Você está na página 1de 3

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TIBIA FIBULA SINISTRA

1. Pengkajian
Nama
: Ny. N
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 50 tahun
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jl. Danau RT.01 Dusun Besar Bengkulu
Tanggal masuk : 28 Desember 2015
No. Register
: 497541
Ruang / kamar
: Seruni
Golongan darah : B
Tanggal pengkajian
: 29 Desember 2015
Diagnose medis
: Fraktur Tertutup Tibia Fibula Sinistra
Penanggung jawab
Nama
Hubungan
Pekerjaan
Alamat

: Ny. S
: keponakan
: IRT
: Jl. Danau RT. 01 Dusun Besar Bengkulu

II. Keluhan utama


Klien Mengeluh Nyeri
III. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Provocative / palliative
Klien dibawa ke IGD pada tanggal 28 Desember 2015 diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri
pada betis sebelah kiri dan tidak bisa digerakkan karena patah setelah ditabrak sepeda motor.

2. Quantily / Qualitas
Bagaimana dirasakan
: kaki tidak dapat digerakkan, bila digerakkan nyeri
Bagaimana dilihat
: Mobilitas pasien pada kaki belum berfungsi
3. Region : Tibia Fibula Sinistra
4. Severity
: klien merasa nyeri dengan skala 4.
5. Time
: Rasa Nyeri dirasakan setelah klien ditabrak oleh sepeda motor, dan nyeri
dirasakan semakin bertambah jika kaki tersebut digerakkan.
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien belum pernah mengalami patah tulang sebelumnya, klien juga tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan dan menular lainnya.
V. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit keturunan ataupun
menular lainnya.
VI. Riwayat / Keadaan Psikologis
Klien tampak menerima keadaan sakit sekarang dan berharap bisa cepat sembuh.
VII. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
: lemah
b. Kesadaran
: Compos Mentis
c. Tanda- tanda vital
:
TD
: 150 / 90 mmHg
N
: 81x / menit
RR
: 18x / menit
SB
: 36,5C
d. Kepala
Inspeksi : Simetris, distribusi rambut merata
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
e. Mata
Inspeksi
Palpasi
f.

: Simetris, tidak ada katarak, konjungtiva anemis, sclera ikterik


: tidak ada nyeri tekan

Hidung
Inspeksi
: Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

g. Telinga
Inspeksi : Simetris
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
h. Mulut
Inspeksi : Simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i.

Leher
Inspeksi
: Simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan

j.

Dada
Inspeksi
: Simetris, pergerakan dinding dada baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
: bunyi nafas vesikuler
Perkusi : bunyi rensonan

k. Abdomen
Inspeksi
: Simetris, tidak ada bekas operasi
Palpasi : bunyi bising usus (+ )
Auskultasi
: bunyi timpani
Perkusi
: tidak ada nyeri tekan
l.

Ekstremitas
Atas
: pada ekstremitas atas, tangan bisa digerakkan dengan baik
Bawah
: pada ekstremitas bawah, kaki sebelah kiri ( tibia- fibula ) tidak bisa digerakkan
atau fraktur, kondisi disekitar fraktur oedema, adanya luka.

m. Genetalia
Inspeksi
Palpasi

: Simetris, terpasang kateter


: tidak ada nyeri tekan

VIII. Therapy
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Cairan RL
Citicholine
Keterolac
Taxef
Pronalges supp
Dexamethason
Rannitidin

: 20 tts/ menit
: 3x1 ( IV )
: 3x1 ( IV )
: 2x1 gr ( 14/ st)
: 2x1 amp (IV )
: 2x1 amp ( IV )

Você também pode gostar