Você está na página 1de 9

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrograf adalah suatu diagram yang mengambarkan variasi debit sungai atau
tinggi muka air menurut waktu. Hidrograf menunjukan tanggapan menyeluruh
DAS terhadap masukan tertentu sesuai dengan sifat dan perilaku DAS yang
bersangkutan. DAS dianggap sebagai sistem linier yang tidak berubah menurut
waktu, sehingga masukan yang terjadi setiap saat akan mengakibatkan aliran yang
sama (Sri Harto, 1993).
Data hidrograf yang menggambarkan respon hujan yang memberi kontribusi
pada aliran sehingga pengaruh yang timbul akibat variabilitas ruang dan waktu
dari hujan serta kondisi.
Untuk menentukan besarnya banjir di dalam sungai, perlu diketahui besarnya
aliran langsung (direct runoff) yang disebabkan oleh hujan dan Base Flow juga
penting untuk dimengerti. Selin itu, Data hidrograf yang menggambarkan respon
hujan yang memberi kontribusi pada aliran sehingga pengaruh yang timbul akibat
variabilitas ruang dan waktu dari hujan serta kondisi.
Gambar tentang naik turunnya debit sungai menurut waktu disebut
hidrograf. Bentuk hidrograf suatu sungai tegantung dari sifat hujan dan sifat-sifat
daerah aliran sungai yang bersangkutan (leosejati.2009).
Dalam laporan-laporan teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam
bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu perilaku debit sebagai
respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu
DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan atau adanya perubahan
(fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal (Soewarno.1991).
Umumnya ada dua macam hidrograf yaitu: Hidrograf tinggi muka air yang
dihasilkan dari rekaman alat yang disebut Automatic Water Level Recorder
(AWLR) yang dipasang pada stasiun pengukur aliran sungai (SPAS). Sedang
hidrograf aliran diturunkan dari hidrograf tinggi muka air dengan menggunakan
Stage discharge Rating Curve. Yang dibuat khusus untuk SPAS yang
bersangkutan. Faktor yang mempengarugi hidrograf aliran adalah karakteristik
curah hujan(intensitas, durasi, penyebarab hujan), karakteristi morfometri

DAS(luas,lereng,dan bentuk sungai), dapat juga dipengaruhi oleh karakteristik


pelepasan air dari simpanan.
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang sungai per satuan waktu.
Data debit Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting
bagi pengelola sumberdaya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang
bangunan pengendali banjir. Sementara data debit aliran kecil diperlukan untuk
perencanaan alokasi Sementara data debit aliran kecil diperlukan untuk
perencanaan alokasi (pemanfaatan) air untuk berbagai macam keperluan, terutama
pada musim kemarau panjang( Leosejati.2009).
Runoff adalah bagian curahan hujan yang mengalir dalam air sungai
karena gaya gravitasi, airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan.
Ron off yang digambarkan didalm hidrograf dipisahkan oleh beberapa komponen
aliran permukaan yaitu baseflow,interflow, dan overland flow.( Susilo &
Pratomo.2006).
Pemisahan baseflow dari total run off diperlukan untuk menghitung aliran
langsung (DRO). Untuk mendapatkan metode pemisahan dapt dilakukan dengan
mengunakan straiht line, fixed base leght dan variable slope method.

1.2

Tujuan

Untuk mengetahui komponen-komponen hidrograf satuan


Untuk menentukan nilai baseflow
Untuk menghitung direct run off

METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan

Data pengukuran debit sungai harian


Kertas milimeter blok
Kalkulator
Penggaris
Komputer
Alat tulis lainnya.

2.2 Metode
A. Fixed base leght method
Buat grafik hubungan Q dan t kumulatif
Dari gambar yang didapat cari titik Qo (Qo=titik awal terjadinya
kenaikan pada grafik
Cari titik Qp (Q=puncak), tarik garis sampai sumbu x(garis AB)
Tentukan nilai Tdays, Tdays adalah jumlah hari setelah puncak grafik

sampai limpasan terakhir.


Tdays=A0,1 (A=mili square)
Cari titik Z, hasil perpotongan antara Tdasy dengan hidrograf
Tarik garis dari Qo ke garis AB, diberi nama titik P
Tarik garis dari titik Z ke titik P
Hitung nilai baseflow berdasarkan grafik yang dibentuk

B. Variable slope Method


Buat grafik hubungan Q dan t kumulatif
Cari titik Qo (Qo=titik awal terjadi kenaikan pada grafik)
Cari titik Qp ( Q pada puncak gafik), dibuat garis tengah tegak lurus
dengan sumbu x( garis AB)
Cari titik Qt=Qoexp-k*t, nilai k dari persamaan kurva resesi (0,429), nilai t
adalah selang waktu pengamatan
Tarik garis searah dengan penurunan kurva dari titik Qo sampai
berpotongan dengan garis AB (titik R)
Tarik garis tegak lurus dengan sumbu X (garis EF) dari titik penurunan
pertama
Tarik garis searah dengan penurunan kurva dari titik kurva Qt sampai
berpotongan dengan garis EF 9titik T)
Hitung nilai baseflow dari grafik yang terbentuk.

T cum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Debit
Base Flow DRO
16,531
16,5
17,50
16
16
32
15,50
15,533
15,5
140
1534
15
120
14,535
3,5
18
11,5
14
8,5
22,5
36
11
13,537
27,5
10,514
13,338
19,2
32,5
10
12,539
24,5
37
10
12,340
28,2
40,5
10
12
32,5
44,5
41
10
11,5
38,5
50
42
10
1143
53
9,542
10,5
44,5
55
44
9,5
10,345
47,7
58
9,5
9,646
50,4
60
9,5
10,347
48,7
59
9,5
10,648
46,9
57,5
9,5
11,6
44,9
56,5
49
9,5
1250
55
9,543
12,351
40,2
52,5
9,5
12,652
35,4
48
9
13
44
53
931
13,354
26,2
39,5
9
1455
35
921
14,556
17,5
32
9
15
11,5
26,5
57
9
15,5
9,5
25
58
9
16
22
59
96
16,560
2,5
19
9

17
15,5
14
12
11,5
11
10,5
10
10
10
10
10
9,5
9,5
9,5
9,5
9,5
9,5
9,5
9,5
9,5
9
9
9
9
9
9
9
9
9

0,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Data


TABEL PERHITUNGAN
METODE FIXED BASED
LENGHT

10,8
Base 17,5
T cum
Debit
Flow
DRO
1
16,5
16,5
0
2
16
16
0
3
15,5
15,5
0
4
15
15
0
TABEL
5
18
14,5
3,5
6
22,5
14
8,5
7
27,5
13,5
14
8
32,5
13
19,5
9
37
12,5
24,5
10
40,5
12
28,5
11
44,5
11,5
33
12
50
11,3
38,7
13
53
10,5
42,5
14
55
10
45
15
58
9,5
48,5
16
60
9,3
50,7
17
59
11,5
47,5
18
57,5
11,5
46
3.2
19
56,5
11,3
45,2
20
55
11,3
43,7
21
52,5
11
41,5
legth
22
48
11
37
pemisahan
23
44
11
33
24
39,5
11
28,5
flow.
25
35
11
24
Base 26flow
32
11
21
27
26,5
11
15,5
teletak
28
25
11,2
13,8
Terjadinya
29
22
11,1
10,9
komponen
30
19
11,5
7,5
31
puncak
32
15,5
10,5
33
14
10,5
34
12
10
lebih besar
35
11,5
10
akibat
36
11
9,8
hujan
37
10,5
9,8
38
10
9,8
sehingga
39
10
9,8
Base Flow
40
10
9,8
41
10
9,8
42
10
9,5
secara
43
9,5
9,5
44
9,5
9,5
metode
45
9,5
9,5
46
9,5
9,5
sama
47
9,5
9,5
48
9,5
9,5
49
9,5
9,5
50
9,5
9,5
51
9,5
9,5
52
9
9
53
9
9

6,7

PERHITUNGAN METODE

VARIABLE SLOPE

Pembahasan
Berdasarkan Grafik fixed base
method

diatas

mengambarkan

aliran antara aliran dasar base


terlihat antara Ron off yang
diatas permukaan direct run off.
pemisahan base flow terjadi dari
Tdays
5
3,5
2
1,5
1,2
0,7
0,2
0,2
0,2
0,2
0,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

(jumlah

hari

setelah

sampai hari akhir).


Perbedaan yang terjadi saat debit
daripada base flow dapat terjadi
pengaruh
yang

karakteristik
berlabihan

curah
sehingga

data debit yang jauh melampaui


badan

air

tersebut

dapat

menyebabkan banjir yang terjadi


cepat dalam jumlah yang besar.
Pemisahan aliran langsung pada
variable slope method hampir
dengan fixed base legth method

hanya saja pada metode variable slope method penarikan garis EF dari penurunan
titik pertama.
Sangat bermanfaat untuk analisis hidrologi dan sampai saat ini masih
dianggap sebagai pendekatan yang baik untuk perkiraan banjir dengan periode
ulang tertentu.

Nilai Dro suatu aliran tergantung dari pemisahan Bfo yang

memisahkan run off dan Dro. Terlihat pada gambar diatas masih besar nilai run
off. Hal ini menandakan bahwa curah hujan yang mengalir masih tinggi serhingga
saat aliran langsung tidak sebesar run off. Sehingga kemungkinan terjadinya suatu
banjir masih rendah saat penurunan titik pertama.
Usaha untuk memperkirakan sifat dan besaran banjir menjadi sangat sulit,
karena

ketidakpastian

yang

terdapat

di

alam.

Permasalahan

tersebut

disederhanakan dengan dikembangkan fixed base legth method Grafik hubungan


Dro dan Tcum diatas dapat kita lihat perbedaan antara keduanya tidak begitu jauh.
Dro didapatkan dari pengurangan nilai debit dengan nilai base flow.
Terlihat perbedaan antara keduanya ketika

terjadi penurunan titik pertama

puncak.
Dari kedua grafik diatas grafik B lebih efektif dari pada Grafik A. Dari
pembuatan grafiknya memang agak sedikit rumit dibandingkan pembuatan
metode grafik B. Semakin sulit metode yang dilakukan semakin kecil kesalahan
dalam pembuatan DRO.
KESIMPULAN
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
dengan memisahkan aliran permukaan baseflow dan run off dapat dilihat dari
komponen-komponen DAS yang dipergunakan untuk menduga Debit dan T cum
terhadap penyesuaian konstanta hidrograf yang sangat bervariasi dalam DAS yang
tergantung dari Topografi dan geologi DAS. BFO dapat mempengaruhi nilai akhir
DRO. Apabila Data debit yang jauh melampaui Base Flow badan air tersebut
dapat terjadi banjir yang terjadi secara cepat dalam jumlah yang besar.

Daftar Pustaka

Harto, Sri. 1993. Hidrologi: Teori, Soal, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri Offset.
Leosejati.2009.HidrologiDasar.http://leosejati.blogspot.com/2009/01/hidrologi
dasar1.html[22,November,2011:16.00]
Soewarno,1991.HidrologiPengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai.
Nova.Bandung.
Susilo & Pratomo.2006. Kajian Karakteristik Daerah Aliran Sungai Dari Analisis
Morfometri. Pertemuan Ilmiah Tahunan III T. Geomatika ITS:hal 74.

Laporan Pratikum Hidrologi

Rabu, 23 November 2011


Dosen : Yunus Bahar

Analisis Hidrograf

Brigitta Ditta Hapsari/ J3M110037

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA


TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

Você também pode gostar