Você está na página 1de 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan
berkembang
Banyak

pesat,

kehidupan
terutama

inovasi-inovasi

memenuhi

yang

kebutuhannya.

dewasa

dalam

hal

dilakukan

Dikarenakan

ini

sangat

perekonomian.
manusia

setiap

untuk

manusia

memerlukan harta untuk mencukupi segala yang dibutuhkan


dalam hidupnya. Sekarang banyak orang yang memilih untuk
menginvestasikan uangnya, baik dalam bentuk investasi
emas, rumah maupun tanah. Selain ketiga investasi tersebut
juga terdapat

alternatif investasi lain berupa investasi

saham. Investasi saham pertama kali diperkenalkan oleh


bangsa Belanda. Walaupun investasi dalam bentuk saham
merupakan investasi yang memiliki resiko yang tinggi, akan
tetapi pada saat ini investasi saham menjadi pilihan alternatif
investasi yang paling banyak dipilih oleh beberapa investor
atau pemilik modal di ranah pasar modal lokal maupun
Internasional.
Di Indonesia sendiri pasar modal berupa saham sudah
menjadi bisnis yang besar di kalangan para pengusahapengusaha sukses yang bergerak di bidang pasar saham.
Perdangan saham menjadi hal pokok yang di perjualan
belikan oleh pengusaha-pengusaha besar karena orientasi
dari pasar saham sangat menguntungkan. Dipergunakannya
saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana
menyebabkan kajian dan analisis tentang saham begitu
berkembang baik secara fundamental dan teknikal.

Namun, tidak semua orang memahami apa itu saham.


Oleh karena itu perlu diadakannya suatu kegiatan yang dapat
memperkenalkan

saham

kepada

seluruh

masyarakat

Indonesia, agar semua saham di Negara ini tidak jatuh ke


tangan asing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimanakah saham?
2. Apa dan bagaimanakah pasar modal?
3. Apakah permasalahan global yang tengah dihadapi oleh
kelangsungan perekonomian Bangsa terkait dengan pasar
modal?
4. Mengapa saham di Indonesia banyak dikuasai oleh pihak
asing?
5. Bagaimana dampak yang terjadi jika saham di Indonesia
terus dikuasai dan dikembangkan oleh pihak asing?
6. Apakah usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
peningkatan pembelian saham oleh pihak asing?
7. Bagaimanakah pandangan hukum Islam terhadap jual-beli
saham?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan saham
beserta spesifikasinya.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar
modal.
3. Untuk mengatahui permasalahan global yang tengah
dihadapi oleh Indonesia terkait dengan pasar modal
berupa saham.
4. Untuk mengetahui penyebab saham di Indonesia banyak
dikuasai oleh pihak asing.
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika saham
di Indonesia terus-menerus dikuasai oleh pihak asing.
2

6. Untuk mengetahui usaha yang dapat dilakukan untuk


menanggulangi peningkatan pembelian saham oleh pihak
asing.
7. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam mengenai
jual-beli saham.

Lampiran Artikel

Pasar

Saham

Indonesia

Mayoritas Dikuasai Asing


Kamis, 12 November 2015 | 17:07 WIB

Ilustrasi pergerakan harga saham

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham Indonesia mayoritas


dikuasai

oleh

perusahaan-perusahaan

asing.

Pemahaman

masyarakat Indonesia tentang pasar saham masih kurang,


sehingga kegiatan pasar saham di tanah air masih jauh di bawah
kegiatan keuangan lainnya.
"Sekarang ini justru dominasi asing 65 persen (di pasar modal).
Artinya, perusahaan besar di Indonesia yang go public masih
sebagian besar dimiliki dari luar (asing)," ujar Wakil Presiden
Jusuf Kalla saat meluncurkan kampanye "Yuk Nabung Saham" di
Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Menurut Kalla, masalah utama kurangnya partisipasi publik
dalam negeri adalah kekurangpahaman masyarakat akan pasar
modal.
"Masyarakat kita belum seperti Singapura dan China. Sebagian
menganggap bursa saham itu hanya untuk masyarakat tertentu
atau mungkin ditafsirkan berbahaya karena ada spekulasi," kata
Kalla.
Ia berharap kampanye "Yuk Nabung Saham" dapat menarik
minat-minat

masyarakat

untuk

mulai

berinvestasi

dengan

membeli saham secara rutin dan berkala.


Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden mengingatkan, pasar
modal

memiliki

tanggung

jawab

melakukan

pemerataan

pembangunan.
"Berbicara tentang bursa tentu mempunyai makna yang juga
bukan

hanya

mengumpulkan

dana,

tapi

menciptakan

kepemilikan bersama dan juga menciptakan keadilan agar dunia


4

usaha

hasilnya

bukan

hanya

dinikmati

pemiliknya

tapi

masyarakat luas dengan go public," kata JK.


Penulis

: Yoga Sukmana

Editor

: Heru Margianto

(sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/12/170
704126/Pasar.Saham.Indonesia.Mayoritas.Dikuasai.Asing)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Saham
1. Pengertian Saham
Saham adalah surat bukti kepemilikan atas sebuah
perusahaan
public)

yang

dalam

melakukan

nominal

penawaran

dan

umum

porsentase

(go

tertentu.

Sementara itu, saham merupakan jumlah satuan dari


modal kooperatif yang sama jumlahnya bisa diputar
dengan berbagai cara berdagang, dan harganya bisa
berubah

sewaktu-waktu

tergantung

keuntungan

dan

kerugian atau kinerja perusahaan tersebut.1


Pengertian lain dari saham adalah:
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada
suatu perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal,
nama perusahaan dan di ikuti dengan hak dan
kewajiban

yang

dijelaskan

kepada

pemegangnya.
c. Persediaan yang siap untuk dijual.2
Dari beberapa definisi di atas

setiap

maka

dapat

disimpulkan bahwa saham menunjukkan kepemilikan atas


suatu

perusahaan

dan

memberikan

hak

kepada

pemiliknya. Kepemilikan tersebut memberikan kontribusi


kepada

pemegangnya

berupa

return

yang

dapat

1 Indah Yuliana, INVESTASI Produk Keuangan Syariah (Malang: UINMALIKI PRESS, 2010), Hal. 59.
2 Irham Fahmi, RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI Strategi Meraih
Keuntungan Tak Terbatas Dalam Bermain Saham Dan Obligasi
(Bandung: Alfabeta, 2013), Hal. 36.

diperolehnya, yaitu keuntungan modal (Capital gain) atas


saham yang memiliki harga jual lebih tinggi daripada
harga belinya, atau deviden atas saham tersebut. Di
samping hak lainnya Non-finansial-benefit berupa hak
suara dalam RUPS. Peluang untuk mendapatkan return
dari capital gain ini memotivasi para investor untuk
melakukan perdagangan saham di pasar modal (Bursa
Efek). Tentang saham ini, diatur dalam pasal 40, 41, 42,
43 KUHD.3
2. Jenis-jenis Saham
Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang
paling umum dikenal oleh publik yaitu saham biasa
(common stock) dan saham istimewa (preference stock).
Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya
masing-masing.
a. Common Stock (saham biasa)
Common stock (saham biasa) adalah suatu surat
berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang
menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan
sebagainya) dimana pemegangnya diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan
RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
serta berhak untuk menentukan membeli right issue
(penjualan
selanjutnya

saham
di

terbatas)

akhir

tahun

atau
akan

tidak,

yang

memperoleh

keuntungan dalam bentuk deviden.4


Hal ini diatur dalam UUPT No. 1/1995 pasal 45 dan 46.
Bahkan penjelasan pasal 46 ayat 3 UUPT No. 1/1995
menyebutkan bahwa yang dimaksud saham biasa
3 Indah Yuliana, INVESTASI Produk Keuangan Syariah, Hal. 59-60.
4 Irham Fahmi, RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI, Hal. 37.

adalah saham yang memberikan hak suara untuk


mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala
hal yang berkaitan dengan pengurusan perseroan, hak
menerima pembagian deviden dan sisa kekayaan
dalam proses likuidasi.
Dengan kata lain bahwa saham biasa dapat diartikan dengan bila
perusahaan mengeluarkan satu kelas saham saja biasanya saham
biasa yang memiliki hak bagi pemegangnya. Hak yang dimaksud
adalah hak control, hak dividen, hak preemptive, dan treasury stock.5
b. Preferred Stock (saham istimewa)
Preferred Stock (saham istimewa) adalah suatu surat
berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang
menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan
sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh
pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan
diterima setiap kuartal (tiga bulanan).6
Dalam pengertian lainnya yaitu

saham

yang

mempunyai sifat gabungan antara obligasi (bond) dan


saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga
atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil
yang tetap berupa dividen prefere. Seperti saham
biasa, dalam hal likuiditas. Klaim pemegang saham
preferen di bawah klaim pemegang bond.7
Meskipun telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah
satu karakteristik saham biasa memiliki hak deviden,
tetapi hanya saham preferen yang memiliki hak
dividen, tetapi hanya saham preferen yang memiliki
5 Indah Yuliana, INVESTASI Produk Keuangan Syariah, Hal. 72.
6 Irham Fahmi, RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI, Hal. 37.
7 Indah Yuliana, INVESTASI Produk Keuangan Syariah, Hal. 72.

hak lebih dulu/pembayaran deviden diprioritaskan


terlebih dahulu. Tentu saja prioritas ini berlaku bila
pemegang saham lain adalah pemegang saham biasa,
dan

memang

inilah

preferensi

yang

ditawarkan

(Sawidji Atmojo, 2000:89).


Saham preferen/saham istimewa ada dua macam,
yaitu:
1) Saham preferen partisipasi, saham preferen yang
membagikan

dividen

kepada

pemegangnya;

pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap


mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang
dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang
saham biasa (participating preference shares).
2) Saham preferen non-kumulatif, saham preferen
yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan
dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun
yang

lalu

secara

kumulatif

(noncummulative

preferred stock).8
Sebagai catatan keuntungan diperoleh dari common
stock adalah lebih tinggi dibandingkan dari preferred
stock. Perolehan keuntungan tersebut juga diikuti oleh
tingginya

resiko

yang

akan

diterima

nantinya.

Ini

sebagaimana dikatakan oleh Haryajid, Hendy, dan Anjar


Investor yang ingin memperoleh penghasilan yang tinggi
lebih baik untuk malakukan investasi di saham biasa
karena perputaran yang diperoleh dari saham tersebut
sangat tinggi. Apabila investor menginvestasikan dananya

8 Wikipedia, Saham Preferen, Wikipedia,


https://id.wikipedia.org/wiki/Saham_preferen, 30 Oktober 2014, diakses
tanggal 18 November 2015.

di saham preferen, maka hanya pada waktu tertentu


saham itu dapat diuangkan.9
Perbedaan kedua saham di atas berdasarkan pada hak yang
melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima
dividen, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah
dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.10 Saham preferen
biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki karakteristik
hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki
satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung
dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti
kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan
keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri.11
Perbedaan yang lain mengenai saham adalah saham atas nama
(register stocks) dan saham atas unjuk (bearer stocks). Saham atas nama
(register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai dengan nama
yang tercantum dalam saham tersebut. Sedangkan saham atas unjuk
(bearer stocks) adalah yang berhak atas nilai saham tersebut pemegang
saham tersebut dan tidak harus nama yang tertera pada saham tersebut
sebagai pemegang saham.12
3. Keuntungan Memiliki Saham
Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh
beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang
harus diterima, yaitu:
9 Irham Fahmi, RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI, Hal. 37.
10 Subagyo, Sri Fatmawati, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya (Yogyakarta: STIE YKPN, 2002), Hal. 189.
11 Wikipedia, Saham, Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Saham,
15 November 2015, diakses tanggal 18 November 2015.
12 Subagyo, Sri Fatmawati, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya, Hal. 190.

10

a. Memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap


akhir tahun.
b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat
saham yang dimiliki tersebut di jual kembali pada
harga yang lebih mahal.
c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis
common stock (saham biasa).
4. Macam-macam Nilai Pada Suatu Saham
a. Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
b. Nilai Efektif
Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs
resmi kalau saham tersebut di perdagangkan di bursa.
c. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai saham pada saat
dilikuidasi.13
d. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih
(net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu
lembar

saham.

Dilihat

dari

laporan

keuangan

perusahaan yang bersangkutan.


e. Nilai Pasar (Market Value)
Harga saham di bursa saham pada saat tertentu.
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar bursa.14
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak
khususnya

perusahaan

menjual

saham

(stock)

13 Ibid., Hal. 189.


14 Firmansyah, Penilaian Saham, Slideshare,
http://www.slideshare.net/bungcuu/penilaian-sa ham, 9 November
2009, diakses tanggal 18 November 2015.

11

dan

obligasi

(bond)

dengan

tujuan

dari

hasil

penjualan

tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan


dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim
pasar modal adalah pusat perdagangan utang jangka
panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut R.J.
Shook pasar modal merupakan sebuah pasar tempat
dana-dana

modal,

seperti

ekuitas

dan

utang,

diperdagangkan.15
2. Sejarah Singkat Pasar Modal Indonesia
Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah
yang sangat panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun
1912, lebih dahulu dari bursa Singapura yang baru lahir
bulan Juni 1930, ketika 15 perusahaan efek membentuk
the Singapore Stockbrokers Association untuk mengatur
industri perefek-an disana. Perkembangan bursa efek di
Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik,
ekonomi dan keuangan negara ini. Bursa Efek Indonesia
mengalami kemunduran aktivitasnya di tahun 1940,
waktu negeri Belanda diserang dan diduduki oleh bangsa
Jerman. Setelah itu muncul lagi tahun 1952 dan seolaholah menghilang sejak tahun 1958, kemudian bangkit
kemblai pada tanggal 10 Agustus 1977.
Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim
Persiapan Pasar Uang dan Modal tahun 1969 yang
diketuai Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim ini
diganti dengan badan Pembina Pasar Uang dan Modal
yang masih diketuai oleh Gubernur Indonesia. Pada
penghujung tahun 1976 badan inilah yang melahirkan

15 Irham Fahmi, RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI, Hal. 1-2.

12

BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan PT. Persero


Danareksa.
Sejak dibuka kembali pada tahun 1977 pasar modal
diawasi dan dilaksanakan oleh BAPEPAM, badan yang
berada di dalam lingkungan Departemen Keuangan.
Pelaku

pasar

modal

di

samping

BAPEPAM

adalah

perusahaan-perusahaan efek, yang menjadi perantara


antara perusahaan yang membutuhkan dana (dikenal
dengan istilah emiten) dan para pemilik dana (yang
disebut pemodal atau investor), para akuntan, notaris,
penasehat hukum dan para penilai, yang menduduki
tempat vital dalam konfigurasi pasar modal. Pada tahun
1970 BAPEPAM diganti fungsinya dari Pembina menjadi
pengawas.
Baru pada tahun 1992 pengelolaannya diserahkan
kepada pihak swasta, seperti lazimnya hampir diseluruh
dunia.

Perkembangan

pasar

yang

begitu

cepat

menghendaki adanya efisiensi kerja dan bursa harus


diotomatisasi.

Inilah

yang

melahirkan

JATS

(Jakarta

Automated Trading System), yang diperkuat dengan


dukungan undang-undang di tahun 1995.16
3. Produk yang Diperdagangkan di Pasar Modal
Saham menjadi produk utama diperdagangkan di
pasar modal, dan memang tujuan utama keberadaan
pasar modal suatu negara memperdagangkan saham.
Disamping itu, selain dari saham, juga diperdagangkan di
pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga lainnya
(efek lainnya), yaitu sebagai berikut:
a. Surat Pengakuan Utang
b. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper)
c. Obligasi
16 Ibid., Hal. 2-3.

13

d.
e.
f.
g.

Tanda Bukti Utang


Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
Kontrak Berjangka Atas Efek
Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warrant,

dan Opsi
h. Efek Beragun Aset
i. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
4. Elemen

yang

Menyebabkan

Tumbuhnya

Pasar

Modal
Pasar modal di suatu negara telah dapat dijadikan
sebagai salah satu ukuran untuk melihat maju mundurnya
dinamika bisnis yang terjadi di negara tersebut. Dan
pemerintah memiliki peran sentral dalam membentuk
serta

mendorong

pengharapan

suatu

berbagai

pasar
pihak,

modal

yang

termasuk

menjadi

menciptakan

elemen-elemen pendorong pembentukan pasar modal


yang tumbuh berkembang sesuai pengharapan berbagai
pihak. Sebagaimana dikatakan Michael P. Mc. Lindon
mengenai adanya elemen yang menciptakan tumbuhnya
pasar modal, yakni:
a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan
peluang yang terdapat di pasar modal serta manfaat
lain dari kepemilikan saham.
b. Perkembangan prasarana
majunya

teknologi

pasar

informasi

modal

yang

seperti

mendorong

tumbuhnya sistem perdagangan elektronik, kliring,


pendaftaran saham, dan lain-lain.
c. Perkembangan
peraturan
perundangan

guna

terciptanya kepercayaan masyarakat, perlindungan


pemodal dan kemandiriannya.
d. Adanya
program
privatisasi

yang

penawaran dan permintaan saham.17


17 Ibid., Hal. 4-5.

14

mendorong

C. Permasalahan

Global

yang

Tengah

Dihadapi

Oleh

Kelangsungan Perekonomian Indonesia Terkait dengan


Pasar Modal
Peristiwa yang tengah dihadapi oleh Bangsa Indonesia
dan perekonomiannya pada saat ini adalah pasar modal
berupa saham yang mayoritas dikuasai oleh asing. Asing
disini maksudnya adalah bangsa atau negara lain selain
Indonesia. Berdasarkan hasil data yang telah dipaparkan oleh
Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa pasar modal yang sebagian
besar berupa saham sekarang ini telah didominasi oleh 65
persen pihak asing.
Selain itu pihak asing juga menguasai sekitar 30 persen
obligasi

milik

pemerintah.

Ini

masih

sangat

minim

keterlibatan dari investor domestik. Berdasarkan data yang


dihimpun oleh OJK keterlibatan investor domesitik dalam
investasi saham di pasar modal dalam negeri masih tergolong
yang terkecil dibandingkan dengan negara-negara lainnya
termasuk negara tetangga. Sampai saat ini, keterlibatan
investor domestik di pasar modal itu baru sekitar 0,3 persen
dari jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia.18
D. Penyebab Saham di Indonesia Banyak Dikuasai Oleh
Pihak Asing
Membengkaknya pembelian saham oleh pihak asing
tentunya mempunyai sebab-sebab yang riil dan kuat dalam
segi

perekonomian

maupun

sosial.

Berikut

ini

adalah

18 Adhitya Himawan, Dian, OJK Sebut 65 Persen Saham di Indonesia


Dikuasai Asing, Suara on line,
http://www.suara.com/bisnis/2015/11/12/112702/ojk-sebut-65-persensaham-di-indonesia-dikuasai-asing , 12 November 2015, diakses
tanggal 17 November 2015.

15

beberapa faktor penyebab semakin banyaknya pihak asing


yang menguasai saham di Indonesia:
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tanah air terhadap
pasar saham dan pasar modal.
2. Kurangnya partisipasi publik dalam negeri.
3. Kurangnya sosialisasi masyarakat terhadap saham.
4. Sebagian masyarakat tanah air menganggap bursa saham
itu hanya untuk masyarakat tertentu.
5. Sebagian masyarakat tanah air menafsirkan
sebagai

sesuatu

yang

berbahaya

saham

karena

adanya

spekulasi.
E. Dampak yang Ditimbulkan Jika Saham di Indonesia
Terus-menerus Dikuasai Oleh Pihak Asing
Dampak negatif:
1. Lama kelamaan perusahaan-perusahaan
secara total dikuasai oleh pihak asing.
2. Pengusaha-pengusaha
menengah
ke
masyarakat-masyarakat

kecil

hanya

besar

akan

bawah

dan

akan

menjadi

bawahan dan terpaksa mengikuti perintah atasan dari


suatu perusahaan.
3. Diskriminasi pendapatan

antara

pegawai

asing

dan

pegawai lokal.
4. Terjadinya eksploitasi.
Dampak positif:
1. Dana menjadi terkumpul dan menciptakan kepemilikan
bersama.
2. Menciptakan keadilan agar dunia usaha hasilnya bukan
hanya dinikmati pemiliknya tapi masyarakat luas dengan
go public.
3. Dapat memeratakan pembangunan serta infrastruktur.
4. Dapat menambah devisa negara serta memajukan
perekonomian Indonesia.
F. Usaha yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi
Peningkatan Pembelian Saham Oleh Pihak Asing

16

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi akibat


buruk dari penguasaan saham oleh pihak asing yaitu dengan
melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat Indonesia,
bahwa saham itu diperuntukkan semua orang, dan bukan
hanya untuk orang tertentu saja. Selain itu, masyarakat
Indonesia harus diberi pemahaman bahwa saham tidaklah
berbahaya, hanya saja setiap orang harus berhati-hati dalam
memilih saham agar tidak tertipu di belakang.
Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan giatnya
mengadakan kampanye saham berjudul Yuk Nabung Saham
di Bursa Efek Indonesia dengan tujuan agar hati masyarakat
terdorong dan yang dulunya tidak mengerti apa itu saham
sekarang menjadi berpartisipasi dalam saham. Selain itu,
Beliau berharap kampanyenya dapat menarik minat-minat
masyarakat untuk memulai berinvestasi dengan membeli
saham secara rutin dan berkala.
G.

17

H. Pandangan Hukum Islam Terhadap Jual-Beli Saham


Para ahli hukum islam berbeda pendapat dalam praktek
jual beli saham. Sebagian dari mereka memperbolehkan
transaksi

jual

beli

saham

dan

sebagian

lagi

tidak

memperbolehkannya dalam sistem ekonomi syariah.


Bagi mereka yang memperbolehkan mengadakan jual
beli saham memberikan argumentasi bahwa saham sesuai
dengan terminologi yang merekat padanya, maka saham
yang dimiliki oleh seseorang menunjukkan sebuah bukti
kepemilikan atas perusahaan tertentu yang berbentuk asset.
Logika tersebut dijadikan dasar pemikiran bahwa saham
dapat diperjualbelikan sebagaimana layaknya barang.
Aturan dan norma jual beli saham tentu mengacu pada
pedoman jual beli barang pada umumnya, yaitu terpenuhinya
rukun, syarat, aspek, at-Taradhin, serta terhindar dari unsure
maisir, gharar, riba, dhulm, ghisy, dan najasy. Praktek
forward contract, short

selling, option, insider

trading,

penggorengan saham pada pasar modal.


Selain hal-hal tersebut, konsep preferrent stok juga
cenderung tidak diperbolehkan secara syariah karena dua
alasan yang dapat diterima secara konsep syariah, dua
alasan tersebut adalah: Pertama, adanya keuntungan tetap,
yang dikatagorikan oleh kalangan ulama sebagai riba. Kedua,
pemilik

saham

prefeerent

mendapatkan

hak

istimewa

terutama saat perusahaan dilikuidiasi. Hal tersebut dianggap


mengandung unsur ketidak-adilan.19
Namun,

dengan

adanya

fatwa-fatwa

ulama

kontemporer tentang jual beli saham seperti yang telah


19 Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di
Pasar Modal Syariah Indinesia (Jakarta: Kencana, 2009), Hal. 110.

18

tertera pada pembahasan dasar hukum diatas, semakin


memperkuat landasan akan bolehnya jual beli saham. Selai
fatwa tersebut fatwa DSN Indonesia juga telah memutuskan
akan bolehnya jual beli saham, berdasar prinsip syariah.
(Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/2003).

1. Saham Syariah
Menurut Soemitra, saham syariah merupakan surat berharga yang
merepresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan.
Penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak
melanggar prinsip-prinsip syariah. Akad yang berlangsung dalam saham
syariah dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan musyarakah.
Menurut Kurniawan (2008), Saham Syariah adalah saham-saham yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memiliki karakteristik sesuai
dengan syariah Islam.
Saham syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik sesuai
dengan syariah Islam atau yang lebih dikenal dengan syariah compliant.
2. Fungsi dan Manfaat Saham Syariah
Menurut Metwally (1995) fungsi dari keberadaan pasar modal syariah :
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis
dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna
mendapatkan likuiditas.
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk
membangun dan mengembangkan lini produksinya.

19

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek


pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal
konvensional.
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja
kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham.20

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peristiwa yang tengah dihadapi oleh Bangsa Indonesia
dan perekonomiannya pada saat ini adalah pasar modal
berupa

saham

yang

mayoritas

dikuasai

oleh

asing.

Membengkaknya pembelian saham oleh pihak asing tentunya


mempunyai sebab-sebab yang riil dan kuat dalam segi
perekonomian

maupun

sosial.

Salah

satunya

adalah

kurangnya pemahaman masyarakat tanah air terhadap pasar


saham dan pasar modal. Penguasaan mayoritas saham di
Indonesia oleh asing mempunyai beberapa dampak, yakni
dampak negatif dan dampak positif. Salah satu dampak
negatif dari hal itu adalah lama-kelamaan perusahaanperusahaan besar akan secara total dikuasai oleh pihak asing
serta terjadinya eksploitasi oleh pihak asing. Untuk dampak
positifnya yaitu dengan pihak asing membeli saham di
20 Huda, dan Nurul, dkk., Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta:
Kencana, 2008), Hal. 76.

20

Indonesia

dapat

meningkatkan

devisa

negara

dan

pertumbuhan ekonomi bangsa, serta adanya kemudahan


dalam

berjalannya

bisnis.

Namun

tidak

semua

orang

mengerti dampak saham, maka dari itu usaha yang dapat


dilakukan untuk mengurangi akibat buruk dari penguasaan
saham oleh pihak asing yaitu dengan melakukan sosialisasi
kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa saham itu
diperuntukkan semua orang, dan bukan hanya untuk orang
tertentu saja. Hal itu untuk menarik minat masyarakat dalam
membeli saham.

21

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. RAHASIA SAHAM DAN OBLIGASI Strategi Meraih


Keuntungan Tak Terbatas Dalam Bermain Saham Dan
Obligasi. Bandung:Alfabeta, 2013.
Huda, Nurul, dkk. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta:
Kencana, 2008.
Manan, Abdul. Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di
Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana, 2009.
Subagyo, Sri Fatmawati, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Yogyakarta: STIE YKPN, 2002.
Yuliana, Indah. INVESTASI Produk Keuangan Syariah. Malang:
UIN-MALIKI PRESS, 2010.
Wikipedia. Saham, (http://id.wikipedia.org/wiki/Saham, diakses
18 November 2015).
Wikipedia.

Saham

(http://id.wikipedia.org/wiki/Saham_preferen,

Preferen,
diakses

18

November 2015).
Firmansyah.

Penilaian

Saham,

(http://www.slideshare.net/bungcuu/penilaian-saham,
diakses 18 November 2015).
Adhitya Himawan dan Dian. OJK Sebut 65 Persen Saham di
Indonesia

Dikuasai

Asing,

(http://www.suara.com/bisnis/2015/11/12/112702/ojksebut-65-persen-saham-di-indonesia-dikuasai-asing,
diakses 17 November 2015).
22

23

Você também pode gostar