Você está na página 1de 19

SCENE 1

VIDEO
OBB(Opening
Bumper Break)
SFX : Adventure,
Hutan
Opening Title
Opening oleh Host
di penginapan
Shoot Host dahulu

Shoot tempat
penginapan (zoom
out)

Shoot yang punya


penginapan
-Tampak samping
-Tampak depan

AUDIO
Jingle Acara

Fira: Halo semua!


Balik lagi di Acara
Jalan-Jalan Kuy bareng
aku, Fira.
Oji: Dan aku ,Oji. Pada
edisi kali ini, kita lagi
ada di Bandung nih
guys! Pas banget nih
buat kalian yang
pacaran. Emang
udara Bandung tuh
seger-seger enak gitu.
Fira: Enak gimana
maksudnya nih?
Oji : Enak bikin adem
gitu maksudnya.
Fira: Oh gituAnyway
sekarang kita mau
kemana dulu nih
Sobat Kuy!? Ada yang
bisa nebak nggak kita
lagi dimana?
Oji: Yap, bener banget
guys! Kita lagi di Air
BnB Rhapsodic Stay
yang berada di
jantung kota
Bandung. Rhapsodic
Stay ini bakalan jadi
tempat kita nginep
selama di Bandung.
Tempatnya nyaman
dan pelayanannya
yang ramah tentunya
pas banget buat
sobatkuy yang mau
eksplore kota
kembang ini.
Fira : iya banget ji,
tempanya cozy

Ket.

banget ya hihihi. Eh ji
kebetulan itu ada
yang punya, kuy kita
nanya ke dia, kalo
pagi-pagi gini
enaknya jalan-jalan
kemana
Oji : Kuy!
Sendra : Halo Selamat
pagi !
Oji & Fira : Selmaat
pagi mba sendra!
Fira : mba Sendra,
kira-kira ada
rekomendasi gak ,
kalo pagi-pagi gini
enaknya jalan-jalan
kemana?
Sendra : wah banyak
banget yang bisa di
eksplore pagi-pagi di
bandung. Salah
satunya kalian bisa
dating ke Tebing
Kraton. Tempatnya
gak jauh kok dari sini,
kira-kira 15-20 menit
juga udh sampai.
Oji : Tebing kraton tuh
tempat apa sih mba?
Sendra : tebing kraton
itu situs yang dimiliki
oleh dinas Perhutani,
dan sejak tahun 2004
lalu dibuka unutk
umum. Kebanyakan
orang-orang disana
dating unutk
menikmati sunrise
dan udara sejuknya
Bandung. Dan jangan
lupa ya untuk fotofoto, karena
pemandangannya
juga baguss!!
Fira : oh gitu yaa mba,
wah jadi ga sabar

untuk liat secara


langsung, tebing
kraton yang lagi hits
itu!!
Oji : iya, kuy ah
langsung cabut sobat
kuy ! terimakasih ya
infonya mba sendra!!
Sendra : iya samasama , eh iya udh
makan sarapannya
belum mas dan mba?
Oji : wah ada
sarapannya juga?
Mantap. Kuy ah
sarapan bntar habis
itu kita langsung
cabutt!! Terimakasih
yaaa mba sendra !!
Sendra : sama-sama.
Selamat jalan-jalan ya
mas oji, mba fira.
Perjalanan
Keberangkatan
Shoot mobil jalan
Shoot jalanan

Bermain di tebing
Keraton

Shoot mobil tiba


Shoot host turun
dari mobil

Narrator : pagi ini


jalan di bandung
masih sepi, langit juga
belum terlalu terang.
Jam-jam segini adalah
waktu yang tepat
untuk sobatkuy dating
ke tebing kraton.
Jalanan belum terlalu
macet dan matahari
belum muncul.
Semoga aja kita gak
kelewat sunrisenya
ya!

Fira : halo sobat kuy,


akhirnya kita sampai
juga nih di tebing
kraton.
Oji : perjalanan yang
kita tempuh tadi
beneran Cuma 15
menit loh guys dari

Shoot jalan ke
tebing keraton
Shoot tempat
bersejarah di
tebing keratin
Shoot matahari

Bumper out

airbnb rhapsodic stay


bandung sampe ke
tebing kraton ini.
Fira : iya ternyata
airbnb kita tempatnya
sangat strategis ya ji
Oji : hehe. Yaudh
tanpa lama-lama lagi
kuy kita langsung liat
pemandangan tebing
kraton
Narrator : untuk
masuk tebing kraton,
kita dikenakan biaya
11.000 per orang,
cukup terjangkau kan.
Liat tuh oij sama fira
langsung foto-foto
dengan background
hutan pinus yang
terbentang hijau dan
langit biru.
Fira : Oji sini ji, bentar
lagi mataharinya
muncul
Oji : iya iya.

SCENE 2
Video
Host dengan latar
belakang Jalan Asia
Afrika

Audio
Fira: Sobatkuy!
Sekarang kita ada di
Jalan Asia Afrika nih,
disini ada tempat
yang bersejarah yaitu
Museum Konferensi
Asia Afrika.
Oji: Bener banget!
Jadi Museum ini
merupakan
memorabilia
Konferensi Asia
Afrika. Penasaran kan
ada apa aja di
Museum KAA ini?
Langsung masuk aja
yuk!

Memasuki Museum
Konferensi Asia
Afrika

Shoot Fira dan Oji


menyusuri
Museum KAA

Fira: Yuk!
Oji: Jadi museum ini
tuh punya hubungan
erat sama Gedung
Merdeka. Latar
belakang kenapa
museum ini dibangun
adalah karena para
pemimpin bangsabangsa di Asia dan
Afrika ingin tahu
tentang Gedung
Merdeka dan sekitar
tempat Konferensi
Asia Afrika
berlangsung.
Fira: Makanya
Menteri Luar Negeri
Republik Indonesia
saat itu, yaitu Bapak
Mochtar
Kusumaatmadja,
memiliki ide untuk
membangun sebuah
museum. Ide tersebut

Shoot Pameran
Tetap,
Perpustakaan dan
Ruang Audio
Visual.

disampaikannya pada
saat forum rapat
Panitia Peringatan 25
tahun Konferensi Asia
Afrika. Dan akhirnya
museum ini
diresmikan pada
tanggal 24 April 1980
bertepatan dengan
peringatan 25 tahun
Konferensi Asia
Afrika.
Museum Konperensi
Asia Afrika berlokasi
di Gedung Merdeka
yang terletak di Jalan
Asia Afrika Nomor 65
Bandung.

(Narasi pengiring,
suara Fira)
Museum KAA ini
terbagi jadi
beberapa partisi
yaitu Pameran
Tetap,
Perpustakaan, dan
Ruang Audio Visual.
Ruang pameran
tetap memamerkan
sejumlah koleksi
berupa bendabenda tiga dimensi
dan foto-foto
dokumenter
peristiwa
Pertemuan Tugu,
Konferensi
Kolombo,
Konferensi Bogor,
dan Konferensi Asia
Afrika tahun 1955.

Selain itu dipamerkan


juga foto-foto
mengenai : Peristiwa
yang
melatarbelakangi
lahirnya Konferensi
Asia Afrika; Dampak
Konferensi Asia Afrika
bagi dunia
internasional; Gedung
Merdeka dari masa ke
masa; Profil negaranegara peserta
Konferensi Asia Afrika
yang dimuat dalam
multimedia.
Beralih ke
Perpustakaan. Tempat
ini memiliki sejumlah
buku mengenai
sejarah, sosial,
politik, dan budaya
Negara-negara Asia
Afrika, dan negaranegara lainnya;
dokumen-dokumen
mengenai Konferensi
Asia Afrika dan
konferensi-konferensi
lanjutannya; serta
majalah dan surat
kabar yang
bersumber dari
sumbangan/hibah
dan pembelian.
Bersamaan dengan
berdirinya
perpustakaan,
disiapkan pula ruang
audio visual pada
1985. Ruang tersebut
juga diprakarsai oleh
Abdullah Kamil.
Ruangan ini menjadi
sarana untuk
penayangan film-film
dokumenter

mengenai kondisi
dunia hingga tahun
1950-an, Konferensi
Asia Afrika dan
konferensi-konferensi
lanjutannya, serta
film-film mengenai
kebudayaan dari
Negara-negara Asia
dan Afrika.
Berkeliling di
dalam Museum
Konferensi Asia
Afrika

Fira: Oiya! Buat


sobatkuy yang mau
dateng kesini,
museum buka dari
hari Senin Jumat
pukul 08.00 15.00.
Dan museum tutup
pada jam 12.00
13.00 untuk istirahat
siang.
Oji: Tapi buat
pengunjung
berkebutuhan khusus
dan kunjungan
berkelompok lebih
dari 25 orang
diharuskan
melakukan reservasi
sebelumnya.
Fira: Dan tiket
masuknya gratis loh!
Kapan lagi bisa jalanjalan sambil belajar
salah satu sejarah
bagi perjuangan
politik luar negeri
Indonesia!

SCENE 3

Video
Host
memasuki
Taman
Hutan Raya
Juanda

Audio
Fira: Ji, tadi kita udah
jalan-jalan ke situs
sejarah. Sekarang kita
berada di sebuah tempat
wisata yang bisa dibilang
paket komplit, yang gak
hanya menyuguhkan
keindahan alam, tapi
sekaligus terdapat situs
sejarahnya!
Fauzi: Wah, All in one
package lah ya fir. Di
Bandung tuh emang
segala ada gitu ya.
Fira: Tentu dong, kawasan
ini dapat sobat kuy
tempuh sekitar 3 km dari
Terminal Dago. Dan, tiket
masuk kesini terbilang
murah. Satu orang cukup
membayar 8 ribu rupiah
aja.
Fauzi : Udah murah, serba
ada lagi. Aku makin gak
sabar nih menjelajahi
tempat ini hahaha.
Fira: Kamu gak sabar?
Sobatkuy pasti lebih
penasaran lagi, kita
langsung masuk aja yuk.
Narator : Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda
merupakan sebuah
kawasan konservasi yang
luasnya 590 hektare
membentang dari
kawasan Dago Pakar
sampai Maribaya. Luas
banget kan?.
Lokasi Taman Hutan Raya

Visualisasi

Berjalan
menyusuri
Tahura

Ir. H. Djuanda berada di


Kampung Pakar, Desa
Ciburial, Kecamatan
Cimenyan, Kabupaten
Bandung, pada ketinggian
antara 770 mdpl sampai
1330 mdpl. Tanahnya
subur dan terdapat sekitar
2500 jenis tanaman yang
terdiri dari 40 familia dan
112 species.
Fauzi: Emang disini ada
apa sih fir, paket
komplitnya tuh include
apa aja?
Fira: Jadi di Taman Hutan
Raya Juanda ini atau
sering disebut Dago
Pakar, ada 3 tempat yang
bisa dikunjungi ada Goa
Belanda, Goa Jepang, dan
Maribaya yang disana ada
curug. Curug itu adalah
air terjun sobatkuy! Tidak
hanya satu curug, tapi
ada dua. Curug koleang
dan curug omas

Host
berada di
depan
mulut Goa
Jepang dan
Goa
Belanda

Fauzi: Oalah, jadi ada


peninggalan Jepang dan
Belanda toh disini.
Fauzi : Yes, Sobatkuy. Kita
sekarang udah ada di
depan Goa Jepang nih.
Goa ini dulunya dipakai
tentara Jepang untuk
tempat penyimpanan
senjata. Dan sampai
sekarang Goa ini masih
terawat dan dijadikan
tempat wisata. Ayo masuk
Fir!
Fira : Ji, tapi serem deh
aku gak mau masuk ah

Fauzi : Ya elah, nggak apa


apa ko. Ini tuh nggak
seserem yang diceritain
orang ko Sobatkuy.
Fira : Ya udah ayo

Host
memasuki
Goa Jepang

Narator : Gua Jepang yang


ada di Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda merupakan
satu dari puluhan Goa
jepang yang tersebar di
seluruh Indonesia. Goa
Jepang ini dibuat pada
tahun 1942-1945 oleh
para orang-orang
Indonesia yang menjadi
Romusha Jepang pada
saat itu. Goa ini dulunya
dimanfaatkan oleh Jepang
untuk tempat
penyimpanan amunisi,
logistik, dan komunikasi
radio pada masa perang
dulu.
Fira : Wah di sini ternyata
keren banget Sobatkuy.
Tempatnya bagus banget
ini. Nyesel sih kalo nggak
ke sini, ya nggak ji ?
Fauzi : Betul banget Fir.
Sebagai anak muda, kita
jangan sampai sekali-kali
melupakan sejarah ya
Fira : Iya betul. Mau
gimanapun kita harus ikut
serta merawat aset-aset
sejarah seperti ini ya. Eh
kita pindah ke Goa
Belanda yu ? Kayanya
seru juga deh di sana
Fauzi : Ayoooo

Fira : Yess Sobatkuy.


Sekarang kita lagi di
dalam Goa Belanda. Goa
ini gak kalah kerennya
sama Goa Jepang loh.
Coba liat deh. Semuanya
masih original.
Fauzi : Ko kamu nggak
takut sih Fir ?

Host
berada di
luar Goa

Host di Te
Lodge
Maribaya

Fira: Ya nggak dong Ji. Ini


kan situs sejarah dan ini
keren banget. Jadi nggak
usah takut deh. Yuk kita
jelajahi lagi
Narator : Ternyata, pada
saat perang dunia kedua,
bangunan Gua Belanda ini
memang pernah
digunakan menjadi pusat
stasion radio
telekomuniasi HindiaBelanda. Saat itu, stasion
yang ada di Gunung
Malabar terbuka dari
udara dan tidak mungkin
untuk dilindungi atau
dipertahankan dari
serangan udara sehingga
dipilihlah Gua Belanda
sebagai tempat
penggantinya. Namun
sayang, penggunaan
stasion radio ini belum
sempat terpakai secara
optimal.
Fauzi & Fira : Sobatkuuy
Fira : Kita tadi udah ke
Goa Jepang dan Belanda.
Sekarang kita mau
lanjutin ke tempat yang
gak kerennya. Sobatkuy
penasaran ? Terus ikutin

kita di Jalan Jalan Kuy. Ya


kali gak kuy.

Host naik
ke Sky Tree

Fauzi : Sobatkuy, kita


sekarang ada di The
Lodge Maribaya. Ini
tempat tuh terkenal
banget di Bandung. Coba
liat pemandanganyya
Fira : Waaah keren banget
yaa. Emang Bandung tuh
banyak tempat yang sabi
banget ya Sobatkuy.
Narator : The Lodge
Maribaya sebenarnya
sudah dibuka sejak tahun
2006 yang lalu tetapi
hanya dijadikan area
perkemahaan private
yang tidak bisa dimasuki
pengunjung reguler
seperti sekarang. Barulah
pada Januari 2016
kemarin tempat ini
terbuka untuk umum dan
mendapat sambutan baik
dari masyarakat. Alamat
The Lodge Maribaya
berada di
Jl. Maribaya Timur Km. 6
No. 149
Cibodas,
Lembang,Bandung
Fauzi : Fira berani gak naik
ke situ ?
Fira : Ayo berani aja. Kuy.
Fauzi : Sobatkuy,
pemandangan di sini
keren banget dan buat
kalian yang mau nambah
stok DP. Sabi banget kalo

berkunjung ke sini.
Fira : Bener banget
Sobatkuy. Pokoknya kalian
gak bakal nyesel kalo ke
sini. Apalagi kalau sama
orang yang special. Iya
gak ji ?
Fauzi : Betul banget. Ayo
kita foto dulu.

SCENE 4
Video
Cuplikan
pemand
angan
perjalan
an ke
Dusun
Bambu
(cuplikan
berbentu
k
timelaps
e+
normal
speed
video di
beberap
a spot
dengan
panoram
a bagus)

Audio
(musik background)

Video
ketibaan
host di
Dusun
Bambu,
shoot
bagian
depan
Dusun
Bambu

Fira : "Nah Sobatkuy, sekarang


kita udah nyampe di Dusun
Bambu nih.

Oji : "Kabarnya di dalem


banyak makanan enak-enak
nih."

Fira : "Oji langsung ngincer


makanannya aja nih. Kayaknya
dia udah laper, Sobatkuy.
Padahal di dalem bukan cuma
ada makanan enak-enak, aku
denger pemandangannya juga
bagus banget di dalem.
Hahaha."

Oji : "Emang laper nih Fir.


Hahaha. Ya udah kuy Sobatkuy,
kita ke dalem aja buat langsung
cek pemandangannya terus kita
makan!"

Video
cuplikan
Host
masuk
dari
gerbang
ke area
utama
wisata,
lalu
dilanjut
video
panoram
a di
Dusun
Bambu

(narasi pengiring, suara Oji)

Sobatkuy, Dusun Bambu ini


merupakan area wisata yang
baru dibuka taun 2013. Terletak
di lahan seluas kurang lebih 15
hektar. Usut punya usut,
ternyata pemilik Dusun Bambu
ini sama dengan pemilik
beberapa lokasi wisata di
Lembang seperti Kampung
Daun, yaitu bapak Ronny Lukito.
Beliau seorang pengusaha
sukses yang juga melahirkan
brand besar seperti Export,
Eiger, dan Bodypack.

Untuk masuk ke dalam kawasan


Dusun Bambu ini, kita harus
membeli tiket masuk seharga
Rp10.000 per orang dan biaya
retribusi untuk parkir mobil
sebesar Rp15.000 per mobil.
Tiket masuk tersebut berlaku
untuk anak usia 3 tahun ke
atas.

Setelah membeli tiket masuk


dan membayar retribusi parkir
di gerbang utama, kami pun
melanjutkan perjalanan. Sekitar
500 meter dari gerbang utama,
kami disambut oleh tugu
selamat datang yang terbuat
dari bambu. Parkir mobil
terletak tidak jauh dari sana.
Ternyata untuk sampai ke area
restaurantnya, kami harus naik
shuttle car yang dihias dengan
bunga berwarna-warni. Lucu
juga. Shuttle car ini selalu
standby mengantarkan tamu
dari parkiran menuju
restaurant.

Suasana alam dan nuansa


sundanese sangat kental terasa
di areal Dusun Bambu ini. Untuk
pilihan restaurant, di sana ada 3
restaurant dengan tema
berbeda. Jika mau merasakan
makan di saung sunda, ada
restaurant Purbasari yang
berupa saung-saung di pinggir
danau. Lalu ada pula Cafe
Burangrang dengan desain
interior yang modern. Nah,
yang paling famous pastinya
restaurant yang bentuknya
menyerupai sangkar burung.

Namanya Lutung Kasarung.

Selain restaurant, Dusun Bambu


juga memiliki fasilitas lain.
Salah satunya adalah
penginapan yang bernama
Kampung Layang. Penginapan
ini modelnya seperti cottage
yang terdiri dari 2 kamar.

Oh ya, selain makanan berat


yang disajikan di tiga
restaurant, di Dusun Bambu
juga ada Pasar Khatulistiwa
yang menjual beragam jajanan
pasar khas orang Sunda. Ada
kue pukis, tahu gejrot, dsb.
Uniknya, proses jual beli di
Pasar Khatulistiwa ini
menggunakan voucher. Jadi kita
beli vouchernya dulu, trus baru
deh voucher itu ditukarkan di
kios-kios yang ada dengan
jajanan yang mau kita beli.

Setelah puas melihat


pemandangan-pemandangan
indah di Dusun Bambu, kami
pun langsung menuju ke
sangkar burung alias Lutung
Kasarung. Perut semakin
keroncongan. Suasana
Lembang yang sejuk membuat
kami ingin memesan makanan
yang hangat. Beberapa pilihan
menu makanannya emang
cocok banget disantap di udara
yang sejuk itu. Ada sop buntut,
soto sulung, soto Bandung, dan
yang pastinya ada di
restaurant-restaurant di
Bandung ya paket nasi timbel.
Nah, berhubung Oji dah lapar,

kuy langsung aja kita hajar


makanan-makanan enak yang
ada disini!

Video
Host
sedang
duduk di
cafe
Sangkar
Burung
Dusun
Bambu,
di meja
sudah
tersaji
makanan
makanan
yang
dipesan
Host.

Fira : "Nah, sekarang waktunya


kita makaaan!"

Video
penutup
dengan
backgrou
nd
Danau
Dusun
Bambu

Oji : "Sobatkuy, ga kerasa ya


udah setengah jam kita barengbareng buat jalan-jalan di
beberapa tempat wisata kece di
Kota Bandung. Sedih banget Oji
sama Fira harus pamit dulu nih
Sobatkuy, berhubung kami kudu
balik lagi ke penginapan buat
istirahat"

Oji : "Akhirnyaa, bisa makan


juga."
Fira : "Di meja kita sekarang
dah tersaji Sop Buntut, Nasi
Timbel Komplit dan badrek ala
Dusun Bambu nih Sobatkuy. Kuy
kita cicipin." "Wah, nasi
timbelnya bener-bener enak
nih, Sobatkuy!"

Oji : "Sop buntutnya juga enak


banget nih Fir! Bumbunya
nyerep sampe ke dalem daging
sapinya. Pokoknya kalo
Sobatkuy ke Bandung kudu
mampir-mampir kesini buat
rasain menu-menu istimewa di
Dusun Bambu."

Fira : "Tapi jangan khawatir


minggu depan kita bakal
ketemu lagi di acara Jalan-jalan

Kuy! episode selanjutnya.


Tentunya ke tempat-tempat
yang ga kalah serunya."
Oji : "betul sekali, Fira. Jadi,
Sobatkuy, tetep ikutin terus
perjalanan kami berdua di Jalanjalan Kuy! Saya Oji..."
Fira : "dan saya Fira.. Sampai
jumpa lagi minggu depan
di......."
Oji & Fira : "JALAN-JALAN KUY!
YAKALI ENGGAK KUY!"
BUMPER
OUT,
video
cuplikancupilkan
dari 4
segmen
sebelum
nya.

Background Music

Credit
Title
Acara

Background Music

Você também pode gostar