Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KONSEP DASAR
A. JUDUL
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KOLITIS
B. PENGERTIAN
Kolitis adalah radang pada kolon. Radang ini disebabkan akumulasi
cytokine yang mengganggu ikatan antar sel epitel sehingga menstimulasi
sekresi
kolon,
stimulasi
sel
goblet
untuk
mensekresi
mucus
dan
dengan
kolitis
iskemik.
Adanya
penyakit
autoimun
dapat
Trichuris
Balantidium
coli,
vulpis,
Giardia
Ancylostoma
spp,
sp,
Trichomonas
Entamoeba
spp,
histolytica,
Salmonella
spp,
mukosa
superfisisal
kolon
dan
seperti
radang
sendi,
radang
mata,
penyakit
hati,
dan
nyeri
perut,
dari
ketidaknyamanan
ringan
untuk
sangat
menyakitkan kram.
Kolitis ulseratif berhubungan dengan proses peradangan umum yang
mempengaruhi banyak bagian tubuh. Kadang-kadang terkait ekstra-gejala
usus adalah tanda-tanda awal penyakit, seperti sakit, rematik lutut pada
seorang remaja. Kehadiran penyakit ini tidak dapat dikonfirmasi, namun,
sampai awal manifestasi usus.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Contoh feses (pemeriksaan digunakan dalam diagnosa awal dan
selama penyakit):
terutama mengandung
mukosa,
darah,
pus
Perubahan
neoplastik
dapat dideteksi,
juga
karakter
karena
kehilangan
darah.
Masa
G. KOMPLIKASI
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
I. PENGKAJIAN
1.
Pengkajian/pengumpulan data
a.
Data Biografi: Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan
b.
Data Dasar Pengkajian Klien
1)
Aktivitas/istirahat
Gejala:
a)
Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah
b)
Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare
c)
Merasa gelisah dan ansietas
d)
Pembatasan
aktivitas/kerja sehubungan
dengan
proses penyakit.
2)
Sirkulasi
Tanda:
a)
Takikardia
Crospons
terhadap
demam, dehidrasi,
efek
proses
d)
malnutrisi)
3)
Integritas ego
Gejala:
a)
Ansietas,
ketakutan,
emosi,
kesal,
misalnya
perasaan
defekasi
atau
adanya
c)
d)
e)
ada
misalnya:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Diare berhubungan dengan inflamasi, iritasi, atau malabsorpsi usus
ditandai dengan peningkatan bunyi usus/ peristaltik, defikasi sering dan
berair, perubahan warna feses, dan nyeri abdomen, kram.
b.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
kehilangan cairan: diare ditandai dengan mual, muntah, dan diare berat.
c.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan absorpsi nutrien, status hipermetabolik, secara medik masukan
makanan dibatasi ditandai dengan penurunan berat badan, penurunan
lemak subkutan/ massa otot, tonus otot buruk, bising usus, konjungtiva
dan membrane mukosa pucat serta menolak untuk makan.
d.
Ansietas berhubungan dengan factor psikologis/ rangsangan
simpatis (proses inflamasi), ancaman konsep diri (dirasakan atau aktual),
ancaman terhadap perubahan status kesehatan, status sosioekonomis,
fungsi peran, pola interaksi ditandai dengan eksaserbasi penyakit tahap
akut, peningkatan tegangan, distensi, ketakutan, menunjukan masalah
tentang perubahan hidup, perhatian pada diri sendiri.
e.
Nyeri akut berhubungan dengan hiperperistaltik, diere lama, iritasi
kulit/ jaringan, eksoriasi fisura perirektal; fistula ditandai dengan nyeri
abdomen kolik/ kram/ nyeri menjalar, perilaku berhati- hati/ distraksi,
gelisah, nyeri wajjah, dan perhatian pada diri sendiri.
f.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kesalahan interpretasi informasi, kurang
mengingat, dan tidak mengenal sumber ditandai dengan pertanyaan,
Diagnosa
Keperawata
Tujuan
Intervensi
Rasional
n
Diare
Setelah
1. Observasi dan
Membantu
berhubung
diberikan
catat frekuensi
membedakan penyakit
an dengan
asuhan
defekasi,
inflamasi,
keperawatan
karakteristik,
beratnya episode.
iritasi, atau
selama ...x 24
karakteristik,
malabsorps
jam diharapkan
i usus
diare pasien
pencetus.
ditandai
terkontol
dengan
dengan out
peningkata
come:
1. penurunan
n bunyi
usus/
peristaltik,
defikasi
sering dan
berair,
perubahan
warna
feses, dan
nyeri
abdomen,
kram.
frekuensi
defekasi,
asi /
menghindari
factor
pemberat.
menurunkan laju
metabolisme bila infeksi
atau perdarahan
sebagai komplikasi.
tidur.
Menghindarkan iritan
konsistensi
kembali normal
2.mengidentifik
Istirahat menurunkan
dan meningkatkan
3. identifikasi
istirahat usus.
makanan dan
cairan yang
Memberikan istirahat
mencetus diare.
kolon dengan
4. Mulai lagi
pemasukan cairan
per oral secara
bertahap.
menghilangkan atau
menurunkan rangsang
makanan/ cairan.
Adanya penyakit dengan
penyebab tak diketahui
5. Berikan
kesempatan
yang memerlukan
untuk
menyatakan
menimbulkan reaksi
frustasi
sehubungan
memperburuk situasi
dengan proses
penyakit.
megakolon atau
perforasi dan peritonitis
akan terjadi/ telah
6. Observasi
demam,
terjadi memerlukan
intervensi medik segera.
takikardia, letargi,
leukositosis,
penurunan
Membantu kesembuhan
pasien.
protein serum,
ansietas, dan
kelesuan.
7. Memberikan
obat sesuai
2
Kekurangan
Setelah
indikasi
1. Awasi masukan
volume
diberikan
dan keluaran,
tentang keseimbangan
cairan
asuhan
karakter, dan
berhubung
keperawatan
jumlah feses;
an dengan
selama ...x 24
perkirakan
juga merupakan
peningkata
jam diharapkan
kehilangan yang
pedoman untuk
diare pasien
tak terlihat.
penggantian cairan.
kehilangan
terkontol
2. Observasi kulit
Menunjukan kehilangan
cairan:
dengan out
kering berlebihan
cairan berlebihan/
diare
come:
1.
dan membran
dehidrasi.
ditandai
dengan
an volume
mual,
muntah,
dan
berat.
Mempertahank
diare
cairan adekuat
dibuktikan oleh
mukosa,
penurunan turgor
kulit, pengisisan
kapier lambat.
membran
3. Ukur berat
mukosa
lembab, turgor
kulit baik, dan
pengisian
kapiler baik.
2. Tanda vital
Memberikan informasi
4. Pertahankan
pembatasan per
oral, tirah baring;
hindari kerja.
stabil,
keseimbangan
masukan dan
keluaran
dengan urine
normal dalam
5. Observasi
perdarahan dan
penurunan absorpsi
dapat menimbulkan
untuk adanya
darah samar.
merusak koagulasi,
potensial resiko
konsentrasi
jumlah.
perdarahan.
6. Catat
kelemahan otot
umum atau
disritmia jantung.
Kehilangan usus
berlebihan dapat
menimbulkan
ketidakseimbangan
7. Berikan cairan
elektrolit.
parenteral,
tranfusi darah
sesuai indikasi.
Mempertahankan
istirahat usus akan
memerlukan
penggantian cairan
untuk memperbaiki
8. Awasi hasil
kehilangan/anemia.
laboratorium.
Menentukan kebutuhan
9. Berikan obat
sesuai indikasi.
pergantian dan
keefektifan terapi.
Membantu kesembuhan
3.
Nutrisi
Setelah
1. Timbang berat
pasien.
Memberikan informasi
kurang dari
diberikan
kebutuhan
asuhan
tubuh
keperawatan
2. dorong tirah
berhubung
selama ...x 24
baring atau
an dengan
jam diharapkan
pembatasan
gangguan
diare pasien
aktivitas selama
absorpsi
terkontol
nutrien,
dengan out
status
come:
1. Menunjukan
hipermetab
kefektifan terapi.
3. Anjurkan
istirahat sebelum
Menurunkan
kebutuhann metabolik
untuk mencegah
penurunan kalori dan
simpanan energi.
Menenangkan peristaltic
dan meningkatkan
olik, secara
berat badan
medik
stabil atau
masukan
peningkatan
4. Berikan
makanan
berat badan
kebersihan oral.
dibatasi
sesuai dengan
ditandai
nilai
5. Sediakan
dengan
laboratorium
makanan dalam
penurunan
normal.
2. Tidak ada
ventilasi yang
berat
tanda
badan,
penurunan
malnutrisi.
makan.
baik, lingkungan
yang
dengan situasi
subkutan/
tidak terburu-
massa otot,
buru.
otot
buruk,
bising usus,
konjungtiva
dan
membrane
menolak
untuk
makanan.
Lingkungan yang
menyenangkan
menurunkan stress dan
lebih kondusif untuk
makan.
Mencegah serangan
akut/ eksaserbasi gejala.
6. Batasi
makanan yang
dapat
menyebabkan
kram abdomen,
flatus.
mukosa
pucat serta
meningkkatkan rasa
menyenangkan,
lemak
tonus
7. Catat masukan
masukan.
dan perubahan
simtomtologi.
Keragu-raguan untuk
makan mungkin
makan.
makanan akan
untuk
menyebabkan
menyatakan
eksaserbasi gejala.
Istirahat usus
perasaan masalah
mulai makan diet.
menurunkan peristatik
dan diare dimana
9. Pertahankan
puasa sesuai
indikasi.
menyebabkan
malabsorpsi/ kehilangan
nutrien.
Memungkinkan saluran
10. Mulai/
tambahkan diet
kembali proses
sesuai indikasi.
pencernaan.
Membantu kesembuhan
pasien.
sesuai indikasi.
4.
ansietas
Setelah
1.Catat petunjuk
Indikator derajat
Berhubung
diberikan
perilaku misalnya
ansietas/stress
an dengan
asuhan
gelisah, peka
faktor
keperawatan
rangsang,
psikologis/
selama ...x 24
menolak, kurang
rangsang
jam diharapkan
kontak mata,
simpatis
ansietas pasien
perilaku menarik
(proses
terkontol
perhatian
inflamasi),
dengan out
ancaman
come:
konsep diri
1.
(dirasakan/
menunjukkan
aktual),
rileks dan
ancaman
melaporkan
terhadap/p
penurunan
erubahan
ansietas
statuskese
sampai tingkat
hatan,
dapat ditangani
status
ekonomis,
fungsi
2.menyatakan
kesadaran
perasaan
peran, pola
ansietas dan
interaksi
cara sehat
ditandai
menerimanya
Membuat hubungan
terapiutik antara pasien
dengan perawat
2.Dorong
menyatakan
perasaan berikan
umpan balik
3.Akui bahwa
ansietas dan
masalah mirip
dengan yang
diekspresikan
orang lain.
Tingkatkan
perhatian
Keterlibatan pasien
dalam perencanaan
perawatan memberikan
rasa kontrol dan
membantu menurunkan
ansietas
mendengar
pasien
4.Berikan
dengan
informasi yang
eksaserbasi
penyakit
Memindahkan pasien
dari stres luar
meningkatkan relaksasi,
membantu menurunkan
tahap akut,
dilakukan
peningkata
misalnya tirah
baringpembatasa
tegangan,
n masukkan
distress,
peroral, dan
ketakutan,
prosedur
menunjukk
an masalah
tentang
perubahan
ansietas
Tindakan dukungan
membantu pasien
merasa stres
berkurang ,
memungkinkan energi
5.Berikan
lingkungan
penyembuhan/
tenang dan
perbaikan
istirahat
hidup,
Meningkatkan rasa
kontrol diri pasien
perhatian
pada diri
6. Dorong
sendiri.
pasien/orang
terdekat untuk
menyatakan
perhatian,
perilaku perhatian
Mengatasi masalah
dapat membantu dalam
menurunkan
stres/ansietas,
7. Bantu pasien
mengidentifikasi/
meningkatkan kontrol
penyakit
memerlukan
Untuk menurunkan
perilaku koping
ansietas dan
yang digunakan
memudahkan istirahat,
khususnya pasien
8. Ajarkan pasien
dengan KU
belajar
mekanisme
koping baru
Dibutuhkan bantuan
tambahan untuk
meningkatkan kontrol
dan mengatasi episode
9. Beri obat
akut/eksaserbasi
sedatif
konskuensinya
perawat spesialis
psikiatrik,
pelayanan sosial,
penasihat agama
5.
Nyeri akut
Setelah
1. Dorong pasien
Mencoba untuk
berhubung
diberikan
untuk melaporkan
mentoleransi nyeri
an dengan
asuhan
nyeri
hyperperist
keperawatan
altik, diare
selama....x24
lama, iritasi
jam,
kulit/jaringa
diharapkan
n, eksoriasi
nyeri berkurang
fisura
dengan kriteria
perirektal;
hasil:
fistula
1. melaporkan
ditandai
nyeri
dengan
hilang/terkontr
menunjukkan
laporan
ol,
penyebaran penyakit
nyeri
2.tampak rileks
abdomen
3.mampu
kolik/kram/
tidur/istirahat
nyeri
dengan tepat
menyebar.,
perilaku
berhatihati/distrak
si, gelisah,
nyeri
wajah,
perhatian
pada diri
sendiri
2. Kaji laporan
kram abdomen
atau nyeri, cata
lokasi, lamanya,
intensitas (skala
0-10). Selidiki dan
laporkan
perubahan
karakteristik nyeri
3. Catat petunjuk
non verbal mis.
Gelisah, menolak
untuk bergerak,
Bahasa tubuh/non
berhati-hati
dengan abdomen,
menarik diri
dengan abdomen
dan depresi.
mengidentifikasi
Selidiki
luas/beratnya masalah
perbedaan verbal
dan non verbal
4. Kaji ulang
Dapat menunjukkan
faktor-faktor yang
meningkatkan
atau
atau mengidentifikasi
menghilangkan
terjadinya komplikasi
nyeri
Menurunkan tegangan
abdomen dan
5. Izinkan pasien
untuk memulai
meningkatkan rasa
kontrol
posisi yang
nyaman
Meningkatkan relaksasi
dan meningkatkan
6. Berikan
kemampuan koping
tindakan nyaman
(mis. Pijatan
punggung) dan
aktivitas
senggang
7. Bersihkan area
rektal dengan
sabun dan air dan
berikan
perawatan kulit
(mis. Salep)
Dapat menunjukkan
terjadinya obstruksi
8. Berikan
rendam duduk
dengan tepat
9. Observasi
distensi
abdomen,
peningkatan suhu
tubuh, penurunan
TD
Untuk memudahkan
istirahat yang adekuat
10. Lakukan
dan penyembuhan,
modifikasi diet
menghilangkan spasme
sesuai resep
rektal
Memberikan kesejukan
antikolinergik dan
anodin
pada rektal
supositoria
12. Bantu dengan
mandi duduk
6.
Kurang
Setelah
1.Tentukan
Membuat pengetahuan
pengetahu
diberikan
persepsi pasien
an tentang
asuhan
tentang proses
kesadaran kebutuhan
kondisi,
keperawatan
penyakit
belajar individu
prognosis,
selama......x24
dan
jam diharapkan
2. Kaji ulang
Faktor
kebutuhan
pasien
proses penyakit,
pencetus/pemberat
pengobata
mendapatkan
penyebab gejala,
individu sehingga
pengetahuan
identifikasi cara
berhubung
dengan kriteria
menurunkan
an dengan
hasil:
1.menyatakan
faktor
pengetahuan dasar
kesalahan
interpretasi
informasi,
kurang
mengingat,
dan
tidak
pemahaman
terhadap
penyakit
2.mengidentifik
asi stres
3.berpartisipasi
pendukung ,
dorong
pertanyaan
pemahaman dan
3. Kaji ulang obat,
tujuan, frekuensi,
dalam
sumber
pengobatan
4.melakukan
efek samping
perubahan pola
4. Ingatkan
hidup
pasien untuk
dengan
pertanyaan
,
meminta
informasi,
pernyataan
salah
konsep,
kerjasama dalam
program penyembuhan
dosis, dan
mengenal
ditandai
Meningkatkan
kemungkinan
mengobservasi
efek samping
Steroid dapat
mengontrol inflamasi
namun dapat
menurunkan ketahanan
terhadap infeksi
obatbila steroid
dberikan dalam
waktu panjang
Menurunkan
penyebaran bakteri,
iritasi kulit dan infeksi
tidak
5. Tekankan
akurat
pentingnya
mengikuti
perawatan kulit
Merokok dapat
menyebabkan motilitas
instruksi,
dan terjadi
komplikasi/
usus
6. Menganjurkan
berhenti merokok
eksaserbasi
7. Penuhi evaluasi
yang dapat
jangka panjang
dicegah.
periodic
Pasien mendapatkan
8. Rujuk ke
komunitas yang
tepat