Untuk pekerjaan eksekutif puncak (khususnya CEO), evaluasi pekerjaan biasanya
kurang relevan. Kebijaksanaan tradisionalnya adalah bahwa ukuran perusahaan dan kinerja secara significant mempengaruhi gaji manajer punca. Tetapi studi awal tahun 2000-an memperlihatkan bahwa ukuran dan kinerja hanya menjelaskan sekitar 30% alasan penentuan bayaran CEO : Realitasnya bayaran CEO ditetapkan oleh dewan dengan mempertimbangkan berbagai factor seperti, strategi bisnis, tren koorporate, dan yang paling penting dimana mereka ingin berada dalam jangka pendek dan panjang. Tiga factor utama kompleksitas kerja (rentang kendali, jumlah divisi fungsional yang berada di bawah tanggung jawab langsung eksekutif tersebut dan tingkat manajemen), kemampuan pemberi kerja untuk membayar (total laba dan tingkat pengembalian) dan modal manusia eksekutif tersebut (tingkat pendidikan, bidang studi, pengalaman kerja) menyumbangkan sekitar dua pertiga dari varian kompensasi eksekutif. Pada praktiknya CEO memberikan pengaruh pada dewan direksi mereka. Jadi, bayaran mereka terkadang tidak mencerminkan negosiasi secara kaku. Aktivisme pemegang saham dan pengawasan pemerintah telah mengetatkan batasan dari jumlah yang dibayarkan perusahaan kepada eksekutif puncak. Sebagai contoh, raksasa perbankan HSBC menangguhkan rencana untuk meningkatkan bayaran CEO mereka sebesar sepertiganya setelah pemegang saham menolak proposal tersebut.
Evaluasi Pekerjaan Manajerial Banyaj pemberi kerja menggunakan evaluasi
pekerjaan untuk menentukan harga pekerjaan manajerial (setidaknya, di bawah pekerjaan puncak). Pendekatan dasarnya adalah dengan mengklasifikasikan posisi eksekutif dan manajemen ke dalam serangkaian grade, masing-masing dengan kisaran gajinya. Seperti halnya pekerjaan non manajerial, salah satu alternatifnya adalah dengan memeringkat posisi eksekutif dan manajemen terhadap satu sama lain, kemudian mengelompokannya ke dalam kelas-kelas yang mempunyai nilai-nilai serupa. Tetapi, perusahaan juga menggunakan klasifikasi pekerjaan dan metodi poin, dengan factor.
Meningkatkan kinerja melalui SISDM : Administrasi Gaji
Administrasi gaji adalah salah satu fungsi pertama yang di komputerisasikan atau di kontrakan keluar (outsource) oleh sebagian besar pemberi kerja dan dengan alasan yang baik menjalankan system penggajianMelacak status pekerjaan, tingkat upah, tanggungan, tunjangan, lembur, status pajak, dan seterusnya dari setiap
karyawan; menghitung dari setiap pembayaran gaji; dan kemudian mengarahkan
pencetakan cek actual atau deposito langsung adalah tugas yang memakan waktu, tugas yang semakin rumit karena adanya kebutuhan untuk mematuhi berbagai hokum federal, Negara bagian, dan local terkait upah, jam kerja dan lainnya. Banyak pemberi kerja melakukan fungsi ini sendiri biasanya dengan paket peranti lunak pemrosesan daftar gaji. Basic Payroll dari intuit memungkinkan pemberi kerja mengentri jam kerja kemudian dan mendapatkan kalkulasi pembayaran gaji secara instan, meliputi pendapatan, pajak gaji dan potongan pajak. Kemudian, mencetak pembayaran gajin anda sendiri. Basic payroll mengakulasi pajak federal dan Negara bagian untuk anda, sehingga anda dapat dengan mudah membayar pajak federal melalui internet dan menulis cek untuk Negara bagian. Workforce payroll dari kronos mengotomatisasi proses penggajian dan menawarkan keistimewaan pelayanan. Contoh ( lihat www.kronos.com/HR/Payrollsoftware/Payroll-Software.aspx), workforce payroll memungkinkan karyawan anda melihat slip gaji dan sejarah pendapatan, melakukan perubahan pada deposito langsung, dan formulir W-4, mencetak formulir W-2, dan bahkan melihat bagaimana perubahan pada potongan pajak mereka akan mempengaruhi gaji mereka. Sebaliknya, tidak sedikit pula pemberi kerja yang melakukan outsourcing pada administrasi pada gaji vendor seperti ADP. Vendor tersebut menawarkan berbagai opsi pemrosesan gaji. Misalnya, perusahaan kecil boleh memilih untuk memberikan data gaji mereka melalui telepon kepada spesialis vendor tersebut, sementara perusahaan besar dapat meminta data gaji tersebut dproses secara otomatis secara online. Dalam memutuskan vendor mana yang akan di pakai , memberi kerja juga harus mempertimbangkan sasarannya dan potensi tunjangan ekonominya. Serta factor-faktor seperti reputasi vendor. Evaluasi daftar awal vendor prospektif merupakan tingkah penting sebelum memutuskan vendor mana yang akan dipilih. Pertimbangan juga mencakup manfaat ekonomi relative outsourcing.
Topik Kontemporer dalam kompensasi
Cara pemberi kerja dalam membayar karyawannya terus berkembang. 6 topik berbasis kompetensi, broadbanding, manajemen bakat, nilai sebanding, pengawasan terhadap bayaran eksekutif dan total imbalan.