Você está na página 1de 6

AFTA 2015 Tantangan atau Hambatan?

Oleh : Wandra Irvandi, M.Sc


Sekilas Tentang Asean Free Trade Area (AFTA)
ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana
tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi
negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT (Common Effective Preferential
Tarif AFTA). Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara
ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia serta untuk
menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN.
AFTA diberlakukan secara penuh untuk negara ASEAN-6 sejak 1 Januari 2002
dengan fleksibilitas (terhadap produk-produk tertentu tarifnya masih diperkenankan
lebih dari 0-5%). Target tersebut diterapkan untuk negara ASEAN-6 sedangkan
untuk negara baru sbb : Vietnam (2006); Laos dan Myanmar (2008); dan Cambodia
(2010).
Sedangkan Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah program
tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati
bersama oleh negara-negara ASEAN. Semua produk manufaktur, termasuk barang
modal dan produk pertanian olahan, serta produk-produk yang tidak termasuk
dalam definisi produk pertanian. (Produk-produk pertanian sensitive dan highly
sensitive dikecualikan dari skema CEPT). Pembatasan kuantitatif dihapuskan segera
setelah suatu produk menikmati konsesi CEPT, sedangkan hambatan non-tarif
dihapuskan dalam jangka waktu 5 tahun setelah suatu produk menikmati konsensi
CEPT. Dan dimungkinkan apabila suatu negara belum siap untuk menurunkan tarif
produk manufaktur dapat ditunda, namun penundaan tersebut hanya bersifat
sementara. Pemberlakukan perjanjian AFTA ini akan diterapkan untuk semua negara
ASEAN pada tahun 2015 mendatang.
Problem Dasar Ekonomi
Apa yang menjadi latar belakang AFTA ini sangat menarik untuk kita bahas.
Mengapa AFTA sangat diperlukan? Dan apa fungsinya bagi para pelaku ekonomi?.
Sebelum mejawab pertanyaan tersebut, setidak nya kita akan menggali terlebih
dahulu problem dasar ekonomi, hingga muculnya berbagai macam perjanjian
perdagangan termasuk perjanjian AFTA.
Permasalahan ekonomi dimulai dari pandangan bahwa manusia dan masyarakat itu
memerlukan pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan berupa barang ataupun jasa.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut akan muncul problem atau
permasalahan, yaitu terbatasnya sarana pemenuhan kebutuhan manusia yang
disediakan oleh alam ini. Sehingga dalam pandangan ekonomi selalu dikaitkan
dengan permasalahan kelangkaan (scarcity). Pada kenyataan lain dikemukakan

bahwa kebutuhan manusia dan masyarakat terhadap barang dan jasa bersifat tidak
terbatas. Sehingga masalah ekonomi sangat dikenal dengan slogan kebutuhan
manusia tidak terbatas, sementara sarana pemenuhannya terbatas
Dari permasalahan diatas akan memiliki permasalahan berikutnya berupa What?
How? Dan For Whom?. Apa yang akan diproduksi dan berapa banyak? Merupakan
problem produksi. Bagaimana cara produksi agar bisa digunakan? Terkait problem
konsumsi. Dan untuk siapa diproduksi? Berhubungan dengan distribusi. Sehingga
dalam istilah ekonomi akan dikenalkan dengan kata-kata produksi, konsumsi dan
distribusi. Dari sinilah akan muncul ilmu ekonomi untuk menyelesaikan problem
manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Ekonomi Kapitalisme Mengatasi Problem Ekonomi?
Seperti kita ketahui bersama, bahwa saat ini sistem ekonomi kapitalisme muncul
sebagai jawaban untuk mengatasi permasalahan ekonomi manusia. Hampir semua
negara di belahan dunia manapun menggunakan sistem tersebut. Lahirnya ekonomi
kapitalisme diawali oleh salah seorang tokoh yang sangat terkenal yaitu Adam
Smith dengan bukunya The Wealth of Nations. Smith berpendapat bahwa manusia
tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada
persaingan bebas. Keserakahan manusia akan terkendali dengan sendirinya dengan
teori invisible hand yang akan selalu membawa perekonomian ke arah
keseimbangan. Oleh karena itu, menurut Adam Smith, negara atau pemerintah
tidak perlu banyak campur tangan dalam mengatur perkeonomian yang merupakan
perlawanan dari teori ekonomi merkantilisme.
Oleh sebab itu, manusia akan senantiasa termotivasi untuk meningkatkan produksi
agar memperoleh keuntungan, sehingga terus-menerus melakukan investasi dan
terkumpulnya modal atau akumulasi kapital. Keperluan investasi tersebut
digunakan untuk meningkatkan produksi, ketika produksi meningkat maka akan
meningkatkan produktivitas negara dan secara otomatis kesejahteraan masyarakat
di negara itu akan meningkat pula. Dalam sistem ekonomi kapitalisme ini dikenal
juga dengan sebutan sistem ekonomi liberal dengan memberikan kebebasan bagi
individu untuk bertindak bebas dalam perekonomian, asalkan mengikuti aturan
(role) dengan fair, dan fungsi negara negara sebagai pengawas dalam menjalankan
mekanisme ini. Inti dari sistem ekonomi ini adalah individu dapat melakukan
penguasaan seluruh proses produksi.
Hegemoni Kapitalisme

Secara ringkas pada sistem ekonomi kapitalisme memiliki solusi andalan yang akan
digunakan untuk menyelesaikan problem ekonomi yaitu mekanisme pasar bebas.
Sebagai ilustrasi contoh sederhana, bagi kita yang memiliki HP di era 90an tentu
saja merupakan barang yang sangat mahal dan langka, belum termasuk sim

cardnya. Ketika operator seluler swasta diberi kebebasan mengembangkan


bisnisnya, makan akan muncul mekanisme pasar bebas. Dalam persaingan pasar
bebas, semua pihak boleh masuk dalam area bisnis ini. Akibatnya perusahaan
swasta HP akan muncul semakin banyak. Dan perusahaan-perusahaan tersebut
akan bersaing harga. Yang akan menguasai pasar tentu saja operator yang dapat
memberikan HP dengan harga murah, serta servis memuaskan. Akhirnya para
operator swasta tadi akan membanting harga dan harga semakin murah seperti
yang terjadi sekarang ini.
Bagaimana para operator dapat melakukan hal tersebut? Yaitu bagaimana para
operator memberikan harga murah dan servis yang memuaskan?. Yaitu dengan
terus-menerus melakukan efisiensi dan efisiensi atau penghematan dari sisi
produksi. Semua ini sekali lagi harus berjalan dengan fair dan akan diawasi saja
oleh negara, negara akan menjamin semua swasta berhak untuk melakukan bisnis
dan efisiensinya. Bagaimana perusahaan swasta melakukan efisiensi? Ada beberapa
langkah yang dilakukan :
(1)
Memakan Pengusaha Kecil; para pelaku usaha atau pengusaha yang memiliki
modal besar akan mudah menjatuhkan harga sehingga para pengusaha kecil akan
cepat tutup. Dan pasar akan dikuasai oleh pengusaha besar.
(2)
Penguasaan bahan baku; agar produksi menjadi murah, maka menguasai
bahan baku adalah salah satu cara untuk menurunkan biaya (cost).
(3)
Memakan perusahaan negara; selama masih ada perusahaan negara yang di
subsidi, maka swasta akan terhambat melakukan persaingan, dikarenakan tentu
saja perusahan negara mampu memberikan harga murah. Sehingga solusi yang
diberikan para kapitalis adala dengan privatisasi, manajemen yang baik dilakukan
oleh swasta agar bisa masuk dalam perdagangan bahkan menguasai perusahaan
negara tersebut.
(4)
Menjadi penguasa sekaligus pengusaha; jangan heran kalau penguasa dan
pengusaha dengan mudah membuat kebijakan yang menguntungkan bagi diri
mereka sendiri. Karena dengan menjadi penguasa, berbagai kebijakan ada di
tangannya untuk menguntungkan usahanya.
(5)
Penguasaan Pasar Dunia; untuk merambah pasar dunia dapat dengan
memberlakukan berbagai macam perjanjian internasional melalui GTO dan WATT.
Dalam hal ini perjanjian-perjanjian pasar bebas untuk memangkas biaya tarif, yaitu
dengan menghapus biaya cukai/ tariff serendah-rendahnya, termasuk AFTA.
(6)
Mematikan perusahaan lokal dengan membentuk MNC (Multi Nacional
Corporation), yaitu membangun pabrik yang dekat dengan konsumen sehingga
memangkas biaya distribusi yang panjang.

(7)
Penguasaan bahan baku lokal, kuasai sumber daya alam lokal dengan
intervensi UU (Undang-undang) serta LOI (Letter of Intent)
(8)

Bahan baku lokal murah meriah; dengan menjatuhkan nilai kurs mata uang.

(9)

Penguasaan tenaga kerja lokal yang murah; dengan liberalisasi pendidikan

(10) Menempatkan penguasa yang pro kebijakan para pengusaha; dengan bantuan
dana kampanye.
Dampak Ekonomi Kapitalisme dibalik AFTA
Walhasil, sebenarnya AFTA merupakan salah satu alat bagi para kapital untuk
menguasai pasar. Dengan mekanisme pasar bebas bisa memangkas biaya produksi.
Salah satu bukti adalah sebelum diberlakukannya CAFTA (China Asean Free Trade
Association) salah satu perjanjian antara China dengan ASEAN defisit neraca
perdagangan nonmigas Indonesia dengan China meroket dari 1,3 miliar dollar AS
pada tahun 2007 menjadi 9,2 miliar dollar AS pada tahun 2008, atau meningkat
lebih dari 600 persen. Selama Januari-Oktober 2009, defisit sudah mencapai 3,9
miliar dollar AS bahkan Selama 2010, terjadi peningkatan impor yang menggunakan
skema ACFTA jauh lebih besar daripada yang menggunakan skema MFN. Sama
halnya juga terjadi pada produk-produk sensitif yaitu Elektronika, Furnitur, Logam
dan Barang Logam, Mainan Anak, Permesinan dan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil).
Hal ini akan sama terjadi jika AFTA diberlakukan, maka lambat laun produksi dalam
negeri Indonesia akan hilang dikarenakan kalah bersaing dengan produksi luar
negeri yaitu dari sisi harga dan pelayanan. Lebih jauh lagi masyarakat Indonesia
lebih cenderung memilih sebagai retailnya produk-produk luar negeri, karena harga
yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik daripada memilih menjadi produsen
yang membutuhkan modal besar dan untung belum tentu didapat.
Pada prinsipnya pasar bebas merupakan bagian dari paket liberalisasi ekonomi.
Liberalisasi ekonomi, selain berarti menghilangkan peran dan tanggung jawab
pemerintah dalam sektor ekonomi, juga berarti menyerahkan semua kepada
individu dan mekanisme pasar (kekuatan penawaran dan permintaan). Liberalisasi
ini sekaligus akan merobohkan hambatan perdagangan internasional dan investasi.
Pandangan ini jelas merupakan bunuh diri ekonomi dilihat dari beberapa aspek:
Pertama, penghilangan peran negara dan pemerintah di tengah-tengah masyarakat,
dan ini adalah doktrin dasar ekonomi kapitalisme liberal. Padahal semestinya
negara berperan aktif dan ikut mengatur urusan masyarakat.
Kedua, perdagangan bebas, dari aspek kebebasan masuknya investasi dan
dominasi asing di pasar dalam negeri, jelas menjadi sarana penjajahan yang paling
efektif, dan membahayakan perekonomian negeri ini. Keikutsertaan dalam

perjanjian perdagangan bebas sama saja memberi jalan kepada asing untuk
menguasai negeri ini.
Ketiga, Dengan masuknya investasi asing yang memiliki modal besar tentu saja
akan mematikan potensi produksi dalam negeri dan membunuh usaha dan
industri dalam negeri baik skala besar apalagi skala kecil, yang tentu akan
mengakibatkan makin meningkatnya angka pengangguran.
Wallahualam
Negara-negara Anggota ASEAN didorong untuk mempertimbangkan standar dan
pedoman yang ditetapkan oleh IFAC . Kompetensi profesional dan kualifikasi
ambang batas untuk praktek akuntansi di negara-negara anggota ASEAN harus
ditetapkan , dipelihara dan ditegakkan sesuai dengan standar-standar ini
mempertimbangkan Peraturan Domestik setiap Negara Anggota ASEAN .
Berdasarkan Hasil yang Disetujui Dari MRA ini mulai Membuat IAI (ikatan Akuntansi
Indonesia) mulai Mengkhawatirkan masa Depan Profesi Akuntan Indonesia dalam
menghadapi AFTA hal ini dibuktikan dengan adanya Seminar yang diadakan oleh IAI
bertajuk Reshaping the Accountancy Profession Opportunities and Challenges for
Indonesia, di Hotel Kempiski, Rabu 16 Mei 2012. Dalam Seminar Itu Direktur
Eksekutif IAI Elly Zarni Husin menuturkan IAI berkomitmen untuk mengambil peran
strategis dalam kancah keprofesian untuk mendorong kesiapan akuntan-akuntan
Indonesia untuk bersaing dalam AFTA 2015. Dia optimis akuntan Indonesia bisa
eksis bila kompetensi, integritas, serta profesionalisme mereka semakin
ditingkatkan.

dengan begitu sebagai Calon Akuntan menurut pandangan Saya nih dan Yang AKAN
saya Lakukan:
dalam meningkatkan Kompetensi berarti
kita harus lebih Belajar lebih giat sebelumnya sebab dengan belajar kita mendapat
kemampuan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu dengan cakap sob !.
integritas
nah ini nih sob yang susah susah gampang sob.. Integritas merupakan Sifat dan
sikap kita sebagai Akuntan Indonesia atau dapat juga di sebut KTP Akuntan..
pandangan saya dalam meningkatkan Integritas Akuntan Indoensia kita bias
mendalami kedalam seluk beluk Pribadi Penduduk Indonesia yang pernah
dipandang ole Warga Negaara Asing : Sopan santun, ramah, Rendah hati..Nilai ini
Nih sob yang harus Dikembangkan oleh Akuntan Indonesia..

Profesionalisme
Akuntan merupakan pekerjaan yang membutuhkan Profesionalisme yang tinggi.
Menurut pendapat saya tingkat Profesionalisme Kita sebagai Akuntan cukup
Memadai. Tapi cuup memadai ini Kurang berarti dalam AFTA karena kita akan
bersaing dengan Negara ASEAN lainnya dimana tingkat Profesional mereka lebih
tinggi dari cukup memadai. Hal yang akan saya lakukan sebagai calon Akuntan
dalam memenuhi Profesional yang ada adalah
1.

Lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan yan diberikan kepada saya

2.

Memiliki Kompenten dan Integritas yang memadai

3.
Taat dan patuh pada peraturan peraturan yang berlaku baik dalam bidang
Akuntansi maupun Non Akuntansi
Dengan Opini ini Semoga para sobat dapat menjadi Akuntan yang baik dan berlba
lomba untuk memberikan yang Terbaik Bagi Negara kita Indonesia

Você também pode gostar