Você está na página 1de 3

1. Apa saja faktor risiko pasien dengan sudden cardiac arrest?

Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak, bisa
terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun tidak.
Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan cepat begitu gejala dan tanda
tampak.
Faktor resiko cardiac arrest:
Laki-laki usia 40 atau lebih (perbadingan terkena cardiac arrest 1:8 pada laki-laki
dan 1:24 pada wanita).
Penyakit jantung: hipertensi, hiperkolesterolemia, dan merokok
Ada jejas di jantung akibat serangan jantung terdahulu
Penebalan otot jantung (cardiomyopathy)
Pengguna obat-obatan jantung
Kelistrikan jantung yang tidak normal
Pembuluh darah tidak normal
Penyalahgunaan obat
2. Diskusikan langkah-langkah Basic Life Support (BLS) dan jelaskan mengapa setiap
langkah tersebut penting dilakukan.
3. Jelaskan ritme jantung di bawah ini dan apa yang terjadi dengan kondisi jantung dan
cardiac outputnya:
4. Jelaskan langkah yang harus dilakukan terhadap pasien dengan Pulseless Ventricular
Tachycardia atau Ventricular Fibrilation:
Cardiac arrest disebabkan oleh timbulnya aritmia: fibrilasi ventrikel (VF), takikardi
ventrikel (TV), aktivitas listrik tanpa nadi (PEA), dan asistol.
Fibrilasi ventrikel (VF) kasus terbanyak penyebab kematian mendadak. Jantung
tidak dapat melakukan fungsi kontraksinya, jantung hanya mampu bergetar.
Tindakan yang harus dilakukan CPR dan DC shock atau defibrilasi.

Takikardi ventrikel (VT) gangguan pembentukan impuls atau akibat gangguan


konduksi. Nadi yang cepat akan menyebabkan fase pengisian ventrikel kiri
memendek , pengisian darah ke ventrikel berkurang sehingga curah jantung akan
menurun. VT dengan hemodinamik stabil terapi dapat diberikan medika mentosa.
VT dengan gangguan hemodinamik pemberian defibrilasi dengan menggunakan
DC shock dan CPR adalah pilihan utama.

Pulseless Ventricular Tachycardia


Terdapat gambaran EKG (irama sinus atau irama lain) tetapi tidak dihasilkan
kontraksi di otot jantung sehingga nadi tidak teraba (pulseless). Pasien penurunan
kesadaran, kejang, henti nafas, saturasi O2 tidak teratasi. Penanganan dengan
RJP.

5. Jelaskan faktor-faktor safety apa saja yang harus dilakukan saat pasien mau dilakukan
tindakan defibrilasi dan mengapa hal tersebut dilakukan.
Pastikan pasien diatas papan resusitasi pada posisi supine
Jauhkan bahan metal dan air dari pasien
Lepaskan gigi palsu atau protesa lain yang dikenakan pasien untuk mencegah
obstruksi jalan nafas
Lakukan RKP secepatnya jika alat-alat defibrillator belum siap untuk
mempertahankan cardiac output yang akan mencegah kerusakan organ dan
jaringan yang irreversible
Berikan oksigen dengan face masker untuk mempertahankan oksigenasi tetap
adekuat yang akan mengurangi komplikasi pada jantung dan otak
Pastikan mode defibrillator pada posisi asyncrone
Matikan pace masker (TPM) jika terpasang
6. Identifikasi obat-obatan apa saja yang digunakan untuk mengatasi Pulseless Ventricular
Tachycardia dan Ventricular Fibrilation, dan jelaskan kegunaannya.
Amiodarom digunakan untuk pengobatan takikardi, pada kasus ventrikel fibrilasi
atau pulseless tachycardia diberikan secara intravena dalam RJP. Efek dosis besar
menyebabkan mual
Metroprolor adalah obat beta-bloker yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi.
Metroprolor digunakan untuk mengobati angina, hipertensi dan juga untuk
mencegah serangan jantung. Metroprolor tidak digunakan pada pasien dengan
masalah jantung serius (blok jantung, sindrom sinus sakit, atau detak jantung
lambat), masalah sirkulasi parah, gagal jantung berat (yang diperlukan anda
berada di rumah sakit), riwayat kesehatan denyut jantung lambat menyebabkan
anda pingsan.
Penanganan fibrilasi ventrikel menggunakan berbagai obat anti-arrhytmic untuk
keadaan darurat atau jangka panjang. Obat-obatan sekelas beta blocker
umumnya digunakan bagi mereka yang berisiko terkena fibrilasi ventrikel dan

serangan jantung.
7. Siapa saja yang bisa menjadi anggota tim code blue? Jelaskan tugas masing-masing tim
'code blue' tersebut!

LO:

1. Apa saja hasil pengkajian yang harus dikembangkan pada pasien dengan
cardiopulmonarry arrest?
1. Diskusikan hubungan antara obat-obatan kardiovaskuler dengan defibrilasi. Mengapa
kedua hal tersebut dilakukan beriringan?
2. Mengapa tetap harus dilakukan pemantauan ketat kondisi kardiovaskuler pasien
walaupun monitor EKG menunjukkan sinus ritme?

Você também pode gostar