Você está na página 1de 2

Pengolahan Limbah Dari Pengolahan Kakao dan Kopi

Pemanfaatan limbah dari kakao dan kopi yaitu berupa biomassa dimana hasil
pemanfaatan tersebut digunakan sebagai pakan ternak dan kemudian kotoran ternak
dijadikan pupuk organik. Pemanfaatan yang bersifat timbal balik ini berlangsung
secara konvensional, kotoran ternak terlebih dahulu dapat diambil biogasnya untuk
berbagai keperluan yang kemudian ampasnya yang tertinggal digunakan sebagai
pupuk organik. Biogas merupakan campuran gas yang dihassilkan oleh peruraian
senyawa organic dalam biomassa oleh bakteri alami metanogenik dalam kondisi
anaerobik.
Sumber bahan baku biomassa yaitu limbah dari kopi dan kakao dari perkebunan dan
limbah pabrik. Dari pabrik pengolahan akan dihasilkan kurang lebih 15-22 m 3 kulit
kakao dan 5-10 m3 kulit kopi per hektar per tahunnya. Kemudian bahan limbah
tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemecah limbah kulit kakao dan kopi guna
untuk menghancurkan kulit menjadi buturan-butiran kecil sebelum diproses ke tahap
selanjutnya yaitu tahap produksi biogas.
Teknologi proses produksi biogas dari limbah ternak dengan tahapan pengenceran
dengan cara mencampurkan kotoran ternak dengan air pada nisbah padatan dan air.
Namun, jika kotoran ternak sudah kering, maka jumlah air harus ditambahkan lebih
banyak sampai pada batas kekentalan yang diinginkan. Untuk kapasitas kecil bahan
baku biogas dan air dapat dicampur secara manual dalam ember plastik. Sedangkan
untuk kapasitas besar proses pencampuran dilakukan dengan alat pecampur diamana
alat/mesin pencampur memiliki kapasitas maksimum 0,15 m3 per proses dengan
waktu pencampuran antara 5-10 menit.
Campuran yang selesai kemudian dimasukkan kedalam reactor biogas sampai
menutup saluran pemasukkan dan pengeluaran, dan dibiarkan sampai gas yang
dihasilkan stabil.

MESIN PEMECAH LIMBAH KULIT KAKAO DA BIOMASSA

Você também pode gostar