Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pasal 6 : Sifat
MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo bersifat:
1. Solidaritas, artinya menerapkan ukhuwah
Islamiyah dalam seluruh aktifitasnya
2. Moralis, artinya menampilkan akhlak Islam
dan aktifitasnya
3. Intelektif,
artinya
menjadikan
Ilmu
Pengetahuan yang baik sebagai acuan
dalam aktifitasnya
4. Otonom, artinya berhak menentukan arah
kebijaksanaan tanpa dipengaruhi oleh
organisasi apapun
5. Profesional,
artinya
mampu
menyeimbangkan kinerja secara optimal
dalam hal pendidikan dan dakwah kampus
Pasal 7 : Orientasi
MEDIS
Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo
berorientasi pada pembinaan masyarakat
kampus
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 8 : Tujuan
1. Terciptanya
profesionalitas
dan
intelektualitas yang Islami di kalangan
anggota
2. Terjalinnya
Ukhuwah
Islamiyah
di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo
1. Anggota
MEDIS
Poltekkes
Kemenkes
Gorontalo terdiri atas:
Anggota biasa
Anggota aktif
Kader
Anggota aktif purna
2. Definisi Anggota selanjutnya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
Pasal 13 : Hak dan Kewajiban Anggota
Hak dan Kewajiban anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
BAB VII
KEORGANISASIAN
Pasal 14 : Kekuasaan Tertinggi Organisasi
Kekuasaan tinggi organisasi berada pada
Majelis MUSTAH (Kader dan Anggota Aktif
Purna) MEDIS Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Pasal 15 : Struktur Organisasi
Struktur organisasi terdiri dari: Majelis
Musyawarah
Besar,
Majelis
Pembina
Organisasi, Dewan Pertimbangan Organisasi
dan Pengurus MEDIS.
Pasal 16 : Kepengurusan
Pengurus organisasi terdiri dari:
1. Pengurus Harian terdiri dari Ketua Umum
MEDIS, Sekretaris Umum, Bendahara
Umum dan Ketua-Ketua Departemen
g. Perubahan
dan
Pengesahan
JOBDescription
2. Dalam keadaan memaksa, dapat diadakan
Musyawarah Luar Biasa yang setingkat
dengan
Musyawarah
Tahunan
yang
selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
3. Rapat Dewan Pertimbangan Organisasi
4. Rapat Pengurus
5. Rapat Kerja Pengurus berfungsi sebagai
sarana penyusunan program kerja dan
evaluasi
pelaksanaan
program
kerja
berdasarkan Garis-Garis Besar Program
Kerja
yang
telah
disahkan
dalam
Musyawarah Tahunan
6. Rapat Panitia Kegiatan
Pasal 19 : Hirarki Ketetapan
1. Ketetapan dalam Majelis Musyawarah
Besar
2. Keputusan Ketua Umum MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 20 : Sumber Keuangan
Sumber keuangan MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo berasal dari iuran wajib pengurus,
infaq anggota, usaha-usaha halal yang
dikelola Medis, sumbangan donatur & Alumni,
serta sumbangan lain yang halal dan tidak
melanggar hukum Islam.
BAB X
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 21 : Perubahan
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat
dilakukan pada Musyawarah Luar Biasa oleh
MPO , DPO , Pengurus dan purna aktif Medis.
Pasal 22 : Pembubaran
Pembubaran organisasi ini hanya dapat
dilakukan oleh Musyawarah Luar Biasa oleh
Kader dan Anggota Aktif Purna.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN DAN TAMBAHAN
Pasal 23 : Aturan Peralihan
Sebelum kepengurusan baru terbentuk maka
tugas dan wewenang sepenuhnya oleh ketua
umum terpilih periode kepengurusan pada
saat Anggaran Dasar ini ditetapkan
Pasal 24 : Aturan dan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur, ditetapkan atau
dirinci dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur
dalam:
1. Anggaran Rumah Tangga MEDIS Poltekkes
Kemenkes Gorontalo
2. Peraturan atau ketentuan tersendiri yang
dikeluarkan MEDIS Poltekkes Kemenkes
Gorontalo sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 25 : Penutup
sesuai
telah
Pasal
1.
2.
3.
Pasal
1.
2.
(2)Turut
serta
dalam
menentukan
kebijakan strategis organisasi bersama
pengurus
(3)Memberikan masukan kepada pengurus
baik diminta maupun tidak diminta
(4)Mengusulkan dan mengundang kader
dan
Anggota
Aktif
Purna
untuk
mengadakan MLB (Musyawarah Luar
Biasa )
8 : Ketua Umum
Kader yang berhak menjadi Ketua Umum harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
(1)Memelihara hafalan Al-Quran minimal juz 30.
(2)Masa kerja ketua selama 1 tahun periode
kepengurusan, minimal sudah menjabat
sebagai pengurus 1 tahun.
(3)IPK minimal 3,00
(4)Ketua dipilih dari Kader yang memenuhi
syarat keorganisasian ( tahapan kaderisasi,
lulus SDI 2 )
(5)Tidak cacat jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah
Seseorang
dapat
dipilih
menjadi
Ketua
sebanyak-banyaknya
2
kali
selama
kepengurusan dalam apabila baru menjabat
satu periode satu tahun kepengurusan.
Berpengalaman berorganisasi ekstra kampus.
9 : Tugas dan Wewenang Ketua Umum
Membentuk struktur kepengurusan paling
lambat 10 hari sejak ditetapkan menjadi Ketua
Umum.
Menjalankan
program
kerja
yang
telah
ditetapkan.
3. Menetapkan
kebijakan
hubungan
dengan
lembaga-lembaga lain.
4. Melakukan rekontruksi dan rasionalisasi dalam
kepengurusan bila dianggap perlu.
5. Melaksanakan Musyawarah Kerja Tahunan.
6. Mengkoordinir
pelaksanaan program kerja
dalam 1 tahun periode kepengurusan.
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban
kepengurusan dalam MUSTAH.
Pasal 10 : Pengurus
1. Pengurus harus dipilih dari kader yang
memenuhi syarat keorganisasian ( tahapan
kaderisasi, lulus SDI 2 ) dan ditetapkan oleh
ketua MEDIS.
2. Masa kerja pengurus selama satu tahun periode
kepengurusan dan sesudahnya dapat dipilih
kembali.
Pasal 11 : Tugas dan Wewenang Pengurus
1. Melaksanakan program kerja sesuai dengan
yang telah ditetapkan bersama.
2. Melaksanakan kebijakan kepengurusan.
Pasal
1.
2.
3.
BAB III
PERMUSYAWARATAN
12 : Musyawarah Besar
MUSTAH sah bila dihadiri oleh lebih dari 50/1
jumlah anggota.
Apabila MUSTAH tidak di hadiri oleh lebih dari
setengah jumlah anggota maka dilanjutkan
sesuai kesepakatan bersama.
Keputusan yang diambil disetujui oleh sekurangkurangnya setengah dari jumlah yang hadir.
KET :
ungu
Kuning
: fix
: Pending