Você está na página 1de 6

ARTIKEL

DASAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN


MATERI
EVAPORASI

DISUSUN OLEH:
NAMA

: DINDA NOVITA SARI

NIM

: 151710301060

KELAS

: TIP A

ASISTEN

: 1. M. AFANDI MUSLIM
2. NOVITA FITRI YULIAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

EVAPORASI
1. Pengertian Dan Prinsip Evaporasi
Evaporasi adalah salah satu komponen siklus hidrologi, yaitu peristiwa
menguapnya air
dari permukaan air, tanah,dan bentuk permukaan bukan dari vegetasi
lainnya.Evaporasi
merupakan proses penguapan air yang berasal dari permukaan bentangan air atau
dari
bahan padat yang mengandung air (Lakitan, 1994). Sedangkan menurut Manan
dan
Suhardianto (1999), evaporasi (penguapan) adalah perubahan air menjadi uap air.
Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau
menguapkan pelarut. Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan
untuk, meningkatkan larutan sebelum proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan,
menurunkan aktivitas air aw (Praptiningsih 1999).

Pada

umumnya

proses

evaporasi

berprinsip

pada

penguapan kandungan air yang terdapat pada bahan. Dari prinsip ini
dapat diketahui bahwa peranan suhu sangat penting. Karena suhu
akan berpengaruh terhadap kecepatan evaporasi. Semakin tinggi suhu
pemanas maka semakin cepat terjadinya penguapan/eveporasi.
Mengingat pentingnya peranan proses evaporasi terhadap
bahan makanan, maka perlu adanya pengetahuan yang lebih luas
sehingga kualitas produk makanan akan semakin tinggi. Untuk
mendapatkan hasil tersebut maka praktikum ini dilaksanakan, agar
mahasiswa mengerti fungsi dan peranannya.
Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk
merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara
menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan.
Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat
yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan
volatile sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut.
Suhu evaporasi sangat berpengaruhterhadap warna larutan. Semakin tinggisuhu
evaporasi maka warna akansemakin pudar (Winarno, 2002).
Evaporasi ini berlangsung dengan adanya mesin atau alat-alat penyuplai panas
pengganti dari sinar matahari, alat tersebut dinamakan evaporator.

Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau


keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat dimana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya.

2. Macam-Macam Evaporasi Dan Alatnya


Operasi efek Tunggal ( single-effect evaporation )
Evaporator efek tunggal biasa digunakan pada saat dibutuhkan kapasitas
operasi yang relatif kecil dan harga steam yang relatif murah jika
dibandingkan
dengan biaya evaporator. Pada kapasitas operasi yang lebih besar,
penggunaan
lebih dari satu efek akan mengurang biaya steam.
Hanya menggunakan satu evaporator dimana uap dari zat cair yang
mendidih dikondensasikan dan dibuang. Walaupun sederhana, nemun proses ini
tidak efektif dalam penggunaan uap.
Operasi Efek Berganda ( multiple-effect evaporation )
Metode yang umum digunakan untuk meningkatkan evaporasi perpon uap
dengan menggunakan sederetan evaporator antara penyediaan uap dan kondensor.
Jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke dalam rongga uap ( steam chest )
evaporator kedua, dan uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam
kondensor, maka operasi itu akan menjadi efek dua kali atau efek dua ( doubbleeffect ). Kalor dari uap yang semula digunakan lagi dalm efek yang kedua dan
evaporasi yang didapatkan oleh satu satuan massa uap yang diumpankan ke dalam
efek pertama menjadi hampir lipat dua. Efek ini dapat ditambah lagi dengan cara
yang sama.
1. Evaporator Sirkulasi Alami/Paksa
Evaporator sirkulasi alami didasarkan pada sirkulasi alami produk akibat

perbedaan densitas yang timbal akibat pemanasan. Pada evaporator ,


setelah air
mulai mendidih , gelembung akan muncul dan menyebabkan sirkulasi
yang akan
membantu terjadinya pemisahan cairan dan uap pada bagian atas tube
pemanasan.
2. Falling Film Evaporator
Evaporator jenis ini biasanya diaplikasikan untuk larutan yang memiliki
viskositas yang tinggi sehingga umumnya digunakan di industri kimia,
makanan,
dan fermentasi. Evaporator jenis ini umumnya terbuat dari tube /silinder
panjang (
4-8meter) yang ditutupi oleh jaket steam. Distribusi larutan yang seragam
merupakan hal yang penting dalam penggunaan evaporator ini.
3. Plate Evaporator
Plate evaporator memiliki luas permukaan yang relatif besar. Pelat
umumnya berbentuk agak berombak dan ditunjang oleh frame. Selama
evaporasi,
steam mengalir melalui saluran yang terbentuk di antara pelat . Steam
secara
bergantian akan mendaki dan jatuh secara paralel terhadap larutan yang
akan
dikonsentratkan. Konsentrat dan uap akan diumpankan ke tahapan separasi
dimana uap akan dikirim ke kondenser.
4. Evaporator film aduk (agitated film)
Evaporator ini merupakan modifikasi daripada evaporator film jatuh
(falling film) yang mempunyai tabung tunggal bermantel, dimana di dalam
tabung
itu terdapat sebuah pengaduk.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah sebagai berikut :
a. Suhu (Temperatur Udara)
Temperatur (suhu) udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruh
terhadap
evaporasi. Semakin tinggi suhu semakin besar kemampuan udara untuk
menyerap uap
air. Selain itu semakin tinggi suhu, energi kinetik molekul air meningkat
sehingga
molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapis udara di atasnya dalam
bentuk uap
air. Oleh karena itu di daerah beriklim tropis jumlah evaporasi lebih tinggi, di
banding
dengan daerah di kutub (daerah beriklim dingin). Untuk variasi harian dan
bulanan suhu
udara di Indonesia relatif kecil (Ward, 1967).
b. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam
setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan
tekanan
udara adalah milibar (mb).
Tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian suatu tempat
sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut semakin rendah tekanan
udarannya. Kondisi ini disebabkansemakin tinggi tempat akan semakin
berkurang udara
yang menekannya (Ward, 1967).
c. Kelembapan Udara
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan udara tepat di atas
permukaan
air lebih rendah di banding tekanan pada permukaan air. Perbedaan tekanan
tersebut
menyebabkan terjadinya penguapan. Pada waktu penguapan terjadi, uap air
bergabung
dengan udara di atas permukaan air, sehingga udara mengandung uap air.
Laju evaporasi akan
semakin terpacu jika udara diatasnya kering (kelembaban rendah), sebaliknya
akan
terhambat jika kelembaban udaranya tinggi (Lakitan, 1994).
d. Gerakan Udara

Pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang sirkulasi
udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air. Hal ini
sama saja dengan mengurangi kelembapan udara.

e. Sifat Cairan

Cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat daripada cairan
yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih 357C lebih susah
terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35C.

f. Luas Permukaan

Semakin luas suatu permukaan atau semakin dalam maka penguapan semakin
besar pula.

Você também pode gostar