Você está na página 1de 10

Apa itu P2TL ?

Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik selanjutnya disingkat P2TL adalah


rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pemeriksaan, tindakan dan
penyelesaian yang dilakukan oleh PLN terhadap instalasi PLN dan/atau instalasi
pemakai tenaga listrik dari PLN.
Beberapa istilah dalam P2TL :
JTL (Jaringan Tenaga Listrik) adalah sistem penyaluran/pendistribusian tenaga
listrik yang dapat dioperasikan dengan Tegangan Rendah (TR), Tegangan
Menengah (TM), Tegangan Tinggi (TT) atau Tegangan Ekstra Tinggi (TET)
Sambungan Tenaga Listrik (STL) adalah penghantar dibawah atau diatas tanah
termasuk peralatannya sebagai bagian instalasi PLN yang merupakan
sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi pelanggan.
Instalasi Pelanggan adalah instalasi ketenagalistrikan milik pelanggan sesudah
Alat Pembatas atau Alat Pengukur atau APP.
APP (Alat Pembatas dan Pengukur) adalah alat milik PLN yang dipakai untuk
membatasi daya listrik dan mengukur energi listrik, baik sistem prabayar
maupun pasca bayar.

Siapakah Petugas P2TL itu ?


Petugas lapangan P2TL merupakan regu yang terdiri dari pejabat/petugaspetugas PLN yang melaksanakan pemeriksaan P2TL di lapangan dengan tugastugas yang meliputi :
Melakukan pemeriksaan terhadap JTL (Jaringan Tenaga Listrik), STL (Sambungan
Tenaga Listrik), APP (Alat Pembatas dan Pengukur) dan perlengkapan APP serta
instalasi pemakai tenaga listrik dalam rangka menertibkan pemakaian tenaga
listrik.
Melakukan pemeriksaan atas pemakaian tenaga listrik.
Mencatat kejadian-kejadian yang ditemukan pada waktu dilakukan P2TL menurut
jenis kejadiannya.
Menandatangani berita acara hasil pemeriksaan P2TL serta berita acara lainnya
serta membuat laporan mengenai pelaksanaan P2TL.
Menyerahkan dokumen dan barang bukti hasil temuan pemeriksaan P2TL kepada
petugas administrasi P2TL dengan dibuatkan berita acara serah terima dokumen
barang bukti P2TL.

Petugas pelaksana lapangan P2TL memiliki kewenangan untuk :

Melakukan pemutusan sementara atas STL dan /atau APP pada pelanggan yang
harus dikenakan tindakan pemutusan sementara.
Melakukan pembongkaran rampung atas STL pada pelanggan dan bukan
pelanggan.
Melakukan pengambilan barang bukti berupa APP dan peralatan lainnya.
Profil petugas pelaksana lapangan P2TL :
Berpakaian dinas dan mengenakan tanda pengenal serta membawa
perlengkapan P2TL yang diperlukan di lapangan.
Membawa surat tugas resmi yang ditandatangani oleh pejabat pemberi tugas
dan atau penanggungjawab P2TL.
Bersikap sopan dan tertib didalam memasuki persil/bangunan pemakai tenaga
listrik.
Berkewajiban untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan
pelaksanaan P2TL kepada pemakai tenaga listrik atau yang mewakili.
Meminta pemakai tenaga listrik atau yang mewakili untuk turut serta
mendampingi/menyaksikan selama berlangsungnya pemeriksaan.
Memperhatikan keamanan instalasi ketenagalistrikan serta keselamatan umum
dalam melakukan pemeriksaan dan pengambilan barang bukti.
Bagaimana jika rumah anda kedatangan Tim P2TL ?
Tidak perlu khawatir, tetapi terimalah dengan baik dan tanyakan identitas resmi
petugas yang datang, berikut dengan surat tugasnya. Jika anda ragu dengan
identitas yang ditunjukkan, segera hubungi kantor PLN terdekat.
Mintalah penjelasan kepada petugas yang datang tentang maksud dan tujuan
kedatangannya.
Dampingilah petugas selama melakukan pemeriksaan.
Baca kembali dengan teliti berkas berita acara pemeriksaan, mintalah penjelasan
apabila ada hal yang masih belum dipahami. Tandatangani berita acara
pemeriksaan dan mintalah 1 (satu) lembar berita acara hasil pemeriksaan.

Jenis dan Golongan Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik


Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik
Terdapat 4 (empat) Golongan Pelanggaran pemakaian tenaga listrik, yaitu :
Pelanggaran Golongan I (P-I) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi batas
daya;

Pelanggaran Golongan II (P-II) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi


pengukuran energi;
Pelanggaran Golongan III (P-III) merupakan pelanggaran yang mempengaruhi
batas daya dan mempengaruhi pengukuran energi;
Pelanggaran Golonga IV (P-IV) merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh
Bukan Pelanggan.

Apa Itu Listrik Pintar ?

Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabayar, yaitu Pelanggan
menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan
berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan
menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan
kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran
listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah
waktu tertentu.
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar
(prabayar). Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih
dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya. Besar energi listrik
yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB)
yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem token (pulsa) atau stroom.
MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa
dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja
sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan demikian, Pelanggan bisa
lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal
dan jumlah pembelian listrik. Dengan menggunakan Listrik Pintar, pelanggan
tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap
bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual pembayaran listrik bulanan.
Keuntungan Listrik Pintar

Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.


Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik
sehari-hari dan setiap saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh
terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.

Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,0 s.d. Rp


1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur
anggaran belanja keluarga).

Tidak akan terkena biaya keterlambatan


Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya
keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

Privasi lebih terjaga


Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan menggunakan
Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas
pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian
listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

Jaringan luas pembelian listrik isi ulang


Saat ini pembelian Pulsa Listrik (voucher) Pintar sudah bisa didapatkan di lebih
dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket
pembayaran listrik online.

Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar
sewa (kos).
Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan
tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena
pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan
kebutuhan penyewa.
Apa Itu Isi Ulang Listrik?

Listrik isi ulang (Pulsa Listrik) adalah 20 angka digit yang dimasukan ke meter
prabayar saat melakukan isi ulang listrik.
Nilai listrik isi ulang yang dijual di ATM atau Payment Point sebesar :
Rp 20.000,Rp 50.000,Rp 100.000,-

Rp 250.000,Rp 500,000,Rp 1.000.000,-

Pasang Baru/Tambah Daya 450 VA & 900 VA


Sehubungan dengan kriteria yang ditetapkan Pemerintah bahwa penyaluran listrik kepada rumah tangga
dengan tarif bersubsidi hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin dan rentan miskin yang terdapat
pada data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), maka layanan penyambungan
baru dan perubahan daya (PB/PD) untuk konsumen rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA hanya dapat
diproses apabila menyertakan fotokopi salah satu dari dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah
sebagai berikut :
1.
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
2.
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
3.
Kartu Indonesia Sehat (KIS)
4.
Kartu Indonesia Pinta (KIP)
5.
Surat Keterangan dari TNP2K yang menyatakan bahwa rumah tangga tersebut termasuk dalam
kategori miskin dan rentan miskin.
Bagi konsumen rumah tangga yang selama ini sudah dilayani namun tidak memiliki salah satu dari
dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah di atas, atau tidak termasuk sebagai rumah tangga miskin
dan rentan miskin sesuai data TNP2K, maka per 1 Januari 2016 tidak lagi diperlakukan sebagai konsumen
dengan tariff bersubsidi.
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Lurah /Kepala Desa tidak lagi dapat menjadi dasar
persetujuan pemberian sambungan rumah tangga dengan daya 450 VA atau 900 VA dengan tarif
bersubsidi.
Listrik Pintar
Inilah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan Kemudahan, Kebebasan dan Kenyamanan
bagi pelanggannya : Listrik Pintar Solusi isi ulang dari PLN !
Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai
kebutuhan dan kemampuannya.
Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik pintar, pelanggan juga
terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa
diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.
Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut dengan
Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB.
Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa
diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :
Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini
Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
Jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal
agar segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui secara persis
penggunaan listrik di rumah. Jadi, kendali penggunaan listrik sungguh ditangan anda !.

Apa Itu Listrik Pintar ?

Selama ini pelanggan PLN mendapat layanan listrik paskabayar, yaitu Pelanggan menggunakan energi
listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter,
menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar Pelanggan, melakukan penagihan kepada
Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat
atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu.
Mekanisme tersebut di atas tidak dilaksanakan pada sistem listrik pintar (prabayar). Pada sistem listrik
pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan
dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter
Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem token (pulsa) atau stroom.
MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh
tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan
demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal
dan jumlah pembelian listrik. Dengan menggunakan Listrik Pintar, pelanggan tidak perlu berurusan
dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadual
pembayaran listrik bulanan.

Keuntungan Listrik Pintar

Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.


Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik
sehari-hari dan setiap saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh
terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.


Dengan nilai Pulsa Listrik (voucher) bervariasi mulai Rp 20.000,0 s.d. Rp
1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur
anggaran belanja keluarga).

Tidak akan terkena biaya keterlambatan


Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya
keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

Privasi lebih terjaga


Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan menggunakan
Listrik Pintar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas
pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian
listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

Jaringan luas pembelian listrik isi ulang


Saat ini pembelian Pulsa Listrik (voucher) Pintar sudah bisa didapatkan di lebih
dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket
pembayaran listrik online.

Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar
sewa (kos).
Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan
tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena
pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan
kebutuhan penyewa.

Você também pode gostar