Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
PUSPA ERVILLIA
H 24066037
ABSTRAK
Puspa Ervillia. H24066037. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada
Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor). Di bawah
bimbingan Farida Ratna Dewi.
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
PUSPA ERVILLIA
H 24066037
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
PUSPA ERVILLIA
H 24066037
Menyetujui,
Mengetahui,
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah putri sulung dari empat bersaudara pasangan Bapak
Achmad Buchari dan Ibu Sudarnani. Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal
17 April 1985. Setelah menempuh pendidikan di sekolah menengah umum, pada
tahun 2003 penulis mendapatkan Undangan Seleksi Masuk/USMI IPB program
diploma 3 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen Budidaya
Perairan pada Jurusan Teknologi dan Manajemen Produksi Benih Ikan.
Penulis menjalankan perkuliahan di IPB selama tiga tahun dengan
aktivitas lainnya sebagai anggota BEM-C FPIK IPB dan anggota HIMAKUA
(Himpunan Mahasiswa Akuakultur) IPB. Pada tahun 2006 tepatnya pada tanggal
15 November, penulis dinyatakan lulus menjadi Ahli Madya. Pada tahun yang
sama, penulis melanjutkan pendidikan S1 pada Program Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Saat ini selain
menjadi mahasiswa di IPB, penulis juga menjadi assisten dosen diploma 3 IPB
untuk mata kuliah Aplikasi Komputer.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, telah terselesaikan penyusunan skripsi dengan judul
Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi Pada Usaha Kecil
Menengah (studi kasus UKM Waroeng Cokelat Bogor) dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya.
Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan
kali ini penulis berterima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu mendukung dengan doa dan materi dalam penyelesaian
studi.
2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE. MM selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan yang membangun.
3. Ibu Yanthi dan Keluarga UKM Waroeng Cokelat di Bogor yang berkenan
memberikan kesempatan untuk dijadikan objek penelitian.
4. Ibu Wita J Ermawati, STP. MM dan Bapak Deddy C Sutarman, STP. MM
selaku dosen penguji pada ujian akhir (sidang).
5. Para dosen di Ekstensi Manajemen IPB atas bimbimngannya selama ini.
6. Louis Apriell yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
7. Mahasiswa ekstensi angkatan 1, para staff ekstensi manajemen IPB dan tim
pengajar APLIKOM D3 IPB yang menjadi penyemangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan, khususnya bagi diri pribadi. Saran yang membangun
sangat diharapkan untuk selalu dapat menuju perubahan yang lebih baik lagi.
Bogor, Mei 2009
Penulis
DAFTARISI
HALAMAN
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
1.5. Batasan Penelitian ........................................................................................ 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5
2.1. Usaha Kecil dan Menengah ......................................................................... 5
2.2. Jenis-jenis Perusahaan .................................................................................. 5
2.3. Sistem Informasi Akuntansi ......................................................................... 6
2.4. Akuntansi Berbasis Komputer ..................................................................... 7
2.5. Microsoft Office 2007 (Microsoft Excel 2007) ........................................... 7
2.6. Akuntansi ..................................................................................................... 8
2.7. Akun ............................................................................................................. 9
2.7.1. Akun Harta (Assets) .............................................................................. 9
2.7.2. Akun Kewajiban.................................................................................. 11
2.7.3. Akun Modal ........................................................................................ 12
2.7.4. Akun Pendapatan ................................................................................ 12
2.7.5. Akun Beban ......................................................................................... 12
2.8. Kode Akun ................................................................................................. 13
2.9. Laporan Keuangan ..................................................................................... 17
2.9.1. Laporan Laba Rugi.............................................................................. 17
2.9.2. Laporan Ekuitas Pemilik ..................................................................... 17
vi
DAFTAR TABEL
No
Halaman
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu, membuat usaha
kecil menengah menjadi wahana yang baik bagi penciptaan lapangan
pekerjaan yang produktif karena proses produksi dalam industri-industri
berskala kecil dan menengah pada umumnya bersifat padat karya. Sampai
saat ini, UKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan
perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi
penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi
nasional. UKM adalah salah satu kunci agar bangsa ini keluar dari krisis.
Karena mayoritas entiti organisasi atau usaha yang terkait dengan sektor riil
adalah UKM, dan sebagian besar orang percaya bahwa salah satu kunci agar
bangsa ini keluar dari krisis adalah dengan cara menggerakkan sektor riil.
Sehingga dengan cara memberdayakan UKM, maka jelas akan terlihat hasil
nyata peningkatan kinerja bangsa yang signifikan.
Kotamadya Bogor adalah salah satu bagian dari Jawa Barat, yang
cukup kaya akan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia,
terutama pada sektor industri kecil dan kerajinan. Sektor industri dan
kerajinan yang ada di Kota Bogor antara lain tas, sepatu, pakaian, makanan
dan lain-lain. Kelompok industri kecil mempunyai peranan yang strategis
dalam peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, kesempatan
berusaha serta membantu mengatasi kemiskinan. Industri kecil, industri
rumah tangga dan kerajinan telah dibina dan didorong perkembangannya.
Wali Kota Bogor, Diani Budiarto menjelaskan berdasarkan laporan
Bank Indonesia wilayah Bandung neraca aliran modal selama kurun lima
tahun terakhir, posisi simpanan dana masyarakat Kota Bogor hingga saat ini
sudah mencapai Rp 5,795 triliun lebih. Atau mengalami pertumbuhan ratarata per tahun sebesar 5,52 persen. Sedangkan dana yang disalurkan kepada
pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam bentuk kredit baru sekitar Rp
2,298 triliun. Kondisi demikian ini, mencerminkan adanya pertumbuhan
yang dinamis dari sektor usaha kecil dan menengah di Kota Bogor dalam
waktu terakhir ini. Di sisi lain, gambaran tentang usaha kecil dan menengah
selama kurun lima tahun terakhir secara umum juga mengalami peningkatan
cukup besar yakni 16,52 persen dengan jumlah UKM yang ada di Kota
Bogor sudah mencapai sebanyak 19.726 unit (www.sinarharapan.com,
2008).
Pemberian bantuan dana ke UKM dari pemerintah dapat melalui
BUMN ataupun lembaga pembiayaan seperti bank. Pada tahun 2008 di
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) As-Sallam terdapat 96 nasabah
yang mendapatkan bantuan modal usaha. Jumlah nasabah per periode dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Nasabah BPRS As-Salaam untuk Modal Usaha
Bulan
Januari
10
Februari
Maret
10
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
12
September
26
Oktober
12
November
Desember
0,5%
yang
mendapatkan
bantuan
dari
BPRS
As-Sallam.
kelebihan Office 2007 adalah tampilan yang lebih segar dengan penataan
menu serta toolbar berbentuk Ribbon (pita). Fasilitas Ribbon memungkinkan
semua menu untuk ditampilkan dalam bentuk ikon sehingga bias
mempermudah penggunaan. Office 2007 memiliki tampilan yang futuristic
jika dibandingkan dengan office versi sebelumnya (Wahana, 2007).
Arifin (2006) mengemukakan olah data akuntansi pada Excel tetap
mengikuti siklus akuntansi seperti akuntansi manual, namun tidak serta merta
sama persis seperti akuntansi manual. Otomatisasi siklus akuntansi dengan
excel berawal dari jurnal transaksi. Dari sana, laporan keuangan secara
otomatis sudah terisi. Dengan demikian setiap transaksi secara otomatis akan
mempengaruhi neraca atau laporan laba rugi. Proses akuntansi ini tidak lagi
memerlukan proses posting, pembuatan neraca lajur, jurnal penyesuaian dan
sejenisnya untuk menghasilkan neraca dan laporan laba rugi setelah pajak.
Tidak perlu juga repot dalam menyusun buku besar karena data historis setiap
akun atau rekening sudah secara otomatis terisi melalui jurnal transaksi.
2.6. Akuntansi
Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Proses dimana
akuntansi menghasilkan informasi adalah sebagai berikut: pertama,
perusahaan mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Kemudian
perusahaan mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem
akuntansinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Akhirnya
sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan
hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihakpihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka
(Warren, 2006).
Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi
sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan mereka.
Pihak-pihak yang berkepentingan juga menggunakan informasi lain untuk
pengambilan
keputusan
mengenai
perusahaan.
Pihak-pihak
yang
berkepentingan
terhadap
perusahaan
(business
stakeholders)
adalah
10
1. Harta lancar adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta
yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya
kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
a. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan
setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo
rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank
b. Surat-surat berharga (efek) adalah surat-surat yang dimiliki
perusahaan
untuk
diperjual-belikan.
Gunanya
untuk
11
12
diluar
usaha
langsung
adalah
dengan
pendapatan
kegiatan
yang
usaha.
tidak
Misalnya
13
Nama Akun
Harta :
Kas
Piutang usaha
14
Lanjutan Tabel 2.
Kode Akun
Nama Akun
Peralatan
Tanah
Gedung
Kewajiban:
Utang usaha
Utang gaji
Utang bank
Modal:
10
Modal Vira
Pendapatan:
11
Pendapatan usaha
12
Pendapatan sewa
Beban:
13
Beban gaji
14
Beban perlengkapan
15
Bebanlistrik,airdantelepon
2. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan
menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode
desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
a. Kode Kelompok
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan
mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode
sendiri sendiri.
1
Kelompok akun
Golongan akun
Jenis akun
Gambar 1. Kode Akun Kelompok
15
Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi
nomor 1 untuk harta. Golongan akun harta lancar yang diberikan nomor
kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga
diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun
piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113. Secara rinci
contoh kode kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Contoh Kode Kelompok
Kode
Akun
1
Kelompok
Akun
Golongan Akun
Jenis Akun
Harta
11
Harta Lancar
111
Kas
112
Piutang usaha
11...
.................
12
Harta Tetap
121
Peralatan
12...
...........................
Modal
31
Modal Vira
311
4
Prive Vira
Pendapatan
41
Pendapatan Usaha
411
42
Pendapatan di luar
usaha
421
5
51
Pendapatan sewa
Beban
Beban Usaha
511
Beban gaji
512
52
Beban perlengkapan
Beban luar usaha
521
Beban bunga
52...
................
16
b. Kode Blok
Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara
memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta
diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal
diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban
nomor 500 - 599. Secara rinci, contoh kode blok dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Contoh Kode Blok
Kode Akun
Golongan Akun
100-199
Harta
100-149
Harta lancar
101
Kas
102
Piutang usaha
150-199
Harta Tetap
151
Peralatan
200-299
Kewajiban
200-249
Utang Lancar
201
Utang Usaha
250-299
251
Utang Bank
300-399
Modal
301
Modal Tn Ryan
400-499
Pendapatan
400-449
Pendapatan Usaha
401
450-499
451
500-599
Beban
500-549
Beban Usaha
501
550-599
551
Beban Gaji
Beban Luar Usaha
Beban bunga
17
18
19
20
Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah di UKM OZY Air Craft Model
Bogor, peneliti mengembangkan sistem akuntansi yang sudah ada di UKM
tersebut. Pada akhirnya penelitian ini mengukur efektifitas dan efisiensi dari
sistem yang dibuat yang berdasarkan pada input, process, output, benefit,
dan impact. Hasil dari penelitian ini adalah model sistem akuntansi yang
dibuat berdasarkan pada transaksi yang sering digunakan oleh UKM
Aircraft Model. Model sistem akuntansi ini dibuat berdasarkan pada
pedoman pencatatan keuangan yang berlaku secara umum, antara lain dalam
bentuk: (1) Neraca Saldo Awal, (2) Jurnal Umum, (3) Buku Besar, (4)
Laporan Laba/rugi, (5) Neraca, (6) Laporan Arus Kas, (7) Format
Pengendalian Persediaan/Stok, dan (8) Kartu File. Disertakan juga format
penentuan harga pokok produksi untuk setiap produksi barang jadi.
Pembentukan Model
Sistem Akuntansi
Penelitian ini berawal dari UKM Waroeng Cokelat itu sendiri. Lebih
spesifiknya adalah bagaimana kondisi UKM Waroeng Cokelat pada saat
penelitian ini dimulai. Kondisi UKM yang baik adalah dimana pengaturan
manajemen baik dari sisi keuangan, pemasaran dan produksi dikelola secara
efektif dan efisien. Pada penelitian ini, kondisi UKM diamati dari kondisi
pencatatan keuanganya yang telah dilakukan selama ini. Beberapa UKM
belum menerapkan sistem pencatatan yang rapi dan tertib, dimana sistem
22
23
24
Saldo
Debet
Tanggal
Keterangan
No
Akun
Nama
Akun
Jumlah
No
Akun
Nama
Akun
Jumlah
25
Saldo Awal:
Nama Akun:
Tanggal
Saldo Akhir:
Uraian Transaksi
Debet
Kredit
Saldo
Nilai
7. Pembentukan Neraca
Salah satu laporan keuangan yang dibuat di akhir tahun adalah neraca
(balance sheet), yakni sebuah laporan yang menjelaskan posisi harta,
hutang dan modal sebuah perusahaaan pada waktu tertentu. Bentuk neraca
yang akan dibentuk dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Form Neraca
No Akun
Nama Akun
Saldo
Cokelat
ini
mempunyai
visi
membangun
semangat
27
Perdagangan, dan Koperasi) Kota Bogor. Ibu Yanthi sangat aktif dalam
mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan pameran yang diadakan
oleh Disperindagkop baik di Kota Bogor maupun luar kota. Selain itu
Waroeng Cokelat juga sering menjadi wakil Kota Bogor dan Jawa Barat
dalam pameran-pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
UKM Waroeng Cokelat memiliki beberapa badan hukum yang terdiri
dari:
1. Perusahaan
Industri
Rumah
Tangga
(PIRT):
Nomor
Karyawan Produksi
Agen Pemasaran
28
29
rumah tangga. Permintaan produk ini sangat tinggi pada saat Hari Raya
Idul Fitri dan Natal. Selain permen dan Cookies cokelat, UKM
Waroeng Cokelat menerima pesanan souvenir dan parcel yang di
dalamnya berupa produk cokelatnya. Konsumen dapat memesan bentuk
souvenir dan parcel secara khusus, dapat dilihat pada Lampiran 9.
Waroeng Cokelat lebih banyak berproduksi berdasarkan pesanan
dari konsumen. Tetapi selain itu mereka tetap memproduksi produk
sebagai persediaan barang dagang dan agar karyawan tidak kehilangan
pekerjaan walaupun tidak ada pesanan dari konsumen.
4.1.4. Pemasaran
UKM Waroeng Cokelat pada awalnya membuka toko untuk
menjual produknya di depan rumah produksinya. Mereka menjual
secara pasif dengan cara menunggu pembeli. Pada tahun 2005,
Waroeng Cokelat mengubah cara penjualannya dengan menggunakan
tenaga penjual (agen) untuk mendistribusikan produknya. Waroeng
Cokelat dapat memperluas daerah pemasarannya secara tidak langsung
dengan cara ini.
Agen atau tenaga penjual adalah distributor yang memiliki umur
dan latar belakang yang berbeda, mulai dari pelajar SMP, ibu rumah
tangga sampai karyawan kantor. Hal ini dikarenakan untuk produk
permen cokelat yang banyak memasarkannya adalah para pelajar dan
mahasiswa seperti pelajar dari SMP PGRI 8 Bogor, SMUN 3 Bogor,
Mahasiswa IPB, dan lain-lain. Sedangkan untuk produk cookies cokelat
lebih banyak didistribusikan oleh para karyawan kantor seperti
karyawan BNI, karyawan Telkom, ibu rumah tangga dan sebagainya.
Para agen ini mendapatkan keuntungan hasil penjualan dari selisih
pembelian produk di Waroeng Cokelat dengan penjualan ke konsumen.
Para agen ini adalah penjual independen yang mendapatkan diskon
harga pembelian dari Waroeng Cokelat setelah membeli produk dalam
batasan jumlah tertentu. Biasanya pada bulan puasa menjelang hari
Raya Idul Fitri, pemesanan dari Bandung sangat tinggi sehingga untuk
30
31
1 September saldo
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
NAMA AKUN
Aktiva Lancar
Kas
Rek Bank Mandiri
Rek Bank BNI
Perlengkapan
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan bahan baku
Persediaan barang dalam proses
Biaya Promosi dibayar dimuka
32
Lanjutan Tabel 10
NO AKUN
1-20
1-21
1-22
1-23
1-24
1-25
1-26
1-27
1-28
1-29
1-30
1-31
2-10
2-11
2-12
2-13
2-14
2-15
2-16
2-17
2-18
2-20
2-21
2-22
3-10
3-11
3-20
4-10
5-10
5-11
5-12
5-13
5-14
5-15
5-16
5-17
5-18
5-19
5-20
5-21
5-22
5-23
5-24
NAMA AKUN
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Akum. Peny. Peralatan kantor
Peralatan Produksi
Akum. Peny. Peralatan produksi
Tanah
Rumah
Akum. Peny. Rumah
Mesin
Akum. Peny. Mesin
Kendaraan
Akum. Peny. Kendaraan
Hutang Lancar
HutangToko 32 (Toples)
Hutang PT Adiaseda Amendalis (Cokelat)
Hutang Toko Rafila (Keranjang)
Hutang Bogor Kreatif
Hutang Investor 1
Hutang Investor 2
Hutang Investor 3
Hutang Investor 4
Hutang Jangka Panjang
Hutang BNI
Hutang Telkom
Ekuitas
Modal
Laba Periode Berjalan
Penjualan Barang Dagangan
Biaya-biaya
HPP Barang Dagangan
Gaji Karyawan
Biaya Promosi
Biaya Transportasi
Biaya Listrik
Biaya Telepon
Biaya Sewa Kendaraan
Perawatan Aktiva
Biaya Konsumsi
Biaya ATK
Biaya bunga
Biaya gas
Biaya Air
Biaya Lain-lain
33
maka
yang
akan
muncul
adalah
komentar
34
35
36
37
pihak
UKM
masih
dalam
tahap
pembelajaran
38
neraca dan laporan laba rugi dari awal sudah disediakan. Urutan kerja sistem
akuntansi yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 5.
Saldo Awal
Akun
Jurnal Umum
Buku Besar
Laporan Laba
Rugi
Neraca
39
40
secara rinci adalah kuitansi pengeluaran tidak disimpan rapi. Jurnal umum
bulan September 2008 untuk UKM Waroeng Cokelat dapat dilihat pada
Lampiran 3. Di bawah ini beberapa transaksi yang sering terjadi dan akun
yang dipengaruhinya.
Tabel 11. Jenis-jenis Transaksi
Keterangan
Penjualan
Debet
Kredit
Kas
HPP
Persediaan bahan baku
Pembayaran gaji
Biaya gaji
Kas
41
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Transaksi-transaksi yang sering terjadi di UKM Waroeng Cokelat antara
lain pembelian bahan baku, penjualan, penggunaan bahan baku,
pembayaran gaji, listrik, air dan cicilan serta pengeluaran biaya untuk
promosi. UKM Waroeng Cokelat belum menggunakan sistem akuntansi
yang baku, laporan keuangan yang ada hanya pencatatan pengeluaran.
2. Proses pembentukan model sistem akuntansi di UKM Waroeng Cokelat
dimulai dari klasifikasi akun, pembentukan form neraca saldo awal, jurnal
umum, buku besar, laporan laba rugi dan neraca. Model sistem akuntansi
yang telah dibuat dan disesuaikan dengan transaksi keuangan UKM
Waroeng Cokelat, antara lain (1) Neraca Saldo Awal, (2) Jurnal Umum,
(3) Buku Besar, (4) Laporan Laba Rugi dan (5) Neraca.
3. Penerapan yang telah dilakukan berdasarkan data yang ada pada bulan
September 2008 dihasilkan total nilai transaksi senilai Rp 564.047.306.
Laba yang dihasilkan senilai Rp 54.598.262 dan pada neraca per 30
September 2008 dihasilkan Rp 369.026.309.
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya dan saran
untuk UKM Waroeng Cokelat dalam membangun sistem akuntansi bagi
UKM, antara lain:
1. Model sistem akuntansi yang telah dibuat, dapat dikembangkan lagi
dengan menambahkan laporan arus kas, pengelolaan persediaan dan harga
pokok produksi. Model sistem akuntansi juga dapat dikembangkan dengan
menggunakan sistem database seperti Microsoft Access ataupun Visual
Basic untuk lebih mempermudah UKM.
2. Pada bon penjualan, nama produknya dicatat dengan rinci agar persediaan
barang dagang bisa dikontrol dengan baik. Selain itu kuitansi-kuitansi
43
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, J dan Wicaksono. 2006. Komputer Akuntansi dengan Microsoft Excel.
Elex Media Computindo, Jakarta.
Fansuri. 2006. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada UKM,
Studi Kasus UKM OZI Aircraft Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Horngren T, C. 2006. Akuntansi Biaya. Erlangga. Jakarta.
Mcleod, Hr, R. 2004. Sistem Informasi Manajemen (Versi Bahasa Indonesia),
Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.
Modul Online. 2009. Struktur Dasar Akuntansi. http://www.e-dukasi.net. [28
Januari 2009].
Sinar Harapan 2008. Simpanan UKM di Kota Bogor Capai Rp 5,8 Milyar.
http://www.sinarharapan.com. [28 oktober 2008].
Utami, P. N. 2007. Perumusan dan Penerapan Sistem Informasi Akutansi Untuk
Mengevaluasi Kinerja Keuangan. Skripsi pada Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wahana Komputer. 2007. Microsoft 2007. Andi, Yogyakarta.
Warren, S, Carl. 2006. Accounting: Pengantar Akuntansi. Salemba empat, Jakarta.
Lampiran
46
47
Lanjutan Lampiran 1.
5. Apakah UKM melakukan penjualan barang jadi?
6. Apakah UKM memiliki aktiva tetap seperti bangunan, kendaraan
ataupun yang lainnya? Sebutkan!
B. Hutang
1. Apakah UKM sering melakukan transaksi pembelian secara kredit?
2. Apakah UKM melakukan pembayaran pajak penjualan?
3. Apakah UKM meminjam uang di bank atau dilembaga lain sebagai
modal?
C. Ekuitas
1. Apakah modal UKM ini merupakan modal sendiri?
2. Apakah pemilik sering melakukan penarikan tunai dari UKM untuk
keperluan sendiri?
3. Apakah keuntungan yang diperoleh dijadikan modal untuk kegiatan
UKM selanjutnya?
D. Pendapatan dan Harga Pokok
1. Pendapatan UKM selama ini berasal dari aktivitas penjualan apa saja?
Apakah barang setengah jadi atau barang jadi?
2. Apakah selama ini UKM menghitung harga pokok produksi dari barang
yang dijual?
3. Apakah selama ini UKM menghitung harga pokok penjualan dari
barang yang dijual?
4. Apakah UKM sering memberikan diskon penjualan kepada konsumen?
5. Apakah UKM sering menerima pengembalian barang dari konsumen
karena alasan tertentu?
6. Apakah UKM berproduksi karena ada pesanan atau berproduksi tanpa
ada pesanan?
E. Beban-beban
1. Beban operasional apa saja yang sering dibayarkan UKM selama
aktivitas produksi berlangsung? Sebutkan!
2. Apakan UKM juga sering membayar beban selain beban operasional?
Sebutkan!
48
Lanjutan Lampiran 1.
IV. Identifikasi Aktivitas Pendukung
1. Apakah UKM melakukan pengelolaan persediaan yang dimiliki?
2. Siapa saja nama pemasok bahan baku ke UKM?
3. Siapa saja nama pelanggan dari UKM ini?
4. Siapa saja nama karyawan UKM ini?
49
50
73
86
87
88
89
90