Você está na página 1de 7

1.

Antena Folded Dipole


Antena folded dipole merupakan antena yang dibentuk dengan menghubungkan dua
dipol parallel radius dan panjang l pada ujungnya untuk membentuk loop yang
sempit. Antena folded dipole merupakan antena yang cukup terkenal dikarenakan
memiliki impedansi yang beragam, mudah dalam pembuatan, struktural yang kaku
dan memiliki bandwidth yang lebih lebar dibandingkan dengan antena dipole .
Struktur antena folded dipole: (dimensi d<<L, d<<)

Folded dipole beroperasi sebagai saluran transmisi tidak seimbang. Folded dipole
dapat didekomposisi menjadi dua mode yang berbeda yaitu sebuah mode antena (arus
yang mengalir dalam arah yang sama menghasilkan radiasi signifikan) dan mode
saluran transmisi (arus yang mengalir di seberang arah menghasilkan radiasi kecil).

Mode Saluran Transmisi


Arus saluran transmisi menghasilkan radiasi kecil atau bahkan tidak menghasilkan
radiasi dikarenakan memilik arus dengan spasi yang erat dan setara pada arah yang
berlawanan. Susunan tegangan sumber pada mode ini membuat rangkaian ini menjadi
rangkaian short circuit yang ditandai dengan label x.

Berdasarkan teori saluran transmisi maka impedansi yang dilihat dari sumber adalah

Oleh karena itu,

Mode Antena
Karena poin c dan d berada pada potensial yang sama, kita dapat menghubungkan
bersama dua arus saluran. Tidak ada crossover di antara dua bagian dari folded
dipole, sirkuit terbuka terletak di titik "o". Pada mode ini arus mengalir dengan arah
yang sama dan menhasilkan radiasi yang signifikan.

Karakteristik Inpedansi
Total arus yang meninggalkan tegangan sumber
Impedansi input antena folded dipole

Biasanya antena folded dipole sama dengan anten dipole /2, sehingga
Zt = (open circuit), tidak ada arus pada saluran transmisi
Zd = impedansi input anten dipole /2 (70)
Selanjutnya impedansi input dari anten folded dipole adalah

Karakteristik impedansi yang biasa digunakan pada saluran transmisi biasa disebut
dengan twin lead dimana Zo = 300 , menghasilkan penyesuaian impedansi yang
baik.
Interpretasi alternatif perilaku impedansi dari folded dipole dapat disajikan sebagai
berikut. Diketahui bahwa folded dipole memiliki dua arus tertutup yang sama, jika
mengalir di sepanjang konduktor, sementara antena dipol standar memiliki arus Id
yang mengalir pada konduktor tunggal.

Maka diketahui

Jika dibandingkan antena folded dipole dengan anten dipole standar memiliki daya
yang sama
Karakteristik Radiasi
Umumnya folded dipole memiliki pola radiasi yang sama dengan antena dipole / 2,
dua lengan dari folded dipole memiliki pembawa identik, distribusi setengah
gelombang distribusi arus sinusoidal. Oleh karena itu, directivity dari folded dipole
identik dengan dipole setengah gelombang.
Sumber : Prof. Sean Victor Hum. Folded Dipole. http://www.waves.utoronto.ca.
2. Antena Rhombic (Dual V)
Antena rhombic merupakan antena V ganda atau biasa disebut dengan antena double
V. Antena rhombic atau yang sering disebut dengan antena belah ketupat memiliki
bentuk yang menyerupai belah ketupat yang merupakan penggabungan dua buah
antena V dengan salah satu ujungnya dihubungkan ke saluran transmisi dan yang
lainnya ke tahanan beban/terminasi. Pola radiasi antena rhombic meruapakan
penjumlahan dari pola 4 antena long wire penyusunnya dan bersifat unidirectional;.
Antena rhombic memiliki pola radiasi yang berbeda-beda berdasarkan frekuensi
kerjanya. Alasan penggunaan antena rhombic adalah penggunaan bahan yang
sederhana dan murah serta mampu menghasilkan pola radiasi optimum ke segala
arah.
Parameter antena rhombic
1) Panjang Elemen (L)
Panjang elemen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola radiasi
yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antena.
2) Ketinggian Antena
Ketinggian antena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola radiasi
yang akan dihasilkan dalam perancangan sebuah antena.

3) Sudut Antar Elemen


Antena rhombic merupakan antena berbentuk belah ketupat yang terdiri dari 4
elemen yang saling berhubungan keempat ujungnya dan membentuk belah
ketupat. Pertemuan dari keempat elemen tersebut membentuk sudut. Besarnya
sudut antar elemen mempengaruhi pola radiasi yang dihasilkan serta
mempengaruhi gain yang dihasilkan.
Implementasi Antena Rhombic
Pemakai antena rhombic terbesar pada kalangan HAM, amatir radio,
eksperimenter, operator radio dan militer. Pemakaian terbanyak pada band HF,
dimana untuk mendapatkan penguatan yang tinggi. Pemakaian kedua ada pada
band VHF namun tidak sedikit HAM yang memanfaatkan pada band UHF.
Umumnya antena rhombic dirancang untuk memberikan penguatan antara 10 dB
sampai 18 dB. Jika dipasang dengan ketinggian yang cukup, akan mampu dan
sesuai untuk menjangkau daerah yang berjarak antara 100-225 km dari lokasi
pemancar, bamdwidth pun relatif lebar.
Sumber :
Admin. Lost Art of Rhombic Antennas. http://www.wtfda.org.
Ikkadamayana. 2015. Antena Rhombik. http://documents.tips.
3. Antena V
Antena V merupakan jenis antena array kawat panjang yang dibentuk dengan
menggunakan dua kawat yang masing-masing terhubung dengan memberi baris
membentuk huruf 'V'.
Karakteristik antena V
Directivity dan sisi lobus dapat dikontrol dengan menggunakan sudut
subtended.
Diakhiri oleh resistansi untuk membantu properti menjadi direktif (jika
l>5,ada penghentian wajib)
Pola radiasi Unidirectional (termination required) dan pola radiasi
Bidirectional
Aplikasi Antena V
Antena V dapat digunakan pada aplikasi dengan kriteria:
Jarak yang panjang dan transmisi frekuensi tinggi
Komunikasi titik ke titik
Komunikasi Radio
Siaran radio gelombang pendek
Komunikasi jarak jauh
Digunakan sebagai HF antena penerima dengan gain dan directivity yang
lebih baik bila dibandingkan dengan yang lain.
Impedansi masukan dan pola radiasi tetap konstan untuk rentang variabel
frekuensi.
Sumber : Admin. Rhombic and V Antenna. http://cromwell-intl.com.

4. Antena Vertical
Antena vertical adalah jenis antena yang mudah dibuat dengan material
penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8, 1/4, 5/8, 7/8 lamda dari
panjang gelombang. Apabila antena diletakan dekat dengan ground maka bumi
menjadikan image dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara fisik.
Apabila daya hantar ground baik konduktifitasnya akan mengakibatkan antena yang
dipergunakan akan resonant, dengan image voltages dan current lalu mendapatkan
SWR yang rendah sesuai dengan perhitungan band frekuensi antena tersebut
dirancang.
Cara kerja radiator vertikal antena sangat tergantung sekali dengan koneksi
ground yang ada, jika ground kurang baik mengakibatkan distribusi current di radial
antena akan kembali ke pemancar sehingga mengakibatkan power loss yang cukup
banyak serta feed point impedansi yang tidak semestinya sehingga menghambat
radiasi antena.
Di setiap kasus pembuatan antena vertikal agar lebih efisien dan tidak terlalu banyak
mengalami power loss, sebaiknya dengan menambah atau memperbanyak radial yang
digunakan agar konduktifitas ground lebih sempurna. Ini sangat penting untuk
sebagai catatan jika kita membuat suatu antena agar tidak memotong radiator vertikal
antena secara fisik dalam tuning up atau set VSWR antena, karena pemotongan
panjang secara fisik akan mengurangi dimensi antena tersebut dan berpengaruh
terhadap sudut pancar radiasi dan impedansi di feed point antena.
Sebaiknya biarkan bumi atau ground yang menyesuaikan tanpa mengurangi
panjang atau ukuran diameter kabel serta dimensi secara fisik dari antena radiator
vertikal yang direncanakan.
Efesiensi
Hal penting lainnya untuk memperkecil losses di system ground dapat terlihat dari
hasil test antena dan feed point antennna akan resonan secara konsisten dan
bergantung atas 3 komponen: Antena Radiation Resistance, Conductor loss
Resistance, dan Ground Loss Resistance. Lamda vertikal antena mempunyai
resistansi radiasi sebesar 35 Ohm . Feed Point Impedance sebenarnya 15+0+35 = 50
Ohms, dan antennna akan match 50 Ohm terhadap coax cabel.. resistansi radiasi
merupakan index dari power yang di pakai dan digunakan untuk meradiasikan lebih
besar dari power loss, aliran radiasi panas di dalam konduktor. Radiation resistance
harus tetap tinggi dengan relasi total feed point impedance untuk maximum
efeciency. Efeciency dapat di ekspresikan dalam persen, dan dapat diketahui dengan
cara membagi radiation resistance dengan total feed point impedance dari resonan
frequency antena , dalam kondisi ini bisa dikatakan vertical antena terlihat efeciency
35/50 = 70%. Jika Vertikal antena dibuat lebih pendek dari lamda maka radiation
resistan akan menurun dan terdapat losses di konduktor material sedangkan loading
induktor akan meninggi. 1/8 lamda dari panjang gelombang merupakan induktance

beban vertikal antena mempunyai radiation resistance mendekati 15 ohm dan


gulungan coil (atau Trap coil Multiband antena) diperkirakan sekitar 5 ohm. Dengan
nilai yang sama dari ground loss resistance (15 Ohm). Impedance feed point
15+5+15=35 Ohm dengan demikian faktor efeciency bisa diketahui 15/35=43%.
Dari perhitungan tersebut bisa terlihat antena vertikal yang pendek akan lebih efesien
jika dibuatkan ground loss resistance. Atau dengan kata lain ground radial harus lebih
pendek dari panjang antena vertikal untuk meningkatkan efeciency. Apabila ground
loss resistance dari 15 Ohm sebagai contoh untuk menguranginya ke 0 ohm (zero),
dapat diperlihatkan efeciency dari 1/8 lamda vertikal membesar hingga 75 %, jika
memungkinkan lebih dari 100 radial dan setiap keping lamda panjangnya akan
membuat menjadi 0 ohm ground losses. Panjang radial lamda akan lebih kecil
faktor efeciencynya jika dibandingkan dengan penggunaan radial lebih pendek dari
lamda dari panjang gelombang. Bila ingin lebih efektif dalam kemampuan antena
untuk dxing dan lebih baik dari horizontal dipole, antena feed point Vertikal antena
harus diletakan rata dengan tanah agar mendapatkan axis radiasi yang lebih rendah
dan efeciency yang optimal.
Ketinggian yang cocok untuk Vertikal Antena
Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang
memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata dengan
tanah ada pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya
mengakibatkan perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point
impedance. Panjang ground plane radial sekitar lamda dan ketinggian antena secara
keseluruhan sebaiknya lebih tinggi dari lamda atau lebih akan lebih baik untuk
medapatkan zero ohms ground resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas
tanah akan menambah kemampuan daya pancar dari antena vertical performance,
apalagi jika dapakai untuk kondisi band VHF dan UHF atau high band.
Antena Vertikal jika dipasangkan dengan ketinggian yang pas-pasan atau paling tidak
hanya lamda dari permukaan tanah membutuhkan paling tidak 4 atau lebih radial
untuk meredam efek loss dari ground dan akan lebih baik jika ditambahkan lagi radial
ground plane sebanyak banyaknya.
Jenis Vertikal Antena :
1/4 Lamda Vertical (gain 0db Over isotropic)
Antena Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 48-50cm untuk band
144Mhz tanpa coil dengan karakteristik axis radiasi 0 derajat terhadap mobil
bracket mounting dan menjadi standar kemampuan jenis antena vertical
terhadap jenis jenis lain antena yang lebih panjang maupun lebih pendek dari
ukuran Lamda
5/8 Lamda Vertical (gain 3db Over Isotropic)
Antena 5/8 Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 120-130cm untuk
band 144Mhz dilengkapi dengan coil pada bagian bawah nya dengan
karakteristik axis radiasi 15 derajat terhadap mobil bracket mounting.

7/8 Lamda Vertical (gain 5 db Over isotropic)


Antena 7/8 Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 160-175cm untuk
band 144Mhz dilengkapi dengan beberapa coil pada bagian tengah dan bawah
dengan karakteristik axis radiasi 30 derajat terhadap mobil bracket mounting.
1/8 Lamda Helical vertical (gain 3db Over isotropic)
Antena 1/8 Lamda dengan ukuran panjang phisik kurang lebih 15-20cm untuk
band 144Mhz , namun terdiri dari uliran kawat yang digulung untuk
memperpendek panjang fisik dari antena dengan karakteristik axis radiasi >30
derajat terhadap bracket mounting. Jenis antena ini banyak di gunakan pada
tranceiver handy talky.
HF Helical atau trap antena
Antena HF 40 10 meter Band dipastikan menggunakan loading coil untuk
memperpendek dimensi dari antena, secara fisik panjang antena lebih kurang
1-2 meter, jenis antena HF ini sangat membutuhkan ground yang baik.

Sumber : Weiss, Uli. Vertical Antennas. http://www.qsl.net.

Você também pode gostar