Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Berdasarkan FAO, kapal penangkap ikan yang beroperasi di seluruh dunia mencapai empat juta
kapal, dengan 1.3 juta merupakan kapal yang dilengkapi dengan geladak. Hampir seluruh kapal
bergeladak memiiki mesin, dan 86%-nya berlabuh Asia. [1]Kapal penangkap ikan komersial secara
umum dapat dibagi menjadi:
Pukat hela
Pukat hela (trawler) adalah kapal penangkap ikan yang digunakan untuk menarik jaring
sepanjang alur pelayaran untuk menangkap ikan dalam jumlah besar sekaligus. [21]
Pukat tarik
Pukat tarik (seiner) adalah kapal yang menggunakan jaring penangkap ikan yang lebar
untuk mengurung ikan. Umumnya digunakan untuk menangkap ikan yang berenang dekat
dengan permukaan, namun telah ada desain pukat yang dapat menangkap ikan laut dalam.
[22][23]
Rawai
Kapal rawai (longliner) adalah kapal yang menggunakan satu atau lebih tali atau kail dengan
rangkaian umpan dan kait. Panjang dan jumlah kail, umpan, dan kait bervariasi tergantung
pada ukuran kapal, jumlah kru, dan level mekanisasi kapal. Jenis ikan yang ditangkap pun
bergantung pada umpan yang digunakan. Kail dapat diulur dan ditarik menggunakan drum
berputar yang besar, yang biasanya diletakkan di buritan kapal. Kapal rawai ukuran kecil
dapat menggunakan tangan untuk mengulur dan menarik kail. [24] Kecepatan kapal
menentukan seberapa dalam dan seberapa jauh jangkauan kail.
Troller adalah salah satu jenis longliner dengan kail yang tergantung di sisi kapal yang
bergerak. Squid jigger menggunakan kail yang panjang untuk menangkap cumi-cumi. Squid
jigger biasanya dilengkapi dengan cahaya lampu yang terang untuk menarik perhatian cumicumi.
Dredger
Dredger atau kapal keruk digunakan untuk mengumpulkan kerang di dasar laut. Metode
pengerukan dasar laut dapat dibagi menjadi pengerukan dengan sekop atau kantung besar
yang ditarik dan dengan menggunakan pompa hidrolik untuk menyedot apapun yang berada
di dasar laut.[25]
Pemasang jebakan
Kapal pemasang jebakan ikan digunakan untuk memasang jebakan penangkap hewan laut.
[26]
Kapal penelitian
Kapal penelitian digunakan untuk melakukan penelitian perikanan, dapat melakukan
berbagai jenis metode penangkapan ikan dalam skala kecil serta dilengkapi
dengan laboratorium dan peralatan modern seperti sonar, radar cuaca, dan komunikasi
satelit.
Kapan rekreasi
Kapal penangkap ikan rekreasi hanya digunakan sebagai sarana rekreasi atau olahraga, bukan
untuk bertahan hidup dan komersial. Istilah ini tergolong cair karena apapun yang mengapung dan
orang di atasnya ingin menangkap ikan dengan tujuan selain komersial dan subsisten dapat disebut
dengan kapal penangkap ikan rekreasi. Jenisnya bervariasi mulai dari rakit, kano, kayak,
hingga kapal jelajah (cruising ships) dengan geladak besar dan kabin mewah.[17] Kapal yang sejak
awal bukan untuk penangkapan ikan rekreasi (misal untuk perjalanan atau kargo) pun dapat
berubah seketika menjadi kapal penangkapan ikan rekreasi.
Perburuan ikan (big game fishing) menjadi sebuah olahraga resmi sejak ditemukannya kapal
motor. Charles Frederick Holder, seorang pakarbiologi kelautan ditengarai sebagai pencetus
olahraga ini pada tahun 1898.[18] Kapal yang dibangun khusus untuk big game fishing muncul segera
setelah itu.[19]
Kapal tradisional
Nelayan tradisional melakukan penangkapan ikan skala kecil secara subsisten maupun komersial,
umumnya dilakukan oleh penghuni pantai dan kelompok etnik tertentu menggunakan metode
penangkapan ikan dan perahu tradisional.
Pukat cincin : Pukat cincin harus berbentuk selembar jaring yang terdiri dari sayap dan pembentuk
kantong. Keberhasilan pengoperasian pukat cincin dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu ketepatan
melingkari gerombolan ikan, kecepatan tenggelam pemberat dan kecepatn penatikan tali kolor.
Pengaturan jaring harus tepat dan cepat sehingga gerombolan atau kawanan ikan tidak punya
kesempatan untuk keluar dari lingkaran jaring.
Payang mempunyai bentuk terdiri dari sayap, badan dan kantong, dua buah sayap yang terletak di
sebelah kanan dan kiri badan payang, setiap sayap berukuran panjang 100-200 meter, bagian
badan jaring sepanjang 36-65 meter dan bagian kantong terletak di belakang bagian badan payang
yang merupakan tempat terkumpulnya hasil tangkapan ikan adalah sepanjang 10-20 meter
Jaring insang hanyut yang digunakan harus mempunyai spesifikasi yang terdiri dari lima faktor
utama, yaitu daya apung jaring harus lebih besar dari pada daya tenggelamnya, warna jaring yang
baik adalah hijau sampai biru muda, benang yang digunakan adalah nylon benang ganda atau
tunggal. Besar mata jaring adalah 2,5-3,0 inci yang dipasang pada tali ris atas dengan koefisien
pengikatan 30-40%
Jaring lampara mirip jaring payang yaitu terdiri dari sayap kiri dan kanan di samping kantong. Jaring
tersebut dilengkapi dengan sebuah cincin dari besi berdiameter sekitar 2 meter. Kantong lampara
lebih cenderung menggelumbung agar ikan pelagis kecil yang ditangkap tidak mudah mati (ikan
umpan hidup)
Jaring angkat adalah jaring yang diturunkan di laut dan diangkat secara vertikal ke atas pada saat
gerombolan ikan ada di atas jaring tersebut. Jaring angkat ditempatkan di beberapa jenis bagan di
laut atau dioperasikan dari perahu kecil maupun langsung oleh para nelayan dekat pantai.
Berdasarkan bentuk dan cara pengoperasian ada beberapa macam jaring angkat maupun jaring
dorong, misalnya bagan tancap (stationary), bagan rakit, bagan perahu, kelong Betawi, serok, jaring
rajungan dan kepiting, Bondong dan banrong. Pecak dan Anco, jaring dorong, sodo biasa, sodo
perahu, sodo sangir, siru, siu, songko dan seser.
Jaring Penggiring adalah jaring yang dioperasikan sedemikian rupa, yaitu dengan melakukan
penggiringan atau menghalau ikan-ikan agar masuk jaring atau menggerakkan jaring itu sendiri dari
tempat yang agak dalam ke tempat yang lebih dangkal untuk kemudian dilakukan penangkapan
ikan. Jaring penggiring atau drive-innet dapat terdiri dari jaring sayap dan jaring kantong, dapat juga
berbentuk segi tiga atau segi empat lengkap dengan jaringan kantong. Jenis-jenis drive in-net yang
terkenal di Indonesia adalah :muroami, soma malalugis, jaring kalase, jaring klotok, jaring saden,
pukat rarape, ambai, pukat rosa, dan talido.
Sonar
Sonar adalah alat pencari yang memanfaatkan
gelombang suara. Alat ini di pasang pada bagian bawah
perahu. Sonar memanfaatkan gelombang suara untuk
mengumpulkan informasi dasar laut. Caranya, sonar
melepaskan gelombang suara. Gelombang suara ini akan
merambat ke arah yang telah di tentukan. Jika gelombang
ini menabrak sesuatu, ia akan terpantul kembali ke alat
penerima di perahu.Pantulan inilah yang kemudian
menjadi informasi.