Você está na página 1de 2

1.

1 minyak Atsiri
Minyak atsiri yang dikenal dengan nama minyak terbang (volatile oil) atau minyak eteris
(essential oil) adalah minyak yang dihasilkan dari tanaman dan mempunyai sifat mudah
menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi. Minyak atsiri merupakan salah satu
hasil proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi berbagai senyawa kimia
dan air. Sifat dari minyak atsiri yang lain adalah mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau
wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, yang diambil dari bagian-bagian tanaman
seperti daun, buah, biji, bunga, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak
arsiri mudah larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, petroleum, benzene, dan tidak larut
dalam air (Sandler, 1952).
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil akhir proses metabolisme sekunder dalam
tumbuhan. Tumbuhan penghasil minyak atsiri antara lain termasuk famili Pinaceae, Labiatae,
Compositae, Myrtaceae, Rutaceae, Piperaceae, Zingiberaceae. Umbilliferae dan Gramineae.
Minyak atsiri terdapat pada setiap bagian tumbuhan yaitu di daun, bunga, biji, batang, kulit, dan
akar. (Ketaren, 1985).
Pada dasarnya semua minyak atsiri mengandung campuran senyawa kimia dan biasanya
campuran tersebut sangat kompleks. Beberapa tipe senyawa organik mungkin terkandung dalam
minyak atsiri, seperti hidrokarbon, alkohol, oksida, ester, aldehida, dan eter. Sangat sedikit sekali
yang mengandung satu jenis komponen kimia yang persentasenya sangat tinggi. Yang
menentukan aroma minyak atsiri biasanya komponen yang persentasenya tinggi. Walaupun
begitu, kehilangan satu komponen yang persentasenya kecil pun dapat memungkinkan terjadinya
perubahan aroma minyak atsiri tersebut (Agusta, 2000).
Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang dengan
mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya. Komponenkomponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk-produk lain. Contoh
kelompok pertama ini adalah : minyak sereh minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak
terpentin. Biasanya komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan atau
diisolasi dengan penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang sederhana. Pada saat
isolasi dengan penyulingan bertingkat selalu dilakukan dalam keadaan vakum. Hal ini dikerjakan
untuk menghindari terjadinya isomerisasi,, polimerisasi atau peruraian. Isolasi yang dapat
dilakukan berdasarkan reaksi kimia isomerisasi, polimerisasi atau peruraian. Isolasi yang

dilakukan

berdasarkan

reaksi

kimia

hanya

( Sastrohamidjojo, 2004).
Tabel 1. Persyaratan mutu minyak Nilam

terdapat

pada

beberapa

minyak

atsiri

Você também pode gostar