Você está na página 1de 8

ASKEB II DIANHUSADA

Resources

PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN

SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN

REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN

STANDARD ASUHAN KEHAMILAN

TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN

HAK-HAK WANITA HAMIL

TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN


ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN
EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN

About

Themes

WordPress

Contact

Custom work

BERANDA

VIDEO SAYA

REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN


Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan

penyebab utama adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Sebenarnya


bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani
setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang
merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan
darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal
perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap
anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan
tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal &
perinatal.
Fokus lama ANC :
1.
Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko
tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2.
Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi &
presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb) yang memperkirakan
kategori resiko ibu.
3.
Pengajaran /pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah
resiko/komplikasi
Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO (Maternal Neonatal Health)
menunjukkan bahwa :
1. Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak
bisa membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak.
Hasil studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang
mengalami partus macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang
diidentifikasi sebagai beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.
2. Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah
mengalami komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya
yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa
pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko
tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin,
2000 : 22).
3. Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang tergolong kelompok
resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu
bagaimana cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.
Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap
bumil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi
sehinggasetiap bumil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan
persalinan yang berkualitas. Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui
(refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh
setiap wanita hamil.
ISI REFOCUSING ANC
1.

Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :


Membantu setiap bumil & keluarganya membuat perencanaan persalinan
: petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi
yang baik selama hamil, perlengkapan esensial untuk ibu-bayi). Penolong

2.

3.

4.
5.

6.
7.

persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga


mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat segera
mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
Membantu setiap bumil & keluarganya mempersiapkan diri menghadapi
komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat
keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor
darah,) pada setiap kunjungan. Jika setiap bumil sudah mempersiapkan
diri sebelum terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa tidak akan
banyak terbuang untuk membuat keputusan, mencari transportasi, biaya,
donor darah, dsb.
Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan
persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). Ibu yang sudah tahu kalau ia
mempunyai kondisi yang memerlukan kelahiran di RS akan berada di RS
saat persalinan, sehingga kematian karena penundaan keputusan,
keputusan yang kurang tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan
dapat dicegah.
Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan
pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, tuberkulosis,
malaria, dsb).
Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan
letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu. Ibu yang memerlukan
kelahiran operatif akan sudah mempunyai jangkauan pada penolong yang
terampil dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL
karena tetanus.
Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia
ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam
folat.

Untuk populasi tertentu:


Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan
insidens anemia berat,
2. Pencegahan/ terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena
malaria di daerah endemik
3. Suplementasi yodium
4. Suplementasi vitamin A
1.

0 komentar:
Poskan Komentar
Beranda

Recent Comments
VISIT MY WORDPRESS

Like This

Click Here to Get More Images @ MyNiceProfile.com

Search
About Me
andarivivin
Lihat profil lengkapku

Lencana Facebook
Vivin Iyooko

Buat Lencana Anda


Free Blog Content

Follow Me
Popular Posts


ASKEB II ( Persalinan )
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk
konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kon...

Evidence Based dalam Praktek Kehamilan


Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari se...

Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan


Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan ke...

Sejarah Asuhan Kehamilan


Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara
umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan ...

Standart Asuhan Kehamilan


Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan
standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard mencerm...


Refocusing Asuhan Kehamilan
Hasil survey kesehatan rumahtangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan angka
kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dengan penye...

Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan


Independent Midwive/ BPS Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang
lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan kepmenkes 900/...

(tanpa judul)
ASKEB II (Persalinan) 1. Pengertian Persalinan
proses saat janin dan produk konsepsi dikelua...

Persalinan adalah suatu

Issue Terkini Dalam Asuhan Kehamilan


Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri ( self care ) Kesadaran dan tanggung
jawab klien terhadap perawatan diri sendiri sel...

Hak - Hak Wanita Hamil


Hak-hak wanita ketika menerima layanan asuhan kehamilan (Saifuddin, 2002), yaitu :
1.
Mendapatkan keterangan mengenai kondi...

Blog Archive

2012 (12)
o Juni (11)

ASKEB II ( Persalinan )

Prinsip - Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

Sejarah Asuhan Kehamilan

Tujuan Asuhan Kehamilan

Refocusing Asuhan Kehamilan

Standart Asuhan Kehamilan

Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan

Hak - Hak Wanita Hamil

Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan

Issue Terkini Dalam Asuhan Kehamilan

Evidence Based dalam Praktek Kehamilan

o Mei (1)

Bookmarks
Pages

Beranda

PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN

VIDEO SAYA

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN

ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN

TENAGA PROFESSIONAL ASUHAN KEHAMILAN

HAK-HAK WANITA HAMIL

TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN

STANDARD ASUHAN KEHAMILAN

REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN

TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN

SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN

Diberdayakan oleh Blogger.


Designed by Premium Wordpress Themes And Blogger Templates Copyright (c) 2011
ASKEB II DIANHUSADA.

Você também pode gostar