Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
konsepsi manusia sudah mulai berkembang. Masa konsepsi mempunyai arti waktu
dimana sel telur (ovum) bertemu sperma. Pada saat itu pula manusia berkembang
hingga mempunyai bagian-bagian tubuh yang lengkap. Perkembangan manusia
akan terus berlanjut sampai saat pengambilan ruh tiba. Semua makhluk Tuhan
tidak akan tahu kapan perkembangan dalam dirinya itu terhenti. Menurut E.B
Hurlock perkembangan bersifat kualitatif dan kuantitatif, artinya proses
perkembangan ada yang dapat diukur dan adapula yang tidak dapat diukur.
Misalnya perkembangan otak manusia tidak dapat kita lihat proses
perkembangannya, yang kita lihat adalah gejala-gejalanya.
Masa kanak-kanak awal berlangsung dari 2 tahun sampai 6 tahun, oleh para
pendidik dinamakan sebagai usia pra-sekolah. Kemudian masa anak-anak tengah
hingga akhir berlangsung dari 6 tahun sampai 12 tahun. Perkembangan fisik pada
masa anak-anak berjalan lambat namun konsisten. Pada saat masa awal kanakkanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan
senang mencoba hal-hal baru sehingga perlu adanya rangsangan dan arahan
sehingga tidak terlambat perkembangannya. Kemudian pada masa tengah hingga
akhir anak-anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya dan
mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa
rendah diri.
B.
RUMUSAN MASALAH
Perkembangan fisik
Perkembangan psikomotorik
Perkembangan moral
Perkembangan sosial
Perkembangan aspek kepribadian
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling
Belajar dengan kompetensi dasar yaitu memahami perkembangan belajar masa
anak dengan materi pembelajaran pokok yaitu perkembangan fisik, psikomotorik,
moral, sosial, dan kepribadian anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa anak-anak dibagi menjadi dua masa yaitu masa anak-anak awal dan masa
anak-anak tengah hingga akhir. Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik
berlangsung dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Masa
anak-anak awal mulai dari usia 2 atau 3 sampai 6 tahun. Menurut Montessori
(Hurlock, 2004) anak usia ini adalah anak yang sedang dalam periode sensitif atau
masa peka, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang,
diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya.
Masa anak-anak tengah hingga akhir antara umur 6 sampai 12 tahun. Proses
pertumbuhan yang berlangsung dimasa anak-anak pertengahan hingga akhir
berlangsung lambat dan konsisten. Pada masa ini Erikson menyebutnya dengan
Masa Sekolah (School Age) ditandai adanya kecenderungan industry-inferiority
(rasa rendah diri). Pada masa ini, anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada
di lingkungannya.
Wajah anak tetap mungil namun dagu agak lebih jelas dan leher tampak panjang.
Rata-rata tinggi anak usia 6 tahun mencapai 112,5 cm dan rata-rata berat badan
mencapai 21kg. Tubuh mereka cenderung kerucut dengan perut yang rata, tidak
buncit seperti waktu bayi.
Bentuk dada lebih bidang dan rata dan bahu mereka lebih luas dan persegi.
Bentuk lengan dan kaki lebih panjang dan lurus, tangan dan kaki lebih lurus,
tangan dan kaki tumbuh besar.
Jaringan otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat meskipun anak lebih
kurus meskipun beratnya bertambah.
Gigi permanen mulai tumbuh
Banyak anak tidak menyukai sayuran, biasanya hanya satu jenis makananyang
disukai, orang tua memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak
terhadap makanan.
Pravelansi kegemukan pada anak prasekolah meningkat.
Kekurangan gizi dapat memengaruhi seluruh aspek perkembangan.
Pada usia 7-12 tahun anak mulai memasuki lingkungan sekolah. Perubahan yang
terjadi pada usia ini antara lain:
Usia 2,5 3,5 tahun, perkembangan motorik kasar anak ialah berjalan dengan
baik; berlari lurus ke depan; melompat. Sedangkan perkembangan motorik halus
anak ialah meniru sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam; dapat makan
menggunakan sendok;nmenyusun beberapa kotak.
Usia 3,5 4,5 tahun, perkembangan motorik kasar anak ialah berjalan dengan
80% langkah orang dewasa; berlari 1/3 kecepatan orang dewasa; melempar dan
menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku. Sedangkan perkembangan
motorik halus anak ialah mengancingkan baju; meniru bentuk sederhana;
membuat gambar sederhana.
Usia 4,5 5,5 tahun, perkembangan motorik kasar anak ialah menyeimbangkan
badan di atas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh; dapat berenang dalam air yang
dangkal
Di usia 7 12 tahun, perkembangan motorik menjadi halus dan terkoordinasi.
Anak-anak lebih mampu mengontrol tubuhnya, mampu duduk dan
memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lebih panjang. Meskipun
demikian, kehidupan mereka lebih terorientasi pada aktifitas; mereka sangat aktif
di masa ini. Peningkatan melination di sistem saraf pusat tercermin dalam
meningkatnya keterampilan motorik. Meningkatnya keterampilan motorik halus
muncul dalam bentuk perkembangan tulisan tangan. Anak laki-laki biasanya
memiliki keterampilan motorik kasar yang lebih baik, sementara anak perempuan
biasanya lebih unggul diketerampilan motorik halus.
Menurut teori psikoanalisa klasik Freud, semua orang mengalami konflik oedipus.
Konflik ini akan menghasilkan pembentukan struktur kepribadian yang dinakan
Freud sebagai superego. Ketika anak mengatasi konflik oedipus ini, maka
perkembangan moralpun mulai. Salah astu alasan mengapa anak mengatasi
konflik oidipus adalah dimana perasaan khawatir akan kehilangan kasih sayang
orang tuan dan ketakutan akan dihukum karena keinginan seksual mereka tidak
dapat diterima terhadap orang tua yang berbeda jenis kelamin. Untuk mengurangi
kecemasan, menghindari hukuman, dan mempertahankan kasih sayang orang tua,
anak membentuk suatu superego dengan mengidentifikasikan diri dengan orang
tua yang sama jenis kelaminnya, menginternalisasi standar standar benar dan
salah orang tua.
Negativisme, yaitu penolakan terhadap kekuasaan orang dewasa. Hal ini terdapat
pada anak usia 3 dan tahun. Setelah umur itu, hal tersebut akan berkurang cepat
walaupun tidak seluruhnya. Pada umumnya, negativisme dinyatakandengan:
Memberikan jawaban secara verbal, misalnya: tidak, jangan, tidak mau, dan
sebagainya.
Dengan gerak-gerik, misalnya membanting atau membuang benda.
Berdiam diri.
Menirukan, orang tua merupakan model bagi anak untuk ditirukan. Kemudian
dengan adanya perhatian pada anak-anak lin, anak menirukan gerak-gerik, bahasa,
dan emosi-emosi mereka. Anak hanya menirukan orang yang disenangi.
Persaingan, pada umur kurang lebih 4 tahun anak mulai mempunyai keinginan
untuk melebihi anak lain.
Sikap agresif, sikap ini sering ditunjukan oleh anak yang mempunyai kekuasaan.
Anak-anak mulai menunjukan sikap agresifnya mulai umur 2-4 tahun. Pada umur
4-5 tahun anak akan lebih menunjukan sikap agresifnya dengan cara verbal, dari
pada menyerang secara langsung dengan memukul atau lainnya.
Kerjasama, pada dasarnya anak kecil adalah Self Centerd dan senang
bertengkar, maka dalam permainannya dapat dikatakan tidak ada kerjasama. Pada
umur 3 tahun, anak lebih bisa bermain dengan teman sebayanya dalam waktu
yang agak lama dan telah tampak adanya keaktifan dalam kelompok dan semakin
lama semakin banyak pengalamannya, sehingga anak akan belajar bekerjasama
dengan anak lain dan bermain secara harmonis.
Sikap egoistis, hal ini terjadi pada usia 3 atau 4 tahun. Setelah anak menjadi pusat
perhatian, dia akan merasa bahwa segala sesuatunya harus seperti kehendaknya.
Kemudian tahap perkembangan sosial pada anak usia 6-12 tahun yaitu anak-anak
sudah mempelajari mengenai sesuatu yang berhubungan dengan manusia, serta
sudah mempelajari berbagai keterampilan praktis. Ada beberapa aspek penting
dalam perkembangan sosial pada masa anak-anak tengah hingga akhir yaitu:
Pada masa anak-anak tengah hingga akhir anak-anak tumbuh semakin tinngi,
besar, dan kuat, kehidupan sosiena-tal mengalami banyak perubahan, mengalami
transformasi dalam berelasi dengan teman-teman dan orang tua dan juga
memperkaya kehidupan akademik mereka.