Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Page 1|
ABSTRAK
Analisis Kepuasan Konsumen GOJEK Di Wilayah Kota Bandung
Penulis :
Astri Fuji RS, Desta Fransiska, Meitry Ayu P, Niky Juliani
Waktu Penulisan :
2016
Lokasi Penulisan :
Bandung, Jawa Barat
Penelitian yang bertemakan kepuasan konsumen terhadap layanan Gojek ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen Gojek berdasarkan kualitas jasa
layanan Gojek dan apa saja faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap suatu
layanan jasa.
Metode penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan
desain deskriptif cross-sectional, ini berarti kami melakukan observasi dan tinjauan pustaka pada
tahap melakukan penelitian agar dapat mendeskripsikan karakteristik atau fenomena suatu objek
dari populasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menerangkan bahwa (1) kualitas layanan Gojek
sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (2) untuk mencapai kualitas pelayanan yang
dapat lebih memuaskan konsumen, faktor responsiveness dan assurance yang dimiliki oleh
driver Gojek harus dirubah ke arah yang lebih baik lagi, (3) faktor harga sangat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pemenuhan kepuasan konsumen.
Kata Kunci : Kepuasan Konsumen
Page 2|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kita diberikan kemudahan untuk menyelesaikan Penelitian Riset Pemasaran tepat
waktu dengan judul Mengukur Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan GOJEK di Kota
Bandung. Adapun beberapa tujuan dari penulisan penelitian riset pemasaran ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Riset Pemasaran.
Dalam penulisan, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dari berbagai segi. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk memberikan dorongan
bagi kami agar dalam pembuatan laporan kedepannya bisa lebih baik lagi.
Banyak sekali pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Untuk
itu, kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua kami, karena beliau telah memberikan kasih sayang dan dukungan yang
terus menerus baik itu materi maupun non-materi.
2. Bapak Rivan Sutrisno, wali kelas dan ayah bagi kami yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi serta mengingatkan kami akan kewajiban-kewajiban kami
sebagai mahasiswa
3. Bapak Dwi Suhartanto, selaku pembimbing kami dalam melakukan riset pemasaran
yang selalu memberikan saran dan kritik untuk perbaikan kami dalam menyelesaikan
tugas ini.
4. Teman-teman Program Studi D-3 Manajemen Pemasaran 2013, khususnya kelas 3B
yang tetap saling mendukung dan menghibur
5. Semua pihak yang terkait, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Page 3|
Atas perhatian dari segala pihak kami ucapkan terima kasih, kami berharap laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Bandung, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Abstrak.... ii
Kata Pengantar .... iii
Daftar Isi ... iv
I.
Pedahuluan.. 1
1.1 Latar Belakang..................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..... 3
1.4 Manfaat Penelitian ....... 3
II.
III.
V.
Daftar Pustaka .. vi
Daftar Tabel .. viii
Page 5|
DAFTAR PUSTAKA
Babin, Z. (2010). Menjelajahi Riset Pemasaran (10 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Ginanjar, A. (2009). Analisis Perbandingan Tingkat Kepuasan Penumpang Atas Pelayanan Jasa
(studi Kasus Pada Perum DAMRI UABK Semarang Jalur Ngalian-Pucang Gading dan
Terboyo Mangkang). Universitas Diponegoro, Semarang.
Hoffman, K. D., & Bateson, J. E. G. (2006). Service Marketing : Concepts, Strategies & Cases
(4 ed.): SOUTH WESTERN.
Hoffman, K. D., & Bateson, J. E. G. (2011). Service Marketing (4 ed.). USA: SOUTH
WESTERN CENGAGE Learning.
Kotler, P., & keller, K. L. (2007). Menejemen Pemasaran Jakarta: Erlangga.
kotler, p., & keller, k. l. (2008). menejemen pemasaran (13 ed.). jakarta: erlangga.
Kottler, P., & Keller. (2007). Menejemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lind, D. A., Maarchal, W. G., & Wathen, S. A. (2012). Statistical Technique in Business and
Economic (15 ed.). Irwin: Mc-Graw Hill.
Page 6|
Lovelock, C., Wirtz, J., & Mussry, J. (2010). Pemasaran Jasa (D. Wulandari & D. B. Putera,
Trans. 7 ed.). Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Erlangga.
Maholtra, N. K. (2004). Marketing Research : An applied Orientation. New Jersey: Pearson
Educational International.
Manullang, S. (2012). ANALISA PENGARUH KUALITAS LAYANAN BUS TRANSJAKARTA
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Universitas Gunadarma, Jakarta.
McDaniel, C., & Gates, R. (2002). Marketing Research : The impact of the Internet (5 ed. Vol.
5th): South Western.
Sugiama, D. A. G. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta.
Sugiono. (2010). metode penelitian administratif. Bandung: alfabet terpadu
Suhartanto, D. (2013). Modul Pelatihan Analisa Statistik dengan SPSS 20. Bandung.
Suhartanto, D. (2014). Metode Riset Pemasaran. Bandung: Alphabeta.
Tjiptono, F. (2006). Prinsip-Prinsip Total Quality Service Andi.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). SERVICE, QUALITY & SATISFACTION (3 ed.).
Yogyakarta: Andi Publisher
Walpoe, R. E. (1995). Pengantar statistika (3 ed.). Jakarta: Gramedia
Wicaksono, D. S. (2010). Analisis Kepuasan Pengguna Jasa Transportasi Taxi Untuk
Meningkatkan Loyalitas. Universitas Diponegoro, Semarang.
Zeithaml, V. A., Bitner, M. J., & Gremler, D. D. (2006). Service Marketing (4 ed.). America,
New York 10020: McGraw - Hill.
Zeithaml, V. A., Bitner, M. J., & Gremler, D. D. (2006). Service Marketing (4 ed.). New York.
Cooper, D., & Schindler, P. (2006). Marketing Research: McGraw-Hill.
Page 7|
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisa Variable Tangible .. 32
Tabel 2. Analisa Variable Empathy ... 33
Tabel 3. Analisa Variable Responsiveness 34
Tabel 4. Analisa Variable Reliable .. 35
Tabel 5. Analisa Variable Assurance 36
Tabel 6. Analisa Variable Price . 38
Tabel 7. Analisa Variable Kepuasan .. 39
Page 8|
Page 9|
P a g e 10 |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era yang modern seperti sekarang ini, transportasi menjadi salah satu penunjang
penting dalam kegiatan sehari-hari terutama di daerah perkotaan. Transportasi yang baik dapat
mencerminkan keteraturan kota yang baik pula, hal ini disebabkan karena transportasi
merupakan suatu alat bantu dalam mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan. Selain itu,
transportasi juga merupakan suatu prasarana bagi pergerakan manusia atau barang yang timbul
akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan. Transportasi merupakan sarana perkembangan yang
penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan. Transportasi dapat membantu
perekonomian yang baik disuatu daerah bahkan disuatu Negara (Fahrida, 2011). Semakin baik
dan tertatanya transportasi disuatu daerah akan semakin baik pula perekonomiannya. Dengan
adanya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat mempengaruhi kebutuhan akan jasa
transportasi yang semakin meningkat pula,
bisnis skala kecil seperti ojek pangkalan. Namun untuk memenuhi kebutuhan akan jasa
transportasi tersebut, perlu adanya penyedia jasa yang memberikan pelayanan yang lebih baik
dan inovatif. Inovasi tidak hanya merupakan suatu proses penciptaan sesuatu yang baru, tetapi
dia juga merupakan produk aktual atau outcome (hasil). Bagi suatu jasa, outcome bukan
merupakan suatu hasil output, melainkan modifikasi dari pelayanan yang sudah ada (Tjiptono,
2012).
Sejalan dengan pesatnya teknologi informasi dan komunikasi, teknologi transportasi
pun tak kalah berkembang pesatnya. Saat ini banyak bermunculan jasa transportasi online di
indonesia seperti GO-JEK , grabbike, grabtaxi, uber, bajaj App dan lain-lain.
GO-JEK merupakan salah satu penyedia layanan jasa transportasi online khususnya
sepeda motor. GO-JEK adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri
transportasi Ojek. GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta
meliputi area JABODETABEK, Bandung, Bali & Surabaya. GO-JEK menjadi solusi utama
dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.
Aplikasi GO-JEK dapat diunduh pada smartphone yang memiliki sistem operasi iOS dan
Android. GO-JEK memenfaatkan media elektronik, dengan itu akses untuk pemesanan jasa ojek
lebih mudah bagi konsumen ojek khususnya di kota Bandung. Dengan menggunakan aplikasi di
smartphone kemudian gojek akan menjemput konsumennya dan mengantar pelanggan sampai
pada tempat tujuannya. Tidak hanya untuk antar-jemput, GO-JEK pun menyediakan berbagai
layanan lain seperti GO-FOOD yang dapat menjemput makanan favorite anda dari mana saja
sesuai pesanan anda, kemudian ada GO-MART salah satu layanan GO-JEK yang siap sedia
untuk membelanjakan kebutuhan anda sehari-hari dan masih banyak lagi fitur-fitur yang
diberikan oleh GO-JEK Indonesia. Walaupun GO-JEK sudah tidak asing lagi dikalangan
masyarakat khususnya di kota Bandung namun jasa di bidang transportasi ini harus tetap
memperhatikan kenyamanan,keamanan serta kepuasan konsumennya. Jika konsumen puas akan
pelayanan yang di berikan oleh GO-JEK maka pelanggan GO-JEK akan menggunakan jasa GOJEK secara berulang (repeat buying) yang kemudian bisa menjadi pelanggan yang setia (loyal
customer) sehingga perusahaan GO-JEK Indonesia sangat berpeluang menjadi market leader
dan hal ini akan menjadikan perusahaan semakin maju dan dipercaya oleh pelanggan di
Indonesia.
P a g e 12 |
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jasa
Menurut (Lovelock, Wirtz, & Mussry, 2010) Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Sedangkan menurut (K. Douglass Hoffman
& Bateson, 2011) jasa adalah perbuatan, usaha dan kinerja. Dapat disimpulkan bahwa jasa
adalah suatu usaha, perbuatan, kinerja atau aktifitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain. Dengan adanya jasa, maka akan terjadinya suatu aktivitas ekonomi dimana
kedua pihak dapat saling bertukar nilai satu sama lainnya.
Menurut (Lovelock et al., 2010) konsumsi jasa dapat dibagi menjadi tiga tahap utama :
Pra-pembelian, transaksi interaksi jasa (service encounter) dan pasca interaksi jasa. Menurut
(Fandi Tjiptono, 2006) ada empat karakteristik pokok pada service yang membedakannya
dengan produk barang, yaitu:
1. Intangibility Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum
dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika barang menggunakan objek, alat atau
benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja atau usaha.
2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan.
3. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output,
artinya banyak bentuk variasi, kualitas dan jenis yang tergantung pada siapa,
kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan, dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut
akan berlalu begitu saja.
P a g e 14 |
Service atau jasa merupakan layanan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada pihak
lain yang bersifat intangible, untuk melakukan evaluasinya konsumen harus merasakan terlebih
dahulu manfaat dari jasa tersebut. Tetapi dengan adanya jasa dapat membuat konsumen dapat
menyewa orang lain / pihak lain untuk melakukan pekerjaan yang tidak ingin mereka lakukan
sendiri atau pekerjaan yang tidak dapat mereka kerjakan sendiri. (Lovelock et al., 2010)
perasaan seorang pelanggan setelah menerima hasil kinerja yang ia pikirkan terhadap kinerja
yang diharapkan dari hasil perbandingan. Konsumen yang loyal dapat didorong dengan
penerimaan layanan dari sikap karyawan yang positif.
Tangibles
Empathy
Reliability
Responsiveness
Assurance
Service Quality
Customer
Satisfaction
Price
P a g e 15 |
Gambar 1 Persepsi Pelanggan Dari Kualitas dan Kepuasan Pelanggan (Valerie A. Zeithaml et al., 2006)
Menurut K. Doughlas Hoffman dan Bateson (2006) service quality is an attitude for
formed by long term, overall evaluation of a firms performance. Sedangkan menurut Zeithaml
(2006) kualitas layanan adalah ketidak sesuaian antara harapan atau keinginan konsumen dengan
persepsi konsumen dan dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml adalah:
bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa Trans Jakarta. Untuk hasil
regresi berganda diperoleh variable reliability, tangible, assurance, empathy berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen dan variable tangible yang paling mempengaruhi dari keempat
variable kualitas pelayanan. Variable responsiveness tidak mempengaruhi terhadap kepuasan
konsumen.
(Wicaksono, 2010) melakukan studi mengenai analisis kepuasan pengguna jasa
transportasi taxi untuk meningkatkan loyalitas, ia melakukan studi pada PT. Blue Bird Pusaka di
Semarang. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui penelitian konsumen atas pelayanan
yang diberikan dan mengetahui factor pelayanan yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi
belum baik dalam pelaksanaanya.adapun hasil studi ini adalah untuk meningkatkan kesesuaian
harapan pelanggan dan kinerja perusahaan atas kualitas pelayanan dan meningkatkan
loyalitasnya dilakukan melalui pelatihan dan motivasi kepada driver dengan sebelumnya telah
diseleksi pada saat perekrutan karyawan. Penambahan jumlah Pool yang menyebar ditempattempat yang strategis yang belum ada pool taxi perusahaan pesaing guna meminimalisasi
konflik. Secara bertahap melengkapi armada dengan GPS untuk mengefisiensikan waktu dan
rute serta memberikan sanksi yang berat kepada driver yang terbukti tidak mengembalikan
barang bawaan penumpang yang tertinggal.
P a g e 17 |
Indikator
Service Quality
Variable
Tangible
Definisi
Skala Pengukuran
Penampilan
dari
fasilitas,peralatan,
cap
Reff
(Valerie A. Zeithaml
et al., 2006)
Empathy
Mendengarkan,
memberikan
perhatian
Kepedulian terhadap
konsumen
kepada
Reliability
kemampuan untuk
melakukan
Dapat dipercaya
oleh konsumen
pelayanan yang
dijanjikan secara
terpercaya dan
akurat.
P a g e 18 |
kesediaan untuk
Cepat tanggap
membantu
Responsiveness
dalam melayani
konsumen dan
menyediakan jasa
yang cepat.
konsumen
Mengemudikan
kendaraan dengan
aman
Pengetahuan,
dan Mengemudikan
kesopanan,
Assurance
kemampuan
karyawan
kendaraan dengan
untuk
aman
membangkitkan
kepercayaan
dan
keyakinan.
Price
Flexibility
Menetapkan
(Valerie A. Zeithaml
harga di bawah
et al., 2006)
pasar yang
pasar. Dengan
menetapkan
lokasi geografis,
harga standar
waktu penyampaian
yang sama di
Menetapkan harga
P a g e 19 |
atau pengiriman
setiap transaksi.
atau kompleksitas
produk yang
diharapkan.
Price level
Diklasifikasikan
menjadi tiga
tingkatan yaitu
penetapan harga di
atas pasar, sama
dengan pasar atau di
bawah harga pasar
Discount
Potongan harga
yang diberikan dari
penjual kepada
pembeli sebagai
penghargaan atas
aktivitas tertentu
dari pembeli yang
P a g e 20 |
menyenangkan bagi
Allowances
penjual.
Merupakan
pengurangan dari
harga menurut
daftar. kepada
pembeli karena
adanya aktivitasaktivitas tertentu
Kepuasan
Performance
Karekteristik pokok
dari suatu produk
dan
merupakan
kareteristik
utama
yang
dipertimbangkan
konsumen
membeli
dala
suatu
P a g e 21 |
produk
Features
dengan
pilihan-pilihan
produk
dan
pengembangannya,
yaitu
karakteristik
skunder
atau
pelengkap
Reability
Kecilnya
kemungkinan suatu
barang
rusak
atau
atau
jasa
gagal
fungsi
dalam
periode
waktu
Conformance
to
P a g e 22 |
specification
Sejauh
mana
karekteristik desain
dan
operasi
memenuhi
standar
yang
ditetapkan
sebelumnya
berdasarkan
keinginanan
konsumen
Durability
Berkaitan
umur
dengan
teknis
dan
umur produk
Serviceability
Meliputi kecepatan,
kompetensi,
kenyamanan,
mudah
serta
direparasi,
penanganan
keluhan
yang
memuaskan
P a g e 23 |
Aesthetics
P a g e 24 |
2.4 Hipotesa
Hipotesa yang di berikan oleh penulis adalah Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh
beberapa factor seperti service quality dan price. Jika konsumen merasa puas dalam melalukan
konsumsi pada jasa yang ditawarkan, maka akan timbulnya repeat buying yang mengantarkan
konsumen menjadi konsumen yang loyal.
P a g e 25 |
BAB III
METODE PENELITIAN
Dari
fenomena yang terjadi pada saat ini penulis mengangkat masalah tentang maraknya penggunaan
ojek online (GOJEK) khususnya di Kota Bandung. Penulis tertarik untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen GOJEK di Kota Bandung kemudian merumuskan masalah yang terjadi
berdasarkan fenomena tersebut setelah merumuskan tujuan penulis merumuskan solusi tentatif
atau yang disebut hipotesis dan akan dibuktikan dengan data-data yang akan dikumpulkan dalam
tahap pengumpulan data. Sebelum masuk pada tahap pengumpulan data penulis membuat desain
riset mulai dari penentuan metode sampling, jumlah sample maupun alat analisis data.
Menurut Babin (2010) data adalah fakta atau pengukuran yang dicatat dari fenomena
(hal atau kejadian) tertentu. Pada tahap berikutnya penulis mengumpulkan data dengan cara
membuat kuesioner yang dibuat melalui google form dan disebarkan melalui jejaring sosial
seperti Line, Path dan Twitter. Setelah data terkumpul penulis menganalisa data. Analasis data
ini akan memberi jawaban terhadap permasalahan yang diidentifikasi pada tahap awal riset
(Suhartanto, 2014). Pada tahapan ini penulis dapat membuat kesimpulan mengenai temuan dari
proses riset sehingga penulis dapat merekomendasikan apa saja yang perlu dilakukan untuk
perusahaan yang penulis teliti.
ini menjelaskan
Singkatnya, riset ini mencoba untuk membuat gambar dari suatu situasi tertentu. Pada
penelitian ini penulis menggunakan desain deskriptif cross-sectional
desain deskriptif mampu mendeskripsikan karakteristik atau fenomena tentang suatu objek dari
populasi. Sesuai dengan judul riset yang penulis ambil mengenai kepuasan konsumen gojek kota
Bandung dimana penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan tentang suatu fenomena
yang sedang terjadi.
3.3.1 Sampel
Sampel adalah suatu bagian yang diambil dari seuah populasi untuk menentukan sifat
serta ciri-ciri yang dikehendaki dari populasi bersangkutan (Sugiama, 2008). Menurut Maholtra
(2004) sample adalah sub kelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Sampling dilakukan untuk pengambilan sample. Sampling adalah suatu proses
penggunaan suatu bagian atau sejumlah kecil anggota dari sebuah populasi untuk membuat
kesimpulan mengenai keseluruhan dari individu dalam populasi bersangkutan (Sugiama, 2008).
Sample dari penelitian ini adalah pengguna GOJEK di Kota Bandung.
P a g e 27 |
3.4 Variable
Variable adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai. Sebuah konsep dapat
diubah bentuknya menjadi variable dengan cara menempelkan nilai pada konsep tersebut
(Sugiama, 2008) sedangkan menurut Selvanathan dalam Suhartanto (2014) didefinisikan sebagai
beberapa karakteristik dari suatu populasi atau sample. Maka dapat disimpulkan bahwa variable
merupakan suatu nilai pembeda.
Dalam penelitian ini kepuasan dalam penggunaan suatu jasa memiliki beberapa variable.
Terdapat 2 indikator yang membentuk kepuasan pelanggan konsumen jasa yaitu service quality
dan
price
dan
memiliki
variable.
P a g e 28 |
Indikator
Variable
Definisi
Indikator
Pernyataan/perta
Item
nyaan
pernyataan/p
skala
ertanyaan
Service
Quality
Ketidak
Tangible
penampilan
Keadaan
GOJEK
sesuaian
fisik dari
kendaraan
memiliki
antara
fasilitas,peralat
baik
keadaan
harapan
an, dan
kendaraan
atau
material yang
yang baik
keingina
telah tertulis
(Fandi
konsume
Tjiptono,
kelengkapan
memiliki
2006)
berkendara
kelengkapan
dengan
sesuai
atribut
persepsi
peraturan
berkendara
Atribut
GOJEK
1-1
Likert
1-2
Likert
1-3
Likert
konsume
n.
Atribut
GOJEK
tambahan
memberikan
dalam
atribut
berkendara
tambahan
untuk
berkendara
P a g e 29 |
(Masker, jas
hujan,
shower cap)
Empathy
Mendengarkan
Menunjang
GOJEK
, memberikan
mobilitas
menunjang
perhatian
masyarakat
masyarakat
kepada tiap
untuk
tiap konsumer
melakukan
(Fandi
Mobilitas
2-1
Likert
2-2
Likert
Tjiptono,
2006)
Mengutamakan
keselamatan
GOJEK
adalah
transportasi
yang
mengutamak
an
keselamatan
P a g e 30 |
Mendengan
konsumen
Driver
2-3
Likert
3-1
Likert
GOJEK
selalu
mendengarka
n keinginan
konsumen.
Reliability
Mmengantarkan
Driver
ketempat
GOJEK
untuk
tujuan dengan
mengantarkan
melakukan
tepat
konsumen ke
kemampuan
pelayanan
tempat tujuan
yang
dengan tepat
dijanjikan
secara
terpercaya dan
Pelayanan dapat
dipercaya
Pelayanan
3-2
Likert
Driver
akurat. (Fandi
GOJEK dapat
Tjiptono,
dipercaya oleh
2006)
konsumen
P a g e 31 |
Solusi bagi
Responsiveness
Kesediaan
pelanggan
Driver
GOJEK dapat
Likert
4-1
memberikan
untuk
solusi atas
membantu
permasalahan
konsumen dan
pelanggan
menyediakan
dalam
jasa yang
pemesanan
cepat. (Fandi
layanan
Tjiptono,
2006)
Ketepatan
Driver
waktu dalam
GOJEK
layanan
datang tepat
Likert
4-2
waktu
Kecepatan saat
pelayanan
Likert
Driver
GOJEK
4-3
mengantarkan
konsumen
P a g e 32 |
dengan cepat
Jaminan
Assurance
keselamatan
Yaitu
Likert
Driver
GOJEK dapat
pengetahuan,
menjamin
kesopanan, dan
5-1
keselamatan
kemampuan
konsumen /
karyawan
pengguna
untuk
GOJEK
membangkitka
n kepercayaan Etika dalam
dan keyakinan
pelayanan
Likert
Driver
(Fandi
GOJEK
Tjiptono,
menjaga etika
2006)
dan kesopanan
Kepercayaan
konsumen
Driver
5-2
Likert
GOJEK dapat
P a g e 33 |
membuat
5-3
konsumen
percaya untuk
menggunakan
layanan
GOJEK
kembali.
Price
harga adalah
Price level
yang Harga
Indeks
GOJEK
keseluruhan nilai
melacak
terjangkau bagi
yang ditukarkan
perubahan relatif
anda
konsumen untuk
dalam
mendapatkan
sebuah
keuntungan dari
dari
kepemilikikan
waktu
terhadap sebuah
harga Harga
produk
waktu
ke
GOJEK
lebih
6-1
Likert
6-2
murah
Likert
dibandingakan
dengan
ojek
pangkalan
GOJEK
sebanding
6-3
Likert
dengan layanan
yang diberikan
P a g e 34 |
jadikan sebagai sarana untuk kepentingan mereka sendiri. untuk mendapatkan data
sekunder, penulis mendapatkan informasi dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya sepeti buku,artikel dan web resmi GOJEK.
P a g e 36 |
3.6.3 Analisis
Proses riset pada dasarnya merupakan suatu siklus yang makin lama semakin
berkembang dan makin melebar. Riset dimulai dari menentukan masalah yang akan dicari
jawabannya (Suhartanto, 2014). Pada tahap awal penulis menentukan masalah, masalah yang
diangkat oleh penulis diambil berdasarkan fenomena yang sedang terjadi pada saat ini. tahap
selanjutnya penulis merumuskan tujuan dari riset yang akan dilakukan. Setelah itu penulis
menentukan solusi tentatif (hipotesis) yang akan dibuktikan dengan data-data yang akan penulis
kumpulkan pada tahap pengumpulan data. Sebelum dikumpulkannya data penulis haruslah
mendesai riset terlebih dahulu
a. Desain riset
Menurut Suhartanto (2014) riset adalah alat manajemen yang sangat penting
untuk pengambilan keputusan. Sedangkan desain adalah suatu rencana yang akan
dilakukan atau bentuk yang akan dihalsilkan dari rencana tersebut. Sehingga secara
umum desin riset merupakan rencana bagaimana satu riset akan dilakukan.
Maholtra (2004) mendefinisikan desain riset dalam konteks pemasaran sebagai
kerangka atau blueprint untuk melakukan sebuah riset pemasaran. Lain halnya dengan
Mc Daniel & Gates (2002) yang mendefinisikan desai riset sebagai rencana yang akan
diikuti untuk menjawab tujuan riset pemasaran.
Penulis menggunakan desain riset deskriptif dalam penelitian. Hal ini di dukung
oleh (Cooper & Schindler, 2006) yang menyatakan bahwa desain deskriptif sesuai untuk
tujuan riset untuk mendeskripsikan karakteristik atau fenomena tentang suatu objek dari
populasi (dengan topic : siapa, apa, kapan, dimana dan bagaimana). Karena judul yang
diambil oleh penulis mengenai fenomena ojek online yang sedang populer di Kota
Bandung sejak tahun 2014.
P a g e 37 |
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pencatatan data merupakan prosen untuk menginput data kedalam software yang
digunakan sehingga memungkinkan periset untuk menganalisis data (Suhartanto, 2014).
Pembahasan ini penulis menggunakan software IBM SPSS Statistic 23 untuk menganalisa
jawaban dari 200 responden konsumen GOJEK di Kota Bandung. Penggunaan IBM Statistic 23
dilakukan agar memudahkan penulis dalam menganalisa data yang telah terkumpul dari 200
responden konsumen GOJEK di Kota Bandung.
Analisa yang dilakukan oleh penulis dimulai dari analisa deskriptif mengenai profil
konsumen serta analisa deskriptif dari dimensi yang diujikan. Dalam analisa deskriptif profil
responden penulis menggunakan grafik, karena Suhartanto (2014) menyatakan bahwa grafik
merupakan metode yang sangat bermanfaat karena kemampuannya untuk memberikan informasi
dengan cepat dan mudah dipahami dari data yang digunakan dalam riset Untuk menjawab
identifikasi masalah, hasil analisa deskriptif ini akan dibahas oleh penulis.
P a g e 38 |
Gambar 4.1 menunjukan dari sebanyak 200 orang konsumen GOJEK di Kota Bandung
yang melakukan pengisisan kuesioner sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar
70% sedangkan konsumen laki-laki sebesar 30%.
4.1.2 Usia
Grafik 2. Usia
P a g e 39 |
Gambar diatas menunjukkan bahwa profil responden berdasarkan usia didominasi oleh
usia 17-21 tahun sebanyak 84,5% sedangkan sebanyak 14,5% didominasi oleh usia 22-26 tahun
dan presentasi untuk usia lebih dari 26 tahun sebanyak 1% dan merupakan presentase paling
kecil diantara yang lain.
4.1.3 Pendapatan
Grafik 3. Pendapatan
Gambar 4.3 diatas menunjukkan tingkat pendapatan konsumen GOJEK di Kota Bandung.
Gambar diatas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan konsumen GOJEK didominasi dengan
konsumen yang memiliki tingkat pendapatan sebesar Rp500.000 Rp1.000.000 dengan
presentase sebesar 37% disusul dengan tingkat pendapatan konsumen sebesar Rp1.000.000
Rp3.000.000 sebesar 36%. Selain itu konsumen GOJEK dengan tingkat pendapatan kurang dari
Rp500.000 memiliki presentase sebesar 19% dan konsumen yang memiliki tingkat pendapatan
sebesar Rp3.000.000 memiliki presentase sebesar 8% dan memiliki tingkat presentase yang
paling rendah diantara presentase tingkat pendapatan lainnya.
P a g e 40 |
4.1.4 Frekuensi
Grafik 4. Frekuensi
Gambar 4.4 menunjukkan frekuensi penggunaan GOJEK terhadap konsumen yang telah
melakukan pengisian kuesioner. Gambar diatas menunjukkan sebanyak 85% konsumen memiliki
frekuensi penggunaan GOJEK kurang dari 3 kali. Sebanyak 10% konsumen menyatakan
frekuensi penggunaan GOJEK antara 3 sampai 5 kali sedangkan 5% konsumen lainnya memiliki
frekuensi penggunaan GOJEK lebih dari 5 kali.
P a g e 41 |
Mean
Std. Deviation
3.68
.63
3.83
.81
3.31
.97
3.61
.80
Total Rata-rata
Tabel 1. Analisa Variable Tangible
Berdasarkan tabel deskriptif mengenai variabel tangible diatas, dapat kita ketahui bahwa
indikator yang memiliki nilai mean tertinggi yaitu indikator nomor 2 yaitu sebesar 3.83.
Indikator nomor 2 tersebut memiliki penyataan bahwa Gojek memiliki kelengkapan atribut
berkendara sesuai dengan peraturan berlalu lintas yang berlaku. Berdasarkan hasil mean
perhitungan variabel tangible tersebut, indikator nomor 2 memiliki bobot sebesar 3.83. Hal itu
berarti mayoritas responden terhadap indikator yang memiliki makna seberapa penting
kelengkapan atribut driver Gojek dalam berlalu lintas bagi konsumen Gojek tersebut adalah
netral dan cenderung pada setuju.
Walaupun demikian, dalam tabel deskriptif mengenai variabel tangible tersebut, juga bisa
kita lihat bahwa disana terdapat suatu indikator yang memiliki bobot yang lebih rendah
dibandingkan dengan yang lainnya. Indikator yang paling rendah dalam tabel tersebut adalah
indikator nomor 3 yang berbobot mean hanya 3.31 dan memiliki makna bahwa Gojek
memberikan atribut tambahan yang dapat membantu kenyamanan konsumen dalam
menggunakan layanannya. Meskipun indikator nomor 3 tersebut memiliki bobot mean yang
paling rendah di antara indikator-indikator lain dalam tabel diatas, namun bukan berarti bahwa
kebanyakan responden menjawab tidak setuju terhadap indikator nomor 3. Berdasarkan tabel
tersebut mayoritas responden yang menjawab adalah netral namun condong kepada setuju
terhadap pernyataan Gojek memberikan atribut tambahan untuk pelanggan seperti masker, jas
hujan dan shower cap.
P a g e 42 |
Kesimpulan akhir dari seluruh isi tabel dan uraian-uraian diatas, dapat kita simpulkan
bahwa variabel tangible memiliki tonggak yang cukup penting dan berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen Gojek. Pernyataan ini didorong karena menurut fakta dilapangan
berdasarkan hasil olah kuisioner yang telah kami lakukan, nilai rata-rata dari indikator-indikator
yang terdapat di variabel tangible tersebut yaitu berbobot sebesar 3.61 dengan standar deviasi
sebesar 0.80. Bobot nilai rata-rata dan standar deviasi tersebut disebabkan karena variable
tangible itu sangat penting bagi konsumen pengguna produk jasa, semakin banyak produk
tangible yang konsumen dapatkan saat menggunakan suatu produk jasa maka konsumen pun
akan semakin merasa puas terhadap pelayanan yang perusahaan berikan.
Mean
Std. Deviation
4.24
.71
3.69
.74
3.94
.72
Total Rata-rata
3.95
.72
Dari tabel deskriptif berdasarkan variable empathy yang terpampang di atas dapat kita
lihat bahwa indikator nomor satu merupakan indikator yang memiliki bobot nilai mean paling
besar yaitu 4.24 dengan standar deviasi sebesar 0.71. Hal itu berarti bahwa mayoritas rata-rata
responden yang menanggapi indikator nomor satu tersebut
cenderung menuju sangat setuju, terhadap pernyaataan yang bermakna bahwa Gojek senantiasa
selalu menunjang konsumen Gojek dalam melakukan mobilitasnya. Memberikan pelayanan
mobilitasi konsumen bagi Gojek sangat penting, karena Gojek sendiri sebenarnya memang
P a g e 43 |
perusahaan yang bergerak dibidang transportasi umum sehingga sudah pasti bahwa indikator
nomor satu tersebut memiliki bobot yang paling besar dalam pemenuhan kepuasan konsumen
terhadap pelayanan Gojek.
Setelah indikator nomor satu, dapat kita lihat juga bahwa indikator yang terbesar kedua
adalah indikator nomor 3 yang menyatakan bahwa driver Gojek selalu mendengarkan keinginan
konsumen dengan bobot nilai mean sebesar 3.94. Kemudian yang terendah adalah indikator
nomor 2 yang menyatakan bahwa Gojek adalah transportasi yang mengutamakan keselamatan
dengan bobot nilai mean sebesar 3.69.
Berdasarkan dua penjelasan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa viarbel empathy
bagi kepuasan konsumen Gojek berpengaruh cukup besar. Hal ini didukung oleh tabel deskriptif
varibel empathy yang penulis jadikan acuan diatas bahwa nilai rata-rata dari variable empathy
tersebut cukup besar yaitu 3.95 dengan standar deviasi sebesar 0.72. Oleh karena itu penulis
simpulkan bahwa variabel empathy bisa dianggap penting bagi pemuasan konsumen, karena
dengan memahami konsumen misalnya dengan mendengarkan keinginan mereka untuk melayani
mobilitasnya dengan baik bisa berpengaruh terhadap kepuasan konsumen tersebut terhadap
pelayanan jasa kita.
Mean
Std. Deviation
3.57
.75
3.42
.87
3.61
.79
3.53
.83
Total Rata-rata
karena itu, indikator nomor 3 tersebut memiliki kesimpulan bahwa rata-rata responden yang
menjawab kuisioner sebelumnya memiliki jawab netral dan cenderung setuju. Hal itu berarti
bahwa mayoritas konsumen cenderung setuju mengenai Gojek yang dapat mengantarkan
konsumen dengan cepat.
Kemudian setelah indikator nomor tiga, disana tertera bahwa indikator yang kedua
terbesar adalah indikator nomor 1 yang memiliki pernyataan driver Gojek dapat memberikan
solusi atas permasalahan pelanggan dalam pemesanan layanan dengan bobot nilai mean sebesar
3.57. Setelah itu indikator yang paling rendah dalam bobot nilai mean namun terbesar untuk
bobot nilai standar deviasinya adalah indikator nomor 2 yaitu 3.42 untuk bobot nilai mean dan
0.87 bagi standar deviasinya.
Seiring dua pernyataan yang tadi sudah sebutkan dan disertai tabel desktiptif hasil
penilaian indikator-indikator yang terdapat pada variabel responsiveness diatas, dapat kita
simpulkan bahwa variabel responsiveness cukup berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan total rata-rata indikator variabel responsiveness yang
berbobot sebesar 3.53 dengan standar deviasi sebesar 0.83. Dengan kata lain, dapat dikatakan
bahwa dengan Gojek memiliki kemampuan yang profesional dalam manajemen waktu yang baik
dan tepat untuk melayani konsumen, konsumen Gojek pun akan semakin puas terhadap
pelayanan yang telah diberikan.
Mean
Std. Deviation
3.99
.66
3.73
.64
3.86
0.65
Total Rata-rata
Tabel 4. Analisa Variable Reliable
P a g e 45 |
Fakta yang terdapat dari tabel deskriptif variabel reliable diatas menyebutkan bahwa dari
dua indikator yang ada pada variabel reliable tersebut, indikator yang berbobot paling besar
adalah indikator nomor 1. Dengan berisi pernyataan driver Gojek mengantarkan konsumen ke
tempat tujuan dengan tepat indikator nomor 1 dapat mengantongi nilai mean sebesar 3.99
dengan standar deviasi 0.66. Uraian tersebut memiliki arti bahwa rata-rata responden menjawab
netral cenderung setuju terhadap pernyataan yang memiliki makna bahwa mereka diantarkan
hingga ke tempat tujuan dengan tepat oleh driver Gojek.
Disisi lain, meskipun indikator nomor dua merupakan indikator yang berbobot paling
rendah diantar kedua indikator diatas. Namun, indikator nomor dua memiliki artian yang sama
seperti indikator nomor 1, yaitu rata-rata responden menjawab netral cenderung setuju walaupun
bobot nilai mean yang dimiliki indikator nomor 2 hanya sebesar 3.73 dengan standar deviasi
bernilai 0.64. Hal ini berarti bahwa konsumen cenderung setuju terhadap pernyataan yang
bermakna bahwa konsumen Gojek dapat percaya kepada driver Gojek dalam memberikan
pelayanannya.
Hasil analisis yang telah penulis lakukan berdasar tabel dan uraian diatas, dapat penulis
katakan bahwa indikator-indikator yang terdapat pada variabel reliable tersebut memiliki
pengaruh yang cukup penting bagi kepuasan konsumen pengguna Gojek. Hal ini disimpulkan
dari total nilai rata-rata kedua indikator yang terdapat pada variabel realible tersebut, bernilai
cukup besar yaitu 3.86 dengan standar deviasi 0.65. Maka dari itu, penulis mengambil
kesimpulan bahwa kepercayaan konsumen dengan kemampuan driver Gojek dalam
mengantarkan konsumen dengan tepat akan sangat mempangeruhi kepuasan konsumen. Jadi jika
konsumen tidak dapat diantarkan ke tempat tujuan dengan tepat oleh driver Gojek, maka
konsumen pun tidak akan merasa puas terhadap pelayan Gojek.
Mean
Std. Deviation
3.55
.77
P a g e 46 |
3.98
.57
3.99
.60
3.84
0.64
Total Rata-rata
Tabel 5. Analisa Variable Assurance
Melihat tabel deskriptif diatas, dapat kita sebutkan bahwa indikator yang memiliki bobot
nilai mean terbaik adalah indikator nomor 3 yaitu sebesar 3.99 dan standar deviasinya sebesar
0.60. Setelah itu disusul oleh indikator nomor 2 dengan bobot nilai mean sebesar 3.98 dan
berstandar deviasi 0.57. Kemudian disana terlihat bahwa indikator yang memiliki bobot nilai
mean paling rendah adalah indikator nomor 1 yaitu sebesar 3.55 dengan standaar deviasi sebesar
0.77.
Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diartikan bahwa untuk indikator nomor 3 yang juga
merupakan indikator yang memiliki bobot nilai terbesar, rata-rata respodennya mayoritas
menjawab netral menuju setuju mengenai driver Gojek yang dapat memberi kepercayaan
konsumen terhadap penggunaan layanan Gojek dilain waktu kembali. Sedangkan untuk nilai
indikator nomor 2 yang juga merupakan indikator dengan bobot nilai terbesar kedua, memiliki
artian bahwa rata-rata respondennya mayoritas menjawab netral cenderung setuju terhadap
pernyataan mengenai etika dan kesopanan yang harus dijunjung oleh driver Gojek pada saat
memberikan pelayanan Gojek. Serta untuk indikator nomor satu, yang juga merupakan indikator
dengan bobot nilai terendah, memiliki artian bahwa rata-rata responden menjawab netral
cenderung setuju terhadap pernyataan yang bermakna bahwa keselamatan konsumen Gojek
dapat dijamin oleh driver Gojek.
Terkait dengan konten total nilai rata-rata indikator yang terdapat pada variabel assurance
yang tertera di tabel serta uraian diatas, dapat penulis kemukakan bahwa variabel asurances
cukup berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam menggunakan pelayanan Gojek. Hal ini
disebabkan karena konsumen pada umumnya akan merasa puas terhadap suatu pelayanan jasa,
jika mereka bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam atau pada saat menggunakan
layanan jasa tersebut.
P a g e 47 |
Mean
Std. Deviation
3.22
1.02
3.61
.94
3.63
.85
3.48
0.93
Total Rata-rata
Tabel 6. Analisa Variable Price
Tabel deskriptif diatas menerangkan bahwa dari ketiga indikator variabel price tersebut,
terdapat satu indikator yang memiliki bobot nilai mean paling besar. Indikator tersebut adalah
indikator nomor 3, dengan penyataan memiliki bobot nilai mean sebesar 3.63. Pernyataan
tersebut berarti bahwa dari seluruh responden yang menjawab kuisioner sebelumnya, mayoritas
menjawa netral cenderung setuju terhadap pernyataan yang menerangkan mengenai harga
layanan Gojek sudah sebanding dengan pelayanan yang Gojek berikan.
Dari tabel diatas juga kita dapat ketahui bahwa indikator nomor satu merupakan indikator
yang memiliki bobot nilai mean paling kecil diantara ketiga indikator yang terdapat pada
variabel price tersebut. Bobot nilai mean yang terdapat pada indikator nomor satu yaitu hanya
sebesar 3.22 dengan standar deviasi sebesar 1.02. Walaupun memiliki bobot nilai yang paling
rendah namun indikator satu juga memiliki artian yang sama, yaitu rata-rata responden
cenderung memilih netral menuju setuju terhadap pernyataan terjangkaunya harga layanan Gojek
bagi konsumen.
Dilihat dari tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa total rata-rata indikator yang terdapat
pada variabel price tersebut memiliki bobot nilai sebesar 3.48 dengan standar deviasi sebesar
0.93. Berdasarkan hasil perhitugan tersebut dapat ditarik kesimpulan akhir bahwa variabel price
cukup berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini di karenakan jika konsumen merasa
bahwa harga pelayanan jasa Gojek sesuai dengan kemampuan daya beli mereka dan kualitas
P a g e 48 |
layanan juga cocok dengan ekspektasi mereka maka konsumen pun akan puas terhadap
pelayanan jasa GOJEK.
Mean
Std. Deviation
3.85
.80
3.79
.67
3.63
.73
Total Rata-rata
3.75
.73
Hasil analisis deskritif mengenai varibel kepuasan diatas, dapat memberi kita suatu
penglihatan bahwa indikator nomor satu memiliki bobot nilai mean yang paling besar
dibandingkan dengan kedua indikator lainnya. Indikator nomor satu, berisikan nilai mean sebesar
3.85 dengan standar deviasi sebesar 0.80. Dengan ini dapat disimpulkan rata-rata responden
memilih untuk netral namun cenderung setuju terhadap penyataan bahwa mereka merasa puas
dalam pelayanan yang dilakukan oleh Gojek.
Sedangkan indikator yang memiliki bobot nilai mean paling kecil yaitu indikator nomor
3, yang hanya memiliki nilai mean sebesar 3.63 dengan standar deviasi sebesar 0.73. Hal ini
menerangkan bahwa mayoritas responden menjawab netral tetapi condong kepada setuju perihal
layanan Gojek yang sudah sesuai dengan ekspektasi mereka ketika menggunakan layanan
tersebut.
Berpacu pada hasil analisis yang terdapat pada tabel mengenai total rata-rata seluruh
indikator pada variabel kepuasan yang berbobot 3.75 dengan standar deviasi 0.73 tersebut. Kami
menyimpulkan bahwa variabel kepuasan cukup berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Gojek
dalam menggunakan layanan Gojek. Hal ini dukung dari simpulan uraian sebelumnya, bahwa
dengan membuat konsumen merasa puas terhadap layanan Gojek karena ekspektasi dengan
reality seimbang akan membuat konsumen semakin puas dalam menggunakan layanan Gojek.
P a g e 49 |
4.3.1 T- test
T-test adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan apakah suatu set skor
adalah populasi yang sama. Pada sub bab ini t-tes yang dilakukan adalah independent group test
karena subjek telah melakukan suatu hal dimasing-masing kondisi. Dengan kata laian subjek di
suatu kondisi berbeda dari subjek dari kondisi lain dikenal dengan between subject design
(Suhartanto, 2013).
Pada sub bab ini penulis menggunakan uji T-test untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan persepsi terhadap responden laki-laki dan perempuan terhadap variable tangible,
empathy, responsiveness, reliable, assurance, price dan kepuasan. Signifikansi mereupakan
acuan dalam membaca uji t-test, apabila signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap responden laki-laki maupun perempuan. Apabila signifikansi < 0,05 maka
terdapat perbedaan persepsi antara responde laki-laki maupun perempuan. Berikut adalaha hasil
perhitungan independent sample t-test berdasarkan jenis kelamin.
P a g e 50 |
Variable
Tangible
Empathy
Responsiveness
Reliable
Assurance
Price
Kepuasan
Jenis Kelamin
Sig
Laki-laki
.302
.763
Perempuan
.284
.777
Laki-laki
.708
.480
Perempuan
.698
.487
Laki-laki
.084
.933
Perempuan
.076
.940
Laki-laki
-.071
.943
Perempuan
-.065
.948
Laki-laki
-.977
.330
Perempuan
-.947
.346
Laki-laki
2.610
.010
Perempuan
2.879
.005
Laki-laki
.361
.718
Perempuan
.381
.704
Tabel diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan variable memiliki signifikan diatas
0,05 maka Ho di terima hanya saja terdapat perbedaan pada variable price yang menunjukkan
signifikansi yang kurang dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan yang nyata antara responden
laki-laki maupun responden perempuan. Hal ini bisa saja diakibatkan karena sebagian besar
P a g e 51 |
responden laki-laki adalah responden yang memiliki kendaraan sendiri sehingga jika
menggunakan GOJEK sebagai transportasi akan terasa sangat mahal dibandingkan dengan
menggunakan kendaraan sendiri.
Between Groups
.331
Within Groups
.351
Sig.
.935
.425
P a g e 52 |
dengan lokasi konsumen sehingga konsumen tidak bisa memilih sendiri driver mana yang ia
inginkan.
Mean
Empathy
Sig.
.357
Between Groups
.308
1.209
.295
Within Groups
perbedaan yang tidak nyata terhadap pendapatan, dikarenakan signifikansi akan variabel tersebut
memiliki nilai lebih dari 0.05. Pengujian signifikansi ini membuktikan bahwa variable Empathy
tidak berpengaruh terhadap pendapatan konsumen Gojek. Hal ini disebabkan karena pendapatan
tidak berpengaruh terhadap keselamatan konsumen dan driver Gojek akan melayani setiap
konsumennya tanpa harus melihat pendapatan konsumen.
Mean
Responsiveness
Between Groups
1.157
Within Groups
.358
Sig.
3.236
.023
Mean
Reliable
Between Groups
.589
Within Groups
.287
Sig.
2.053
.108
dalam tingkat kepuasan pelanggan Gojek. Hal ini dikarenakan perusahaan Gojek memiliki
standarisasi pelayanan bagi konsumen dalam mengantarkan pelanggan ke tempat tujuan dengan
tepat tanpa melihat pendapatan dari konsumen Gojek.
Mean
Assurance
Between Groups
.171
Within Groups
.251
Sig.
.681
.565
Mean
Price
Between Groups
1.076
Within Groups
.582
Sig.
1.848
.140
Mean
Kepuasan
Between Groups
.354
Within Groups
.409
Sig.
.863
.461
Between Groups
.537
Within Groups
.351
Sig.
1.529
.219
karena sudah
standarisasi perusahaan jika driver Gojek memberikan produk tangible bagi konsumen Gojek
dalam memberikan pelayanannya yang baik untuk pelanggan Gojek.
Mean
Empathy
Between Groups
.158
Sig.
.589
.531
Within Groups
.297
Mean
Responsiveness
Between Groups
.256
Within Groups
.371
Sig.
.690
.503
P a g e 58 |
professional untuk datang tepat waktu dan memberikan pelayanan yang cepat tanpa memandang
usia konsumen Gojek tersebut.
Mean
Reliable
Between Groups
.063
Within Groups
.294
Sig.
.214
.807
Mean
Assurance
Between Groups
.889
Within Groups
.244
Sig.
3.649
.028
Mean
Price
Between Groups
.227
Within Groups
.593
Sig.
.383
.682
P a g e 60 |
Mean
Kepuasan
Between Groups
.319
Within Groups
.410
Sig.
.779
.460
Between Groups
.256
Within Groups
.354
Sig.
.721
.487
Ho : Tidak ada perbedaan yang nyata antara penggunaan Gojek terhadap variable Tangible.
Ha : Terdapat perbedaan yang nyata antara penggunaan Gojek terhadap variable Tangible.
Berdasarkan tabel Anova Penggunaan Gojek terhadap variable Tangible menunjukan
bahwa nilai signifikansi untuk
bahwa Ho diterima karena nilai signifikannya lebih dari 0.05 yang mana memiliki arti bahwa
tidak terdapat hubungan yang nyata antara penggunaan Gojek dengan variable tangible.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa variable tangible tidak berpengaruh
terhadap penggunaan Gojek. Hal ini disebabkan karena kelengkapan atribut tambahan untuk
pelanggan tidak membuat seorang konsumen Gojek berubah untuk tidak jadi menggunakan
Gojek.
Mean
Empathy
Between Groups
Sig.
.174
.559
.584
Within Groups
.297
Mean
Resposiveness
Between Groups
.162
Within Groups
.372
Sig.
.435
.648
Mean
Reliable
Between Groups
.108
Within Groups
.293
Sig.
.367
.693
P a g e 63 |
Mean
Assurance
Between Groups
.690
Within Groups
.246
Sig.
2.808
.063
Gojek dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan tidak berpengaruh akan minat konsumen
untuk menggunakan Gojek karena tujuan utama bagi konsumen adalah driver Gojek dapat
mengantar konsumen dengan tepat waktu dan selamat.
Mean
Price
1.959
Between Groups
Sig.
3.404
.035
.576
Within Groups
Mean
Kepuasan
Between Groups
1.081
Within Groups
.402
Sig.
2.692
.070
Ho : Tidak ada perbedaan yang nyata antara penggunaan Gojek terhadap variable Kepuasan
Ha : Terdapat perbedaan yang nyata antara penggunaan Gojek terhadap variable Kepuasan
Berdasarkan tabel Anova penggunaan Gojek terhadap variable kepuasan menunjukan
bahwa nilai signifikansi untuk variable kepuasan sebesar 0.070 maka hal ini mengemukakan
bahwa Ho diterima karena nilai signifikannya lebih dari 0.05 yang mana memiliki arti bahwa
tidak terdapat perbedaan yang nyata antara penggunaan Gojek dengan variable Kepuasan. Hal ini
membuktikan bahwa variable kepuasan tidak berpengaruh terhadap penggunaan Gojek. Hal itu
dikarenan penggunaan Gojek tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen gojek.
Sebagaimana pun konsumen sering menggunakan pelayanan Gojek, tidak menjamin akan
kepuasan konsumen tersebut karena pada dasarnya transportasi merupakan kebutuhan manusia
pada saat ini untuk melakukan mobilitas.
(r)
Sig.
Tangible
.267
.000
Emphaty
.380
.000
responsiveness
.365
.000
Reliable
.249
.000
P a g e 66 |
Assurance
.309
.000
Kepuasan
.638
.000
Dari data analisis tangible dengan price menunjukkan korelasi antara variable tangible
dengan price dengan nilai 0,267 yang menunjukan hubungan korelasinya rendah dengan tingkat
signifikansi 0,000 yang berarti variable tangible signifikan terhadap price dan menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang nyata antara tanggible dengan price . Tangible ialah penampilan
fisik dari fasilitas,peralatan, dan material yang telah tertulis (V.A Zeithaml, M.J Bitner, & D.D
Gremler, 2006). Dari data tersebut dapat disimpulkan ketika variable tangible semakin baik
(kendaraan yang baik, atribut gojek yang lengkap) dan variable tangible naik maka akan
menambah added value yang berdampak pada kenaikan harga.
Data analisis antara emphaty dan price menyatakan tingkat korelasi antara variable
empathy dengan price hubungannya moderat dengan nilai 0,380 dengan tingkat signifikansi
0,000 cut of falue yaitu dibawah 0,05 hasil tersebut menyatakan hipotesa bahwa terdapatnya
hubungan yang nyata antara dimensi emphati dengan price hipotesa tidak di tolak (not rejected)
Dapat disimpulkan bahwa ketika Emphaty seperti mendengarkan, memberikan perhatian
kepada tiap tiap konsumer gojek itu semakin baik dan meningkat maka akan berpengaruh
terhadap harga. saat gojek memberikan emphaty yang semakin baik terhadap konsumen harga
pun cenderung akan naik.
Dari hasil analisis data diatas menunjukan bahwa adanya korelasi antara responsiveness
dengan price yaitu 0,365 yang berarti hubungan korelasinya moderat. Dengan tingkat signifikasi
0,000 dibawah 0,05 itu berarti hipotesa tidak ditolak yang artinya terdapat hubungan yang nyata
antara dimensi responsiveness dengan price.
Data tersebut menunjukan mengenai variable Responsiveness dimana ketika driver Gojek
memberikan kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan jasa yang cepat dengan
baik dan variable reponsiveness tersebut naik maka harga dari gojek pun akan naik.
Data diatas menunjukkan korelasi antara variable Reliable dengan price dengan nilai
0.249 yang menunjukan hubungan korelasinya rendah. dengan tingkat signifikansi 0,000 yang
P a g e 67 |
berarti variable tangible signifikan terhadap price dan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang nyata antara tanggible dengan price. Semangkin tinggi variable reliable maka price atau
harga semakin meningkat.
Reliability adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan secara
terpercaya dan akurat (V.A Zeithaml et al., 2006) semakin gojek meningkatkan pelayanan
secara terpercaya dan akurat kepercayaan pelanggan terhadap jasa Gojek akan meningkat hal ini
dapat menjadikan harga untuk gojek semakin naik.
Data analisis korelasi antara assurance dengan price yaitu 0,309 yang berarti hubungan
korelasinya moderet. Dengan tingkat signifikasi 0,000 dibawah 0,05 yang berarti hipotesa tidak
ditolak (not rejected) yang artinya terdapat hubungan yang nyata antara dimensi Assurance
dengan price.
Assurance
yaitu
pengetahuan,
kesopanan,
dan
kemampuan
karyawan
untuk
elemen-elemen dari
assurance meningkat akan dapat menjadi nilai tambah bagi konsumen sehingga harga dari
gojekpun dapat meningkat atau naik.
Hasil analisis diatas, korelasi antara kepuasan dengan harga adalah 0,638
yang
menunjukan bahwa Hubungan korelasinya sedang dengan signifikansi 0,000 cut of falue yakni
dibawah 0,05 hasil tersebut menyatakan hipotesa bahwa terdapatnya hubungan yang nyata antara
dimensi emphati dengan price hipotesa tidak di tolak (not rejected)
Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan
(P Kotler & keller, 2007) saat konsumen merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh Gojek
maka kepuasan tersebut dapat menjadikan konsumen menggunakan layanan Gojek kembali hal
tersebut menjadi added value bagi Gojek, ketika kepuasan konsumen terhadap Gojek semakin
tinggi harga dari Gojek pun dapat bertambah tinggi.
Berikut adalah tabel out put SPSS mengenai analisa korelasi TERRA dan price
terhadap kepuasan :
P a g e 68 |
Kepuasan
Variable
(r)
Sig.
Tangible
.371
.000
Emphaty
.567
.000
responsiveness
.537
.000
Reliable
.437
.000
Assurance
.582
.000
Price
.638
.000
Hasil analisis dari korelasi tangible dengan kepuasan menunjukkan bahwa adanya
korelasi antara tangible dengan kepuasan yaitu 0,371 dengan artian bahwa hubungan korelasinya
moderet. Dengan tingkat signifikasi 0,000 dibawah 0,05 yang berarti hipotesa tidak ditolak (not
rejected) yang artinya terdapat hubungan yang nyata antara tangible dengan kepuasan.
Dapat disimpulkan saat gojek memiliki kendaraan yang baik, kelengkapan atribut serta saat
gojek memberikan atribut tambahan untuk konsumen ketika menggunakan gojek maka ini akan
menjadi nilai tambah dan bila variable ini meningkat maka kepuasan dari konsumen pun iku
naik.
Dari hasil analisis emphati dengan kepuasan dengan nilai 0,567 menunjukan bahwa
adanya korealsi antara keduanya dengan signifikasi 0,000 cut of falue yakni dibawah 0,05 hasil
tersebut menyatakan hipotesa tersebut menyatakan bahwa terdapatnya hubungan yang nyata
antara empathy dengan price,hipotesa tidak di tolak (not rejected) dengan arah hubungan yang
positif yaitu saat emphati meningkat maka kepuasan kosumen gojek pun akan meningkat.
P a g e 69 |
Artinya saat Gojek memberikan perhatian dan mendengarkan keiinginan konsumen, hal ini dapat
menjadikan konsumen yang puas. Ketika hal tersebut semakin meningkat baik maka kepuasan
konsumen juga akan menjadi lebih puas.
Kemudian untuk korealsi antara responsiveness dengan kepuasaan pelanggan gojek
menunjukan 0, 537 yang berarti Hubungan korelasinya sedang dengan signifikasi 0,000 yang
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara responsiveness dengan kepuasan,
dengan ini berarti H-0 tidak ditolak dengan hubungan yang positif.
Jika driver gojek dapat memberikan solusi atas permasalahan layanan, Gojek datang tepat waktu
dan meningkatkan kemampuan reaksi gojek harga dari layanan gojek pun dapat naik.
Tabel Reliable menunjukan adanya korelasi antara reliable dengan kepuasan konsumen,
yaitu 0,437 yang berarti Hubungan korelasinya moderat dan tingkat signifikasinya 0,000 yang
menunjukan terdapatnya hubungan yang nyata antara
hubungan yang positif, sedangkan untuk tabel assurance menunjukan terdapatnya korelasi dengn
kepuasan konsumen dengan nilai 0.309 yang dapat diartikan bahwa hubungan korelasinya
moderat. untuk tingkat signifikansi adalah 0,000 yang menunjukan terdapatnya hubungan yang
nyata antara assurance dengan kepuasan. Hipotesa tidak di tolak (not rejected) dengan arah
hubungan yang positif .
Dengan artian saat Gojek memberi pelayanan yang dijanjikan secara terpercaya dan
akurat maka konsumen akan merasa puas, dan ketika variable tersebut semakin meningkat maka
hal ini akan meningkatkan pula terhadap kepuasan konsumen.
Hasil analisis korealsi antara assurance dengan kepuasaan pelanggan gojek menunjukan
0, 582 yang berarti Hubungan korelasinya sedang dengan signifikasi 0,000 yang menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang nyata antara responsiveness dengan kepuasan, dengan ini berarti
H-0 tidak ditolak dengan hubungan yang positif.
Hal ini menujukan bahwa ketika gojek meningkatkan keselamatan konsumen, menjamin
kesopanan dari driver Gojek dan driver Gojek dapat membuat konsumen percaya untuk
menggunakan jasa Gojek kembali maka kepuasan dari konsumen Gojek ikut meningkat.
P a g e 70 |
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya serta
hubungannya dengan tujuan penelitian, maka bisa ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian yang telah dilakukan, kualitas layanan GOJEK sangat berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
2. Dari variable kualitas pelayanan yang harus diperbaiki adalah Responsiveness dan assurance.
Karena signifikansi dari variable Responsiveness memiliki nilai 0,023 yang merupakan
dibawah nilai 0,05. Sama halnya dengan assurance yang memiliki nilai signifikansi sebesar
0,028 dan dibawah nilai 0,05. Sehingga dapat disimpulkan responsiveness dan assurance
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan.
3. Price pun memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,035 yang merupakan nilai signifikansi yang lebih rendah
dibandingkan 0,05
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan penulis terhadap PT. GOJEK Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan training kepada driver GOJEK mengenai ketanggapan dalam melayani
konsumen. Sehingga keinginan konsumen dalam menggunakan jasa transportasi yang
ditawarkan oleh GOJEK akan terpenuhi secara sempurna.
2. Menetapkan harga yang tetap dan terjangkau bagi konsumen.
P a g e 71 |