Phinisi, Bukti Maritim Indonesia Jaya

Abad pertengahan merupakan masa ekplorasi dan niaga dunia, dimana perairan
merupakan salah satu jalur yang harus ditempuh. Ilmu pelayaran dan maritim
memegang peranan penting di dunia. Berbagai jenis transportasi bermunculan,
dari yang bertujuan untuk perdagangan sampai untuk keperluan militer. Mulai
dari moda transportasi sungai, laut, dan samudra. Kapal dengan menggunakan
layar menjadi salah satu alternatif pilihan yang lebih diunggulkan. Kapal
menggunakan layar juga memiliki berbagai jenis, dari yang tiang tunggal
sampai memiliki beberapa tiang dalam satu kapal.
Indonesia yang merupakan Negara dengan wilayah perairan terbesar didunia
juga memiliki jenis kapal transportasi tradisional dengan bentuk dan desain yang
khas tersendiri. Jenis kapal tradisional yang ada di Indonesia tidak hanya unik,
namun juga memiliki fungsi yang beragam. Phinisi merupakan sebutan untuk
kapal tradisional Indonesia yang berasal dari Sulawesi Selatan yang sering dibuat
oleh suku Bugis dan Makassar.
Pada awal abad ke 16, hampir seluruh wilayah menggunakan kapal Phinisi
sebagai kapal untuk berbagai fungsi. Ada 3 fungsi yang umum digunakan yaitu,
transportasi, menangkap ikan, dan tentu sebagai kapal induk perang. Kapal
Phinisi memiliki kemampuan sebagai kapal induk perang dikarenakan dapat
menampung banyak meriam dan masih tetap stabil dalam kondisi cuaca buruk.
Kapal Phinisi memiliki sebuah tiang layar utama yang berfungsi sebagai
penangkap angin untuk menambah kecepatan walau muatan kapal penuh.
Kapal Phinisi tidak hanya digunakan di wilayah kepulauan Indonesia, namun
Belanda dan Portugis yang datang ke Indonesia juga memakai kapal Phinisi ini
sebagai alat transportasi untuk mereka kembali dan dijadikan kapal
perdangangan internasional yang mampu mengangkut rempah-rempah dengan
utuh sampai ke Eropa dan Tanjung Harapan, Afrika.
Kapal Phinisi merupakan salah satu kapal tradisional didunia yang tetap
bertahan pada masa modern dewasa ini. Telah terjadi beberapa perubahan pada
kapal Phinisi modern, seperti penambahan motor dan terjadi pengurangan
panjang tiang utama, namun hal tersebut tidak mengubah bentuk dan fungsi asli
dari kapal Phinisi, alat transportasi yang besar. Phinisi merupakan kebanggaan
maritime asli Indonesia. Kapal yang mampu melintasi samudra dengan gagah
dan stabil.