Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keterangan
Bibit
Satuan
Harga per
unit
8 pack
Pupuk UREA
60,000
15 sak
88,000
8 sak
115,000
Pupuk Organik
12 sak
20,000
Pengangkutan
3 kali
50,000
Traktor
1 kali
350,000
Pestisida
1 pack
185,000
Pupuk PHONSKA
Total
480,000.0
0
1,320,000
.00
920,000.0
0
240,000.0
0
150,000.0
0
350,000.0
0
185,000.0
0
3,645,000
.00
Tenaga
Kerja
Tenaga
kerja pria
a.
Pengolahan
b.
Penanaman
c. Panen
d.
penyiangan
Tenaga
kerja
wanita
Juml
ah
Oran
g
Juml
ah
Hari
Jumlah
jam/hari
HOK
Upah/H
OK
Total
40,000
240,000.00
7
7
2
1
8
8
14
7
40,000
40,000
560,000.00
280,000.00
40,000
120,000.00
a. Panen
b.
penyiangan
35,000
70,000.00
35,000
210,000.00
1,480,000.
00
B. Biaya tetap
Juml
Keterang ah
an
Unit
Sewa
Lahan
0.5
Ketera
ngan
Cangk
ul
satu
an
hekta
r
Biaya Sewa/musim
tanam
2,800,000
1400000
Harg
a
Biaya
Awal Harga Tahun Biaya
Penyusutan
per
Akhir/ Ekono Penyusut /musim
unit
unit
mis
an/th
75,0 10,00
00
0
10
6500
2166.67
35,0
00 5,000
10
3000
1000.00
9500
3166.67
12667
Juml
ah
unit
Sat
uan
bua
1 h
bua
2 h
sabit
harga
sewa/hektar/t
ahun
c. Penerimaan
Keterangan
Jumlah
unit
Jagung
satuan
Harga/satuan
TR
1000000
2,500
0
4000 Kg
Total Biaya ( TC )
Dari rincian biaya-biaya tersebut dapat diketahui total biaya yang dikeluarkan
untuk menjalankan kegiatan usaha tani jagung pada lahan seluas 5000 m2.
TC = TFC + TVC
= Rp 1.412.667+ Rp 5.125.000
= Rp 6.537.666,67
Tabel 6. Total biaya
N
Biaya
Total (Rp)
o
1
TFC
1.412.667
TVC
5.125.000
.
Total cost
6.537.666
Total Penerimaan ( TR )
Setelah panen pada periode tanam terakhir tanaman jagung pada lahan seluas
5000 m2 didapatkan hasil panen sebanyak 4 ton dengan harga per kilogramnya Rp
2.500,- sehingga total penerimaan yang diterima adalah :
TR = Hasil panen (kg) x Harga satuan (kg)
= 4.000 kg x Rp 2.500,= Rp 10.000.000,-
Keuntungan ( )
Dari total biaya dan penerimaan di atas dapa diketahui jumlah keuntungan yang
diterima petani, adalah sebagai berikut :
= TR TC
= Rp 10.000.000 - Rp 6.537.666
= Rp 3.462.333
Keuntungan Usahatani ( )
N
Uraian
Jumlah (Rp)
o
1
Penerimaan (revenue)
10.000.000
.
2
Total cost
6.537.666
.
Keuntungan
R/C Ratio
R/C
= R / (TFC+TVC)
= 10.000.000 / 6.537.666
= 1.53
3.462.333
Dilihat
dari
segi
efisiensi
ekonomi
ternyata
usahatani
jagung
menguntungkan petani. Hal ini dapat dilihat dari nilai R/C ratio yang bernilai >1,
yaitu 1,53. Artinya setiap pengeluaran input sebanyak 1 rupiah akan menghasilkan
output
sebesar
1,53
rupiah
sehingga
usahatani
tersebut
efisien
dan
3.5.2
1412666.7
5125000.0
1(
)
10 .000.000
= Rp 1.412.666,53
BEP produksi
TFC
TVC
P(
)
Q
1412666.7
5125000.0
25 00(
)
40 00
= 1.159,11
kg
BEP harga
6537666.6
40 00
TC
Q
= Rp 1.634,42
Tabel 8. BEP Penerimaan, Produksi dan Harga
N
o.
BEP
1.
Penerimaan
2.
3.
Produksi
Harga
Keterangan
Rp
1.412.666,53
1.159,11 kg
Rp 1.634,42
Analisa BEP digunakan untuk mengetahui hasil usaha tani yang dilakukan
sudah mencapai titik impas atau belum baik dilihat dari penerimaan, produksi
maupun harga per satuannya.
Berdasarkan tabel BEP diatas dapat diketahui bahwa BEP penerimaan
adalah Rp 1,412,666.53, artinya titik impas (kembali modal) baru akan tercapai
apabila didapatkan penerimaan sebesar Rp 1,412,666.53. Sementara itu
penerimaan yang diperoleh oleh pak Hadi atas hasil usaha tani jagung adalah
sebesar Rp 10.000.000 sehingga dapat dikatakan bahwa pak Hadi untung karena
mendapatkan penerimaan diatas BEP penerimaannya.
Untuk BEP produksi yang didapatkan berdasarkan tabel diatas adalah
1159.11 kg, artinya hasil produksi jagung baru dapat mencapai titik impas apabila
hasil panen yang didapatkan pada lahan seluas 5000 m 2 sebanyak 1159.11 kg.
Sedangkan hasil panen yang didapatkan oleh pak Hadi melebihi angka BEP
tersebut, yaitu sebanyak 4000 kg dengan demikian hasil tersebut sudah melebihi
produksi minimal yang harus dihasilkan sehingga pak Hadi tidak mengalami
kerugian dalam usaha taninya.
BEP harga menggambarkan biaya rata-rata per satuan produk, dan dari
tabel BEP diketahui BEP harga pada usaha tani jagung pak Hadi adalah Rp
1.634,42 per kilogramnya sementara harga yang didapatkan pada saat panen
adalah Rp 2.500 sehingga jelas terlihat bahwa harga yang didapatkan oleh petani
diatas titik impasnya.