Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau pernapasan dalam dan yang
terjadi didalam paru-paru pernapasan luar. Pernapasan Luar yang merupakan
pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan
umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam
paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan
juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada
berbagai jenis makhluk hidup
1. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk ,otot
interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan diafragma.
2.Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea
3.Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa
terbuka
4.Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan
keparu-paru
5.Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung
bronkiol.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui lebih mendalam apa itu Sistem Pernapasan"
2. Bagaimana cara Sistem Pernapasan pada manusia
3. Untuk memahami struktur organ pernafasan
4. Untuk memahami fungsi organ pernafasan dan dapat menjelaskan fungsi organ
pernapasan
C. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan system pernapasan?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pernapasan?
3. Sebutkan dan Jelaskan Alat-alat system pernapasan?
4. Apa saja Gangguan/Kelainan pada system pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan
Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
Anatomi Fisiologi
Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan pada Manusia - Manusia bernapas dengan
paru-paru, suatu alat pernapasan yang sangat cocok dengan daratan selain sistem
trakea. sistem pernapasan manusia berbeda dengan serangga yang terangkai
sangat komplek ke seluruh bagian tubuh sehingga pengangkutan oksigen dan CO2
akan langsung dibawa oleh sistem trakea. Sistem paru-paru memiliki lubang yang
menguhubungkan udara dengan tubuh (hidung), kemudian tabung yang hanya
terdapat pada bagian tertentu. Oleh karena itu pengangkutan oksigen ke suluruh
tubuh adalah tugas dari sistem peredaran darah. Tantangan terbesar hidup di
daratan (terutama tempat kering) memiliki daya penguapan yang tinggi yang
dapat menyebabkan dehidrasi akibat kehilangan air yang sangat banyak. Dalam
pengikatan oksigen hanya dapat terjadi jika ada pelarut (lembab), sehingga untuk
menjaga agar permukaan respirasi tetap lembab, Tuhan melengkapi hewan
daratan, seperti manusia, dengan sistem paru-paru yang terletk di dalam tubuh.
Manusia memperoleh suplai oksigen yang terdapat di atmosfer. Sekitar 21%
kandungan atmosfer adalah oksigen. Sebelum sampai ke paru-paru udara yang
masuk akan melewati tabung-tabung pernapasan lainnya dan asesoris yang
dimilikinya.
Hidung (Nasal)
Hidung merupakan organ pernapasan yang menghubungkan dengan udara
luar. Hidung ditopang oleh tulang nasal (tulang keras) dan bagian atas merupakan
tulang rawan. Bagian tulang rawan masih dapat ditumbuhkan/ditambahkan
sehingga ukuran hidung berubah bentuk/panjang (mancung). Terdapat dua rongga
hidung, kanan-kiri, yang dipisahkan oleh septum nasalis (tulang rawan). Terdapat
tiga tonjolan di dalam rongga hidup (konka superior, konka intermediet, dan
konka inferior) yang dipenuhi kapiler darah. Panas yang dibawa oleh kapiler
darah ini akan menghangatkan udara melalui celah-celah tonjolan ini. Udara yang
panas ini akan membantu membakar mikroba tertentu yang terbawa udara.
Rongga hidung ditumbuhi rambut-rambut yang berperan untuk menyaring udara
yang masuk. Sel-sel goblet dan sel epitel bersilia di pangkal rongga hidung
mensekresikan lendir atau mukus yang membantu melembabkan udara yang
masuk dan menangkap kotoran yang tersaring. Lendir/mukus ini juga membantu
sel-sel pembau (olfactory cell) pada rongga hidung untuk mendeteksi bau dari
partikel kimia yang terjerat di dalam lendir. Infeksi bakteri atau virus tertentu
menyebabkan peradangan pada rongga hidung, membuat rongga hidung
tersumbat. Rongga hidung memastikan kualitas udara yang masuk ke dalam tubuh
adalah udara yang baik dengan cara:
a.
b.
Faring
Merupakan saluran pendek, pertemuan antara rongga hidung dan rongga mulut.
Udara akan dialirkan ke dalam laring.
Laring
Saluran pendek dipangkal trakea yang merupakan tempat dimana suara
dihasilkan. Terdapat sepasang pita suara (selaput yang melintang) di dalam laring.
Kerika udara dihembuskan keluar, udara akan melewati pita suara teersebut dan
membuat otot-otot penyusun pita suara meregang. Meregangnya pita suara ini
membuat pita suara bergetar dan menimbulkan bunyi/suara). Semakin tinggi daya
regang semakin kuat getaran semakin kuat bunyi yang dihasilkan. Laring tersusun
atas tulang-tulang rawan, diantaranya glotis, bagian yang terletak paling atas pada
laring. Glotis memiliki selaput epiglotis yang akan melindungi saluran pernapasan
dari makanan dan minuman yang masuk lewat rongga mulut. Ketika menelan
makanan, glotis akan naik, membuat epiglotis turun menutupi trakea. Hal ini
membuat makanan mengalir masuk ke dalam esofagus (saluran pencernaan).
Tersedak adalah suatu mekanisme menetralkan trakea dari makanan dan minuman
yang salah masuk ke dalam trakea, ini terjadi ketika makan sambil berbicara.
Glotis akan kembali turun, epiglotismembuka trakea, udara kembali masuk.
Tulang tiroid berada di bagian inferior laring. Pada laki-laki tulang tiroid ini
menonjol ke depan, struktur yang disebut dengan jakun.
Trakea (Tenggorokan)
Merupakan tabung sepanjang 12cm tersusun atas tumpukan 16-20 tulang rawan
berbentuk C yang dihubungkan satu sama lain oleh ligamentum anulare
(jaringan ikat). Trakea terletak di depan saluran esofagus, mengalami percabangan
di bagian ujung menuju ke paru-paru. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel
epitel bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk penyaringan
lanjutan udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu, serbuk sari dan
kontaminan lainnya. Sel silia berdenyut akan menggerakan mukus ini naik ke
faring yang dapat ditelan atau dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan
untuk membersihkan saluran pernapasaan.
Bronkus
Merupakan percabangan utama dari trakea menuju paru-paru kanan
(dextra) dan kiri (sinistra). Bronkus dextra letaknya lebih besar, pendek, dan
vertikal dibanding pada bronkus sinistra. Hal ini mengakibatkan paru-paru sebelah
kanan lebih sering terserang penyakit dibanding paru-paru kiri. Bronkitis adalah
suatu penyakit yang ditujukan dengan menyempitnya saluran bronkus akibat
produksi lendir yang berlebihan. Secara umum, struktur bronkus sama dengan
trakea, hanya berbeda diameternya saja.
Paru-Paru (Pulmo)
Terletak di rongga dada yang dibatasi oleh diafragma dengan rongga perut.
Paru-paru sebelah kanan berjumlah tiga gelambir sedangkan sebelah kiri
berjumlah dua gelambir. Perbedaan jumlah ini terjadi karena pada bagian kiri
terdapat jantung, yang pada masa perkembangananya terbentuk lebih dulu
dibanding paru-paru. Sehingga pada paru-paru kiri hanya berkembang sampai dua
gelambir. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis membran pleura. Antara membran
pleura terdapat cairan limfe yang melindungi dari gesekan ketika bernapas.
Pleuritis adalah suatu kelainan yang terjadi pada selaput ini.
Alveoli merupakan gelembung yang terbentuk dari bronkiolus. Tersusun
atas epitel yang tipis yang dikelilingi oleh kapiler pembuluh darah. Di dalam
alveoli inilah terjadi proses pertukaran gas. Oksigen dari udara di ruang alveolus
akan berdifusi masuk ke kapiler darah dan ikat oleh haemoglobin eritrosit. Sedang
karbondioksida dilepas dari kapiler darah didifusikan keluar melalui ruang
alveolus menuju rongga hidung. Emfisema adalah suatu kondisi dimana terjadi
gangguan dalam pengangkutan oksigen. Hal ini terjadi karena adanya perubahan
struktur alveolus yang disebabkan oleh senyawa-senyawa kimia, misalnya tar
pada rokok. Diplococcus pneumonia menyebabkan infeksi pada alveoli, yang
disebut dengan pneumonia. Pada penderita pneumonia dinding-dinding alveolus
mengeluarkan lendir yang akan menggangu pernapasan.
B. Jenis-Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut
-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
-Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut:
-Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
C. Alat-Alat Sistem Pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi
masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat
pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring
(pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paruparu).
1.Rongga hidung ( cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing
yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan
tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk:
menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari
lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat
makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk
10
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa
menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan
dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma
sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam
paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara
optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan
oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda
asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada
paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang
sejak lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah
atau keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun sistem
pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan minuman.Pola
hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma, seperti merokok
dan stress.
Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di derita di
dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300 juta orang.
Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang atau
kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah
penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang
asma, anggota lain tidak perlu panik.
Gejala penyakit Asma antara lain:
1. Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
11
memelihara
binatang
yang
bulunya
banyak
dan
halus.
12
13
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian
atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan
menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan
infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan
gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe
C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat
diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test
secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang
biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya.
Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak
mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih
menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi epidemi
di tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus
yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus /
air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita
influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga hidung dan saluran
nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu biasa, namun
dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala demam bisa
sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat. Gejala-gejala flu yang
tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami
replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang
sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya
atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala,
sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak.
Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini
biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
14
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan
pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
1. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.
2. Sesak dada
3. Batuk kronis
4. Kelelahan
5. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
1. Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu
mencegah penderita dari penyakit ini.
2. Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah
gejalanya ringan, sedang atau berat.
3. Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan
dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah
komplikasi.
15
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini.
Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara
itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang
membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan
sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. Peradanganperadangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons
terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi
alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk,
demam, sulit menelan, dan sakit di dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui
gejala-gejala berikut ini.
1. Batuk berdahak.
2. Sering sesak napas.
3. Flu yang berkepanjangan.
4. Mengi.
5. Tubuh mudah lelah.
6. Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7. Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8. Kepala terasa sakit.
9. Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang
luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1. Plakpleura (kalsifikasi)
2. Mesoteliome maligna
16
3. Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
1. Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
2. Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita
penyakit sinusitis.
1. Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
2. Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3. Sering bersin.
4. Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuningkuningan.
5. Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buahbuahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling
sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai
penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga
pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan
proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini
menyebabkan:
1. Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk
pertukaran udara paru-paru
17
luas
permukaan
membran
pernapasan,
yang
akan
18
Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa
organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia
terutama
paru-paru. Tuberkulosis
dapat menjadi
penyakit kronis
yang
19
(chemotherapy)
dan
meminum
obat
golongan
20
21
22
(mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa meningkat tidak
seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan
merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak,
telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit.
Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai
membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos hidung),
rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada faring), epiglotitis
(radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis (radang pada laring dan
trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa. Semua radang
tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas. Pengobatan ISPA sering
menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat hilang dengan
sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik
disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi
karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit
kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita dengan
kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah
demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi
orang dewasa ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak
apalagi bayi, penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan
kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum
sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA.
Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring
harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
13. Kanker Paru-Paru
23
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
1. Pembekakan di wajah atau di leher
2. Napas sesak dan pendek-pendek
3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4. Kelelahan kronis
5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6. Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8. Suara serak/parau
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan
yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini
menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita,
misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu,
gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan
pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang
disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap
suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus
influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca,
serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara.
Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries
24
adalah
peradangan
pada
tonsil
(amandel)
sehingga
tampak
(radang)
yang
dapat
menyebabkan
penyempitan
saluran
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , paru-paru ,tulang rusu
kotot
interkosta,bronkus,bronkiol,alveolus,dandiafragma.Dalam
mekanismenya,Udara
27
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/7631580/Sistem-Pernafasan
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orangbelajar-biologi-online
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan
28
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah tentang Konsep Gangguan Pernapasan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bima,
September 2015
Penulis
i
29
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan............................................................................................
C. Rumusan Masalah..........................................................................
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan.....................................................
B. Jenis-Jenis Pernapasan....................................................................
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
17
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
17
17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
18
ii
30