Você está na página 1de 12

Aprita Nurkarima (04011181419216)

ANALISIS MASALAH
1. Tn. M umur 40 tahun, seorang laki-laki bekerja sebagai buruh bangunan, sejak
lima bulan yang lalu, teraba ada benjolan di leher kanan sebesar telur puyuh,
benjolan tidak nyeri, badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi dan mudah
berkeringat, nafsu makan menurun, berat badan masih normal.
a) Apa hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan terhadap keluhan?
Pada LNH sedikit lebih banyak diderita oleh laki-laki dibanding
perempuan. Pada tahun 1997, LNH dilaporkan sebagai penyebab kematian
akibat kanker utama pada pria usia 20-39 tahun.

Faktor resiko

berhubungan juga dengan paparan lingkungan, pekerjaan, diet, dan


paparan lainnya. Beberapa pekerjaan yang sering dihubungkan dengan
resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. Hal ini
disebabkan karena adanya paparan herbisisda dan pelarut organik. Resiko
NHL juga meningkat pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi
lemak hewani, merokok, dan terkena paparan ultraviolet berlebihan.
b) Bagaimana penyebab dan mekanisme gejala sistemik pada kasus?
Sel limfosit dari kelenjar limfe berasal dari sel sel induk multipotensial di
dalam sumsum tulang. Sel induk akan bertransformasi menjadi sel
progenitor limfosit yang kemuadian akan berdiferensiasi melalui dua jalur.
Sebagian akan mengalami pematangan di dalam kelenjar timus menjadi
limfosit T. Sebagian lagi akan menuju kelenjar limfe ataupun tetap berada
di sumsum tulang dan berdiferensiasi menjadi limfosit B. Apabila ada
rangsangan antigen yang sesuai maka limfosit T akan aktif berpoliferasi
sebagai respon sistem imun seluler. Sedangkan limfosit B akan aktif
menjadi imunoblas yang kemuadian menjadi sel plasma dan akan
membentuk imunoglobulin. Terjadi perubahan pada sitoplasma sel plasma
menjadi lebih banyak dari pada sitoplasma sel B. Sedangkan limfosit T
yang aktif akan berukuran lebih besar dari pada sel T yang belum aktif.
Perubahan sel limfosit normal menjadi sel limfoma (abnormal) merupakan
akibat terjadinya mutasi gen pada salah satu sel dari kelompok sel limfosit
yang belum aktif yang tengah berada dalam proses transformasi menjadi
imunoblas akibat respon dari adanya antigen. Beberapa perubahan pada

Aprita Nurkarima (04011181419216)

sel limfosit inaktif ialah ukurannya semakin lebih besar, kromatin inti
menjadi lebih halus, nukleolinya terlihat dan protein permukaan sel
mengalami perubahan. Biasanya terdapat pembesaran kelenjar getah
bening di dalam, yang salah satunya menyebabkan penekanan usus
sehingga terjadi penurunan nafsu makan atau muntah.
Penyakit ini kebanyakan asimtomatik, namun sekitar 5% diantaranya
menimbulkan tanda inflamasi ringan seperti demam dan gejala sistemik
lain seperti berkeringat.
2. Berat badan menurun 6 kg dalam 2 bulan terakhir. Tn. M berobat ke dokter umum
diberi obat juga dilakuka pemeriksaan darah dan rontgen dada, namun benjolan
tidak mengecil dan malah membesar.
a) Mengapa baru terjadi penurunan berat badan dalam 2 bulan terakhir?
Kemungkinan ada pembesaran KGB jauh di dalam perut sehingga dapat
mengakibatkan berkurangnya nafsu makan jadi tidak langsung terjadi
penurunan berat badan. Lama kelamaan akan terjadi penurunan berat
badan.
b) Apa kemungkinan obat yang diberikan oleh dokter sehingga benjolan
tidak mengecil malah membesar?
3. Riwayat batuk-batuk lama tidak ada. Riwayat keluarga batuk lama tidak ada,
riwayat sakit kepala tidak ada, keluhan nyeri sendi dan demam lama tidak ada.
Tn. M sering memelihara binatang seperti kucing dan senang makanan yang
dbakar seperti sate. Tn. M jarang minum obat-obatan atau jamu-jamuan. Riwayat
keluarga tidak ada penyakit seperti ini, ibu Tn. M menderita karsinoma payudara.
a) Mengapa perlu diketahui riwayat batuk lama pada pasien dan keluarga?
Kemungkinan perlu disingkirkan diagnosis TBC. Karena pada TBC pun
terjadi pembengkakan KGB.
b) Apa pengaruh pasien yang memelihara kucing dan sering makan sate
dengan keluhan terhadap kasus?
Limfadenopati servikal penyebabnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu infeksi
dan non-infeksi.

Aprita Nurkarima (04011181419216)

Penyebab infeksi
o Kebanyakan berupa infeksi virus, seperti mononucleosis infeksiosa,
adenovirus, herpesvirus, dan CMV dengan perbesaran yang tidak
hangat dan tidak ada kemerehan.
o Infeksi bakteri juga dapat mengakibatkan limfadenopati dengan
perbesaran yang hangat, eritematous dan lunak. Penanganan yang tepat
berupa antibiotic dan drainase. Antibiotic yang diberikan harus dapat
mengcover Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes yang
bisa bergejala demam, sakit tengorokkan dan limfadenopati servikal
anterior.
o Mikrobakteria atipikal menyebabkan limfadenopati servikal subakut
dengan nodul besar, indurasi tetapi tidak lunak.
o Catscratch disease, yang disebabkan oleh Bartonella henselae, timbul
dengan limfadenopati subakut dileher. Penyakit ini timbul setelah
hewan peliharaan yang terinfeksi (biasanya kucing) mencakar
tubuh host. Sekitar 30 hari kemudian, timbul demam, sakit kepala,
malaise yamg timbul berbarengan dengan limfadenopati.
Penyebab Noninfeksi
o Penyebab maligna yang mungkin adalah neuroblastoma, leukimia, non
Hodgkin lymphoma, dan rhabdomyosarcoma.
o Penyakit Kawasaki. Anak yang terinfeksi ini menderita selama 5 hari,
dan limfadenopati servikal adalah 1 dari 4 kategori yang perlu ada
untuk menegakkan diagnosis.
4. Pemeriksaan Fisik didapatkan :
Keadaan umum tampak sakit sedang : Tekanan Darah 120/80 mmHg, denyut nadi
80 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit, suhu 36,8 C TB : 165 cm, BB : 42
kg.
a) Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?
IMT 41/(1.65)2 = 15,56 underweight pembesaran KGB jaud di
dalam perut penurunan nafsu makan penurunan berat badan.
Lainnya normal.

Aprita Nurkarima (04011181419216)

5. Keadaan Spesifik :
Kepala:
Konjungtiva pucat (-), ikterik (-)
Mulut : stomatitis (-), pharink Hiperemis (-), tumor (-)
Leher :
JVP (5-2) cm H2O
Benjolan pada leher kanan : ukuran 5x4x4 cm, nyeri (-), mobile
Benjolan pada leher kiri : Ukuran 3x4x3 cm, nyeri (-), mobile
Thoraks :
Pembesaran kelenjar limfa di axilla (-)
Paru : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : dalam bats normal
Ekstremitas superior : pembesaran kelenjar limfa (-)
Ekstreitas inferior : pembesaran kelenjar limfa inguinal (-)
a) Mengapa benjolan pada leher bersifat mobile?
Limfadenopati yang hanya berukuran kecil, discrete dan mobile dapat
bersifat

fisiologis.

Adanya

nyeri

tekan

menunjukkan

inflamasi.

Limfadenopati yang keras pada palpasi dan terfiksasi mengindikasikan


keganasan.

6. ASPEK KLINIS
a) Bagaimana algoritme penegakan diagnosis dari kasus?
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
1)

Anamnesis Umum:
-

Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) atau organ

Malaise umum

Berat badan menurun 10% dalam waktu 3 bulan

emam tinggi 38 C selama 1 minggu tanpa sebab

Keringat malam

Keluhan anemia (lemas, pusing, jantung berdebar)

Penggunaan obat-obatan tertentu

Khusus:
-

Penyakit autoimun (SLE, Sjorgen, Rheuma)

Aprita Nurkarima (04011181419216)


-

Kelainan Darah

Penyakit Infeksi (Toxoplasma, Mononukleosis, Tuberkulosis, Lues,


dsb)

2)

3)

Pemeriksaan Fisik
-

Pembesaran KGB

Kelainan/pembesaran organ

Performance status: ECOG atau WHO/karnofsky

Pemeriksaan Diagnostik
-

Biopsi:
o Biopsi KGB dilakukan cukup pada 1 kelenjar yang paling
representatif, superfisial, dan perifer. Jika terdapat kelenjar
superfisial/perifer yang paling representatif, maka tidak perlu
biopsi intraabdominal atau intratorakal. Spesimen kelenjar
diperiksa:
Rutin: Histopatologi: sesuai kriteria REAL-WHO
Khusus: Imunohistokimia
o Diagnosis harus ditegakkan berdasarkan histopatologi dan
tidak cukup hanya dengan sitologi. Pada kondisi tertentu
dimana KGB sulit dibiopsi, maka kombinasi core biopsy
FNAB

bersama-sama

dengan

teknik

lain

(IHK,

Flowcytometri dan lain-lain) mungkin mencukupi untuk


diagnosis
o Tidak diperlukan penentuan stadium dengan laparotomi
-

Laboratorium:
o Rutin
Hematologi:

Darah Perifer Lengkap (DPL) : Hb, Ht, leukosit,


trombosit, LED, hitung jenis

Gambaran Darah Tepi (GDT) : morfologi sel darah

Aprita Nurkarima (04011181419216)

Analisis urin : urin lengkap


Kimia klinik:

SGOT, SGPT, Bilirubin (total/direk/indirek), LDH,


protein total, albumin-globulin

Alkali fosfatase, asam urat, ureum, kreatinin

Gula Darah Sewaktu

Elektrolit: Na, K, Cl, Ca, P

HIV, TBC, Hepatitis C (anti HCV, HBsAg)

Khusus
o Gamma GT
o Serum Protein Elektroforesis (SPE)
o Imunoelektroforesa (IEP)
o Tes Coomb
o B2 mikroglobulin

Aspirasi Sumsum Tulang (BMP) dan biopsi sumsum tulang dari 2


sisi spina illiaca dengan hasil spesimen 1-2 cm.

Radiologi untuk pemeriksaan rutin/standard dilakukan pemeriksaan


CT Scan thorak/abdomen. Bila hal ini tidak memungkinkan,
evaluasi sekurang-kurangnya dapat dilakukan dengan : Toraks foto
PA dan Lateral dan USG seluruh abdomen.

Konsultasi THT
Bila Cincin Waldeyer terkena dilakukan laringoskopi.

Cairan tubuh lain (Cairan pleura, cairan asites, cairan liquor


serebrospinal)
Jika dilakukan pungsi/aspirasi diperiksa sitologi dengan cara
cytospin, disamping pemeriksaan rutin lainnya.

Imunofenotyping
Minimal dilakukan pemeriksaan imunohitstokimia (IHK) untuk CD
20 dan akan lebih ideal bila ditambahkan dengan pemeriksaan

Aprita Nurkarima (04011181419216)

CD45, CD3 dan CD56 dengan format pelaporan sesuai dengan


kriteria WHO (kuantitatif).
-

Konsultasi jantung
Menggunakan echogardiogram untuk melihat fungsi jantung.

b) Bagaimana epidemiologi dari kasus?


LNH merupakan neoplasma ganas padat yang cukup sering dijumpai
dengan frekuensi 3% dari seluruh kanker. Di Indonesia frekuensi relatif
LNH jauh lebih tinggi di bandingkan dengan limfoma Hodgkin. Pada tahun
2000 di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 54.900 kasus baru, dan
26.100 orang meninggal karena LNH. Di Amerika Serikat, 5 % kasus LNH
baru terjadi pada pria, dan 4 % pada wanita per tahunnya. Pada tahun 1997,
LNH dilaporkan sebagai penyebab kematian akibat kanker utama pada pria
usia 20-39 tahun. Saat ini angka pasien LNH di Amerika Serikat meningkat
dengan pertambahan 5-10 % pertahunnya menjadikannya urutan ke lima
tersering dengan angka kejadian 12-15 per 100.000 penduduk. Dengan
makin meningkatnya insidens AIDS, jumlah kasus limfoma non-Hodgkin
meningkat secara signifikan.

c) Bagaimana tatalaksana dan follow up dari kasus?

Aprita Nurkarima (04011181419216)

Aprita Nurkarima (04011181419216)

Aprita Nurkarima (04011181419216)

Regimen Terapi yang Disarankan:

Aprita Nurkarima (04011181419216)

d) Apa prognosis dari kasus tersebut?


Prognosis LNH sangat beragarm, akan tetapi faktor utama yang menentukan
adalah tipe dari LNH itu sendiri. Secara internasional, prognosis ditetapkan
melalui International Prognostik Index (IPI), dengan spesifikasi sebagai
berikut:
1. Umur < 60 tahun = 0; Umur > 60 tahun = 1
2. Stadium I atau II = 0; stadium III atau IV = 1
3. LDH serum normal = 0; LDH serum meningkat = 1
4. Gejala tidak ada = 0; Gejala ada = 1
5. Keterlibatan organ ekstranodal 1 tempat = 0; keterlibatan organ
ekstranodal > 1 tempat = 1
Skor yang didapat dijumlahkan dan rentangannya adalah 0 5,
interpretasinya adalah:
1. 0-1 = resiko rendah (low risk)
2. 2 = resiko sedang (intermediate risk)
3. 3 = resiko sedang-tinggi (high intermediate risk)
4. 4-5 = resiko tinggi (high risk)
I.

LEARNING ISSUE

Aprita Nurkarima (04011181419216)

a) Anatomi dan Fisiologi KGB pada leher sharon murti erlin aprita
fitria
b) Limfadenopati ALL
c) LIMFOMA andin mutia regina stella rati

Você também pode gostar