Você está na página 1de 5

NAMA

NIM
JURUSAN
DOSEN
TUGAS

: Irma Maesaroh
: 1136000065
: Psikologi
: Drs.Anwar Supenawinata
: RESUME BAB 12-16 AKHLAK TASAWUF

BAB 12 : TASAWUF IRFANI


Tasawuf Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyikap hakikat
kebenaran atau marifah diperoleh dengan tidak melalui logika atau
pembelajaran atau pemikiran tetapi melalui pemebirian Tuhan
(mauhibah). Ilmu itu diperoleh karena si sufi berupaya melakukan tasfiyat
al-Qalb. Dengan hati yang suci seseorang dapat berdialog secara batini
dengan Tuhan sehingga pengetahuan atau marifah dimasukkan Allah ke
dalam hatinya, hakikat kebenaran tersingkap lewat ilham (intuisi).
Tokoh-tokoh yang mengembangkan tasawuf irfani antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Rabiah al-Adawiyah (96 185 H),


Dzunnun al-Misri (180 H 246 H),
Junaidi al-Bagdadi (W. 297 H),
Abu Yazid al-Bustami (200 H 261 H),
Jalaluddin Rumi, Ibnu Arabi,
Abu Bakar as-Syibli,
Syaikh Abu Hasan al-Khurqani,
Ain al-Qudhat al-Hamdani,
Syaikh Najmuddin al-Kubra dan lain-lainnya.
BAB 13 : TASAWUF FALSAFI

Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan


antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini menggunakan terminologi
filosofis dalam pengungkapannya,yang berasal dari berbagai macam
ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.
Konsep-konsep mereka yang disebut dengan tasawuf falsafi yakni tasawuf
yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat. ajaran filsafat yang paling
banyak dipergunakan dalam analisis tasawuf adalah Paham emanasi neoPlotinus.
Macam-macam tasawuf Falsafi
1. Hulul
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini
terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hululini
disusun oleh Al-hallaj
2.Wahdah Al-Wujud
Istilah wahdah Al-wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi,sehingga
ketika menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang

doktrin wahdah Al-wujud sebenarnya wihdatul wujud bukan penyebutan


aari ibnu arbai sendiri melainkan sebutan yang dilontarkan oleh musuh
bebuyutannya yaitu Ibnu taimiyah.
3.Ittihad
Pengertian ittihad sebagaimana disebutkan dalam sufi terminologi adalah;
ittihad adalah penggabungan antara dua hal yang menjadi satu.Ittihad
merupakan doktrin yang menyimpang dimana didalamnya terjadiproses
pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari katawahd atau
wahdah yang berarti satu atau tunggal. Jadi ittihad artinyabersatunya
manusia dengan Tuhan.
4. insan kamil.
Al-jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdat, riwayat hidupnya
tidak banyak diketahui oleh sejrah tapi yang jelas ajran yang al-jilli ini
ialah Insan kamil. Insan kamil menurut aljilli ialah manusia
5. Wujud al mutlak Ibnu Sabin
Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari
Andalusia, ia adalah seorang penggagas paham tasawwuf yang lebih
dikenal dengan kesatuan Mutlak
Ibnu Khaldun dalam karyanya Al-Muqaddimah, menyimpulkan bahwa ada
empat objek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof, antara lain :
1. Latihan rohaniah dengan rasa, instiusi serta introspeksi diri yang
timbul darinya.
2. Iluminasi atau hakekat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat
sifat rabbani, arsy, kursi, malaikat dll.
3. Peristiwa peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh
terhadap berbagai bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan.
4. Penciptaan ungkapan ungkapan yang pengertiannya sepintas
samar samar (syatahiyyat).
BAB 14 : TAREKAT : SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
A.

Pengertian Tarekat
Asal kata tarekat dalam bahasa arab ialah thariqah yang berarti
jalan keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. Tarekat adalah jalan yang
ditempih para sufi dan dapat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal
dari syariat, sebab jalan utama disebut syar, sedangkan anak jalan
disebut thariq.
B.
Hubungan Tarekat Denagan Tasawuf
Didalam ilmu tasawuf, istilah tarekat tidak saja ditunjukan kepada
aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat
dan bukan pula terhadap klompok yang menjadi pengikut salah seorang

syekh tarekat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tasawuf itu


secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkat
tarekat adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya
mendekatkan diri kepada allah.
C. Sejarah Timbulnya Tarekat
Orang yang pertama memperkenalkan sistem tariqah (tarekat) itu
syekh abdul qadir al-jaelani (w.561 H/1166 M) di Baghdad,sayyid ahmad
ar-RifaI di mesir dengan tarekat Rifaiyyah, dan jalal Ad-Din Ar-Rumi (w.
672 H/ 1273 M), di parsi, kemunculan tarekat menurut Jhon O.Voll, yaitu
menjelaskan bahwa penjelasan mistis terhadap islam muncul sejak awal
sejarah islam, dan para sufi yang mengembangkan jalan-jalan spiritual
personal mereka dengan melibatkan praktik-praktik ibadah, pembacaan
kitab suci dan kepustakaan tentang kesalehan.
Karena banaknya cabang-cabang tarekat yang timbul dari tiap-tiap
tarekat induk, sangatsulit untuk menelusuri sejarah perkembangan
tarekat itu secara sistematis dan konsepsional.
D. Aliran-Aliran Tarekat dalam Islam
1.
Tarekat Qadariyah
2.
Tarekat syadziliyah
3.
Tarekat Naqsabandiyah
4.
Tarekat Yasafiyah dan Khawajagawiyah
5.
Tarekat Khalwatiyah
6.
Tarekat Syatariyah
7.
Tarekat Rifaiyah
8.
Tarekat Qadariyah wa Naqsabandiyah
9. Tarekat sammaniyah
10. Tarekat Tijaniyah
11. Tarekat Chistiyah
12. Tarekat Mawlawyah
13. Tarekat Nimatuliyah
14. Tarekat Sanusiyah
E.
Pengaruh Tarekat di Dunia Islam
Tarekat mempengaruhi dunia islam mulai dari abd ke-13. Kedudukan
tarekat saat ini sama dengan parpol (partai politik). Tarekat-tarekat
keagamanaan meluaskan pengaruh dan organisasinya keseluruh pelosok
negri. Akan tetapi ada saat ini telah terjadi penyelewengan di dalam
tarekat-tarekat. Oleh karena itu, pada abad ke-19 mulailah timbul
pemikiran yang sinis terhadap tarekat dan juga terhadap tasawuf. Banyak
pengamat menyatakan bahwa pada era modern, tareka secara efektif
telah berakhir.
Pada abad ke-19 dan ke-20, tradisi-tradisi yang berlainan terlibat
dengan berbagabi cara dalam membatu membentuk respon-respon
muslim terhadap barat dan mendefinisikan pula bentuk-bentuk

modernitas islam. Tarekat-tarekat sufi terus menyediakan sarana bagai


pengartikulasian identitas islam inklusif dengan penekanan yang besar
pada kesalehan pemujaan individual dan pengalaman klelompok kecil.
BAB 15 : STUDI KRITIS TERHADAP ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
Tasawuf yang dikalangan barat dikenal dengan mistisme islam,
sebagai perwujudan dari ihsan yang berarti kesadaran adanya komunikasi
dan dialog langsung seorang hamba dengan tuhan-Nya.
A. Keritik Terhadap Tarekat
Di antara bentuk penyimpangan yang dialamatkan kepada tasawuf
adalah menonjolkan
kehidupan rohani dan mengabaikan kehidupan duniawi sehingga
mengabaikan usaha. Ada juga yang lain seperti penyimpangan
mengabaikan syariat dan pendukungan. Disepanjang sejarah islam
memang terdapat keritik tajam terhadap guru-guru dan organisasiorganisasi sufi. Sisi lain dari tarekat yang menjadi sorotan adalah bahwa
tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkandunia.
Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia ini
karena Dunia ini adalah bangkai yang mengejar dunia adalah
Anjing.tampaknya menyelewengkan umat islam dari jalan yang harus
ditempuhnya.
B. Kritik Terhadap Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi diwakili para sufi yang memadukan tasawuf dengan
filsafat, sebagaimana telah disebutkan diatas. Diantara fuqaha yang
paling keras kecamannya terhadap golongan sufi yang juga filosof ialah
Ibn Taimiyah ( meninggal pd tahun 728 H). Para ulama dan para sufi yang
tulus terus berusaha menjelaskan kesalahan pendapat tentang Hulu dan
ittihad, menunjukan kerusakannya, dan memperingatkan kesesatannya.
C. Keritik Terhadap Praktik Tasawuf Secara Umum
Pembaruan tasawuf Al-Ghazali, yaitu upayanya menahan gerakan yang
wataknya melebih-lebihkan itu tak berhasil, walaupun pengaruhnya
memeng luar biasa. Tasawuf menjadi penyakit yang menyebabkan atau
bahkan memperburuk gejala-gejala berikut :
1.
Kasyif (pencerahan gnostik) menggantikan pengetahuan.
2.
Karamah (mukjizat kecil) yang di ajarkan tasawuf hanya mungkin
dalam keadaan penyatuan atau komuni dengan tuhan.
3.
Taabbud, kerelaan untuk meninggalkan aktivitas social dan ekonomi
untuk melakukan ibadah spiritualistiksepenuhnya,
4.
Tawakal, kepasrahan total pada factor spiritual untuk melahirkan
empiris.

5.
Qismat, penyetujuan secara sembunyi-sembunyi dan fasip terhadap
hasil tindakan kekuatan dialam yang berubah-ubahmenggantikan taklif,
Fana dan Adam,
7.
Taat, kepatuhan mutlak dan total kepada syekh dari salah satu
tarekat sufi menggantikan tauhid.
BAB 16 : TASAWUF DI INDONESIA
Tasawuf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kajian islam di
Indonesia. Sejak masuknya islam di Indonesia, unsure tasawuf telah
mewarnai kehidupan keagamaan masyarakat bahkan hingga saat ini pun,
nuansa tasawuf masih kelihatan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
pengalaman keagamaan sebagai kaum muslimin Indonesia. Ada beberapa
literature di Indonesia yang mengkaji tasawuf di Indonesia, baik mengenai
penyebarannya maupun tokoh-tokohnya.
Berikut akan dikemukakan beberapa tokoh tasawuf di Indonesia.
A. Hamzah Fansuri (w.1016 H / 1607 M)
B.
Nurdin Ar-Raniri (w. 1068 / 1658 )
C.
Syekh Hidup Rauf As-Sinkili (1024-1105 H)
D. Abd Shamad Al-Palimbani (w. 1203 H /1788 M)
E.
Syekh Yusuf Al-Makasari (1037-1111/1627)
F.
Nawawi Al-Bantani (1813-1897 M)
G. Hamka (1908-1981 M)

Você também pode gostar