Você está na página 1de 2

Nama : Jenny Verdi

NIM : 05031281520081

1. Sifat geometri selain sangat mempengaruhi kualitas fisik pangan karena


menentukan menarik atau tidanya tampilan suati produk pangan juga sangat
mempengaruhi kemampuan produksi. Sebagai contoh, Kualitas hasil parutan sangat
tergantung pada karakteristik mata parut, sedangkan efisiensi pemarutan sangat
dipengaruhi oleh sifat geometri dan kondisi kinematik bagian fungsional (silinder
parut dan gigi parut). Pemarutan merupakan salah satu faktor penentu untuk
meningkatkan kapasitas produksi sagu, karena merupakan fase pertama dari proses
produksi untuk memisahkan serat sehingga pati dapat terekstrak. Untuk
memperoleh pati sebanyak mungkin dari empulur sagu, penghancuran dilakukan
sehalus mungkin. Sumber : Irawan, P. 2009. Rancangan dan Uji Teknis Alat Pemarut
Sagu Tipe Silinder (Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University).
(F09pir.pdf).
2.
3. Bahan baku nira memeiliki standar mutu yang harus diperhatikan bahkan sejak
penyadapan agar menghasilkan gula berkualitas terbaik. mutu nira dan gula yang
dihasilkan meliputi bentuk pH nira, kadar brix, kadar air, kadar abu, bagian yang
tidak larut, kadar gula reduksi, kadar gula (sukrosa), warna dan daya tahan simpan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan tambahan dapat
mempertahankan pH nira dan kadar brix yang memenuhi syarat untuk diolah.
Standar dudasarkan pada Standar Nasinal Indonesia (SNI) yang meliputi kadar air
dan abu, kadar brix, kadar padatan tak larut, kadar bahan tambahan makanan,
kadar gula dan deterjen, kriteria warna dan tekstur serta daya simpan. Sumber :
Marsigit, W. 2005. Penggunaan bahan tambahan pada nira dan mutu gula aren yang
dihasilkan di beberapa sentra produksi di Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB, 42-48.
(42.pdf).
4. Nilai diffusivitas thermal () bergantung pada data suhu yang diperoleh. Bila
suhu yang diperoleh berfluktuasi dari suhu yang sebenarnya, maka nilai
difusivitasnya juga mengalami hal yang sama. Nilai yang minus (-) menunjukkan
arah pindah panas yang berlawanan dengan arah yang sebenarnya. Hal ini dapat
disebabkan ukuran, bentuk, komposisi, dan massa jenis sehingga pindah panas
yang terjadi disertai dengan mengalirnya massa. Akibat dari semua itu, suhu yang
dihasilkan juga sedikit menyimpang. Semakin besar nilai difusivitas thermal, maka
semakin cepat energi panas yang didifusikan ke dalam bahan. Sumber : Komar, N.,
& Prastiwi, R. 2012. Thermal Characteristics of Mozzarella Cheese Product (Study on
Citric Acid Concentration). Jurnal Teknologi Pertanian, 10(2). (287-758-1-PB.pdf).

5. Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida.
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Viskositas diukur dengan Viskometer. Beberapa cairan ada yang dapat
mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir
cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan
yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai
viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalirnya suatu
cairan. Referensi : Sutiah, S., Firdausi, K. S., & Budi, W. S. 2008. Studi Kualitas
Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas dan Indeks Bias. Berkala Fisika, 11(2),
53-58. (2981-6467-1-SM).

Você também pode gostar