Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Bekuthak merupakan komoditi perikanan yang mudah rusak (perisable food),
sehingga perlu dilakukan usaha-usaha untuk menahan laju kerusakan tersebut salah
satunya dengan proses pembekuan. Pembekuan bertujuan untuk mempertahankan mutu
produk, selama menunggu proses selanjutnya atau untuk pemasaran produk segar.
Keadaan beku menyebabkan terhambatnya bakteri dan enzim sehingga daya awet produk
beku lebih besar dibanding dengan produk yang hanya didinginkan
Proses pembekuan bekuthak meliputi penerimaan bahan baku, sortasi awal,
penimbangan awal, pembuangan organ tubuh, pencucian awal, pengupasan kulit,
perendaman dengan es curai, pencucian kedua, sortasi kedua, penimbangan kedua,
pencucian ketiga, penyusunan
di
pembongkaran.,
ketiga,
penimbangan
long
pan,
glazing,
penyusunan di troli,
pengemasan,
pembekuan,
pemberian
kode
untuk berenang dengan semprotan air (water jet) dan cangkangnya berfungsi untuk
mengapung. Cahaya merupakan faktor penting dalam mengontrol mekanisme ini. Pada
siang hari, bekuthak bertempat didalam lubang dasar perairan sedangkan pada malam hari
aktif berenang dan mencari makan. Daya apung menurun jika kena cahaya dan bertambah
pada situasi gelap.
Bekuthak dari keluarga Sepiidae ini mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Filum
: Molusca
Klas
: Cephalopoda
Sub-klas
: Coleoidea
Ordo
: Dibranchiata
Famili
: Sepiidae
Genus
: Sepia
Spesies
: Sepia pharaonis
Common name
: Cuttle fish
Local name
: Bekuthak
Bekuthak merupakan komoditi perikanan yang mudah rusak (perisable food), sehingga
perlu dilakukan usaha-usaha untuk menahan laju kerusakan tersebut salah satunya dengan
proses pembekuan. Pembekuan bertujuan untuk mempertahankan mutu produk, selama
menunggu proses selanjutnya atau untuk pemasaran produk segar. Keadaan beku
menyebabkan terhambatnya bakteri dan enzim sehingga daya awet produk beku lebih
besar dibanding dengan produk yang hanya didinginkan (Murniyati dan Sunarman, 2000).
2. PROSES PEMBEKUAN BEKUTHAK (Sepia pharaonis)
2.1 Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku yang dikirim dalam keadaan segar (fresh) dengan suhu pusat tubuh bekuthak
0-50C dengan penambahan es curai selama pengangkutan.
2.2 Alur Proses Pembekuan Bekuthak (Sepia pharaonis)
2.2.1 Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku yang diterima dalam kondisi segar (fresh) yang pada cool box plastik.
Pembongkaran dilakukan dengan memindahkan bekuthak ke dalam keranjang plastik besar
dan dimasukkan dalam lubang penerimaan menuju meja sortasi
2.2.2 Sortasi Awal
Syarat sortasi untuk Bekuthak yaitu dilihat dari kondisi fisiknya seperti kenampakan,
warna tidak terlalu gelap, kekenyalan daging, keutuhan, bau spesifik dan berat minimal 2
ons (200 gram). Tahap sortasi ini meliputi tahap sizing dan grading. Pada tahap sizing,
pengelompokan Bekuthak dibagi 5 kelompok berdasarkan ukuran berat (gram), yaitu 100
200, 200400, 400800, 8001000, 1000up. Pada tahap grading, dipisahkan menjadi 2
yaitu produk kualitas pertama dan Barang Sortiran (BS). Pada tahap ini, produk kualitas
pertama akan diproses sedangkan bahan baku yang tidak diterima (Barang Sortiran/BS)
dikembalikan lagi pada suplayer.
2.2.3 Penimbangan Awal
pengelompokan bekuthak dibagi 5 kelompok berdasarkan ukuran berat (gram), yaitu 100
200, 200 400,
400 800, 800 1000, 1000 up. Pada tahap grading, bekuthak
keuntungan yaitu harganya relatif murah, mudah disimpan dalam unit pendingin, mudah
larut dalam air, bila terjadi kebocoran dapat dengan mudah dapat diketahui. ABF memiliki
luas 5,5 x 3,5 m 2 yang menampung 3 troli. Kapasitas maksimal dari ruang ABF ini dapat
mencapai 12 ton bahan.. Untuk produk bekuthak hanya bisa menampung 5 ton bahan..
Hasil pembekuan tidak berbentuk blok karena penyusunan bekuthak sec ara IQF
(Individually Quick Frozen).
2.2.15 Pembongkaran
Pembongkaran diawali dengan membuka plastik (alas long pan) kemudian
mengambil satu persatu bekuthak yang sudah membeku dan memindahkannya ke dalam
keranjang
2.2.16 Penimbangan Ketiga
Penimbangan ini bertujuan untuk mengetahui berat bekuthak setelah mengalami
proses pembekuan.
2.2.17 Glazing
Bak glazing yang berkuran 90 x 65 x 40 cm 3 diisi dengan air bersih dan es curai
(perbandingan air dan es = 3:7) disesuaikan dengan jumlah bahan baku. Masingmasing
keranjang yang berisi bekuthak dicelup dalam bak glazing. Lama pencelupannya
disesuaikan dengan pemintaan buyer. Glazing ini dibagi menjadi 3 yaitu glazing protektif
(sekali lewat), glazing 10% (5-10 detik), glazing 20% (> 10 detik).
3.2.18 Pengemasan
masuknya
ruang
ketiga,
glazing,
pengemasan,
pemberian
kode
penyimpanan,
penyimpanan, eksport.
Pengawasan mutu dilakukan sejak penerimaan bahan baku sampai pemasaran
Saran
Saran yang dapat diberikan seputar proses pengolahan bekuthak beku dan faktor
pendukungnya (sarana produksi, sanitasi dan hygiene) agar menghasilkan produk yang
berkualitas adalah
adanya pengarahan dan pelatihan secara kontinyu kepada seluruh pekerja
Penambahan personil dalam bidang pengawasan (QC)
Pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pekerja terutama yang bekerja di
bagian pengolahan untuk menjamin bahwa tidak seorang pekerja pun menderita
penyakit.
peningkatan kegiatan sanitasi pekerja
adanya pengembangan produk
DAFT AR PUSTAKA
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Anonymous. 2005. Cuttlefish. Direktorat Pelabuhan Perikanan Dirjen Perikanan Tangkap
Departemen
Kelautan
dan
Perikanan
Republik
Indonesia.
http://www.pipp.dkp.go.id/pipp2/index.html
Moeljanto. 1982. Penanganan Ikan Segar. Swadaya. Jakarta.
Murniyati, AS dan Sunarman. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan.
Kanisius. Yogyakarta.
Sudjoko, B. 1995. Andil Cepalophoda dalam Dunia Perikanan di Indonesia. Dalam
Prosiding Simposium Perikanan Indonesia. Buku I dan II. Jakarta 25-27 Agustus
1993. Penyunting F. Cholik et al. Prosiding Puslitbangkan No.39/1995