Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Kelompok 16 Farmasi 4A
Ria Oktaviani
Tia Sulistiani
Putri Pratiwi
31113042
31113049
31112034
I. Tujuan
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam creamer dengan mengunakan metode
asam pikrat
II. Prinsip
Hidrolisis kabohidrat menjadi monomer-monomer, dimana glukosa terdapat
gugus aldehid yang dapat membentuk pikramid hasil reaksi antara glukosa dan
aam pikrat yang dapat ditetapkan dengan spektrofotometri Uv-Vis
III. Dasar Teori
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
merupakan oligosakarida, polimer dengan derajat polimerisasi 2-10 dan biasanya
bersifat larut dalam air yang terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa.
Gula memberikan flavor dan warna melalui reaksi browning secara non enzimatis
pada berbagai jenis makanan. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk
kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan makanan atau minuman. Dalam industri pangan, sukrosa diperoleh dari
bit atau tebu (Winarno 1997).
Karbohidrat didefinisikan secara tepat sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Namun, kata karbohidrat umumnya digunakan dalam
pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan zat yang terdiri atas polihidroksi
aldehida dan keton serta turunannya. Gula yang kita kenal dengan sebutan
sakarida, umumnya diperlukan sebagai karbohidrat khas. Monosakarida adalah
karbohidrat yang biasanya memiliki tiga sampai sembilan atom karbon (Pine,
dkk., 1988).
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat
dibagi atas tiga golongan besar yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Istilah sakarida berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa
karbohidrat sederhana. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri dari beberapa jenis atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.
D - glukosa
Berbagai cara analisa dapat dilakukan terhadap karbohidrat untuk memenuhi
berbagai keperluan. Dalam ilmu dan teknologi pangan, analisa karbohidrat yang
biasa dilakukan misalnya penentuan jumlahnya secara kuantitatif dalam rangka
menentukan komposisi suatu bahan makanan, penentuan sifat fisis atau
kimiawinya dalam kaitannya dengan pembentukan kekentalan, kelekatan,
stabilitas larutan, dan tekstur hasil olahannya (Sudarmadji, 1996).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya
karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik,
cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Penentuan karbohidrat
yang termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan
pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida.
Untuk keperluan ini, maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu
keadaan yang tertentu (Sudarmadji, 1996).
Asam
Senyawa
pikrat
merupakan
senyawa
kimia
yang
bersifat
eksplosif.
ini terbentuk karena reaksi antara fenol dan Asam Nitrat (HNO3)
karena
= - kcl
Io
Dengan, Io
Perbandingan I/Io disebut sebagai transmisi sinar (T) dan dinyatakan dalam
persen (%). Serapan (Absorbance) = A atau disebut juga kerapatan optik (optical
density) = OD, merupakan istilah yang lebih sering digunakan dan berasal dari
persamaan (Soewoto, 2001) :
Jadi,
= - log T
= Kcl
Pada alat spektrofotometer yang lebih canggih, sinar yang datang benarbenar diusahakan berupa sinar monokromatis dengan cara membuat kontainer
larutan (kuvet) yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada sinar yang tertahan. Jika
jalur sinar pada setiap bagian kuvet itu sama, maka nilai k untuk berbagai
senyawa dalam berbagai larutan dan berbagai panjang gelombang dapat dihitung
(Soewoto, 2001).
Sampel yang di gunakan adalah creamer bubuk. krimer nabati bubuk produk
berbentuk bubuk yang dibuat dari lemak atau minyak nabati dan bahan pangan
lain, dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan dan
dikemas secara kedap.
SNI 444:2009
I.
Alat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Gelas kimia
Labu ukur
Pipet volume
Alat refluks
Spektrofotometer
Kuvet
Pipet
Gelas ukur
Batang pengaduk
Bahan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Sampel (Creamer)
Asam pikrat
NaOH 30%
HCl encer 3%
Kalsium karbonat
Glukosa pa
Pereaksi Benedict
1g
2%
Protein
0g
0%
Kabohidrat total
2g
1%
Sodium/Natrium
3 mg
0%
II.
1.
Prosedur
Preparasi Sampel
Sampel
50 ml
Tambahkan
Ca(CO3)2
2.
Glukosa pa
dilarutkan
dengan
aquadest
Tambahkan
natrium pikrat
kemudian di
panaskan sampai
berubah warna
3.
Ukur
absorbansinya
menggunakan
spektrofotometer
uv vis
Di pipet 10 ml
sampel yang
telah
dihidrosis
dengan
Natrium
Pikrat
0.421
0.492
0.589
0.681
0.813
Ukur
absiorbansinya
menggunakan
spektrofotometer
Absorbansi Sampel
Absorbansi
Sampel
0,177
Perhitungan Sampel
Pengenceran
1 gram sampel
15 ml air
5 ml
2
Ad 10 ml
fp=2x5=10x
5
1 ml
Ad 5 ml
Persamaan
A = -0,0819
B =9,73x10-3
r = 0,994345011
y
=bx+a
Konversi ke mg
=
x266,084 ppm
mg
%kadar=
x100%
x100%
= 0,3991%
IV.
Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan untuk menetapkan kadar glukosa pada Creamer
dengan metode asam pikrat. Gula merupakan bahan tambahan pangan yang
berfungsi sebagai pemanis pada makanan atau minuman. Selain sebagai pemanis,
gula juga dapat membuat makanan atau minuman lebih bertahan lama (sebagai
pengawet makanan/minuman).
Sampel yang di gunakan yaitu creamer.
Alasan pemilihan sampel creamer ini karena diusahakan untuk sampel yang
low calorie/rendah kalori yang memiliki kadar gula yang rendah di mana creamer
ini tidak mengandung gula yang besar. Krimer ( Non-dairy creamer ) adalah
produk pengganti susu atau krim yang merupakan produk emulsi lemak dalam air,
dibuat dari minyak nabati yang dihidrogenasi dengan penambahan bahan
tambahan pangan yang diizinkan. Produk dapat berupa bubuk atau cairan dan
umumnya digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan dan minuman.
Secara fungsional, non-dairy creamer memiliki banyak kelebihan dibanding
dengan produk susu pada umumnya. Dari sisi bahan baku, non-dairy
creamermenggunakan minyak nabati sebagai sumber lemaknya. Salah satu
keunggulan lemak nabati adalah tidak mengandung laktosa, sehingga penggunaan
lemak nabati pada produk non-dairy creamer sangat aman terutama bagi
penderita lactose intolerance. Secara ekonomi, bahan baku lemak nabati relatif
lebih murah dibandingkan dengan susu, sehingga harga produk pada akhirnya
juga relatif murah dan terjangkau.
Pada penetapan kadar glukosa pada creamer digunakan dengan metode
asam pikrat karena metode ini dapat menetapkan kadar gula baik gula dalam
bentuk glukosa, fruktosa maupun sukrosa. Kadar sukrosa yang dapat dianalisis
dengan metode ini yaitu kadar sukrosa kurang dari 10%.
Pada creamer diketahui komposisinya yaitu syrup gula, minyak nabati,
kaseinat, dikalium fosfat, nabati mono dan digliserida, natrium polyfosfat, silikon
dioksida, beta karoten CI75130.
OH
NO2
NO2
NO2
+ NaOH
O2N
ONa
a
NO2
NO2
+ H2O
O2N
ONa
a
NH2
NO2
O 2N
NO2
+ C6H12O6
NO2
Pada
absorbansi
NO2
untuk
glukosa
pa
didapat
absorbansi
sebesar
V.
Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum, kadar glukosa yang terdapat dalam sampel
creamer adalah sebesar 0,3991% sedangkan dalam kemasan creamer tertera kadar
gula sebesar 1% hal ini disebabkan karena kemungkinan gula dalam sampel tidak
terhidrolisis sempurna.
V. Daftar Pustaka
Abdul Rohman, Sudjadi. 2007. Analisis Kualitatif Obat. Yogyakarta: UGM Press.
Pine, S., H., Hendrickson, J., B., Cram, D., J., dan Hammond, G., S., 1988, Kimia
Organik 2, Edisi Keempat, ITB, Bandung.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan & Pertanian. Yogyakarta :
Liberty
Soewoto, H., 2001. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Widya Medika,Jakarta.
VI. REGULASI
Sampel creamer yang di uji memiliki kadar glukosa sebanyak 0,3991%
berbeda dalam kemasan yang memiliki kadar glukosa 1 % karena mungkin tidak
terhidrolisis sempurna. Sampel creamer ini memenuhi syarat untuk creamer di
mana creamer ini low calorie hanya sebagai tambahan dan tidak perlu
mengandung banyak gula sehingga harus memiliki kadar gula yang sekecil
mungkin.