui oleh Kendaraan dan pemakai jalan ) ‘Apakch perslangan bahu Jalan menaikupl witik dtainase yang tepat ersedia ? 47 dari 64 DAFTAR PeRIKSA | PERSIMPANGAN 43 Yar Tidak * FOKUS PEMERIKSAAN (Y/T)__| KETERANGAN oat ‘Apakah lokasi persimpangan cukup aman bia diaikan ‘Alinyemen dengan alnyernen horisontal dan vertkal ? 432 ‘Sualu persimpangan merupakan air dari Konda alu Rambu lintas berkecepatan tinggi (persimpangan. mendekatl Peringatan kota), apakah tersedia.pengaluran talu intas. yang memperingatkan pengemud? (untuk mengurangt hecepaten) 433 ‘Apakah-marka jalan dan tanda_parsimpangan Marka dan Tanda | mencukupi? Persimpangan 434 ‘Apakahalinyemen dai kerb, pulau alu tas dan Lay out ‘median mencukupi ? ‘Apakah lay out persimpangan (lengah) jelas bagi semua pemakai jalan ? ‘Apala panjang dan Kemifingan taper memadai ? a5 “Apakah Jarek pandang untuk semua pergerakan Jarak pandang | memadai untuk semua pemakai alan ? 36 “Apakealruang pada sudut-sudut persimpangan terbebas dari bangunan atau tanamandpohion ? samping DAFTAR periKsA | LAJUR TAMBAHAN / LAJUR UNTUK PUTAR ARAH 44 Yai Tidak +. FOKUS PEMERIKSAAN Yr KETERANGAN aa ‘Apakeh lebar Tout tambahan mencukupi unk Lebar Lajur ergerakan belok atau putararah? 442 ‘Apakah awal dan thir penempatan taper telah sesuai Taper standar? 443. ‘Apakah ersedia rambu-rambu dan merka alan? Rambu ‘Apakah penempatannya sesuei dengan desain standar? ‘Apakah tersedia rambu peringalan sebelumnya Keka mendekati persimpangen (misainya 500m, 100m sebelumnya) ? 445 ‘Apakah pergerekan belok Kanan dengan panjang Jarak Pandang | auxitary tae telah sesuai 7 ‘Apakeh jarek pandang henf telah dipenuhi oleh bagian belakang kendaraan yang akan berbelok ? ‘Apakh jarak pandang hent telah dipenuhiunluk Keluar masuk kendarsan ? 48 dari 61 DAFTAR LALU LINTAS TAK BERMOTOR PERIKSA 45 Yai Tidak . FOKUS PEMERIKSAAN (it) Tat “Apakah tersedia jlurijurintasan yang memadal seta Untasan ‘penyeberengan untuk pejatan kaki? penyeberangan “Apakah jalur lersebut menerus tidak ada penghalang? 452 ‘Apakah Tersedia pagar pengaman yang ditempalkan Pagar pengaman | untuk menuntun pejelan kaki dan sepeda untuk melintasimellui ke alan tetentu? ‘Apakeh pagar pengaman tersebut berupa sold horizontal lis 2 "Apakah terdapat pagar penghalang Wabrakan (crash brie) yang. ditempatkan untuk memisahkan aris kendaraan, ejalan kaki, dan sepeda ? 453 ‘Apakah tersedia pemberhentan busfendarean yang Lokast feritegrasi dengan ljurpejalan kaki? ppemberhentian |"Apakah pemberhentian bus ditempaikan secara tepat bus dengan cukup jelas dari jalur alu lintas untuk keselamatan dan jarak pandang ? 154 ‘Apakeh lerdapal perlengkapan_ yang memadal untuk Fasilitas untuk | manula/pedestian penyandang cacat? Manula sika Ya, apakah pegangan pagamnya ersedia? Penyandang ‘Apakah pegangan pada pagar tersebut masih memadal Cacat 2 | Apakah jarak antara garis henti dan intasan pejalan kaki (Gebra_ cross) pada persimpangan berlampu cukup memadei? 455 ‘Apakah terdapatljur sepeda pada ruas tersebut? Lalursepeda [pak ljurtersebutterpisah dengan tj lel intas? ‘Apakah lebar lier sepeda menculupi untuk sejumlah sepeda yang menggunaka. route tersebut ‘Apakah route sepeda menerus ? ‘Apakah tersedia penyeberangan sepeda yeng aman? 455 ‘Apakah tersedia perambuan yang cuXup pada lokasi Rambu dan penyeberangan pejlan kaki? ‘Apakah tersedia perambuen yang cukup pada Tokasi penyeberangen sepeda? ‘Apakah marka gris berhen! untuk Kendaraan ain terdapet pada lokasi penyeberengan pealan Kaki dan sepeda? ‘Apakah tersedia marka gars pemisah lajur sepeda dengan lau tntas? 49 dari 61 DAFTAR PerikSA | PERLINTASAN KERETA API 4 6 Ya/ Tidak . FOKUS PEMERIKSAAN (vit) KETERANGAN 46.1 ‘Apakah Tuas jalan bersilangan dengan Jalan Kereta Lintasan Api? KA ‘Apakah intasan tersebut sebidang? ‘Apakah tersedia pengaman (petuges atau pintu _pengaman) pada jokasi tersebut? 462 Apakah jarak pandang ke perlintasan kereta api Jarakpandang | memadai? 463 Apakah tersedia rambu pada lokasi tersebut? Rambu dan Alat ‘Apakah terdapat fasilitas ‘Pengendali kecepatan pada Penurun lokasi tersebut (seperti rumble : ‘strip, road hump) ? ecepatan | DAI R < PERKGA | PEMEBERHENTIAN BUS / KENDARAAN Ya/ Tidak 4 . 7 FOKUS PEMERIKSAAN (v/t) KETERANGAN TT gah rea penbarerian bs Kanan Damper Teluk bus teluk bis 2 ‘Apakah posisinya tidak mengganggu Talu Tntas alau ddekat ke persimpangan ? 472 Apakah tersedia tempat parkir, ‘pada ruas jalan tersebut? ‘Tempat parkir Apakah tempat parkir pada badan jalan? kendaraan ‘Apakah posisi tempat parkir fidak mengganggu alu lintas 2 peniga | KONDISI PENERANGAN Ya/ Tidak 4 . 8 FOKUS PEMERIKSAAN (vit) KETERANGAN 484 Lampu penerang ‘Apakah tersedia lampu penerangan jalan dan apakah ‘semua penerangan masih beroperasi secara balk ? jalan ‘Apakah lampu penerangan jalan yang dllempaikan ‘mencukupi (memadal) pada persimpangan, bunderan, Denyeberangan pejalan kak dan sepeda? ‘Apakah pe lang lampu yang digunékan Sesual (memadai) untuk semua lokasi dan ditempatken secara tepat? ‘Apakeh “semua lokasi bebas dai! pencahayaan (penyinaran) yang menyebabkan konfik cahaya dengan lampu lal intas atau perambuan ? 50 dari 61 ‘Apakah “penerangen untuk rambivambu Khususnya ‘embu-rambu tambahan masin memadai ? Cahaya silau Untuk ruas jalan dua arah, apakah terdapal gangguan ‘cahaya yang menylaukan dari tempu lal fntas pada ‘malam hari? ‘Apakah terdapat problem cahaya yang menylaukan akibat sitar matahari pada pagi atau sore hai? ‘Apakah tersedia alat penghaleng cahaya menylaukan {screen glare) pada lokasitersebut? DAFTAR PERIKSA, 4.9 RAMBU DAN MARKA JALAN FOKUS PEMERIKSAAN Ya/ Tidak (iT) KETERANGAN aaa Lampu pengatur {alu tintas. ‘Apakah terdapatiampu pengatur lau Tala, dan apakah penempatannya cukup aman ? mpu alu intas masih bero bak? ‘Apakah posisi lampu terinat dengan jelas 7 Odak lethalang? 492 Rambu lalulintas ‘Apakeh sermua_memenuhi secera_regular, rambu Peringatan dan rambu petunjk yang dltempatkan ? Agakah tak membingungkan ? Apakah terdapat rambu-rambu yang berabihan 7 ‘Apakah rambu-rambu flu lint ini pada tempat yang tepat, dan apakah posisinya sesuai dengan mang bebas samping dan ketinggiannya ? ‘Apakah vambu-ambu yang Gtempatkan sedenBian hhingga tidak menutupimembatasi jarak pandang, hususnya untuk kendaraan yang betbelok ? ‘Apakah semua rambu efekif untuk semua Kondst (siang, malam, hujan, cahaya lampu yang kurang, serta pantulen cahaya) ? ‘Apakah perambuan ini sesual dengan bentuk yang ada ada manualstandar ? ‘Seandainya terdapat perengkapan [anu lan, apakah perlengkapantrambu tersebut menghalangl pandangan ejalan kaki? ‘Apalcah terdapat perambuen lannya unluk menula 6lau pejalan kaki yang cacat ? 493 Marka dan delineasi ‘Apakah marka reflektv pemah (elah) dipasang? Wama marka yang bagaimana yang digunaken dan apakah telah dipasang secara tepat? ‘Apakah semua perkerasan jalan meriikimarka? ‘Apakah marka jalan (marka garis tengah, marka Tep)) ftampak jelas dan efekif pada semua kondisi(siang, rmalam, hujan, dsb) ? ‘pakah peninggian profie maka Tept Guat Secara memadei’? ‘Apakah delineasi telah sesual standard? ‘Apakah delineasi efektif untuk semua ond (slang, ‘alam, hujan, cehaya lampu dari arah depan, dsb.) ? 51 dari 61 ‘Apakah marka chevron juga telah dipasang, dan apakah ‘cara pemasangan sertatpenya telah sesuai 7 ‘Apakah lintasan Kendaraan langsung ke persimpangan membutuhkan delineasi ? Pada jalur tuk, apakeh lat reflekiv ini telah sesual dengan tinggi mata pengemudi? (Kekesatan) yang memadai, Khususnya pada belokan, turunan, dan yang mendekat persimpangan ? DAFTAR: PeriksA | BANGUNAN PELENGKAP JALAN 4.10 Yal Tidak : FOKUS PEMERIKSAAN (Y/T)__| KETERANGAN T04 ‘Apakah penempatan tang listik atau tang telepon Tiang listrik & | cukup aman daritalu lintas ? tiang telepon 440.2 “Apakah pagar (penghalang) Keselamatan dibuat pada Penghalang lokasi-okasi penting misalnya pada jembatan telah tabrakan ‘sesual dengan standard ? ‘Apakah sistem penghalang tabrakan telah sesual dengan tujyan pemanfaatannya ? “Apakah panjang penghalang tabrakan pada Gap lokasi ‘yang terpasang telah memenuhi ? ‘Apakah penempatan penghalang tabrakan tersebut [ telah sesuai? 4103 ‘Apakah terdapal peyempitan jalan pada lokasi lersebut? Jembatan Sila penyempitan jalan pada jembatan, apakah jarak ppandang memenuhi? ‘Apalch terdapat peraribuan seta esilas pengendal kecepatan menuju lokasi tersebut? 4104 Apakah terdapat box controi di sekitar lokasi ? | Box kontrol, box | Apakalt possi box conliol, box culvert, papan pelunjuk culvert, papan arab atau papan ikian cuku;: aman deri jalur lalulintas? etunjuk arah, ‘Apakah posisi benda-benda ini tidak menghalangi dan papaniklan__| pandangen pengemudi DAFTAR: PeRIKsSA | KONDISI PERMUKAAN JALAN 4.11 Ya Tidak . FOKUS PEMERIKSAAN (Y/T)__| KETERANGAN ant ‘Apakeh perkerasan jalan bebas dari _kerusakan Kerusakan {permukaan bergelombang, dsb.) yang dapat ‘pavement ‘menyebabkan persoalan keselamatan (seperti lepas kendall) 4112 ‘Apakah permukaan perkerasan memiliki skid resistance ‘Skid resistance 52 dari 61 ‘Apakah skid resistancenya pemah dij (dperitsa) ? ana ‘patah peserasan jn tebebs da penegenangan Genangan ‘dan_pengaliran air yang menyebabkan_terjadinya ‘masalah keselamatan ? ata ‘Apakah perkerasan jalan terbebas dai ongsoran Longsoran fumpur, past atau kok? KETERANGAN TAMBAHAN 53 dari 61 SKETSA LOKASI 54 dari 61 Lampiran-E (Informatif) Prinsip keselamatan pada perencanaan dan desain jalan 1 Prinsip keselamatan dalam perencanaan 4.4 Hirarki jalan Di dalam perencanaan jalan pada suatu jaringan jalan harus disesuaikan dengan fungsinya {arteri, kolektor atau lokal). Prinsip penting dalam penyesuaian hirarki jalan pada konsep ini adalah : a) _tingkatan hirarki jalan harus mengimplementasikan fungsi jalan yang diinginkan; b) jaringan jalan yang mengikuti konsep hirarki jalan pada dasamya untuk mengontro! pergerakan lalu lintas dari satu hirarki ke tingkatan hirarki lainnya; ¢) bila konsep ini diimplentasikan secara tepat, otomatis pergerakan lalu lintas dapat ‘meminimumkan konflik terutama di persimpangan tak bersinyal; 4) _jaringan jalan yang bersistem grid dapat dimodifikasi sesuai dengan hirarkinya; e) jumlah akses sedapat mungkin dikurangi terutama untuk menghindari munculnya potensi-potensi konfik lalu lintas; 1) jumlah dan jarak antar akses harus sesuai standar, 9) Suatu jalan yang bersimpangan dengan jalan lain harus dengan jalan yang setingkat atau setingkat di bawah atau di atas hirarkiny fh) akses jalan dari pemukiman (jalan lokal) sedapat mungkin dihindari langsung ke jalan arteri. 4.2 Pemanfaatan ruang Pengaturan pemanfaatan ruang dimaksudkan untuk dapat meminimumkan konflik lalu jintas dengan pejalan kaki dan mengurangi kebutuhan melakukan perjalanan. Beberapa prinsip: keselamatan jalan berkaitan dengan pengaturan pemanfaatan ruang antara lain : @) perencanaan pemanfaatan ruang harus sesuai dengan peruntukkannya (contoh: engembangan pemukiman harus terpisah dari area industri atau pusat-pusat perdagangan/perbelanjaan); ») _pengaturan pemanfeatan ruang harus diterapkan secara tepat, demikian juga dengan pengaturan lalu lintasnya; ©) pengembangan pemanfaatan ruang yang’ tidak terkontrol cenderung menimbulkan kondisi lalu lintas yang sembraut dan memiliki potensi konflik serta kecelakaan lalu lintas. 1.3 Pengaturan jalan masuk Jalan masuk (akses) langsung ke jalan utama atau jalan masuk yang dekat sekali dengan Persimpangan harus dihindarkan dan sama sekali dilarang pada tempat-tempat yang berbahaya terutama pada tikungan jalan. Prinsip-prinsip keselamatan jalan dalam pengaturan jalan masuk antara lain : a) _jumlah persimpangan harus diupayakan seminimal mungkin; b) desain persimpangan dibuat lebih sederhana serta dilengkapi service roads; ©) alu lintas didesain berjalan mengikuti hirarki jalan hingga mencapai jalan utama; 4) jalan dengan hirarki yang lebih tinggi harus selalu diberi prioritas; 55 dari 61 ©) di persimpangan, rambu /marka jalan stop dan prioritas (give way) harus diberi jalan-jatan yang hirarkinya lebih rendah; 7 aes 1) pembina jalan harus membuat sistem kontrol para pengembang berupa izin untuk ‘membuat akses baru ke jalan-jalan umum berdasarkan standar, 9) jalan masuk ke tempat parkir atau faslitas umum (cumah sakit, pusat perbelanjaan, cl) tidak diperkenankan dekat ke persimpangan, hal ini dimaksudkan untuk menghindan konfiiklalu lintas yang berujung kepada potensi kecelakaan atau kemacetan lalu lintas af sekitar persimpangan; h) _Jarak antara masuk ke persimpangan yang diperkenankan minimum berjarak 50 m. 1.4 Jalan arteri Proyek peningkatan dan perbaikan kapasitas jalan harus mempertimbangkan pengunaan Jalan yang ada serta harus menjamin terpenuhinya keperiuan pengguna jalan lokal serta keamanannya, Beberapa prinsip keselamatan dalam hal ini antara lain : a) beberapa pertimbangan di dalam perencanaan jalan arteri primer : 1) _perencanaan jalan dengan ruas jalan 4 lajur 2 arah tanpa pemisah jalur (median) kbusus untuk jalan arteri primer perlu mempertimbangkan aspek keselamatan; 2) ruas jalan dengan 4 lajur 2 arah khusus untuk jalan arteri primer antar Kota (seperti jalur pantura) disarankan menggunakan pemisah jalur berupa median; 3) bila ruas jalan arteri yang tidak terbagi (khususnya seperti jalur pantura) disarankan untuk melengkapinya dengan perambuan serta alat-alat penurun kecepatan yang memadai; 4) segmen ruas jalan (khusus pada tikungan) yang berpotensi dengan cahaya lampu falu lintas yang menyitaukan sebaiknya dilengkapi dengan alat penghalang cahaya (screen glare); 5), untuk segemen ruas jalan yang berpotensi kecelakaan akibat kecepatan tinggi disarankan untuk melengkapi median dengan penghalang tabrakan (guardrail). b) beberapa penyesuaian yang perlu pada pembangunan suatu jalan arteri primer antara lain : 1) menurunkan kelas jalan lama untuk menghindarkan falu lintas menerus, menurunkan kecepatan sesuai dengan kelas jalan, dan memperelas tingkatan hirarki jalan; 2) menghubungkan jalan jama dengzin jalan baru melalui beberapa ruas terbatas; 3) Melarang/membatasi akses langsung dari lahan ke jalan arteri; 4) _mempersiapkan jalan masuk untuk pengembangan dimasa yang akan datang. ©) beberapa hal yang harus diperhatikan pada jalan arteri 1) turunkan kecepatan ialu lintas menerus pada ruas yang melalui banyak pejaan kaki: 2) teknik-teknik penurunan kecepatan berkaitan dengan item di atas antara lain; (@) pemasangan rambu hati-hati pada lokasi-lokasi yang banyak dilalui pejalan kaki dan sepeda, (b) pembuatan pita penggaduh (rumble strip) untuk memperingatkan pengemudi untuk menurunkan kecepatan, (©) pembuatan gerbang untuk memperingatkan pengemudi bahwa mereka memasuki areal bekecepatan rendah. 4.5 Jalan akses ke pemukiman Pembuatan akses bertujuan untuk menyediakan lingkungan jalan yang aman dan nyaman bagi _masyarakat, terutama bagi pejalan kaki dan sepeda, Jalan akses harus mempertimbangkan keamanan, sosial, dan lingkungan. Hal ini dapat dicapai dengan : @) mengurangi arus lalu lintas dan melarang falu lintas yang tidak diperuntukkan pada lokasi tersebut; 56 dari 61 b) - pengaturan lalu lintas didesain berkecepatan rendah; ©) menggunakan jalan berbentuk “cul-de-sac and loop” untuk menghindarkan alu lintas menerus; 4) membuat persimpangan T, untuk menghindarkan konflk lau lintas yang tinggi; ©) menandai batas-batas kawasan perumahan/pemukiman sehingga terbentuk citra adanya gerbang, ke lokasi perumahan/pemukiman tersebut; )_ membuat parkir di luar badan jalan dan jauh dari tempat bermain anak-anak; 9) _menggunakan kerb tinggi untuk mengurangi kesan lebar pada jalan, tetapi masih ™memungkinkan kendaraan besar masuk untuk keperiuan darurat. 2 Prinsip keselamatan jalan di dalam desain jalan 2.4 Pengharapan pengemudi Desain jalan yang aman (yang sesuai dengan prinsip-prinsip geometri) serta dilengkapi dengan fasiltas perambuan diharapkan dapat menggiring pengemudi untuk merespon Kondisi jalan di depannya untuk menghindarkan manuver atau pergerakan yang tidak dinarapkan, menghindarkan perilaku yang ilegal, serta menghindarkan pengemudi dari Penggunaan kecepatan yang tidak sesuai dengan desain kecepatan yang ada. Beberapa prinsip dasar perbaikanipembuatan desain jalan yang dapat meningkatkan pengharapan Pengemudi antara lain melalui : ) _peningkatan kondisi fingkungan jalan, sehingge pengemudi dapat dengan leluasa untuk menguasai kondisi lingkungan jala ») pemasangan rambu peringatan dan marka yang dapat menuntun pengemudi ketika menujulmelalui tempat-tempat berbahaya; ©) pengemudi dan pejalan kaki harus dituntun secara konsisten melalui perambuan, marka, serta penjaluran yang cukup jelas terbaca; 4) mempertegas hirarki jalan melalui feature desain guna menggiring lalu lintas mengikuti jalurnya; *) _mempertegas karakteristik alinyemen jalan, bila perlu dilengkapi dengan delineasi. (khusus jalan antar kota). 2.2 Desain persimpangan Desain persimpangan jalan yang baik aka menghasilkan pergerakan menerus pada jalan utama dan transisi dari satu rute ke rute lain dengan waktu tunda yang minimum serta keamanan yang maksimum. Beberapa prinsip penting dalam membuat desain persimpangan antara lair @) _mempertimbangkan beberapa aspek antara lain dapat dilakukan melalui : 1) pembuatan ruang bebas samping yang memadai, 2) pemenuhan jarak pandang yang memadai;, 3)_melengkapi rambu dan marka jalan; 4) membuat pulau jalan dan pelindungnya yang berguna untuk melindungi pengguna jalan; 5) pembatasan pergerakan membelok; 6) _pemisahan dan penjaluran yang aman untuk pejalan kaki; b) persimpangan dengan prioritas hanya digunakan jika lalu lintas harian rata-ratanya rendal ©) desain persimpangan T merupakan pilihan utama dengan memprioritaskan jalan lurus (utama), sedangkan persimpangan Y sedapat mungkin dihindarkan; 4) bentuk persimpangan staggered (bila tempat cukup memungkinkan), merupakan salah satu pilihan yang balk guna menghindari konfik dan kemacetan lalu lintas; 57 dari 61 ) ‘desain persimpangan memerlukan pelebaran lokal pada persimpangan untuk kendaraan yang akan berbelok pada jalan utama; )_ menghindarkan adanya persimpangan T di tikungan. 2.3 Median dan penghalang Median dan penghalang bermanfaat untuk memisahkan lalu lintas dan menghindarkan kecelakaan dengan tipe tabrak depan-depan. Median dan penghalang harus didesain sedemikian rupa agar tidak menjadi penyebab kecelakaan. Beberapa hal penting untuk mendesain median dan penghalang, adalah : a) _pertimbangan desain median dan penghalang : 1) median penghalang sedapat mungkin didesain untuk menghindarkan kendaraan berputar arah (U-turn) pada sembarang tempat serta menghindarkan kemungkinan terjadinya tabrak depan-depan; 2) median penghalang didesain untuk menyalurkan pejalan kaki ke arah tempat penyeberangan yang aman; 3) desain median penghalang harus mempertimbangkan untuk akses bagi kendaraan darurat; 4) desain ujung median dibuat sedemikian rupa agar tidak menimbulkan bentuk yang dapat menganggu keamanan lalu lintas; 5) jika penghalang pada median tidak diperlukan, lebar median yang ideat adalah minimum 5 meter (arteri primer); 6) minimum lebar median yang dapat melindungi pejalan kaki pada lokasi penyeberangan adalah 1,2 meter. b) _pertimbangan desain penghaiang pejalan kaki: 1) pagar penghalang/pelindung pejalan kaki didesain untuk dapat mengarahkan pejalan kaki ke lokasi yang iebih aman dan harus dapat menghindarkan pejalan kaki dar jalur lalu lintas yang sibuk; 2) pagar pengaman idealnya ditempatkan pada ruas jalan yang memiliki akses ke lokasi sekolah, tempat-tempat rekreasi, pusat-pusat perbelanjaan, dan lajur pejalan aki; 3) pagar pengaman pada lokasi peyoberangan harus didesain sedemikian hingga dapat memaksa pejalan kaki untuk melihat falu-lintas Kendaraan yang mengarah kepadanya sebelum menyeberangi jalan; 4) pagar penghalang pejalan keki didesain terbatas pada jalan primer, tetapi dapat juga dipertimbangkan pada jalan lokal dan akses pada persimpangan dan lokasi- lokasi yang rawan kecelakaan; 5) pagar penghalang selain berfungsi untuk melindungi pejalan kaki, juga berfungsi untuk menghindarkan pemarkiran kendaraan yang tidak pada tempatnya atau menghalangi akses langsung ke lokasi perumahan atau perkantoran. 2.4 Fasilitas pejalan kaki Pejalan kaki merupakan kelompok pemakai jalan yang paling lemah, sehingga penyediaan fasiltas yang memenuhi keperluannya harus mendapat pertimbangan. Desain fasilitas pejalan kaki antara lain harus mempertimbangkan a) _membuat lajur pejalan kaki yang terhindar dari halangan, dengan pertimbangan lebar lajur efektif minimum 1m untuk 50-60 pejalan kaki/menit ditambah 1m untuk kerb dan dinding samping; 58 dari 61 b) _membuat fasilitas penyeberangan yang aman (antara lain jembatan penyeberangan atau terowongan penyeberangan pejalan kaki khususnya pada lalu lintas berkecepatan tinggi); ©) membuat penghalang (pagar penghalang) untuk mengarahkan pejalan keki secara aman; @) mempertimbangkan desain kecepatan rendah (30 km/jam) atau pembuatan alat-alat yang berfungsi untuk mereduksi kecepatan, khususnya pada lokasi yang banyak pejalan kaki menggunakan jalan; ) mempertimbangkan suatu area pejalan kaki (pedestrian area) pada daerah perbelanjaan; 1) _membuat pelindung tengah (central refuges) pada jalan-jalan yang lebar, agar pejalan kaki memiliki tempat yang aman untuk menunggu dan melanjutkan penyeberangan; 9) melengkapi alat pemandu penyeberangan (rambu-rambu) khususnya pada lokasi penyeberangan yang banyak digunakan anak-anak sekolah; hh) tempat parkir harus dijauhkan (minimum 30m) dari lokasi penyeberangan; ’)_lokasi pemberhentian bus harus didesain sedemikian rupa dapat memudahkan pejalan kaki secara aman dari dan ke lokasi penyeberangan jalan atau lokasi yang dituju. 2.5 Fasilitas bagi kendaraan roda dua Kendaraan roda dua dan kendaraan tak bermotor lainnya merupakan bagian dari lalu lintas, sehingga penyediaan fasilitas bagi kendaraan ini diperiukan terutama pada lokasi-lokasi yang banyak memiliki pengguna jalan tipe kendaraan tersebut. Untuk beberapa lokasi yang dianggap membutuhkan fasilitas ini dasar pertimbangannya adalah : a) pembuatan lajur sepeda yang terpisah dari lajur lalu lintas kendaraan lainnya; b) _pembuatan lebar tajur lambat kurang lebih 2m; ¢)_pemisahan lajur perlu dilakukan dengan pemisah atau kerb; ) pemisahan phase lampu lalu lintas; €) pembuatan garis pemberhentian khusus bagi sepeda pada persimpangan yang ditempatkan lebih dekat ke persimpangan; 1) pembuatan lajur penyeberangan untuk sepeda yang terpisah dari lajur pejalan kaki; 9) pemiuatan ramp khusus untuk sepeda pada jembatan penyeberangan yang dipakai bersama. 59 dari 61 Lampiran F (Informatif) Daftar nama dan lembaga 1) Pemrakarsa Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ex. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2) Penyusun Nama Lembaga Drs. Muhammad Idris Pusat Litbang Prasarana Transportasi Vera Gardenia Sanoe, ST Pusat Litbang Prasarana Transportasi I. Subagus Dwi Nurjaya, M.Sc. Pusat Litbang Prasarana Transportasi 60 dari 61 fiografi Austroads, Standard Australia: Road Safety Audit, Austroads, Sidney, 1994 Balitbang Departemen Kimpraswil, Pd. xx-xxx-00c Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas, Departemen Kimpraswil, Jakarta, 1993 Balitbang Departemen Kimpraswil, Pd. »x-%0-xxx: Pedoman Penanganan Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Perkoteen, Departemen Kimpraswil, Jakarta, 1993 Direktorat Jenderal Bina Marga, Jalan No. 038/T/BM/1997: Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 1997 Direktorat Jendreal Perhubungan Darat, Bahan Pelatihan Audit Keselamatan Jalan (Road Safety Audit), Depaertemen Perhubungan, Jakarta, 2002 IHT, Guidelines for: The Safety Audit of Highways, The Institution of Highways and ‘Transportation, London, September 1990 IHT, Guidelines for: The Safety Audit of Highways, The Institution of Highways and Transportation, London, September 1996 Kirk, S, Project Report PR/OSC/125/187: Sourse book of accident countermeasure and engineering design feature, DFID & TRL, London Public Work Malaysia, Road Safety Audit: Guidelines for the safety audit of roads and road Project in Malaysia, JKR Malaysia, 2002 Transport Research Laboratory (TRL), Report No. RRDP 24: Manual Penyelidikan Daerah Rawan Kecelakaan, Road Research Development Project, Institute of Research Engineering (IRE) & TRL, Bandung 1997 Transport Road Research Laboratory (TRRL), Interim Manual on Accident Investigation Procedures and The Development of Low Cost Engineering Improvement Schemes Part | and Part ll, TRRL and IRE, 1993 TRRL, Towards Safer Roads in Developing Countries, TRRL & ODA, First Edition 1991 TRRL, Guideline: Highway Safety the Traffic Conflict Technique, TRRL , London 1991 Direktorat Jenderal Bina Marga, JALAN No. 038/T/BM/1997, Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, September 1997 Direktorat Jenderai Bina Marga, Pedoman perencanaan fasilitas pejalan kaki pada jalan umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 1996 61 dari 61

Você também pode gostar