Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Folded dipole beroperasi sebagai saluran transmisi tidak seimbang. Folded dipole
dapat didekomposisi menjadi dua mode yang berbeda yaitu sebuah mode antena (arus
yang mengalir dalam arah yang sama menghasilkan radiasi signifikan) dan mode
saluran transmisi (arus yang mengalir di seberang arah menghasilkan radiasi kecil).
Berdasarkan teori saluran transmisi maka impedansi yang dilihat dari sumber adalah
Mode Antena
Karena poin c dan d berada pada potensial yang sama, kita dapat menghubungkan
bersama dua arus saluran. Tidak ada crossover di antara dua bagian dari folded
dipole, sirkuit terbuka terletak di titik "o". Pada mode ini arus mengalir dengan arah
yang sama dan menhasilkan radiasi yang signifikan.
Karakteristik Inpedansi
Total arus yang meninggalkan tegangan sumber
Impedansi input antena folded dipole
Biasanya antena folded dipole sama dengan anten dipole /2, sehingga
Zt = (open circuit), tidak ada arus pada saluran transmisi
Zd = impedansi input anten dipole /2 (70)
Selanjutnya impedansi input dari anten folded dipole adalah
Karakteristik impedansi yang biasa digunakan pada saluran transmisi biasa disebut
dengan twin lead dimana Zo = 300 , menghasilkan penyesuaian impedansi yang
baik.
Interpretasi alternatif perilaku impedansi dari folded dipole dapat disajikan sebagai
berikut. Diketahui bahwa folded dipole memiliki dua arus tertutup yang sama, jika
mengalir di sepanjang konduktor, sementara antena dipol standar memiliki arus Id
yang mengalir pada konduktor tunggal.
Maka diketahui
Jika dibandingkan antena folded dipole dengan anten dipole standar memiliki daya
yang sama
Karakteristik Radiasi
Umumnya folded dipole memiliki pola radiasi yang sama dengan antena dipole / 2,
dua lengan dari folded dipole memiliki pembawa identik, distribusi setengah
gelombang distribusi arus sinusoidal. Oleh karena itu, directivity dari folded dipole
identik dengan dipole setengah gelombang.
Sumber : Prof. Sean Victor Hum. Folded Dipole. http://www.waves.utoronto.ca.
2. Antena Rhombic (Dual V)
Antena rhombic merupakan antena V ganda atau biasa disebut dengan antena double
V. Antena rhombic atau yang sering disebut dengan antena belah ketupat memiliki
bentuk yang menyerupai belah ketupat yang merupakan penggabungan dua buah
antena V dengan salah satu ujungnya dihubungkan ke saluran transmisi dan yang
lainnya ke tahanan beban/terminasi. Pola radiasi antena rhombic meruapakan
penjumlahan dari pola 4 antena long wire penyusunnya dan bersifat unidirectional;.
Antena rhombic memiliki pola radiasi yang berbeda-beda berdasarkan frekuensi
kerjanya. Alasan penggunaan antena rhombic adalah penggunaan bahan yang
sederhana dan murah serta mampu menghasilkan pola radiasi optimum ke segala
arah.
Parameter antena rhombic
1) Panjang Elemen (L)
Panjang elemen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola radiasi
yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antena.
2) Ketinggian Antena
Ketinggian antena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola radiasi
yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antena.
4. Antena Vertical
Antena vertical adalah jenis antena yang mudah dibuat dengan material
penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8, 1/4, 5/8, 7/8 lamda dari
panjang gelombang. Apabila antena diletakan dekat dengan ground maka bumi
menjadikan image dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara fisik.
Apabila daya hantar ground baik konduktifitasnya akan mengakibatkan antena yang
dipergunakan akan resonant, dengan image voltages dan current lalu mendapatkan
SWR yang rendah sesuai dengan perhitungan band frekuensi antena tersebut
dirancang.
Cara kerja radiator vertikal antena sangat tergantung sekali dengan koneksi
ground yang ada, jika ground kurang baik mengakibatkan distribusi current di radial
antena akan kembali ke pemancar sehingga mengakibatkan power loss yang cukup
banyak serta feed point impedansi yang tidak semestinya sehingga menghambat
radiasi antena.
Di setiap kasus pembuatan antena vertikal agar lebih efisien dan tidak terlalu banyak
mengalami power loss, sebaiknya dengan menambah atau memperbanyak radial yang
digunakan agar konduktifitas ground lebih sempurna. Ini sangat penting untuk
sebagai catatan jika kita membuat suatu antena agar tidak memotong radiator vertikal
antena secara fisik dalam tuning up atau set VSWR antena, karena pemotongan
panjang secara fisik akan mengurangi dimensi antena tersebut dan berpengaruh
terhadap sudut pancar radiasi dan impedansi di feed point antena.
Sebaiknya biarkan bumi atau ground yang menyesuaikan tanpa mengurangi
panjang atau ukuran diameter kabel serta dimensi secara fisik dari antena radiator
vertikal yang direncanakan.
Efesiensi
Hal penting lainnya untuk memperkecil losses di system ground dapat terlihat dari
hasil test antena dan feed point antennna akan resonan secara konsisten dan
bergantung atas 3 komponen: Antena Radiation Resistance, Conductor loss
Resistance, dan Ground Loss Resistance. Lamda vertikal antena mempunyai
resistansi radiasi sebesar 35 Ohm . Feed Point Impedance sebenarnya 15+0+35 = 50
Ohms, dan antennna akan match 50 Ohm terhadap coax cabel.. resistansi radiasi
merupakan index dari power yang di pakai dan digunakan untuk meradiasikan lebih
besar dari power loss, aliran radiasi panas di dalam konduktor. Radiation resistance
harus tetap tinggi dengan relasi total feed point impedance untuk maximum
efeciency. Efeciency dapat di ekspresikan dalam persen, dan dapat diketahui dengan
cara membagi radiation resistance dengan total feed point impedance dari resonan
frequency antena , dalam kondisi ini bisa dikatakan vertical antena terlihat efeciency
35/50 = 70%. Jika Vertikal antena dibuat lebih pendek dari lamda maka radiation
resistan akan menurun dan terdapat losses di konduktor material sedangkan loading
induktor akan meninggi. 1/8 lamda dari panjang gelombang merupakan induktance