Você está na página 1de 23

APD Pada Pekerjaan Konstruksi

Hampir semua APD yang dipakai pada bidang industri dan jasa lain dipakai dan
digunakan juga dalam dunia konstruksi, karena dunia konstruksi bukan hanya membangun
fasilitas baru tetapi juga memelihara dan memperbaiki suatu fasilitas yang masih berjalan.
Jenis-jenis

APD

1. Alat

menurut

bagian

tubuh

antara

lain

Pelindung

:
Kepala

Topi Keselamatan (Safety Helmet) untuk bekerja di tempat berisiko karena benda jatuh atau
melayang, dan dilengkapi dengan ikatan ke dagu untuk menghalangi terlepasnya helmet dari
kepala akibat menunduk atau kena benda jatuh. Syarat umum Safety Helmet adalah:

Bagian dari luarnya harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan benda-

benda runcing.Cara mengujinya dengan menjatuhkan benda seberat 3 kg dari


ketinggian 1 meter-topi tidak boleh pecah atau benda tak boleh menyentuh kepala.

Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4-5 cm

Tidak menyerap air

Cara pengujian: diuji dengan merendam topi di dalam air selama 24 jam.
Tahan terhadap api
Cara pengujian: topi dibakar selama 10 detik dengan bunsen atau propan , api harus padam
selama 5 detik.

Contoh Safety Helmet dan Penggunaannya Dalam Pekerjaan Konstruksi


2. Alat Pelindung Muka dan Mata
Alat pelindung muka dan mata berfungsi untuk melindungi muka dan mata dari:
lemparan benda-benda kecil

lemparan benda-benda panas

pengaruh cahaya

pengaruh radiasi tertentu


Kaca Mata Pelindung (Protective Goggles) untuk melindungi mata dari percikan logam cair, percikan bahan
kimia, serta kacamata pelindung untuk pekerjaan menggerinda dan pekerjaan berdebu.
Masker Pelindung Pengelasan yang dilengkapi kaca pengaman (Shade of Lens) yang disesuaikan dengan

diameter batang las (Welding Rod).


Untuk welding rod 1/16 sampai 5/32 gunakan shade nomor 10
Untuk welding rod 3/16 sampai gunakan shade nomor 13

Contoh Protective Goggles dan Penggunaan Masker Pelindung


dalam Pekerjaan Konstruksi
3. Alat Pelindung Tangan
Alat Pelindung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari dari:
Suhu ekstrim (panas dan dingin)

Radiasi elektromagnetik

Radiasi mengion

dll
Sarung Tangan untuk pekerjaan yang dapat menimbulkan cedera lecet atau terluka pada tangan seperti
pekerjaan pembesian fabrikasi dan penyetelan, pekerjaan las, membawa barang-barang berbahaya dan

korosif seperti asam dan alkali. Bentuk sarung tangan bermacam-macam, seperti:
sarung tangan (gloves)

mitten

hand pad, melindungi telapak tangan dan sleeve, melindungi pergelangan tangan dampai lengan

Ada berbagai sarung tangan yang dikenal antara lain :


a. Sarung Tangan Kulit, digunakan untuk pekerjaan pengelasan, pekerjaan pemindahan pipa dll.
Berfungsi untuk melindungi tangan dari permukaan kasar.
b. Sarung Tangan Katun, digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan bobokan dan batu,
pelindung pada waktu harus menaiki tangga untuk pekerjaan ketinggian.
c. Sarung Tangan Karet, digunakan untuk pekerjaan listrik yang dijaga agar tidak ada yang robek
supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik.
d. Sarung Tangan Asbes/Katun/Wool, digunakan untuk melindungi tangan dari panas dan api.
e. Sarung Tangan poly vinil chloride dan neoprene, digunakan untuk melindungi tangan dari zat
kimia berbahaya dan beracun seperti asam kuat dan oksidan.
f.

Sarung Tangan Paddle Cloth, melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran
dan vibrasi.

g. Sarung Tangan latex disposable, melindungi tangan dari germ dan bakteri dan hanya untuk
sekali pakai.
2. Alat Pelindung Kaki
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari:
tertimpa benda-benda berat

terbakar karena logam cair,bahan kimia korosif

dermatitis/eksim karena zat-zat kimia

tersandung,tergelincir
Sepatu

Keselamatan

(Safety

Boots)

untuk

menghindari

kecelakaan

yang

diakibatkan

tersandung bahan keras seperti logam atau kayu, terinjak atau terhimpit beban berat atau
mencegah luka bakar pada waktu mengelas. Sepatu boot karet bila bekerja pada pekerjaan
tanah dan pengecoran beton.
Sepatu Keselamatan disesuaikan dengan jenis resiko, seperti:
a. untuk mencegah tergelincir,dipakai sol anti slip luar dari karet alam atau sintetik dengan
bermotif timbul ( permukaanya kasar)
b. untuk mencegah tusukan dari benda-benda runcing,sol dilapisi logam.
c. terhadap bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus dijahit atau direkat,tak boleh menggunakan
paku.
d. sepatu atau sandal yang beralaskan kayu, baik dipakai pada tempat kerja yang lembab,lantai
yang panas. dan sepatu boot dari karet sintetis,untuk pencegahan bahan-bahan kimia.

5. Alat Pelindung Pernafasan


Alat pelindung pernafasan berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber
bahaya udara di tempat kerja. Masker Gas dan Masker Debu adalah alat perlindungan untuk
melindungi pernafasan dari gas beracun dan debu.
Ada tiga jenis alat pernafasan berupa respirator yang berfungsi untuk memurnikan udara,
yaitu:
a. Respirator dengan filter bahan kimia
b. Respirator dengan filter mekanik dan
c.

Respirator dengan filter mekanik dan bahan kimia

6. Alat Pelindung Telinga


Alat pelindung telinga digunakan untuk mencegah rusaknya pendengaran akibat suara bising
di atas ambang aman seperti pekerjaan plat logam. Terdapat dua jenis alat pelindung telinga,
yaitu:
a. Sumbat Telinga (ear plug)
Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,sedangkan frekuensi untuk
bicara biasanya(komunikasi) tak terganggu.
Sumbat telinga biasanya terbuat dari karetplastic keras, plastic lunak,lilin,dan kapas.

Daya lindung (kemampuan attenuasi):25-30 dB

b. Tutup Telinga (ear muf)


Attenuasi (daya lindung) pada frekuensi 2800-4000Hz (35-45 dB), namun pada
frekuensi biasa ( 25 s/d 30 Hz )

7. Alat Pelindung Tubuh


Alat pelindung tubuh berupa pakaian kerja. Pakaian kerja yang digunakan pekerja harus sesuai
dengan lingkup pekerjaannya. Pakaian tenaga kerja pria yang melayani mesin harus sesuai
dengan pekerjaanya. Pakaian kerja wanita sebaiknya berbentuk celana panjang,baju yang
pas,tutup rambut dan tidak memakai perhiasan-perhiasan. Terdapat pakain kerja khusus sesuai
dengan sumber bahaya yang dapat dijumpai, seperti:
a. Terhadap radiasi panas, pakaian yang berbahan bias merefleksikan panas, biasanya aluminium
dan berkilat.
b. Terhadap radiasi mengion, pakaian dilapisi timbal (timah hitam).
c. Terhadap cairan dan bahan-bahan kimiawi, pakaian terbuat dari plastik atau karet.
d.

Sabuk Pengaman (Safety Belt) untuk mencegah cedera yang lebih parah pada

pekerja
yang bekerja di ketinggian > 2M

Di samping alat pelindung diri di atas, pekerja harus berpakaian yang komplit sesuai dengan
jenis pekerjaan yang ditanganinya seperti tukang las harus dilengkapi jaket/rompi kulit atau
minimal harus memakai kaos dan celana panjang.

I.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan APD


APD akan berfungsi dengan sempurna apabila telah sesuai dengan standar yang ditentukan
dan dipakai secara baik dan benar. Hal-hal yang perlua diperhatikan :

1. Sediakanlah APD yang sudah teruji dan telah memiliki SNI atau standar Internasional lainnya
yang diakui.
2. Pakailah APD yang seuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut hanya
memerlukan waktu yang singkat.
3. APD harus dipakai dengan tepat dan benar.
4. Jadikanlah kebiasaan memakai APD menjadi budaya. Ketidaknyamanan dalam memakai APD
jangan dijadikan alasan untuk menolak memakainya.
5. APD tidak boleh diubah-ubah pemakainya, kalau memang terasa tidak nyaman dipakai harus
dilaporkan kepada atasan atau pemberi kewajiban pemakaian alat tersebut.
6. APD dijaga agar tetap berfungsi dengan baik.

7. Semua pekerja, pengunjung dan mitra kerja yang ada di lokasi proyek konstruksi harus
memakai APD yang diwajibkan, seperti Topi Keselamatan.
II. Standar yang Dipakai
Apabila akan membeli APD kita harus berpedoman kepada standar industri yang berlaku.
Belilah hanya barang yang telah mencantumkan kode SNI (Standar Nasional Indonesia) atau JIS
untuk barang buatan Jepang, ANSI, BP dsb. tergantung dari negara asal barang kebutuhan
proyek dan dinyatakan laaik untuk pekerjaan dmaksud.

Di bawah ini beberapa contoh standar APD dengan SNI dan standar internasional lainnya.
Topi Pengaman (Helmet) ANZI Z 89,1997 standar

Sepatu Pengaman (Safety Boots) SII-0645-82, DIN 4843, Australian Standard AS/NZS

2210.3.2000. ANZI Z 41PT 99, SS 105, 1997


Sabuk Pengaman (Safey Belt) EN 795 Class C ANZI OSHA
Banyak lagi standar-standar yang diberlakukan di negara maju, tetapi yang lebih penting kalau
kita memakai produk dalam negeri ujilah ketahanannya terhadap suatu beban yang akan
diberikan kepadanya dengan toleransi keamanan minimal 50%. Hal ini penting karena mungkin
bagi kontraktor kecil dan menengah apabila harus menyediakan produk impor akan menjadi
beban yang berat bagi keuangan perusahaan. Perlu juga dipertimbangkan daya tahan dan
kualitas barang yang ada untuk pemakaian di beberapa proyek pekerjaan atau beberapa
periode pekerjaan sehingga akan menghemat pengeluaran.

http://andik-ghoofi.blogspot.co.id/2012/07/apd-pada-pekerjaan-konstruksi.html

Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Proyek Sipil :
1. HELM KESELAMATAN :
Helm Keselamatan (Safety Helmet) : Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung. Helm proyek sangat diperlukan karena di dunia proyek
banyak sekali material berjatuhan.

2.
SABUK
KESELAMATAN
:
Sabuk Keselamatan (safety belt) : Berfungsi sebagai alat pengaman ketika berada dalam
ketinggian dan untuk menghindari jatuh saat melakukan pekerjaan di tempat tinggi.

3.
SEPATU
KARET
:
Sepatu Karet (sepatu boot) : Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang
becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

4.
SEPATU
PELINDUNG
:
Sepatu pelindung (safety shoes) : Pelindung ini berbeda dengan sepatu biasa, berbahan kulit
dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal
yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam, berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Biasanya pada ujung jari kaki terdapat pelat besi untuk melindungi kaki.

5.
SARUNG
TANGAN
:
Sarung Tangan : Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

6.
TALI
PENGAMAN
:
Tali Pengaman (Safety Harness) : Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian.
Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

7.
PENUTUP
TELINGA
:
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) : Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja
di tempat yang bising.

8.
KACA
MATA
PENGAMAN
:
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) : Berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar cahaya
matahari, debu yang beterbangan, dan masalah lainnya yang dapat mengakibatkan cedera
mata.

9.
MASKER
:
Masker (Respirator) : Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

10.
PELINDUNG
WAJAH
:
Pelindung wajah (Face Shield) : Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing
saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).

11.
JAS
HUJAN
:
Jas Hujan (Rain Coat) : Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja
pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

12.
SERAGAM
KERJA
:
Seragam kerja : Berfungsi sebagai pelindung badan dan menunjukkan identitas diri saat
melakukan pekerjaaan.

http://www.rajashared.com/2016/03/macam-dan-fungsi-alat-pelindung-diri.html

Alat Pelindung Diri dan Sarana K3 dalam Dunia Konstruksi


Pada setiap pekerjaan, ancaman bahaya kecelakaan pasti selalu ada. Pekerjaan
konstruksi adalah salah satunya. Kecelakaan ini bisa menyebabkan ancaman serius pada
kesehatan dan keselamatan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus
diperhatikan.
Pelaksanaan K3 dalam pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara. Perlindungan keselamatan diawali dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) dan
sarana kesehatan kerja yang baik. Selanjutnya, perilaku kerja yang baik dan penggunaan
peralatan kerja yang benar. Keempat cara ini, semua sama pentingnya. Pada artikel ini,
kami akan membahas alat pelindung diri dan sarana pendukung keselamatan kerja.

* sumber : sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com
Alat pelindung diri adalah benda dan alat pengaman yang harus digunakan pada saat
bekerja supaya semua bagian badan terlindung dari bahaya pada saat bekerja. Berbagai
macam alat pelindung diri adalah sebagai berikut:
1.

Helm Pelindung berfungsi melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas.
Helm pelindung harus terbuat dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali
pengikat helm.

2.

Pelindung Mata bertugas untuk menjaga keselamatan mata. Ada tiga macam
fungsi pelindung yaitu pelindung sinar, debu dan api.

3.

Pelindung Telinga. Suara yang terlalu bising dapat menyebabkan sakit telinga
bahkan tuli. Mencegah hal itu, pada kebisingan diatas 85 dB pelindung telinga wajib
digunakan. Pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga dan tutup telinga.

4.

Masker Pernafasan digunakan pada saat fogging dan pekerjaan berdebu. Tujuan
masker adalah mencegah masuknya debu dan udara kotor ke pernafasan.

5.

Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi
schotlite juga merupakan tanda supaya pekerja terlihat di malam hari.

6.

Sabuk Pengaman dan Harness adalah alat pelindung diri yang wajib digunakan
untuk pekerjaan pada ketinggian di atas 1,5 m. Tujuannya adalah melindungi diri
supaya tidak jatuh ke tanah apabila terpeleset.

7.

Sarung Tangan adalah untuk melindungi keselamatan tangan. Ada berbagai


macam sarung tangan berdasarkan bahannya, yaitu:

Sarung tangan berbahan kulit untuk pekerjaan pengelasan, pemotongan,


brazing dan penyambungan tali/baja.

Sarung tangan berbahan vinyl untuk pekerjaan dengan zat kimia.

Sarung tangan berbahan karet untuk pekerjaan listrik.

Sarung tangan berbahan kain untuk pekerjaan ringan.

8. Sepatu untuk melindungi keselamatan kaki. Ada berbagai macam sepatu, yaitu:

o
o

Safety shoes dengan bahan kulit untuk pekerjaan berat dan rawan benturan.
Rubber boot dengan bahan karet untuk pekerjaan daerah basah.- Electrical
shoes dengan bahan karet untuk pekerjaan listrik.

Sarana
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
(K3)
Sarana K3 merupakan fasilitas yang harus tersedia di lokasi proyek kostruksi untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan pekerja. Adapun sarana tersebut adalah sebagai
berikut.
1.

Tersedia sarana cuci mata dan tangan. Sarana ini digunakan untuk membersihkan
diri setelah bekerja. Air pada fasilitas ini harus bersih dan bisa melayani semua
pekerja.

2.

Tersedia barak kerja. Barak kerja merupakan rumah sementara/tempat tinggal bagi
pekerja yang menginap di lokasi proyek. Barak pekerja harus disediakan dengan
kondisi yang nyaman, baik dan rapi supaya pekerja dapat beristirahat dengan baik.
Pemulihan tenaga pekerja merupakan hal yang penting karena salah satu

penyebab kecelakaan kerja adalah hilangnya konsentrasi pekerja yang terlalu capai.

3.

Tersedia ruang istirahat dan makan untuk pekerja. Adanya fasilitas ini membuat
pekerja dapat beristirahat saat lelah dan menjaga kualitas makanan dari
debu/kotoran.

4.

Tersedia fasilitas toilet dan kebersihan, Penyebaran penyakit seringkali bermula dari
sanitasi yang buruk. Air seni dan kotoran manusia yang dibuang sembarangan
merupakan media penularan penyakit. Oleh karena itu, fasilitas saniasi harus
disediakan.

5.

Tersedia fasilitas APAR, Fire extinguisher, Bahaya kebakaran dapat terjadi sewaktuwaktu sehingga perlengkapan pemadam kebakaran harus selalu tersedia.

6.

Tersedia kotak P3K, Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama


apabila terjadi kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban,
plester, obat luka bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes
mata, obat merah, rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung
tangan karet.

7.

Akses Pintu evakuasi tanpa halangan Evacuation sign, via: www.glogster.comPintu


darurat harus dapat mengevakuasi pekerj dengan cepat apabila terjadi bencana.
Oleh karena itu, pintu harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang cukup dan

tanpa

8.

ada

halangan

(barang-barang).

Ketersediaan air putih, Pada kondisi normal, manusia perlu minum air sekitar 2-2,5
liter. Kekurangan minum menyebabkan dehidrasi, mudah sakit dan hilangnya
konsentrasi. Demi menghindari itu, setiap pekerjaan konstruksi wajib menyediakan
air putih yang cukup bagi pekerjanya.

Agar terlaksananya pekerjaan konstruksi dengan lancar, aspek keselamatan merupakan


hal yang paling penting untuk dilaksanakan. Musibah memang tidak bisa kita tentukan
kapan terjadi. Namun dengan adanya pelaksanaan aturan keselamatan yang tepat akan
mengurangi resiko musibah tersebut.
http://pip2bdiy.com/detail_artikel.php?jdl=Alat%20Pelindung%20Diri%20dan
%20Sarana%20K3%20dalam%20Dunia%20Konstruksi

Kita sering melihat para pekerja konstruksi atau bangunan menggunakan pakaian yang seadanya.
Kaos oblong, celana jeans, sendal jepit lalu bekerja diketinggian, menggangkat benda-benda berat
membuat resiko kecelakaan kerja meningkat. Dengan upah yang sedikit mereka harus bekerja.
Kesejahteraan pekerja di Indonesia sering dipusatkan ke pekerja/ karyawan pabrik atau kantoran, tetapi
tidak pernah memperhatikan kesejahteraan pekerja konstruksi padahal mereka juga pekerja dan
berjasa membangun sebuah gedung atau bangunan. Jika tidak ada mereka atau ada sedikit kelalaian
akan
beresiko
lebih
besar
lagi
untuk
kita
semua.
Salah satu bentuk kesejahteraan pekerja ada melindungi mereka dari kecelakaan kerja. Angka
kecelakaan kerja cukup tinggi di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah keminiman alat pelindung
diri untuk pekerja konstruksi. Maka dari itu, kami membahas mengenai alat pelindung wajib untuk
pekerja
konstruksi.
Berbagai standar tentang kekuatan alat pelindung diri berlaku, yang digunakan di Indonesia adalah
Standar Nasional Indonesia (SNI), ini adalah alat pelindung diri wajib dengan fungsinya.
1. Safety Helmet
Helm ini didesain sedemikian rupa untuk melindungi kepala dari benturan, benda jatuh atau benda
jatuh tajam. Beberapa ketentuan yang berlaku untuk keselamatan dilakukan dengan berbagai
percobaan. Untuk menguji kekuatan helm ini dapat dijatuhkan benda 3 Kg dari ketinggian 1 meter, jika
helm itu pecah maka tidak lolos uji. Helm tersebut ada 2 bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam
dengan
jarak
4-5
cm.
Selain itu helm ini harus tahan api dengan coba membakar helm tersebut selama 10 detik dengan
bunsen atau propan dan api harus padam selama 5 detik, tidak menyerap air diuji dengan di rendam air
selama 24 jam. Jika semua percobaan ini berhasil maka helm itu aman untuk digunakan.
1. Pelindung wajah dan mata

Banyak tipe pelindung wajah dan mata yang dijual bebas tapi fungsi utamanya adalah:
1. Untuk melindungi dari percikan api atau benda-benda panas
2. Untuk melindungi dari benda-benda kecil seperti debu atau serpihan batu
3. Untuk melindungi dari cahaya dan radiasi tertentu
Ada juga tipe pelindung wajah untuk mengelas dengan kaca pengaman (shade of lens) yang telah
disesuaikan dengan diameter batang las (Welding Rod).
1. Hand gloves (sarung tangan)
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi tangan dari bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit
seperti zat kimia atau zat radiasi, melindungi dari cuaca atau suhu ekstrim, untuk melindungi tangan
agar tidak kepeleset karena keringat, melindungi dari benda yang panas/ dingin dan benda kasar. Ada
beberapa sarung tangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Sarung Tangan Kulit
Sarung tangan jenis ini digunakan untuk pekerjaan pengelasan, dll. Sarung tangan jenis ini lebih berat
dan kaku bisa meredam panas dan benda kasar.
1. Sarung Tangan Katun
Sarung tangan dengan bahan ini dapat ditemukan di toko bahan bangunan atau toko serba ada.
Sarung tangan ini sering digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan bobokan dan batu, pelindung
pada waktu harus menaiki tangga untuk pekerjaan ketinggian berfungsi untuk melindungi tangan dari
licin keringat karena bahan ini dapat menyerap keringat. Sekarang dapat ditemukan sarung tangan
katun dengan titik-titik karet.
1. Sarung Tangan Karet

Sarung tangan jenis ini sering digunakan oleh pekerja listrik, karena karet adalah kondutor yang buruk
untuk menghantarkan listrik. Sarung tangan ini harus dijaga dengan baik agar tidak ada lubang atau
robek supaya tidak terkena arus listrik.
1. Sarung Tangan Asbes/Katun/Wool
Sarung tangan ini digunakan untuk melindungi tangan dari panas dan api dapat digunakan untuk
pekerja las.
1. Sarung Tangan poly vinil chloride dan neoprene
Sarung tangan jenis ini dapat digunakan untuk melindungi tangan dari zat kimia berbahaya dan
beracun seperti asam kuat dan oksidan karena jika terkena tangan akan menyebabkan luka bakar yang
serius.
1. Sarung Tangan Paddle Cloth
Sarung tangan tipe ini tebal dan dapat melindungi tangan dari ujung yang tajam seperti pecahan gelas,
dan vibrasi.
1. Sarung Tangan latex disposable
Sarung tangan ini sering digunakan untuk tenaga kesehatan. Ada dua tipe: bersih dan steril. Sarung
tangan ini sebagai alat pelindung diri dari bakteri dan germ. Sarung tangan ini sekali pakai.
1. Alat pelindung kaki

Ini harus kuat dan dapat melindungi kaki dari timpahan benda berat. Harus tahan licin, tahan air, ringan,
tahan air, tahan api, dan kuat. Beberapa pekerja kontruksi sudah memakai sepatu yang tepat tapi
dengan
harga
yang
mahal
jadi
tidak
semua
pekerja
dapat
membelinya.
Sepatu ini berguna untuk anti slip, sepatu ini harus dijahit atau direkat tidak boleh dipaku karena dapat
menghantarkan listrik. Beberapa sol sepatu yang ada dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti sol
dari kayu untuk daerah yang lembab.
1. Pelindung pernapasan

Alat pelindung pernapasan yang sering kita sebut masker atau respirator. Ada beberapa macam
respirator, seperti,
1. Respirator dengan filter bahan kimia
2. Respirator dengan filter mekanik dan
3. Respirator dengan filter mekanik dan bahan kimia
Seperti namanya RESPIRATOR, alat ini digunakan untuk menyaring udara. Pada beberapa keadaan
yang menyebabkan udara terkontaminasi misalnya asap, bahan kimia, debu, dll.
1. Alat pelindung telinga
Telinga adalah salah satu penindraan yang sensitif atas perubahan tekanan karena manusia memiliki
kekuatan yang terbatas. Jika telinga mendengar suara yang melebihi ambang batas akan
menyebabkan pecahnya gendang telinga. Ada dua jenis alat pelindung telinga, yaitu:
1. Sumbat Telinga (ear plug)
Benda ini kecil, karet/ plastik keras/ lunak dan kapas tetapi hanya dapat menahan frekuensi tertentu,
untuk gelombang suara akibat pembicaraan biasanya tidak mengalami gangguan. Hanya memiliki daya
lindung (kemampuan attenuasi) sebesar 25-30 dB.

1. Tutup Telinga (ear muff)


Bentuknya lebih besar dan memiliki daya lindung yang lebih besar dari pada sumbat telinga.
1. Alat pelindung tubuh

Alat pelindung tubuh ini berbentuk seperti sebuah baju kerja. Ukuran dan jenis pakaian ini disesuaikan
dengan ukuran tubuh dan jenis kelamin. Baju ini menutupi kaki dan tangan, sebaiknya menutupi rambut
dan tidak memakai perhiasan. Baju ini haru tahan terhadap radiasi panas biasanya mengandung
alumunium, tahan radiasi biasanya dilapisi timbal (timah hitam), tahan zat kimia, dan terdapat sabuk
pengaman (safety belt) untuk mempermudah dalam keamanan serta dapat mencegah cidera pada
pekerja.

http://www.batabiru.com/Alat%20Pelindung%20Wajib%20Para%20Pekerja
%20Proyek.html

Dunia proyek merupakan salah satu sektor lapangan kerja tertinggi yang sering terjadinya
kecelakan kerja. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di proyek
diperlukan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan bagi tenaga kerja proyek
(Kuli Bangunan).
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.
Berikut akan kami uraikan jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang biasanya digunakan
di dunia proyek beserta fungsinya.
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.

2. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di atas
ketinggian.

3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.

4. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang
berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan
metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera
tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

6. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu,
beracun, dsb).

7.
Jas
Hujan
(Rain
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Coat)

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)


Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

9. Penutup Telinga (Ear Plug)


Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

10. Pelindung Wajah (Face Shield)


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).

11. Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya
tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative
buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.

Demikian beberapa jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) beserta fungsinya yang biasanya digunakan dalam dunia
proyek. Terima kasih... http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html

Você também pode gostar