Você está na página 1de 10

ANGGARAN DASAR

MEDIS (MAJELIS DAKWAH ISLAM)


POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1 : Nama Organisasi
Organisasi ini bernama Majelis Dakwah Islam
Poltekkes Kemenkes Gorontalo, yang disingkat
MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
BAB II
STATUS, WAKTU PENDIRIAN DAN TEMPAT
KEDUDUKAN
Pasal 2 : Status
LDK MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
berdiri
sendiri
sebagai
unit
kegiatan
mahasiswa
Pasal 3 : Waktu
LDK MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
didirikan di Mesjid Kampus Nurul Ilmi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
pada tanggal 16 April 2007
Pasal 4 : Tempat Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo
BAB III
ASAS, SIFAT DAN ORIENTASI
Pasal 5 : Asas
MEDIS
Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo
berasaskan Islam

Pasal 6 : Sifat
MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo bersifat:
1. Solidaritas, artinya menerapkan ukhuwah
Islamiyah dalam seluruh aktifitasnya
2. Moralis, artinya menampilkan akhlak Islam
dan aktifitasnya
3. Intelektif,
artinya
menjadikan
Ilmu
Pengetahuan yang baik sebagai acuan
dalam aktifitasnya
4. Otonom, artinya berhak menentukan arah
kebijaksanaan tanpa dipengaruhi oleh
organisasi apapun
5. Profesional,
artinya
mampu
menyeimbangkan kinerja secara optimal
dalam hal pendidikan dan dakwah kampus
Pasal 7 : Orientasi
MEDIS
Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo
berorientasi pada pembinaan masyarakat
kampus

BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 8 : Tujuan
1. Terciptanya
profesionalitas
dan
intelektualitas yang Islami di kalangan
anggota
2. Terjalinnya
Ukhuwah
Islamiyah
di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo

3. Menjadikan kampus sebagai pendukung


dakwah Islam
Pasal 9 : Usaha
Untuk mencapai tujuannya organisasi ini
melakukan usaha:
1. Melakukan pembinaan kader organisasi,
dengan menanamkan nilai-nilai Islam
2. Membangun Ukhuwah Islamiyah melalui
proses saling mengenal, saling memahami
dan saling menolong
BAB V
OBJEK
Pasal 10 : Objek
Objek MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
meliputi seluruh komponen yang ada di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo
yaitu Mahasiswa, Staf Dosen dan Karyawan
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 11 : Syarat Keanggotaan
1. Keanggotaan MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo yang terbuka bagi setiap
mahasiswa muslim yang terdaftar dalam
Biro Administrasi Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
2. Syarat-syarat keanggotaan selanjutnya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Pasal 12 : Kategori Keanggotaan

1. Anggota
MEDIS
Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo terdiri atas:
Anggota biasa
Anggota aktif
Kader
Anggota aktif purna
2. Definisi Anggota selanjutnya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
Pasal 13 : Hak dan Kewajiban Anggota
Hak dan Kewajiban anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
BAB VII
KEORGANISASIAN
Pasal 14 : Kekuasaan Tertinggi Organisasi
Kekuasaan tinggi organisasi berada pada
Majelis MUSTAH (Kader dan Anggota Aktif
Purna) MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Pasal 15 : Struktur Organisasi
Struktur organisasi terdiri dari: Majelis
Musyawarah
Besar,
Majelis
Pembina
Organisasi, Dewan Pertimbangan Organisasi
dan Pengurus MEDIS.
Pasal 16 : Kepengurusan
Pengurus organisasi terdiri dari:
1. Pengurus Harian terdiri dari Ketua Umum
MEDIS, Sekretaris Umum, Bendahara
Umum dan Ketua-Ketua Departemen

2. Pengurus lainnya merupakan Kader yang


menjadi staf departemen
3. Syarat-syarat menjadi pengurus organisasi
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN DAN KETETAPAN
Pasal 17 : Jenis-jenis Permusyawaratan
1. Permusyawaratan MEDIS terdiri
dari:
Majelis Musyawarah Besar, Musyawarah
Tahunan, Musyawarah Luar Biasa, Rapat
Dewan Pertimbangan Organisasi, Rapat
Pengurus dan Rapat Panitia Kegiatan
2. Definisi, tugas, wewenang dan mekanisme
permusyawaratan yang belum diatur
dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 18 : Hirarki Permusyawaratan
1. Permusyawaratan tertinggi berada pada
Musyawarah Tahunan Kader dan Anggota
Purna Aktif dengan agenda:
a. Laporan pertanggung jawaban Ketua
Umum MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
b. Penetapan anggota MPO
c. Penetapan anggota DPO
d. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum
e. Perubahan dan Pengesahan Garis-garis
Besar Haluan Kerja Organisasi
f. Pengesahan Anggaran Dasar-Anggaran
Rumah Tangga

g. Perubahan
dan
Pengesahan
JOBDescription
2. Dalam keadaan memaksa, dapat diadakan
Musyawarah Luar Biasa yang setingkat
dengan
Musyawarah
Tahunan
yang
selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
3. Rapat Dewan Pertimbangan Organisasi
4. Rapat Pengurus
5. Rapat Kerja Pengurus berfungsi sebagai
sarana penyusunan program kerja dan
evaluasi
pelaksanaan
program
kerja
berdasarkan Garis-Garis Besar Program
Kerja
yang
telah
disahkan
dalam
Musyawarah Tahunan
6. Rapat Panitia Kegiatan
Pasal 19 : Hirarki Ketetapan
1. Ketetapan dalam Majelis Musyawarah
Besar
2. Keputusan Ketua Umum MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 20 : Sumber Keuangan
Sumber keuangan MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo berasal dari iuran wajib pengurus,
infaq anggota, usaha-usaha halal yang
dikelola Medis, sumbangan donatur & Alumni,
serta sumbangan lain yang halal dan tidak
melanggar hukum Islam.

BAB X
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 21 : Perubahan
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat
dilakukan pada Musyawarah Luar Biasa oleh
MPO , DPO , Pengurus dan purna aktif Medis.
Pasal 22 : Pembubaran
Pembubaran organisasi ini hanya dapat
dilakukan oleh Musyawarah Luar Biasa oleh
Kader dan Anggota Aktif Purna.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN DAN TAMBAHAN
Pasal 23 : Aturan Peralihan
Sebelum kepengurusan baru terbentuk maka
tugas dan wewenang sepenuhnya oleh ketua
umum terpilih periode kepengurusan pada
saat Anggaran Dasar ini ditetapkan
Pasal 24 : Aturan dan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur, ditetapkan atau
dirinci dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur
dalam:
1. Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
2. Peraturan atau ketentuan tersendiri yang
dikeluarkan MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 25 : Penutup

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal


disahkan 17 April 2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA


MEDIS (MAJELIS DAKWAH ISLAM)
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1 : Kategori Keanggotaan
1. Anggota Biasa adalah seluruh Mahasiswa
Islam Poltekkes Kemenkes Gorontalo dan
terdaftar pada Biro Administrasi Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
2. Anggota Aktif adalah semua anggota biasa
yang memenuhi persyaratan organisasi
sebagai anggota aktif
3. Kader
adalah
Anggota
Biasa
yang
memenuhi persyaratan organisasi sebagai
Kader
4. Anggota Aktif Purna adalah Kader yang
memenuhi persyaratan organisasi sebagai
Alumnus Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Pasal 2 : Persyaratan Keanggotaan
1. Anggota Biasa
(1)Beragama Islam
(2)Terdaftar di Biro Administrasi Akademi
Poltekkes Kemenkes Gorontalo
2. Anggota Aktif
Anggota Biasa yang terlibat aktif dalam
Kepanitiaan yang diselenggarakan oleh
MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
3. Kader

(1)Anggota Aktif yang mendaftarkan diri


dan bersedia menjadi pengurus
(2)Ditetapkan sebagai Kader oleh Ketua
umum MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
4. Anggota Aktif Purrna
(1)Kader MEDIS Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo yang telah menyelesaikan
proses akademik
(2)Ditetapkan sebagai Anggota Aktif Purna
oleh Ketua MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
Pasal 3 : Berakhirnya Keanggotaan
1. Keanggotaan Anggota Biasa berakhir bila:
(1)Anggota tidak lagi terdaftar sebagai
mahasiswa pada Biro Administrasi
Akademi Poltekkes Kemenkes Gorontalo
(2)Murtad dari agama Islam
(3)Meninggal dunia
2. Keanggotaan Anggota Aktif berakhir bila:
(1)Anggota tidak lagi terdaftar pada Biro
Administrasi
Akademi
Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
(2)Murtad dari agama Islam
(3)Meninggal dunia
(4)Mengundurkan diri dari keanggotaan
Anggota Aktif
(5)Diberhentikan
3. Status Kader berakhir bila:
(1)Anggota tidak lagi terdaftar sebagai
mahasiswa pada Biro Administrasi
Akademi Poltekkes Gorontalo

(2)Murtad dari agama Islam


(3)Meninggal dunia
(4)Mengundurkan diri dari Kekaderannya
(5)Dicabut status kekaderannya
4. Keanggotaan Anggota Aktif Purna berakhir
bila:
(1)Murtad dari agama Islam
(2)Meninggal dunia
(3)Mengundurkan diri dari keanggotaan
Anggota Aktif Purna
(4)Dicabut status Anggota Aktif Purna
5. Pencabutan status keanggotaan dilakukan
oleh Ketua MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo setelah melalui MUSTAH
Pasal 4 : Hak Anggota
1. Anggota Biasa mempunyai hak:
(1)Mengikuti
kegiatan
yang
diselenggarakan oleh MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo untuk seluruh
mahasiswa Islam di Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
(2)Menjadi Anggota Aktif dan Kader MEDIS
Poltekkes Kemenkes Gorontalo
2. Anggota Aktif mempunyai hak mengikuti
seluruh tahapan kaderisasi MEDIS (SDI 1)
3. Kader mempunyai hak:
(1)Terlibat aktif dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh MEDIS
(2)Mengikuti seluruh tahapan kaderisasi
MEDIS (SDI 1, SDI 2, dan SDI 3)

(3)Dicalonkan sebagai pengurus


dengan
syarat-syarat
yang
ditentukan dalam MUSTAH

sesuai
telah

4. Anggota Aktif Purna mempunyai hak :


(1)Dicalonkan sebagai pengurus sesuai
dengan
syarat-syarat
yang
telah
ditentukan dalam MUSTAH
(2)Menjadi pengurus MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
Pasal 5 : Kewajiban Anggota
1. Anggota Biasa mempunyai kewajiban
mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah
Tangga
(AD/ART),
ketetapan
MUSTAH serta keputusan lainnya yang
mengikat anggota MEDIS
2. Anggota Aktif memiliki kewajiban:
(1)Mematuhi
Anggaran
Dasar
dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),
ketetapan MUSTAH serta keputusan
lainnya yang mengikat anggota MEDIS
(2)Menjaga nama baik organisasi
3. Kader memiliki kewajiban:
(1)Mematuhi
Anggaran
Dasar
dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),
ketetapan MUSTAH serta keputusan
lainnya yang mengikat anggota MEDIS
(2)Menjaga nama baik organisasi
(3)Mengikuti tahapan kaderasasi MEDIS
(SDI 1, SDI 2, dan SDI 3)

4. Anggota Aktif memiliki kewajiban;


(1)Mematuhi
Anggaran
Dasar
dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),
ketetapan MUSTAH serta keputusan
lainnya yang mengikat anggota MEDIS
(2)Menjaga nama baik organisasi
(3)Menjalankan ketetapan yang ditetapkan
dalam permusyawaratan keorganisasian
BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 6 : Anggota MPO / DPO
Anggota MPO berjumlah 5 orang dosen yang
berkompeten dalam dakwah kampus dan
anggota DPO berjumlah 3 orang diambil dari
Anggota Aktif Purna
Pasal 7 : Tugas dan Wewenang
1. MPO
(1)Mengawasi jalannya organisasi agar
sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi
dan ketetapan-ketetapan yang telah
dihasilkan dalam MUSTAH
(2)Memberikan masukan kepada pengurus
baik diminta maupun tidak diminta
(3)Mendukung program kerja MEDIS
Poltekkes Kemenkes Gorontalo
2. DPO
(1)Mengawasi jalannya organisasi agar
sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi
dan ketetapan-ketetapan yang telah
dihasilkan

Pasal
1.

2.

3.
Pasal
1.
2.

(2)Turut
serta
dalam
menentukan
kebijakan strategis organisasi bersama
pengurus
(3)Memberikan masukan kepada pengurus
baik diminta maupun tidak diminta
(4)Mengusulkan dan mengundang kader
dan
Anggota
Aktif
Purna
untuk
mengadakan MLB (Musyawarah Luar
Biasa )
8 : Ketua Umum
Kader yang berhak menjadi Ketua Umum harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(1)Memelihara hafalan Al-Quran minimal juz 30.
(2)Masa kerja ketua selama 1 tahun periode
kepengurusan, minimal sudah menjabat
sebagai pengurus 1 tahun.
(3)IPK minimal 3,00
(4)Ketua dipilih dari Kader yang memenuhi
syarat keorganisasian ( tahapan kaderisasi,
lulus SDI 2 )
(5)Tidak cacat jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah
Seseorang
dapat
dipilih
menjadi
Ketua
sebanyak-banyaknya
2
kali
selama
kepengurusan dalam apabila baru menjabat
satu periode satu tahun kepengurusan.
Berpengalaman berorganisasi ekstra kampus.
9 : Tugas dan Wewenang Ketua Umum
Membentuk struktur kepengurusan paling
lambat 10 hari sejak ditetapkan menjadi Ketua
Umum.
Menjalankan
program
kerja
yang
telah
ditetapkan.

3. Menetapkan
kebijakan
hubungan
dengan
lembaga-lembaga lain.
4. Melakukan rekontruksi dan rasionalisasi dalam
kepengurusan bila dianggap perlu.
5. Melaksanakan Musyawarah Kerja Tahunan.
6. Mengkoordinir
pelaksanaan program kerja
dalam 1 tahun periode kepengurusan.
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban
kepengurusan dalam MUSTAH.
Pasal 10 : Pengurus
1. Pengurus harus dipilih dari kader yang
memenuhi syarat keorganisasian ( tahapan
kaderisasi, lulus SDI 2 ) dan ditetapkan oleh
ketua MEDIS.
2. Masa kerja pengurus selama satu tahun periode
kepengurusan dan sesudahnya dapat dipilih
kembali.
Pasal 11 : Tugas dan Wewenang Pengurus
1. Melaksanakan program kerja sesuai dengan
yang telah ditetapkan bersama.
2. Melaksanakan kebijakan kepengurusan.

Pasal
1.
2.
3.

BAB III
PERMUSYAWARATAN
12 : Musyawarah Besar
MUSTAH sah bila dihadiri oleh lebih dari 50/1
jumlah anggota.
Apabila MUSTAH tidak di hadiri oleh lebih dari
setengah jumlah anggota maka dilanjutkan
sesuai kesepakatan bersama.
Keputusan yang diambil disetujui oleh sekurangkurangnya setengah dari jumlah yang hadir.

4. MUSTAH dipimpin oleh Presidium Sidang yang


dipilih oleh peserta.
5. MUSTAH wajib dihadiri (oleh pengurus MEDIS)
dan tamu undangan.
Pasal 13 : Musyawarah Luar Biasa
1. Musyawarah Luar Biasa hanya dilakukan untuk :
(1)Perubahan anggaran dasar.
(2)Pembubaran organisasi.
(3)Pertanggungjawaban Ketua Umum MEDIS
Poltekkes Kemenkes Gorontalo sebelum masa
jabatan habis.
(4)Pencabutan mandate Ketua Umum MEDIS
Poltekkes Kemenkes Gorontalo sebelum habis
masa jabatannya.
(5)Pemilihan anggota / pengurus MEDIS baru.
2. Musyawarah Luar Biasa dapat dilaksanakan bila
diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah
Kader dan Anggota Aktif Purna secara tertulis.
3. Musyawarah Luar Biasa sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya setengah dari jumlah Kader
dan Anggota Aktif Purna yang hadir.
4. Keputusan Musyawarah Luar Biasa sah apabila
disetujui sekurang-kurangnya setengah dari
jumlah Kader dan Anggota Aktif Purna yang
hadir.
5. Bila ketua berhalangan hadir maka sidang
istimewa dipimpin oleh salah seorang dari
pimpinan DPO.
Pasal 14 : Rapat DPO
1. Dilakukan sesusai dengan tugas dan wewenang
pengurus inti.
2. Dapat melibatkan pengurus inti jika diperlukan.

Pasal 15 : Rapat Pengurus Inti


1. Dilakukan sesuai dengan tugas dan wewenang
pengurus inti.
2. Dapat melibatkan DPO dan pengurus lainnya.
Pasal 16 : Rapat Kerja Pengurus
1. Dilakukan sesuai dengan tugas dan wewenang
pengurus.
2. Melibatkan staf departemen.
3. Mekanisme kerja rapat pengurus ditentukan
oleh pengurus harian.
Pasal 17 : Rapat Kerja Kepanitiaan
Rapat kerja kepanitiaan adalah rapat kerja
yang dilakukan oleh suatu
kepanitiaan untuk
melaksanakan program kerja.

KET :

ungu
Kuning

: fix
: Pending

Você também pode gostar