Você está na página 1de 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau pernapasan dalam dan yang
terjadi didalam paru-paru pernapasan luar. Pernapasan Luar yang merupakan
pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan
umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam
paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan
juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada
berbagai jenis makhluk hidup
1. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot
interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
2.Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea
3.Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa
terbuka
4.Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan
keparu-paru
5.Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung
bronkiol.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui lebih mendalam apa itu Sistem Pernapasan"
2. Bagaimana cara Sistem Pernapasan pada manusia
3. Untuk memahami struktur organ pernafasan
4. Untuk memahami fungsi organ pernafasan dan dapat menjelaskan fungsi organ
pernapasan
C. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan system pernapasan?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pernapasan?
3. Sebutkan dan Jelaskan Alat-alat system pernapasan?
4. Apa saja Gangguan/Kelainan pada system pernapasan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan
Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.

Anatomi Fisiologi
Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan pada Manusia - Manusia bernapas dengan
paru-paru, suatu alat pernapasan yang sangat cocok dengan daratan selain sistem
trakea. sistem pernapasan manusia berbeda dengan serangga yang terangkai

sangat komplek ke seluruh bagian tubuh sehingga pengangkutan oksigen dan CO2
akan langsung dibawa oleh sistem trakea. Sistem paru-paru memiliki lubang yang
menguhubungkan udara dengan tubuh (hidung), kemudian tabung yang hanya
terdapat pada bagian tertentu. Oleh karena itu pengangkutan oksigen ke suluruh
tubuh adalah tugas dari sistem peredaran darah. Tantangan terbesar hidup di
daratan (terutama tempat kering) memiliki daya penguapan yang tinggi yang
dapat menyebabkan dehidrasi akibat kehilangan air yang sangat banyak. Dalam
pengikatan oksigen hanya dapat terjadi jika ada pelarut (lembab), sehingga untuk
menjaga agar permukaan respirasi tetap lembab, Tuhan melengkapi hewan
daratan, seperti manusia, dengan sistem paru-paru yang terletk di dalam tubuh.
Manusia memperoleh suplai oksigen yang terdapat di atmosfer. Sekitar 21%
kandungan atmosfer adalah oksigen. Sebelum sampai ke paru-paru udara yang
masuk akan melewati tabung-tabung pernapasan lainnya dan asesoris yang
dimilikinya.

Hidung (Nasal)
Hidung merupakan organ pernapasan yang menghubungkan dengan udara
luar. Hidung ditopang oleh tulang nasal (tulang keras) dan bagian atas merupakan
tulang rawan. Bagian tulang rawan masih dapat ditumbuhkan/ditambahkan
sehingga ukuran hidung berubah bentuk/panjang (mancung). Terdapat dua rongga
hidung, kanan-kiri, yang dipisahkan oleh septum nasalis (tulang rawan). Terdapat
tiga tonjolan di dalam rongga hidup (konka superior, konka intermediet, dan
konka inferior) yang dipenuhi kapiler darah. Panas yang dibawa oleh kapiler
darah ini akan menghangatkan udara melalui celah-celah tonjolan ini. Udara yang
panas ini akan membantu membakar mikroba tertentu yang terbawa udara.
Rongga hidung ditumbuhi rambut-rambut yang berperan untuk menyaring udara
yang masuk. Sel-sel goblet dan sel epitel bersilia di pangkal rongga hidung
mensekresikan lendir atau mukus yang membantu melembabkan udara yang
masuk dan menangkap kotoran yang tersaring. Lendir/mukus ini juga membantu
sel-sel pembau (olfactory cell) pada rongga hidung untuk mendeteksi bau dari

partikel kimia yang terjerat di dalam lendir. Infeksi bakteri atau virus tertentu
menyebabkan peradangan pada rongga hidung, membuat rongga hidung
tersumbat. Rongga hidung memastikan kualitas udara yang masuk ke dalam tubuh
adalah udara yang baik dengan cara:
a.
b.

Menyaring kotoran (dengan rambut-rambut hidung)


Menghangatkan udara (difusi panas yang dibawa oleh kapiler pembuluh

darah di dinding rongga hidung)


c.

Melembabkan udara (oleh lendir)

Faring
Merupakan saluran pendek, pertemuan antara rongga hidung dan rongga mulut.
Udara akan dialirkan ke dalam laring.

Laring
Saluran pendek dipangkal trakea yang merupakan tempat dimana suara
dihasilkan. Terdapat sepasang pita suara (selaput yang melintang) di dalam laring.
Kerika udara dihembuskan keluar, udara akan melewati pita suara teersebut dan
membuat otot-otot penyusun pita suara meregang. Meregangnya pita suara ini
membuat pita suara bergetar dan menimbulkan bunyi/suara). Semakin tinggi daya
regang semakin kuat getaran semakin kuat bunyi yang dihasilkan. Laring tersusun
atas tulang-tulang rawan, diantaranya glotis, bagian yang terletak paling atas pada
laring. Glotis memiliki selaput epiglotis yang akan melindungi saluran pernapasan
dari makanan dan minuman yang masuk lewat rongga mulut. Ketika menelan
makanan, glotis akan naik, membuat epiglotis turun menutupi trakea. Hal ini
membuat makanan mengalir masuk ke dalam esofagus (saluran pencernaan).
Tersedak adalah suatu mekanisme menetralkan trakea dari makanan dan minuman
yang salah masuk ke dalam trakea, ini terjadi ketika makan sambil berbicara.
Glotis akan kembali turun, epiglotismembuka trakea, udara kembali masuk.

Tulang tiroid berada di bagian inferior laring. Pada laki-laki tulang tiroid ini
menonjol ke depan, struktur yang disebut dengan jakun.

Trakea (Tenggorokan)
Merupakan tabung sepanjang 12cm tersusun atas tumpukan 16-20 tulang rawan
berbentuk C yang dihubungkan satu sama lain oleh ligamentum anulare
(jaringan ikat). Trakea terletak di depan saluran esofagus, mengalami percabangan
di bagian ujung menuju ke paru-paru. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel
epitel bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk penyaringan
lanjutan udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu, serbuk sari dan
kontaminan lainnya. Sel silia berdenyut akan menggerakan mukus ini naik ke
faring yang dapat ditelan atau dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan
untuk membersihkan saluran pernapasaan.

Bronkus
Merupakan percabangan utama dari trakea menuju paru-paru kanan
(dextra) dan kiri (sinistra). Bronkus dextra letaknya lebih besar, pendek, dan
vertikal dibanding pada bronkus sinistra. Hal ini mengakibatkan paru-paru sebelah
kanan lebih sering terserang penyakit dibanding paru-paru kiri. Bronkitis adalah
suatu penyakit yang ditujukan dengan menyempitnya saluran bronkus akibat
produksi lendir yang berlebihan. Secara umum, struktur bronkus sama dengan
trakea, hanya berbeda diameternya saja.

Masing-masing bronkus akan

mengadakan percabangan yang lebih kecil di bagian ujung disebut dengan


bronkiolus. Pada bronkus dextra akan keluar tiga cabang bronkiolus, sedangkan
pada bronkus sinistra membentuk dua percabangan bronkiolus. Perbedaan ini
akan mempengaruhi struktur paru-paru kanan dan kiri. Bronkiolus-bronkiolus ini
akan membentuk cabang-cabang yang lebih kecil lagi dan berujung dengan
membentuk gelembung-gelembung udara (alveolus, jamak:alveoli).

Paru-Paru (Pulmo)
Terletak di rongga dada yang dibatasi oleh diafragma dengan rongga perut.
Paru-paru sebelah kanan berjumlah tiga gelambir sedangkan sebelah kiri
berjumlah dua gelambir. Perbedaan jumlah ini terjadi karena pada bagian kiri
terdapat jantung, yang pada masa perkembangananya terbentuk lebih dulu
dibanding paru-paru. Sehingga pada paru-paru kiri hanya berkembang sampai dua
gelambir. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis membran pleura. Antara membran
pleura terdapat cairan limfe yang melindungi dari gesekan ketika bernapas.
Pleuritis adalah suatu kelainan yang terjadi pada selaput ini.
Alveoli merupakan gelembung yang terbentuk dari bronkiolus. Tersusun
atas epitel yang tipis yang dikelilingi oleh kapiler pembuluh darah. Di dalam
alveoli inilah terjadi proses pertukaran gas. Oksigen dari udara di ruang alveolus
akan berdifusi masuk ke kapiler darah dan ikat oleh haemoglobin eritrosit. Sedang
karbondioksida dilepas dari kapiler darah didifusikan keluar melalui ruang
alveolus menuju rongga hidung. Emfisema adalah suatu kondisi dimana terjadi
gangguan dalam pengangkutan oksigen. Hal ini terjadi karena adanya perubahan
struktur alveolus yang disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia, misalnya tar
pada rokok. Diplococcus pneumonia menyebabkan infeksi pada alveoli, yang
disebut dengan pneumonia. Pada penderita pneumonia dinding-dinding alveolus
mengeluarkan lendir yang akan menggangu pernapasan.
B. Jenis-Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut
-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga

dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih

kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
-Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga

rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut:
-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
C. Alat-Alat Sistem Pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi
masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat
pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring
(pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paruparu).
1.Rongga hidung ( cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing
yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan
tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk:
menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari
lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat
makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk

menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup,


misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh,
dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan
karbon dioksida, dan uap air.
2. Faring ( tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti
tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari
otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring
merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan ( nasofaring) pada
bagian depan dan saluran pencernaan ( orofaring)pada bagian belakang.
3. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan
buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup
serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan
trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat
menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke
tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan
pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis
juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
4. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
D. Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia

Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bias


mengalami gangguan atau kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi
singkat yaitu seperti :
1. Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
a.
Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis
disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan
asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran
pernapasan mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas.
b.
c.
d.

Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.


Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang

mempersempit jalan nafas.Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut


untukbernapas
e.
Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau
disebutpleura.
f.
Bronkitis, adalah radang pada bronkus
2. Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
PNEMONIA BAKTERI
Pnemonia yaitu infeksi akut yang terjadi pada paru / saluran napas bagian bawa
3. Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
a. Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
b. Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang
sangat penting. Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka
dia akan mati. Sama seperti sistem organ yang lain, sistem pernapasan pada
manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan yang mempengaruhi sistem
itu sendiri. Nah, apa sajakah penyakit pada sistem pernapasan pada manusia?
Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Faringitis

10

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa
menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan
dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma
sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam
paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara
optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan
oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada
paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang
sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah
atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem
pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola
hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok
dan stress.
Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di derita di
dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300 juta orang.
Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang atau
kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah
penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang
asma, anggota lain tidak perlu panik.
Gejala penyakit Asma antara lain:
1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.

11

2. Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.


3. Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
4. Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
5. Rasa sesak dan berat di dada.
6. Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
7. Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
8. Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan
tertentu.
9. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara
karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
10. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.
Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita asma akan
kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi pada otototot bronkul yang mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat semprot yang
mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap dengan segera saat
terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak lagi disemprotkan,
namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan memberikan
minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan memberikan
hembusan angin segar dari kipas angin untuk membantu proses pernapasan
penderita. Penyakit asma mungkin tidak dapat dihilangkan dari sistem pernapasan
manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar gejala dan serangannya tidak
mengganggu aktivitas bekerja.
Cara mencegah penyakit Asma:
1. Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2. Jangan

memelihara

binatang

yang

bulunya

banyak

dan

halus.

Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya


3. Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4. Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas
panjang bila napas tidak kuat.

12

Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan alternatif, namun


belum cukup bukti yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut efektif
mengobati asma.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama
ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari
dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem
pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari
keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman,
mata berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa
bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat.
Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan
usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama
terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada
negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan
influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung,
babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza
dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut.
Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui
partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan
tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan
hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg)
dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.

13

Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian
atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan
menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan
infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan
gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe
C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat
diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test
secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang
biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya.
Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak
mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih
menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi epidemi
di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus
yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus /
air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita
influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran
nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa, namun
dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam bisa
sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu yang
tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami
replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang
sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya
atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala,
sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak.
Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini
biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.

14

Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.

4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan
pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu
mencegah penderita dari penyakit ini.
2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah
gejalanya ringan, sedang atau berat.
3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan
dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah
komplikasi.

15

Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini.
Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara
itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang
membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan
sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradanganperadangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons
terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk,
demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui
gejala-gejala berikut ini.
1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang
luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna

16

3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita
penyakit sinusitis.
1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuningkuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buahbuahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling
sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai
penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga
pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan
proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini
menyebabkan:
1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk
pertukaran udara paru-paru

17

2. Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan


3. Mengurangi

luas

permukaan

membran

pernapasan,

yang

akan

meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan


penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh
bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan
maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah
kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama
pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau
lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih
terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan,
sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman
tuberkulosis, dan hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara.
Pada tahun 2010, ditemukan 8,8 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4
juta diantarnya berakhir dengan kematian.
Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya.
Sepertiganya meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat
Indonesia menduduki peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita TB
yang merupakan penyakti menular ini.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan
mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat
bertahan untuk 10 15 tahun, sehingga pada usia 12 15 tahun dapat
dilakukan vaksinasi ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik
selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

18

Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa
organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia
terutama

paru-paru. Tuberkulosis

dapat menjadi

penyakit kronis

yang

menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.


Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf,
sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut
juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis
adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang
yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada
orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol
dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali
lipat dari orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak mengandung
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh belum
sempurna sangat rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada dalam
satu lingkungan penderita TB. Untuk pencegahan penularan TB pada anak-anak,
imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib selain hepatitis B, Polio, DPT, dan
campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6 bulan, namun
ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat
penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan
tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.
Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam
pengobatan antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri
terhadap antibiotik. Tinggkat penularan penyakitsistem pernapasan manusia
tuberkulosis sangat tinggi karena rendahnya kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih
dan sehat. Kualitas udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis.
Penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak.
9. Pneumonia

19

Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan


oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah
dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah
suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan
oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli)
yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi inflame dan
terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik
dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah
serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia
(lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya
sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula
muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah
menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit
serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia
termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tandatanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray
(Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia
sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang
memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita
HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung,
diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani
kemoterapy

(chemotherapy)

dan

meminum

obat

golongan

Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya


memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi
pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi
muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat

20

menyebabkan Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel


darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam
melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien
yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) endotracheal tube
sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan
mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan,
bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator)
maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal
(chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan
peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit
Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar
sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan
salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur
berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan
menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri,
antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan
antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar
tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak
lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat
Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan
istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta
gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.

21

3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan


dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam
dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis
rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga
akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya
dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal
dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi
bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung
tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor
lain.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang
sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan
tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab
munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh
yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya tahan
tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan
ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang
paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus,
parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis Stafilokokus,
Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan,
sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak, hidung berlendir

22

(mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak
seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan
merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak,
telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit.
Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai
membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung),
rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis
(radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan
trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang
tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering
menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan
sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik
disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi
karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit
kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan
kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah
demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak
apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan
kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum
sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA.
Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring
harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
13. Kanker Paru-Paru

23

Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
1. Pembekakan di wajah atau di leher
2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan
yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini
menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita,
misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu,
gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan
pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang
disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap
suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus
influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca,
serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries

24

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella


pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18. Tonsilitis
Tonsillitis

adalah

peradangan

pada

tonsil

(amandel)

sehingga

tampak

membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih


pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan
membengkak

(radang)

yang

dapat

menyebabkan

penyempitan

saluran

pernapasan. Adapun gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.


1. Tenggorokan terasa sakit.
2. Terasa sakit saat menelan.
3. Tubuh mengalami demam tinggi.
4. Sering mengalami muntah
5. Mengalami kesulitan saat bernapas
6. Tidur mendengkur
7. Nafsu makan menurun
8. Timbul bau tidak sedap pada mulut
9. Timbul nyeri di sekitar otot
19. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang
disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan
tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia
(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN,
atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
1. Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit. Fase
ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon
dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla
oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan
darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat.
Tekanan darah terukur meningkat.

25

2. Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang


klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang,
pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
3. Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita
amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran
menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan
lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti
kemudian mati.
20. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan
oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan
ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel.
Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas
mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas
kerja otot.

26

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , paru-paru ,tulang rusu
kotot
interkosta,bronkus,bronkiol,alveolus,dandiafragma.Dalam

mekanismenya,Udara

disedot ke dalamparu-paru melalui hidung dan trakea,dinding trakea disokong


oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbukatrakea bercabang
kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepadaparu-paru
.kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada
hujungbronkiol .Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan
pertukaran gas.
Penulis menyimpulkan system pernafasan adalah system dalam tubuh yang
harus dijaga dan dipelihara, karena jika salah satu organ pernafasan rusak akan
mengganggu organ system pernafasan yang lain. Dengan nafas kita bisa Hidup.
B. Saran
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem
pernafasan lainnya .

27

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/7631580/Sistem-Pernafasan
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orangbelajar-biologi-online
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan

28

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah tentang Konsep Gangguan Pernapasan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bima,

September 2015
Penulis

i
29

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan............................................................................................
C. Rumusan Masalah..........................................................................

1
1
1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan.....................................................

B. Jenis-Jenis Pernapasan....................................................................

C. Alat-Alat Sistem Pernapasan...........................................................

D. Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia. .

BAB IV PENUTUP.......................................................................................

17

A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

17
17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

18

ii
30

Você também pode gostar