Você está na página 1de 8

Pengertian Islam dan Ruang

Lingkungannya

Islam berasal dari kata aslama, yuslimu yang berarti


menyerah, tunduk dan damai.
Islam dalam arti terminologis adalah yang ajaranajaranya diberikan allah kepada manusia melalui
utusannya (rasul-rasulnya)
jadi Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dengan
agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya.
Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hambahambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya
meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk.

Allah mengutus rasul penutup pembawa agama


islam, yaitu Nabi Muhammad SAW, sebagai
firmannya:
sesungguhnya kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagai mana kami telah memberikan
wahyu kepada nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya dan kami telah memberikan wahyu
kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak
cucunya isa, Ayub, Yunus, harun dan sulaiman. Dan
kami berikan zabur kepada daud. Dan (kami telah
mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah kami
kisahkan kepadamu dahulu dan rasul-rasul yang
sungguh telah kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan alloh telah berbicara kepada musa

dengan langsung (mereka kami utus) selaku rasulrasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia
yang membantah Allah sesudah di utusnya rasulrasul itu. Dan adalah Allah maha perkasa lagi
maha bijaksana. (Q.S AN-NISA: 163-163)
Dari rangkaian ayat di atas tampaklah bahwa agama
islam adalah yang diturunkan Allah kepada manusia
melalui para rasul dan pada saat terakhir agama ini
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Islam bukanlah muhammadanisme, muhammad di
akui sebagai nabi dan rasul yang dalam konsep islam
tidak dapat di pisahkan tapi ajaran agama islam bukanlah
datang dari pikiran muhammad. Berbeda dengan agama
lain yang mengaitkan ajarannya dengan pembawanya,
misalnya yesus kristus digunakan sebagai nama dari
ajarannya yaitu kristen demikian juga budhisme,
confusianisme dan sebagainya.

Hubungan manusia dengan penciptanya


(Allah SWT)
Firman Allah SWT :
Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manuisa
melainkan supaya mereka menyembahKu(QS. AzZariyat : 56)
Hubungan manusia dengan Allah disebut pengabdian
(ibadah). Pengabdian manusia bukan untuk kepentingan
Allah, Allah tidak berhajat kepada siapapun, pengabdian

itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada asal


penciptaannya yaitu Fitrah (kesucian)-Nya agar
kehidupan manusia diridhai oleh Allah SWT.

Hubungan manusia dengan manusia


Firman Allah SWT :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan(QS. Al-Maidah : 2)
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar
mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan,
perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut
memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang
berkenaan dengan, hubungan menusia dengan manusia
atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan.
Seluruh konsep kemasyarakatan yang ada bertumpu
pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama
manusia.

Hubungan manusia dengan makhluk


lainnya/lingkungannya
Firman Alah SWT :

Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah


menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan
untukmu nikmat-Nya lahir dan batin(QS. Luqman : 20)
Seluruh benda-benda yang diciptakan oleh Allah
yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi manusia.

Alam raya ini wujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi
diciptakan oelh Allah dengan sengaja dan dengan hak.

Struktur Agama Islam


Agama islam adalah risalah (pesan-pesan) yang
diturunkan Tuhan kepada Nabi dan rasul sebagai
pedoman yang mengandung hukum-hukum sempurna
untuk di pergunakan dalam menyelenggarakan tata cara
kehidupan manusia yaitu mengatur hubungan manusia
dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan
alam dan hubungan manusia dengan khaliknya.
sebagai sumber nilai, agama islam memberikan
petunjuk, pedoman bagi manusia dalam menciptakan
budaya serta memberikan pemecahan terhadap segala
persoalan hidup dan kehidupan.
Agama islam mengandung tiga komponen pokok yang
terstruktur dan tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya. Ketiga komponen tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Aqidah
Aqidah atau iman merupakan keyakinan akan
adanya Allah dan para rasul yang akan diutus akan
dipilihnya untuk dipilihnya untuk menyanpaikan
risalahnya kepada umat melalui malaikat yang
dituangkan dalam kitab-kitab sucinya yang beisikan
informasi tentang segala sesuatu yang telah
direncanakan dan ditentukan leh Allah.

2. Syariat
Syariat merupakan aturan atau undang-undang
Allah tentang pelaksanaan dari penyerahan diri secara
total melalui proses secara langsung kepada Allah
maupun makhluk lainnya baik dengan secara manusia
maupun alam sekitarnya
Syariat meliputi dua hal pokok yaitu: Ibadah dalam
pengertian khusus atau ibadah mahdiah dan ubadah
dalam arti umum atau muamalah atau ibadah ghsir
mahdlah.
3. Akhlak
Akhlak adalah pelaksanaan ibadah kepada Allah dan
bermuamalah dengan sesama makhluk dengan penuh
keikhlasan seakan-akan disaksikan langsung oleh Allah,
meskipun dia tidak melihat Allah secara langsung.
Adapun bermuamalah dengan sesama makhluk
meliputi:
1. Sikap terhadap rasul dengan jalan
2. Sikap terhadap diri sendiri dengan jalan
3. Sikap terhadap keluarga dengan jalan
4. Sikap terhadap keluarga islam (saudara seagama)
5. Sikap terhadap masyarakat dalam kontenks sosial
budaya
6. Sikap terhadap bangsa lain dalam konteks sosial
politik

7. Bermuamalat dengan lingkungan sekitar

Ciri-ciri orang yang memegang teguh agama islam adalah


memiliki sikap-sikap sebagai berikut;
1. Tauhidullah
2. Amilissolihat
3. Musaawah
4. Ukhuwah islamiah
5. Tauwah
6. Takaful ijtima
7. Tasamuh
8. Istiqomah
9. Tawakal
10.
Ijtihad
11.
Jihad
12.
Ikhlas

KETERKAITAN ANTARA KOMPONENKOMPONEN AJARAN ISLAM


Tiga komponen dalam ajaran Islam yaitu aqidah,
syariat dan akhlak merupakan suatu kesatuan yang
integral yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya. Keterkaitan ketiga kompone di atas di
gambarkan oleh Allah SWT dalam suatu perumpamaan
dalam Al-Quran sebagai berikut:

Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah


membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon
yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang)
kelangit. Pohon itu memberikan buahnya pada tiap
musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya
mereka selalu ingat. (Q.S Ibrahim: 24-25)
Aqidah, syariat dan akhlak dimisalkan sebagai akar,
cabang dan buah pada sebuah pohon yang rindang, yang
satu dengan yang lain tidak bisa di pisahkan. Amal shaleh
(Akhlak) merupakan hasil yang keluar dari aqidah dan
syariah. Bagaikan buah yang keluar dari cabang-cabang
pohon yang rindang.
Perumpamaan diatas menunjukan arti bahwa amal
shaleh dilakukan oleh seorang merupakan cermin kualitas
iman dan islam seseorang. Perilaku tersebut baru dapat
dilaksanakan sebagai amal saleh, apabila dilandasi oleh
keimanan, sedangkan pelaksanaannya didasari oleh
pengetahuan syariah islam.

Demikian juga dengan keimanan seseorang, ia perlu


penanganan seperti dimisalkan pada pohon itu yang
dapat di gambarkan sebagai berikut:
1. Bibit atau biji yang baik seharusnya di tabam yang
subur, jika tanah itu kurang subur, perlu disuburkan
terlebih dahulu dengan jalan memberi pupuk.

2. Setelah biji ditanam, perlu di beri sinar matahari


yang cukup agar terjadi Fotosintesis yang akan
menghasilkan energi.
3. Jika pohon itu sudah tumbuh maka perlu di jaga agar
terhindar dari penyakit .
Jadi keterkaitan antara aqidah dan akhlak atau iman,
islam dan ikhsan yang merupakan satu kesatuan yang
ituh dan tidak bisa di pisah-pisahkan. Keutuhan
merupakan ciri utama dari konsep islam, baik keutuhan
dalam ajaran itu sendiri, ataupun keutuhan pelaksanaan
dalam bentuk prilaku
Dalam islam tidak dikenal adanya pemisahanpemisahan. Ia adalah satu karena datang dari sumber
yang satu dan bergerak menuju tujuan yang satu pula,
yaitu allah SWT. Oleh karena itu pikiran-pikiran yang
cenderung kepada pemisahan-pemisahan ajaran maupun
perilaku tidak di topang oleh dasar-dasar islam.
Dalam semua pikiran dan perilakunya, ia menjadi
landasan bagi seluruh dimensi hidup manusia baik
berkenaan dengan ideology, politik, ekonomi, maupun
social dan budaya.

Você também pode gostar