Você está na página 1de 9

1

PERISTIWA PERPINDAHAN
 Kejadian fisik akan selalu dibarengi oleh berpindahnya satu atau
lebih dari tiga besaran berikut:
 MASSA
 MOMENTUM
 ENERGI (PANAS)
 Peristiwa perpindahan :
Mempelajari kejadian-kejadian fisik yang berlangsung selama
operasi teknik kimia, dan mencari suatu model matematis yang
menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi.
 Usaha ini SELALU diawali dengan membuat NERACA
 Neraca Massa : berdasarkan hukum kekekalan massa
 Neraca Momentum : berdasarkan hukum kekekalan momentum
 Neraca Energi : berdasarkan hukum kekekalan energi
 Menyatakan perpindahan : dipilih
 Satu sistem koordinat
 Satu sistem satuan
HUKUM KEKEKALAN
Misal X : Massa, Momentum atau Energi
Maka :
(Akumulasi X dalam sistem per satuan waktu) =
(Laju alir X masuk sistem per satuan waktu)
(Laju alir X keluar sistem per satuan waktu) +
1

(Timbulnya X baru dalam sistem per satuan waktu)

S2

S1

GX, 1

GX, 2

L
Akumulasi X = (Volum) x (Perubahan konsentrasi per satuan waktu)
= (Sr . L) dx/dt
Laju alir masuk = (Laju alir pada penampang 1) x (Luas penampang 1)
= Gx, 1 . S1
Laju alir keluar = (Laju alir pada penampang 2) x (Luas penampang 2)
= Gx, 2 . S2
Timbulnya X baru = (Volum) x (Laju produksi X)
= (Sr . L) Rx
Keseluruhan:

(Sr . L) dx/dt = Gx, 1 . S1 - Gx, 2 . S2 + (Sr . L) Rx

PERPINDAHAN MOMENTUM
 Aliran berlapis = Laminar
Bagian-bagian fluida bergerak melalui jalur-jalur yang sejajar
satu dengan yang lain.
 Aliran bergolak = Turbulen
Banyak gejolak kesamping, secara keseluruhan terdapat
gerakan kearah alir.
2

Aliran bergolak

Aliran berlapis
Y

VX

Perpindahan momentum

Bidang padat dapat memindahkan momentum, MV, kearah tegak lurus


pada arah kecepatan V.
Perpindahan momentum : disebabkan adanya gaya tarik menarik antar
molekul, yang menimbulkan tegangan geser, TYX.

TYX = - (dVx/dY)

Hukum Newton untuk Viskositas

Tegangan Geser ()
Adalah gaya yang bekerja per satuan luas sejajar dengan arah X
(atau)
banyaknya momentum per satuan waktu yang melewati satu satuan
luas kearah Y atau disebut Laju alir momentum per satuan luas atau
Fluksi Momentum.
3

Aliran berlapis antara dua lempeng datar


1

L
y

x
y

Vx ? Distribusi kecepatan Vx
Arah perpindahan momentum : dari tengah-tengah aliran kearah kedua
lempeng.
Sistem koordinat : sumbu tegak lurus dengan bidang Y=0 di tengahtengah aliran.
Y

yx| y=
B

y=

P2

P1
X
y = 0 (0,0)

yx| y=0
X=m.V

jadi [X] = (m . v) /Volum = . v

Gx = yx = (m . V)/(t . Luas)

Volum RX = Jumlah semua gaya yang bekerja pada sistem = FX (selain


tegangan geser).
Neraca Momentum :

B . L . d(.Vx)/dt = yx . B . L |y=0 - yx . B . L|y=+ + Fx


Tekanan
Gravitasi

Fx = (P1 . B . ) (P2 . B . ) + (B . L . . . g)
Fx = hasil kerja tekanan dan gravitasi
Pengaruh gravitasi dapat diabaikan, maka persamaan neraca:

B . L . d(.Vx)/dt = yx . B . L |y=0 - yx . B . L|y=+ +


(P1 P2) B .
dibagi (B . L . ),

0 maka (

dy)

yx |y=0 - yx |y=+ = = - dyx


maka:

d(.Vx)/dt = - dyx/dy + (P1 P2)/L


Keadaan mantap

semua bagian bersifat tidak berubah dengan


waktu yaitu :

d(.Vx)/dt = 0, maka
dyx = (P1 P2)/L dy

DI INTEGRALKAN

yx = (P1 P2)/L . y + C1

(Persamaan penyebaran tegangan geser,

yx berubah

dengan Y).

Kecepatan VX :

dyx = - d(dVx/dy) = (P1 P2)/L dy


INTEGRASI 2 KALI

dVX/dy = - (P1 P2)/( . L) y + C1/


VX = - (P1 P2)/( . L) y2 + (C1/) y + C2
Harga C1 dan C2 dihitung dengan menggunakan syarat batas, yaitu :
Pada Y = , VX = 0
Y = 0 , yx = 0 (VX max

yx = 0)

Maka diperoleh :
C1 = 0
C2 = [(P1 P2) 2]/(8 . . L)
Maka:

VX = [(P1 P2)/(2 . . L)][(2/4) y2]

Y
Y=0

VX

yx = (P1 P62)/ 2L

V maks

Kecepatan rata-rata VX

<VX> = [(P1 P2)2]/(12 . . L)


Kecepatan maksimum

VX maks = [(P1 P2)2]/(8 . . L)

atau

VX maks = 2/3 <VX>


Laju alir volum (Q)

Q = [(P1 P2) B . 3]/(12 . . L)


Laju alir massa rata-rata

G = Q . = [(P1 P2) B . 3]/(12 . . L)

SELISIH TEKANAN DALAM ALIRAN DALAM PIPA


Hukum Hagen-Poiseville
Q = [(Po PL) .R4] /(8 . . L)
 Untuk aliran berlapis (Laminar)
 Persamaan ini menyatakan hubungan antara laju alir Q, ukuran
pipa (R, L) dan gaya-gaya yang menimbulkan aliran
(Po PL) = (o L) + . g (Zo ZL)
 Gesekan diabaikan, maka persamaan ini hanya berlaku untuk
saluran yang pendek, dimana gesekan dapat diabaikan
7

Persamaan Bernoulli :
 Untuk sistem perpipaan, yang memuat berbagai jenis
sambungan dan yang beberapa kali berubah arah
 Bernoulli : menurunkan persamaan dari neraca momentum
merupakan neraca energi mekanis
 Untuk pipa antara penampang 1 dan 2
2

{ 1/ dP + g (h2 h1) + (<V2>2 - <V1>2)} G = 0


1

dimana :
G = Laju alir massa = (massa/waktu)
Persamaan diatas berlaku untuk fluida yang tidak menunjukkan
gesekan-gesekan antara molekul-molekulnya.
Untuk fluida yang mempunyai Viskositas :
2

1/ dP + g (h2 h1) + (<V2>2 - <V1>2) + W + E = 0


1

dimana :
W= Usaha mekanis yang diberikan fluida persatuan massa
kepada kelilingnya
E = Energi mekanis persatuan massa yang diubah menjadi
panas karena gesekan molekul
 Gas ideal pada temperatur tetap
2

2
8

1/ dP = (R.T/M.P) dP = (RT/M) Ln(P2/P1)

 Fluida yang tak termampatkan


2

1/ dP = 1/ (P2 P1)
1

 Untuk pipa lurus

E = <V>2 . L/Rh . f
 Untuk belokan, sambungan pipa dan katup

E = <V>2 . ev
dimana :
L = Panjang pipa
f = Faktor gesekan
Rh = Jari-jari hidrolis
ev = Faktor rugi gesekan (friction loss factor)
Rh = (Luas penampang) / (Keliling yang terbasahi)

Você também pode gostar