Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PENGERTIAN
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Bank
diberi kebebasan untuk menetapkan sendiri jangka waktu, suku bungadan syaratsyarat
pencairan deposito berjangka. Apabila ada deposito yang diblokir atau dijadikan agunan
kredit, harus dikendalikan dan diadministrasikan secara terpisah.
Secara umum deposito terdiri atas dua jenis yaitu deposito berjangka dan sertifikat
deposito/certificate of deposit (CD). Deposito berjangka diberikan oleh bank untuk jangka
waktu tertentu atas nama nasabah dan imbalan bunganya dibayarkan pada tanggal yang sama
dengan tanggal pembukaan pada bulan berikutnya. Sedangkan CD merupakan sertifikat atas
unjuk jangka waktu tertentu (1,3,6 dab 12 bulan) dan bunganya diterima dimuka.
II. ANALISIS RISIKO
A. Risiko Financial
1. Risiko karena kesalahan atau kegagalan dalam membukukan setiap dana yang
didepositkan oleh nasabah
2. Risiko karena penyelewengan terhadap dana pokok dan atau bunga deposito oleh
karyawan bank
3. Risiko karena dilakukannya pembayaran terhadap bilyet deposito yang sebenarnya
palsu/fiktif
4. Risiko karena terjadinya salah bayar pada saat pencairan deposito
5. Risiko karena kesalahan pencantuman jangka waktu, jumlah atau pemilik deposito
6. Risiko akibat perusahaan secara tidak sah terhadap informasi deposito baik yang
menyangkut informasi nasabah (nama, alama, dll)
7. Risiko karena kesalahan perhitungan dan pembayaran bunga
8. Risiko karena pencairan deposito yang menjadi jaminan tanpa sepengetahuan bank
B. Risiko Yuridis
Dalam jenis risiko ini diartikan bahwa bank dapat dituntut secara hukum, antara lain :
1. Risiko karena pemberian informasi kepada orang /badan yang tidak berhak
2. Risiko karena pembayaran pokok, bunga kepada orang orang yang tidak berhak
3. Risiko karena kesalahan dalam pemungutan/atau pembayaran PPh 23 Bunga
Deposit
C. Risiko Citra
Risiko ini dapat berakibat nama bank akan tercemar karena tuntutan nasabah deposan
baik secara langsung misalnya pemberitaan dalam media massa ataupun tuntutan
melalui lembaga hukum dan oleh yang berwajib akibat dari kekurangan/kesalahan
seperti yang diuraikan di atas.
III. ASPEK PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL CONTROL)
Secara umum sistem pengendalian intern deposito ini adalah :
Buku besar tambahan harus selalu direkonsiliasikan dengan buku besarnya setiap
hari
Adanya persetujuan dari pejabat bank yang berwenang untuk item yang belum
diposkan (hold over item) dan warkat yang dikembalikan (return item)
Perlu adanya perlindungan yang cukup terhadap file, buku besar, cek yang telah
dibayar, warkat penyetoran dan kartu contoh tandatangan
Bilyet deposito/sertifikat deposito diserahkan pada nasabah
Adanya aktivitas review terhadap rekening nasabah
Blankp bilyet deposito dan sertifikat deposito diawasi penggunaannya sesuai dengan
nomor urut
Adanya pembagian tugas yang memadai
Akun atau rekening deposito atas nama pegawai bank ditinjau secara teratur,
khususnya untuk transaksi-transaksi yang tidak biasa
A. Personel Kompeten dan dapat Dipercaya
1. Petugas yang menangani deposito harus menguasai prosedur kerja produk tersebut
2. Petugas yang menangani deposito harus mempunyai pengetahuan mengenai
produk-produk ataupun jasa-jasa lainnya yang ada di bank
B. Pemisahan Tugas secara Memadai
1. Petugas deposito tidak dibenarkan menerima uang tunai langsung dari nasabah
setoran harus dilakukan melalui teller
2. Pembayaran bunga harus dilakukan kepada nasabah atau dikreditkan ke rekening
yang ditunjuk
3. Penerimaan atau pencairan deposito pada jumlah tertentu harus dilaporkan ke
Treasuri Kantor Pusat
C. Prosedur Otoritas yang Wajar
1. Harus terdapat ketentuan tertulis mengenai prosedur pembukaan dan pelaksanaan
transaksi deposito
2. Hanya pejabat tertentu yang diberi wewenang menyetujui pembukaan deposito dan
menerbitkan bilyet deposito
3. Pada saat jatuh tempo, pembayaran pokok deposito hanya dapat dilakukan setelah
nasabah menyerahkan bilyet asli dan kemudian bilyet tersebut harus diberi cap
dibayar atau batal
D. Dokumen dan Catatan yang Cukup
Setiap deposito harus dilengkapi dengan aplikasi pembukuan yang berisi nama,
alamat, NPWP, tanggal, tingkat bunga, cara pembeyaran bunga, tanggal jatuh tempo
dan ketentuan lainnya serta ditandatangani oleh nasabah di depan petugas deposito.
E. Kontrol Fisik atas Deposito dan Catatan
1. Bilyet/Advice deposito harus dibuat pre-numbered dan terdiri dari beberapa
rangkap : register copy, slip pencairan dan bilyet asli
2. Bilyet deposito yang masih blank harus disimpan secara joint custody dan harus
ada catatan penggunaan bilyet deposito
F. Pemeriksaan yang Dilakukan oleh Unit yang Independen
1. Setiap akhir bulan Unit Pengendalian Intern harus mencocokkan antara daftar
rincian deposito/sertifikat deposito dengan saldo buku besarnya masing-masing
2. Secara periodik blanko bilyet deposito/sertifikat deposito harus diperiksa jumlah
persediaannya
IV.