Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Impedansi
Sebelum kita mulai ke pembahasan yang lebih jauh ada baiknya kita mengenal
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan impedansi. Impedansi ialah perhitungan
secara total dalam ohn dari seluruh rangkaian elektrikal untuk signal langsung, yang
termasuk diantaranya resistansi, reaktansi, kapasitansi, dan seluruh factor mekanikal
yang menimbulkan hambatan dari transfer energi dalam sebuah sistem.
Impedansi dapat didefinisikan sebagai karakteristik listrik yang menjadi
penghambat suatu daya listrik. Impedansi dipengaruhi oleh frekuensi sehingga sifatnya
berubah-ubah.satuannya adalah ohm.
Impedansi memang bersifat menghamat, akan tetapi ini membuat
amplifier/receiver harus bekerja ekstra untuk menghasilkan tegangan yang diinginkan.
Sebaiknya, impedansi pada perangkat lebih baik berukuran kecil sehingga akan makin
banyak daya yang dialirkan sehingga suara yang dihasilkan juga semakin bagus. Akan
tetapi, jika impedansi terlalu kecil, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar
(sesuai hokum Kirchoff) dan hal ini akan dapat membuat perangkat audio menjadi
rusak.
dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi R dan bagian imajiner adalah
reaktansi . Secara dimensi, impedansi sama dengan resistansi; dan satuan SI adalah
ohm. Istilah impedansi digunakan pertama kaki oleh Oliver Heaviside pada Juli 1886.[1][2]
Arthur Kennelly adalah yang pertama kali menunjukkan impedansi dengan bilangan
kompleks pada 1893[3]. Kebalikan dari impedansi adalah admitansi.
Dalam hambatan telah terdapat istilahnya sendiri yaitu: Hambatan = Resistensi
(R) sedangkan Impedansi memiliki lambangkan Z. Namun keduanya memiliki satuan
yang sama yaitu OHM.
Impedansi ternyata bukan hanya semata-mata hambatan. Dia adalah gabungan
dari hasil reaksi hambatan (R, resistensi) dan kapasitas elektron (C, capacitance).
Maka, dalam bahasa di literatur elektronika Indonesia lama, impedansi ini pernah coba
di-Indonesianisasi sebagai REAKTANSI. Mungkin hendak menunjukkan impedansi
sebagai hasil reaksi hambatan dan kapasitansi secara bersamaan.
RESISTANSI (R)
Resistansi atau tahanan listrik pada konduktor atau penghantar ditentukan dari:
Panjang penghantar
Temperatur penghantar
rumusnya begini :
R=l/A
dimana
R = resistansi (ohm, )
= resistivitas (ohm meter, m)
l = panjang penghantar (m)
A = diameter / luas penampang penghantar (mm2)
Kaca: 1 x 1010 m
Mika: 1 x 1013 m
atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang digunakan merupakan arus
efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). sedangkan pada rangkaian resesif, induktif dan kapasitif
murni pada pembahasan sebelumnya menggunakan arus dan tegangan maksimal.
Keterangan :
VR = tegangan pada komponen resistor (V)
VL = tegangan pada komponen induktor (V)
VC = tegangan pada komponen kapasitor (V)
a. Rangkaian Seri R-L
setelah diketahui besarnya impedansi rangkaian (Z) maka dapat kita cari besarnya arus efektif
(Ief) atau tegangan efektif (Vef). hubungan antara tegangan efektif dan tegangan antar komponen
sebagai berikut :
ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas = tegangan efektif (Vef)
dan besarnya sudut fase rangkaian :
setelah diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sudut fasenya dapat dicari.
b. Rangkaian Seri R-C
Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis rangkaian lainnya :
- dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai Xc dan Vc nya = nol (0).
- dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai XL dan VL nya = nol (0).
- dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R dan VR nya = nol (0).
Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus
listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan
dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus
listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Besarnya hambatan listrik ini ditentukan mengikuti rumusan:
Hukum Ohm
kesebelah
Karena impedansi memperluas hukum Ohm untuk mencakup sirkuit AC, hasil dari analisis
sirkuit DC seperti pembagian tegangan, pembagian arus, teorema Thevenin dan teorema Norton,
dapat juga diperluas ke sirkuit AC dengan mengganti resistansi dengan impedansi.