Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dapatkan informasi tentang tempat tinggal klien, seberapa kali ia pindah, seperti apa
rumahnya, jumlah individu, keamanan lingkungan, dan jika diindikasikan, apakah
tersedia cukup makanan didalam rumah,dan keadaan lingkungan sekitar, diharapkan
tetap bersih dan terhindar dari berbagai sumber penyakit.
c) Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada
dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan premature dan pajanan
terhadap bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin.
d) Pendidikan, minat, hobi, dan tujuan
Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan juga minat, hobi, dan tujuan
jangka panging. Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu
dan memberi gambaran kemampuan baca-tulisnya. Kadang-kadang bahaya potensial
dari hobi, seperti melukis, memahat, mengelas, membuat mebel, piloting, balap,
menembak, membuat keramik, dan berkebun akan diidentifikasi.
e) Pilihan agama
Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktik terkait-agama yang harus
diobservasi.Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya agama
dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan
tentang jenis kelamin tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus, penggunaan
produk darah.
f) Hewan peliharaan
tersebut anjurkan pada klien untuk selalu menjaga keselamatan dirinya dan
mengurangi kegiatan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.
b. Riwayat Kebidanan
a) Riwayat menstruasi
Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu penetapan
tanggal perkiraan kelahiran (estimated date of delivery-EDD) yang sering disebut
taksiran partus. Perhitungan dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan 7 hari
pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian
menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.Informasi tambahan
tentang siklus menstruasi yang harus diperoleh mencakup frekuensi haid dan lama
pendarahan.
b) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, Kehamilan:Adakah ganguan seperti
perdarahan, muntah yang sangat (sering), toxaemia gravidarum.
Persalinan: Spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, ditolong oleh
siapa (bidan, dokter).
Nifas: Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi.
Anak: Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebabnya
meninggal, berat badan waktu lahir.
c) Riwayat kontrasepsi
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat mempengearuhi
EDD, dan karena penggunaan metode lain dapat membantu menangalli
kehamilan.ketika seorang wanita menghabiskan pil berisi hormone dalam tablet
kontrasepsi oral, periode selanjutnya akan mengalami disebut withdrawal bleed.
Dan terkadang ada kalanya kehamilan terjadi ketika IUD masih terpasang.Apabila
ini terjadi, lepas IUD jika talinya tampak.Prosedur ini dapat dilakukan oleh perawat
praktik selama trimester I, tetapi lebih baik dirujuk kedokter bila kehamilan sudah
berusia 13 minggu.Pelepasan IUD menurunkan resiko keguguran, sedangkan
membiarkan IUD terpasang meningkatkan aborsi septik pada pertengahan
trimester.Riwayat pengunaan IUD terdahulu meningkatkan resiko kehamilan
ektopik.Dan tanyakan kepada klien lamanya pemakaian alat kontrasepsi dan jenis
kontrasepsi yang digunakan.
d) Riwayat obstetric
Informasi esensial tentang kehamilan terdahulu mencakup bulan dan tahun
kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada saat itu itu, tipe persalinan (spontan,
forsep, ekstrasi vakum, atau bedah sesar), lama persalinan (lebih baik dihitung dari
kontraksi pertama), berat lahir, jenis kelamin, dan komplikasi lain.ketika
menggambarkan kehamilan yang berakhir sebelum minggu ke 20, bedakan antara
aborsi spontan, elektif, terapeutik, dan kehamilan ektopik.
e) Riwayat ginekologi
Riwayat penyakit atau kelainan ginekologi serta pengobatannya dapat memberi
keterangan penting, terutama operasi yang pernah dialami.
f) Riwayat seksual
Riwayat seksual adalah bagian dari data dasar yang lengkap karena riwayat ini
member informasi medis yang penting sehingga klinis dapat lebih memahami klien
dan mendapat kesempatan untuk :
a.
Mengidentifikasi riwayat penganiayaan seksual
b.
Menawarkan informasi yang dapat mengurangi kecemasan dan menghilangkan
mitos
c.
Menawarkan anjuran-anjuran untuk memperbaiki fungsi seksual
d.
Membuat rujukan apabila tercatat disfungsi seksual atau masalahemosional.
c.
Riwayat Keluarga
Informasi tentang keluarga klien penting untuk mengidentifikasi wanita yang
beresiko menderita penyakit genetic yang dapat memengaruhi hasil akhir kehamilan
atau beresiko memiliki bayi yang menderita penyakit genetik.
g) Penyakit
Penyakit Organik
Meskipun tidak setiap penyakit dan gangguan akan mempengaruhi atau
dipengaruhi kehamilan, penting juga menanyakan setiap penyakit tersebut supaya
diperoleh data yang lengkap. Wanita yang juga memiliki riwayat kesehatan yang
kronis atau lemah juga wanita yang menderita penyakit, seperti hipertensi kronis,
SLE, diabetes mellitus tergantung insulin, penyakit jantung, paru-paru dan
anemia, pemeriksaan kadar TSH (thyroid stimulating hormone).
memberatkan
penyakit
jantung
dan
penyakit
jantungdapat
Hipertensi
Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan adalah hipertensinyang telah ada
atau sebelumnya kehamilan. Apabila dalam kehamilan disertai dengan protenuria
dan udem maka disebut pre-eklampsia yang tidak murni atau superimposed preek-lampsia. Penyebab utama hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial
dan penyakit ginjal.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
Tinggi badan
Berat badan
Tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, respirasi
Edema di wajah
Ikterus pada mata
Mulut pucat
Leher meliputi pembengkakan pada saluran limfe/pembesaran kelenjar tiroid
d.Payudara
Ukuran, simetris
puting payudara: masuk/menonjol
keluarnya kolostrum atau cairan lain
retraksi, dimpling
massa
nodul axilla
e. Abdomen
f. Genital luar
Varices
Perdarahan
Luka
Cairan yang keluar
Pengeluaran dari uretra dan skene
Kelenjar bartholin : bengkak, massa, cairan yang keluar
g. Genital dalam
3. Pemeriksaan Panggul
a. Panggul Luar :
Distansia Spinarum
Distansia Cristarum
Conjugata Eksterna
b. Lingkar Panggul
c. Panggul Dalam :
Conjugata Diagonalis
Promontorium, Linea Innominata
Spina Isiadika, Kelengkungan Sakrum, Dinding Samping Pelvis
Arkus Pubis, Mobilitas Tulang Coccygeus
4. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan haemoglobin
Pemeriksaan protein urin
Pemeriksaan glukosa urin
Tes VDRL
biokimiatubuh
(perubahan
ini
bisa
penyebab
atau
5. Pengkajian Emosional
a. Trimester Pertama
Selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil biasanya gampang sekali
berubah.Pergolakan emosi menyebabkan anda sensitif, mudah menangis, gampang
lelah, takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan sakit dari pada hamil.Perubahan
emosi anda lebih disebabkan adanya aktifitas hormonal yang meningkat pesat dan
sebagai faktor fisik.Misalnya kelelahan, mual, muntah, morning sickness atau
perubahan bentuk tubuh.
b. Trimester kedua
Pada usia kehamilan ini, emosi anda jauh lebih baik dan tidak banyak keluhan yang
anda rasakan pada trimester sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini bisa disebut
periode keemasan.Anda mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan hormonal
kehamilan.Selain itu, tidak banyak muncul keluhan keluhan fisik.Inilah yang membuat
anda bisa menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramatis sebeumnya.
c. Trimester tiga
Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut anda akan semakin besar dan
mengakibatkan anda susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gampang cemas.
Emosi kembali sukar untuk dikendalikan, bahkan anda menjadi lebih sensitif. Tetapi
seiring bertambahnya usia kehamilan, anda menjadi lebih siap mental untuk
mempersiapkan persalinan dan kelahiran buah hati yang telah dilahirkan.
Tips Menghadapi Perubahan Emosi:
Mengetahui perubahan emosi yang anda rasakan adalah normal dan bisa membantu
Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalani komunikasi
Berbagi pengalaman dengan orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan
anda
Memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dari buku, internet,
majalah atau sumber lain.
C. Pengkajian Fetal
1. Gerakan Janin
Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada ibu), atau objektif (palpasi atau dengan
USG). Janin normal, tidak ada hipoksia, akan aktif bergerak. Normal gerakan janin
dirasakan oleh ibu sebanyak lebih dari 10 kali per hari (pada usia di atas 32 minggu).
Dalam kehidupan janin intrauterin, sebagian besar oksigen hanya dibutuhkan oleh otak
dan jantung (refleks redistribusi).
Jika janin tidak bergerak, pikirkan kemungkinan diagnosis banding : tidur, atau
hipoksia. Waktu terbaik untuk mengamati gerakan janin adalah pada malam hari saat ibu
hamil berbaring santai. Atau, pagi hari ketika bangun tidur bila usia kandungannya sudah
masuk trisemester ketiga.
Jika merasakan janin bergerak minimal 10 kali/jam, baik gerakan halus dan kuat, artinya
bayi baik-baik saja. Namun, bila merasa bayi tidak aktif seperti biasanya, kemungkinan
besar ia sedang malas bergerak, dan ibu hamil diminta harus coba bangkitkan semangat
geraknya. Karena, bila janin tidak merespon rangsangan ibu, dan kondisi ini sudah
berlangsung lebih dari 1 hari segera beritahu dokter, untuk memantau kondisi janin. Mari,
kenali gerakan si bayi sesuai dengan usianya, supaya bisa ikut memantau
perkembangannya.Minggu ke-16 sampai 20. Di minggu ke-16 Anda mulai dapat
merasakan gerakan janin seperti tendangan dan tonjokan. Disebut sebagi fase quickening.
a.
Minggu ke-21 sampai 24. Aktivitas bayi makin meningkat. Dia banyak menendang
dan jungkir balik, karena volume air ketuban masih sering memungkinkan untuk
bergerak leluasa.
b.
Minggu ke-25 sampai 28. Bayi mulai cegukan. Inilah yang menyebabkan ibu hamil
merasakan sensai seperti tersentak-sentak. Dia juga akan bergerak merespon suara
dari luar karena pendengarannya makin baik. Kadang-kadang janin kaget
c.
b.
presentasi anak
positio anak(kedudukan punggung)
sikap anak (habitus)
adanya anak kembar
Kalau
bunyi
jantung
terdengar
kiri
atau
kanan
di
bawah
pusat,maka
Cara menghitung DJJ adalah dengan mendengarkan 3x5 detik dikalikan dengan 4.
Contohnya :
5
deti
detik
detik
12
11
Kesimpulan
k
11
14
Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit miring ke kiri. Hal ini
berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan mencegah terjadinya
hipotensi.
Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi, dan
frekuensi pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan dilakukan, tensi
b.
Interpretasi NST
1. Reaktif:
2. Non-reaktif:
Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat akselerasi
dpm).
Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.
3. Meragukan:
Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat akselerasi
4. Amniosentesis
Amniosintesis adalah metode untuk mendapatkan cairan amnion dengan memasukkan
trocar halu dan kanula yang steril ke dalam cavitas amnii melewati dinding abdomen dan
dinding uterus.Sel-sel fetus dilepaskan kedalam amnion dan dapat dikaji untuk penentuan
jenis kelamin dan kesehatan fetus.Untuk alasan yang sudah jelas, maka letak plasenta
harus ditetapkan sebelum amniosentesis. Kajian-kajian berikutnya akan dilakukan pada
specimen cairan yang di aspirasi antara umur kehamilan 14 sampai 18 minggu. Hasil
analisis biasanya baru diperoleh setelah paling cepat 3 minggu.Dan uji dagnostik yang
lebih baru telah dirancang untuk menghindari hasil yang terlalu lama ini.
D. Menentukan Diagnosa
1. Menetapkan Normalitas Kehamilan
adalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetrik buruk,
ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium
normal.
2. Membedakan Antara Ketidaknyamanan dalam Kehamilan dan Kemungkinan Komplikasi
Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan akibat kehamilan yang disebutkan
dibawah ini, akan tetapi tidak sedikit juga wanita yang mengalami ketidaknyamanan
tersebut. Cara meringankan ketidaknyamanan bisa membuat perbedaan yang signifikan
dalam cara wanita tersebut memandang pengalaman kehamilannya. Dasar fisiologis,
psikologis dan anatomis untuk masing-masing ketidaknyamanan tersebut diberikan untuk
merangsang pemikiran selanjutnya tentang cara-cara meringankannya. Cara-cara
meringankan tersebut didasarkan pada penyebab dari ketidaknyamanan tersebut serta
3.
a.
4.
lebih intensif.
d.
Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar
Pada setiap kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan kepada ibu bagaimana
mengenali tanda-tanda bahaya ini, dan menganjurkan
untuk
datang
ke
klinik
dengan segara jika ia mengalami tanda-tanda bahaya tersebut. dari beberapa pengalaman,
akan lebih baik
khususnya
pembuat
keputusan
utama,
sehingga
si
ibu
akan
didampingi
untuk mendapatkan asuhan. Enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal adalah:
1)
Perdarahan vagina
2)
Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
3)
Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
4)
Nyeri abdomen yang hebat
5)
Bengkak pada muka atau tangan
6)
Bayi kurang bergerak seperti biasa
E. Mengembangkan Perencanaan Asuhan yang Komprehensif
1. Menetapkan Kebutuhan Test Laboratorium
Tujuan test laboratorium adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi dalam
kehamilan. Macam test laboratorium dalam asuhan kehamilan yang merupakan
kompetensi bidan adalah:
a.
Tes hemoglobin darah (Hb)
Tujuan: untuk mengetahui kadar Hb pada ibu hamil dan untuk mendeteksi anemia
b.
gravidarum.
Tes urin protein
Tujuan: untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan untuk mendeteksi pre
mellitus gravidarum
Menetapkan Kebutuhan Belajar
Penuntun belajar digunakan untuk melatih keterampilan dalam pencapaian elemenelemen kompetensi oleh mahasiswa secara individual.Mulai dari latihandi laboratorium
keterampilan
sampai
saat
melaksanakan
praktik
klinik
kebidanan.Bimbingan
4.
abortus iminens, pre eklamsia, Hyperemesis gravidarum dan anemia dalam kehamilan.
Menetapkan Kebutuhan Konsultasi atau Rujukan pada Tenaga Profesional lainnya
Apabila terjadi komplikasi dalam kehamilan bidan perlu menetapkan kebutuhan
konsultasi atau rujukan dengan tenaga professional lainnya untuk mencegah terjadinya
5.
konseling yang perlu diberikan pada setiap ibu hamil pada kunjungan awal adalah
pendidikan kesehatan tentang:
a.
Tanda bahaya dalam kehamilan
b.
Gizi pada ibu hamil
c.
Persiapan persalinan
d.
Imunisasi TT
e.
Olahraga
f.
Istirahat
g.
Kebersihan
h.
Pemberian ASI
i.
Aktifitas seksual
j.
Kegiatan sehari-hari dan pekerjaan
k.
Obat-obatan dan merokok
l.
Body mekanik
m. Pakaian dan sepatu
Menetapkan Kebutuhan Konseling HIV/PMS
Untuk menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS hanya diberikan pada ibu hamil
6.
7.
Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan
lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada
pendeteksian komplikasi - komplikasi, mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan,
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama sampai memasuki persalinan.
2. Mengevaluasi Data Dasar
Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam
menegakkan diagnosis pada kunjungan yang pertama.
Evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini:
Data Dasar
Pertimbangan
Amenore
Diagnosis kehamilan
Tanggal
menstruasi Diagnosis kehamilan
terakhir
Keluhan
disampaikan
pasien
Hasil
fisik Kenaikan BB
Tes urin kehamilan ( tes
HCG ) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan
pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
3.
dilakukan pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta mmemastikan aspek mana
yang efektif agar tetap dipertahankan.Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan
adalah :
Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada
kunjungan sebelumnya
Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal - hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
kunjungan sebelumnya
Hal - hal yang membuat pasie kurang merasa nyaman
Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari
b) Deteksi ketidaknyamanan
b.
Janin :
Denyut jantung janin. Normal DJJ 120-160 kali per menit. Apabila kurang dari
120 x atau menitdisebut bradikardi, sedang lebih dari 160 x per menit disebut
tathicardi.
Ukuran janin
Dengan cara Mc. Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian
dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus( TFU dalam cm ) n
x 155 = gram. Bila kepala diatas atau pada ishiadica maka n = 12. Bila kepala
dibawah spina ishiadica maka n = 11
masuk panggul
Aktivitas/ gerakan janin
Dikenal adanya gerakan 10, yang artinya dalam waktu 12 jam normal gerakan janin
minimal 10 kali.
c.
Ibu
Tekanan darah
Berat badan
Tanda-tanda bahaya
TFU
Umur kehamilan
Pemeriksaan vagina
Pemeriksaan Laboratorium
Darah = Hb
Urine = Protein dan glukosa
mengenai
rencana
persiapan
kelahiran
dan
jika
terjadi
kegawatdaruratan
Ajari ibu untuk mengenal tanda - tanda bahaya, pastikan untuk memahami apa
yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya
Buat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya