Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
tujuan akhir yaitu membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk
hidup.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasl dari kata legal-rasional. Organisasi
disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancanan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut. Menurut waber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah
bantuk organisasi yang palinga efisien. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik
birokrasi sebagai berikut :
1. Pembagian kerja yang jelas.
3
Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi
berkembang sejak tahun 1990. teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar
sumbangan Henri Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di
Amerika.
Fayol mengatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat menjadi 6 kelompok :
1. Kegiatan teknikal (produksi,adaptasi).
2. Kegiatan komersial (pembelian, pertukaran).
3. Kegiatan finansial (pencarian suatu pengguna optimum dari modal).
4. Kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi).
5. Kegiatan akutansi (pentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan lapoaran rugilaba).
6. Kegiatan manajerial
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat
di uraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja, dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan
produktivitas, karena seseorang dapat memutuskan diri pada pekerjaan.
2. Wewenang dan tanggung jawab, wewenang adalah hak untuk memberi perintah.
Seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan
organisasi sesuai dengan kedudukannya.
4
3. Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan
organisasi.
4. Kesatuan perintah, untuk mengirangi kekacauan, kebingungan, dan konflik.
5. Kesatuan pengarahan, suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya bekerja
bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
7. Balas jasa, pembayaran upah atau gaji harus bijaksana, adail, tidak eksploatif dan
sedapat mungkin memuaskan kedua blah pihak dan harus ada penghargaan atas
pelaksanaan tugas yang baik.
8. Sentralisasi, organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara
sentralisasi dan desentralisasi.
9. Rantai skala, hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas ke
bawah.
10. Aturan, konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap
orang, dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi
tempatnya.
11. Keadilan, keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Kelanggengan personalia, pentingnya adanya kelangsungan, keamanan, dan
kepastian kerja.
13. Inisiatif, dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif
sendiri dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingkat.
14. Semangat Korps, persatuan adalah kekuatan. Pelaksanaan oprasi organisasi yang
baik perlu adanya kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggotanya.
Disamping itu, Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemenelemen
manajemen
perencanaan,
pengorganisasian,
pemberian
perintah,
Manajemen Ilmiah
Bagaian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah
dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor, telah
dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktekpraktk manajemen modern. Manajemen iliah merupakan penerapan metode ilmiah pada
stidi, analisa, dan pemecahan maslah-masalah organisasai. Bagai kita yang penting adalah
memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang sangat berharga.
Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan,
yaitu :
1.Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengethuan tentang kerja yang ilmuah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan secara ilmiah,
agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengenbangan secara ilmiah
harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai
tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekankan biaya produksi
menjadi rendah.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental
para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk
menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Hal ini tercermin dalam teori-teori di muka yang dikemukakan oleh para penulis terkenel,
antara lain seperti Weber, Fayol, Taylor, Mooney dan reilly, Guilck dan Urwick,
Definisi organisasi formal
Tiga unsur pokok orgaisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur
manajemen adalah : 1) Sistem kegiatan yang terkoordinasi, 2) Kelompok orang, dan 3)
Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau
koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum kesatuan
kegiatan (unity of action) itu mungkin tterjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai
berikut : 1) Kekuasaan, 2) Saling melayani, 3) Doktrin, dan 4) Disiplin.
Tiang dasar teori organisasi formal
1. Pembagian kerja : pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di antara
empat tiang dasar teori organisasi klasik. Pertimbangan pembagian kerja (spesialisasi)
adalah bahwa dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan teknis organisasi akan
dicapai hasil kerja. Pendekatan untuk pembagaian kerja dalam teori organisasi klasik ini
sering juga disebut departementalisasi, atau evolusi dan devolusi fungsional. Pembagian
kerja merupakan dasar utama teori organisasi klasik dam koordinasi. Tiang-tiang dasar
lainnya dikembangkan dengan mengambil manfaat dari adanya pembagian kerja.
2. Proses skalar dan fungsional : Proses-proses ini adalah proses pertumbuhan vertikal
dan horizontal organisasi. Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah
yang menghasilkan pertambahan tinkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar
dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Proses fungsional adalah
cara organisasi untuk berkembang horizontal. Dinamika proses fungsional adalah
pembagian kerja.
3. Struktur : Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang
dilaksanakan di dalam suaru organisasi. Tujuan struktur ialah menyediakan atau memberi
wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuam organisasi tercapai denan efektif.
Struktur organisasi meliputi sistem dan pola.
4. Rentang kendali : konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang
atasan dapat mengendalikan bawahan secara efektif. Rentang kendali ini dapat bersifat
lebih mendatar, yaitu struktur flat atau melunjang yaitu struktur tall. Para penulis klasik
menyatakan bahwa perlu untuk membatasi rentang kendali para manajer, karena tidaklah
mungkin seorang manajer melaksanakan banyak fungsi dan mencuranhkan dirinya secara
sama bagi tiap-tiap fungsi. Maka perlu pembagian kerja dan rentang kendali yang efektif.
C. Aliran Perilaku
Teori ini timbul sebagian karena pada para manajer terdapat ber bagai kelemahan
dengan pendekatan klasik. Pada kenyataan manajer ada kesulitan dan menjadi frustasi
karena orang tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang profesional. Disini perlu
upaya untuk membantu para manajer dalam menghadapi manusia, agar organisasi lebih
efektif. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan
dirinya. Beberapa pelopor aliran neo-klasik ini adalah : elton mayo dengan studi antar
manusia, atau tingkah laku manusia dalam situasi kerja terkenal dengan studi hawthorne.
Pengikut aliran ini chester I barnard (1976) yang menyatakan bahwa hakikat
organisasi adalah kerja sama, yaitu kesediaan orang lain saling berkomunikasi dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Individu harus bekerja sesuai dengan
kehendak organisasi.