Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. SEJARAH SINGKAT
Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya
indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun
terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku
tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenisjenisnya tersebar luas dari mulai wilayah tropika basah sampai lokasi
sirkumpolar, walau beberapa besar anggotanya ditemukan di wilayah
tropika. Umumnya anggota suku ini hidup sebagai epifit, terlebih yang
datang dari wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang umumnya
hidup di tanah serta membentuk umbi sebagai langkah beradaptasi pada
musim dingin. Organ-organnya yang condong tidak tipis serta berdaging
( sukulen ) membuatnya tahan hadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek
epifit bisa hidup dari embun serta udara lembap. Orchidaceae merupakan
sumber inspirasi dari penamaan kereta api argo anggrek, kereta api kelas
eksekutif yang melayani perjalanan surabaya pasar turi-gambir.
kebakaran hutan dan aksi perburuan oleh para penggemar anggrek yang
tidak memperhatikan aspek pelestarian di alam aslinya.
Daftar anggrek langka yang dilindungi. Berikut adalah daftar ke-29
jenis anggrek langka yang dilindungi di Indonesia.
Sabut kelapa merupakan salah satu media tanam anggrek yang baik karena
memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan air. Selain itu serabut kelapa
juga mudah didapat dengan harga yang murah. Kelemahan yang dimiliki serabut
kelapa sebagai media tanaman untuk tanaman anggrek adalah dari karakter fisik
serabut kelapa yang mudah lapuk dan busuk yang akan menyebabkan media ini
menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasikelemahan ini, maka sebaiknya
ketika menggunakan serabut kelapa sebagai media tanam anggrek maka pilihlah
sabut kelapa yang sudah tua dan segera ganti serabut tersebut bila sudah
mengalami kelapukan.
Keunggulan yang dimiliki arang kayu sebagai media tanam tanaman anggrek
adalah tidak mudah lapuk serta tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur.
Kebusukan akar tanaman anggrek bisa dihindari karena anggrek berada dalam
kondisi yang relatif kering. Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah sulit
untuk menyimpan air dan miskin akan unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek.
Oleh karena itu penggunaan arang kayu sebagai media tanaman anggrek sangat
baik digunakan untuk daerah pembudidayaan anggrek yang memiliki
kelembabapan tinggi. Disamping itu pemberian air dan pupuk yang intensif perlu
dilakukan agar kelemahan media tersebut bisa di atasi sehingga peningkatan
pertumbuhan dan produksi bunga anggrek bisa dilakukan.
Penggunaan pecahan batu bata/genting sebagai media tanam tanaman anggrek
dilakukan dengan tujuan untuk mengatur drainase dan aerasi udara dalam pot.
Oleh karena itu pecahan batu bata atau genting diletakan di dasar pot yang
pengisiannya mencapai 1/3 dari ketinggian pot, tergantung dari tingkatan
kelembapan yang dibutuhkan tanaman anggrek. Rongga udara yang tercipta dari
susunan genteng ataupun pecahan bata yang tidak teratur akan memberi
kebebasan akar untuk tumbuh dan berkembang secara leluasa ke segala arah.
Rongga yang ada juga dijadikan sebagai jalan masuk oksigen yang diperlukan
akar tanaman untuk proses pernafasan dan mampu menurunkan tingkat
kelembaban. Untuk diketahui kemampuan batu bata untuk mebyerap air lebih
besar dibandingkan dengan pecahan genting.
Kelebihan yang dimiliki pakis sebagai media tanam anggrek adalah memiliki
kemampuan untuk menyimpan air yang cukup tinggi, memiliki rongga-rongga
untuk proses aerasi dan drainase, daya lapuk pakis yang relatif lebih lama dan
terjadi secara perlahan serta mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman anggrek. Disamping kelebihan yang dimilikinya, ternyata media
pakis juga memiliki kelemahan yang diantaranya adalah media tanam pakis sulit
didapat karena ketersediannya yang terbatas yang diakibatkan media tanam
pakis juga digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias lainnya. Masih
belum dibudidayakannya tanaman pakis dan terus mengandalkan pakis di alam
mengakibatkan ketersedian tanaman pakis semakin hari semakin menipis. Pakis
cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu
saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk
tanaman anggrek Phalaenopsis
Disebut kompot (community pot = pot komunitas) karena dalam satu pot
ditanam beberapa bibit anggrek secara bersama. Kelebihan bibit kompot
dibandingkan dengan bibit dalam botol adalah tidak terlalu rumit cara
penanamannya, terutama saat memindahkan bibit kecambah ke dalam pot. Hal
ini juga mengurangi risiko kematian bibit seperti yang sering dikhawatirkan oleh
pembudidaya tanaman anggrek pemula. Kelebihan lainnya, bibit anggrek ini
mudah diamati perkembangannya semenjak awal. Jika tertarik membeli bibit
kompot, perhatikan hal-hal berikut ini.
1. Pot dan tanaman harus bersih dan bebas jamur.
2. Pertumbuhan bibit tanaman seragam dan subur.
3. Sistem perakarannya kuat dan jumlahnya banyak.
4. Tidak terdapat bercak-bercak pada daun.
5. Di antara rumpun bibit tanaman, tidak ada yang layu, busuk, atau mati.
6. Jumlah bibit tanaman sesuai dengan ukuran pot. Misalnya pot berdiameter
15 cm berisi 10-30 bibit.
Perawatan pada bibit anggrek kompot bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Pemberian pupuk N dosis tinggi, untuk merangsang pertumbuhan
vegetatif.
2. Jika pertumbuhan tanaman dalam sate pot semakin besar dan terlalu
padat, sebaiknya komunitas anggrek muda ini segera dipindahkan ke pot
(repotting) tunggal (ukuran pot sebaiknya lebih besar).
3. Saat melakukan repotting harus digunakan media tanam yang Baru dan
bersih.
4. Menyemprotkan larutan fungisida ke seluruh bagian tanaman.
Penyemprotan ini dilakukan untuk menghindari penyakit rebah kecambah
yang disebabkan oleh cendawan.
5. Membuang tanaman yang sakit agar tidak menularkan penyakitnya
kepada tanaman lain yang ada dalam sate pot.
dewasa dan berbunga cukup lama, yakni sekitar 1-2 tahun. Jika ingin membeli
bibit dalam botol, faktor yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
1. Pilihlah bibit yang berukuran seragam.
2. Warna daun tampak hijau segar, mulus, dan tidak menunjukkan gejala
keriput serta salah bentuk.
3. Kondisi media dalam botol harus benar-benar bersih, tidak ditumbuhi
cendawan yang biasanya terlihat mirip kapas. Cendawan tersebut tampak
menempel pada akar atau kecambah.
4. Pilih bibit dalam botol yang kondisinya masih hidup seluruhnya.
5. Batas waktu menyimpan bibit di rumah paling lama 7-9 hari, sebaiknya
segera dipindahkan ke dalam pot.
Bagaimana dengan pembudidaya anggrek pemula yang belum pernah
melakukan penanaman bibit dalam botol ke dalam pot dan ingin mencobanya?
Berikut ini tahapan pemindahan bibit dalam botol ke dalam pot komunitas.
1. Siapkan terlebih dulu bahan dan alat sebelum mulai memindahkan bibit.
Bahan yang dipersiapkan meliputi media pakis, arang atau pecahan batu
bata (genteng), dan kertas bersih. Alatnya meliputi pot dan pinset atau
kawat yang ujungnya dilengkungkan.
2. Semua bahan dan alat dicuci bersih, lalu dibilas dengan larutan fungisida
konsentrasi 2 cc/l air.
3. Buka tutup botol bibit, kemudian isi dengan larutan fungisida sampai
seluruh bibit terendam. Supaya bibit mudah diambil, media agar-agar
ditekan pelan-pelan sampai pecah.
4. Larutan fungisida yang tercampur bersama media agar-agar digoyang
secara pelan-pelan lalu dikeluarkan dari botol secara pelan-pelan juga.
Selanjutnya, botol tersebut diisi lagi dengan larutan fungisida baru.
5. Satu per sate bibit diambil dengan pinset atau kawat yang ujungnya
melengkung sambil digoyang-goyang.
6. Bibit yang sudah dikeluarkan akarnya dibersihkan dari sisa-sisa agar-agar
dengan air bersih dan direndam dalam larutan fungisida selama beberapa
menit. Perendaman ini bertujuan untuk mencegah serangan penyakit yang
disebabkan cendawan.
7. Bibit ditiriskan di atas nampan yang dialasi kertas atau tisu bersih.
8. Daun dan akar bibit yang terlihat rusak sebaiknya dipotong dengan
gunting tajam.
Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh
juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman
agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga
pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila
tanaman sudah menempel kuat pada pot.
3. Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa
jenis media tanam Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut
kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk
mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai
menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng
secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat
pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu
atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek
diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan
lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas
akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai
batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya,
dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan
busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya
saja.
Penanaman dengan ditempel
pangkalnya dirawat. Setelah enam bulan, pada batang ini sudah muncul
tunas-tunas baru (sekitar 60 cm) dan berakar. Tunas baru ini pun bisa
dijadikan bahan setek untuk ditanam kembali.
d. Kultur Jaringan
Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang
lebih banyak dibandingkan dengan perbanyakan cara lainnya. Hanya
dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan
bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tanaman
anggrek yang berorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar, untuk
memenuhi permintaan konsumen.
Secara singkat, proses kerja perbanyakan tanaman anggrek dengan cara
kultur jaringan sebagai berikut:
1. Mengerat tunas anggrek yang berukuran tinggi 5 cm dan umbi
induk.
2. Tunas yang telah dikerat, disterilkan dengan merendamnya dalam
larutan Clorox 10% selama 10 merit.
3. Tunas dibuka dengan pisau dalam keadaan steril di entkast.
4. Titik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk diambil.
5. Meristem dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan Kara
yang telah disterilkan.
6. Erlenmeyer ditempatkan pada alat pengocok berkecepatan sekitar
60-100 rpm, dan dijalankan terus-menerus (24 jam tanpa henti).
7. Dalam waktu sekitar 2 bulan, eksplan telah membentuk kalus yang
semakin lama semakin membesar.
8. Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecahpecah.
9. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke botol erlenmeyer lain dan
mendapatkan perlakuan yang sama (dikocok).
10.
Demikian seterusnya, setiap jaringan pecah, segera
dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut
ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang jika dipindahkan ke
media padat atau media agar-agar akan menjadi plantet (anak
semai).
11.
Anak semai selanjutnya ditanam berjajar di media padat
dalam botol.
12.
Jika anak semai di media padat telah menyundul langit-langit
botol serta tumbuh akar banyak, pertanda bibit siap dipindahkan ke
dalam pot komunitas.
7.Teknik-teknik
pasca
panen
untuk
bunga
dipilih
Selanjutnya
yang
bunga
bagus,
tidak
dikelompokan
kena
penyakit
sesuai
ataupun
dengan
luka.
kebutuhan
b)
untuk
bunga
yang
dikirim
jauh
adalah
dengan
Setiap
sepuluh
tangkai
dibungkus
bagian
pucuk
dengan
Pembungkus
bunga
dan
pembungkus
pangkal
tangkai
5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube
berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan
ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam
kotak karton/kemasan lain yang sesuai.
2) Pemberian merek
Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:
1.
2.
Jenis mutu.
3.
4.
Jumlah isi.
5.
Negara/tempat tujuan.
6.
Produksi Indonesia.
Anggrek atau Orchidaceae memiliki banyak jenis dan tersebar di banyak daerah
tropika basah dan telah di kenal sejak beberapa abad yang lalu serta telah di
kembangkan di Indonesia sejak lima puluh tahun terakhir. Kebanyakan tumbuhan
anggrek bunga merupakan bunga epifit atau tumbuhan yang berada di tanaman
lain. Anggrek jenis ini mirip seperti benalu dan tumbuh di daerah tropika basah.
Anggrek Epifit
Sama seperti jenis anggrek Epifit, jenis semi epifit juga menempel di tanaman
lain hanya saja dapat lebih berkembang seperti anggrek yang tumbuh di atas
tanah.
Anggrek terestis
Anggrek ini tumbuh diatas tanah dan biasanya tumbuh di daerah iklim sedang
sehingga lebih mudah beradaptasi dengan musim dingin.
Sebagai pertimbangan usaha, berikut ini akan saya sajikan analisa usaha
budidaya anggrek potong
Analisa Usaha
Modal awal
Lahan seluas 6000m2
Pembelian sabut kelapa
Rp
Rp
Pupuk kandang
Pestisida 2 jenis (Dursban dan Akodan)
Rp
Rp
2.000.000,.
6.000.000,.
3.000.000,.
60.000,.
Pembelian bambu
Rp
1.000.000,.
Rp
600.000,.
Jumlah
Rp 12.660.000,.
Rp
60.000,.
Transportasi
Rp
300.000,.
Jumlah
Rp
360.000,.
Rp
10.800.000,.
Rp
9.440.000,.
Laba bersih
Pendapatan - Biaya operasional
Rp 8.000.000 - Rp 4.080.000