Você está na página 1de 2

Analisa Kasus I

Kasus :
Pada Januari 2008, di Kabupaten Karangasem, Bali. Seorang pria atas nama IPS membunuh tiga
anggota keluarga temannya, atas nama IKA. Hal ini bermula karena IPS yang dikenal sebagai
seorang dukun yang bisa menyembuhkan penyakit merasa diingkari janjinya oleh IKA. IPS
dijanjikan sejumlah uang karena berhasil menyembuhkan anak IKA yang sakit, namun hingga 5
tahun berjalan, IKA tidak menepati janjinya. Setiap kali pengobatan, IPS hanya dibayar lima
puluh ribu, padahal IKA berjanji akan membayar tiga juta bila anaknya sembuh.
IPS pun berniat membunuh keluarga IKA. Saat itu, IPS disuruh ke rumah IKA untuk mengobati
anaknya.. IPS sudah mempersiapkan bahan-bahan racun, salah satunya ialah potassium sebagai
bahan untuk sianida. Setibanya di rumah IKA, IPS diminta oleh IKA untuk membuat 5 gelas
kopi. IPS meminta agar kopi yang dibuat IKA dicampur racun sianida, tetapi kepada IKA, IPS
menjelaskan bahwa itu adalah obat. IKA percaya dan mencampur kopi tersebut dengan
campuran tiga sendok teh gula, dua sendok teh kopi, serta satu sendok the potassium. Setelah
minum kopi, istri IKA yang berinisial NKS, bersama anaknya IKS, serta kerabatnya IGS terkapar
di lantai dan meninggal dunia.
Polisi pun langsung menangkap IPS hingga kasus ini berlanjut ke persidangan. September 2008,
PN Amlapura menjatuhkan vonis mati kepada IPS. IPS sempat mengajukan upaya perlawanan ke
tingkat kasasi di MA, namun MA tetap memutuskan hal yang sama, yaitu hukuman mati. Tak
puas dengan itu, IPS kembali mencoba melakukan upaya Peninjauan Kembali (PK). Hasilnya
tetap sama, Juli 2010 MA tetap menyatakan IPS layak dihukum mati.
Analisa :
Dari kronologi diatas, tampak bahwa tersangka melakukan pembunuhan berencana terhadap
keluarga korban. Menyangkut aspek medikolegal, tersangka dikenai pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman mati.
Dari hasil diagnose klinik (No. PB : 01/KF/I/2008), terdapat hasil laboratorium yang
menyatakan;
-

Terdapat pelabaran pembuluh-pembuluh darah kapiler pada otak besar, otak kecil, dan
batang otak.
Pelebaran pembuluh darah kapiler dan focus ekstravasasai eritrosit perivaskuler tanpa
infiltrate sel-sel radang pada scalp.
Pelebaran pembuluh-pembuluh darah kapiler septum interalveolar, edema dan fokusfokus sebaran ringan eosinofil, sel plasma dan sedikit eosinofil pada septum interalveolar
dan bronkus, serta tampak fokus-fokus antrakosis pada paru.

Terdapat erosi mukosa, infiltrat sel-sel radang limfosit dan sel plasma pada lamina
propria dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah kapiler pada lapisan sub mukosa dan
serosa lambung.
- Degenerasi lemak ringan, pelebaran sinusoid, dan fokus-fokus kronis pada hepar.
- Pelebaran pembuluh-pembuluh darah kapiler glomerulus dan interstitial ginjal.
- Pelebaran pembuluh-pembuluh darah kapiler pada myocardium dan pericardium jantung.
- Penebalan intima dari plak stheroma pada cabang-cabang arteri koronaria kanan dan
arteri koronaria kiri yang mempersempit lumen sebesar lima persen sampai tujuh puluh
lima persen.
Hasil pemeriksaan dalam yang dicantumkan dalam Visum Et Repertum ini menyatakan bahwa
korban keracunan sianida.

Você também pode gostar