Você está na página 1de 23

ANGGREK

1. SEJARAH SINGKAT
Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya
indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun
terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku
tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenisjenisnya tersebar luas dari mulai wilayah tropika basah sampai lokasi
sirkumpolar, walau beberapa besar anggotanya ditemukan di wilayah
tropika. Umumnya anggota suku ini hidup sebagai epifit, terlebih yang
datang dari wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang umumnya
hidup di tanah serta membentuk umbi sebagai langkah beradaptasi pada
musim dingin. Organ-organnya yang condong tidak tipis serta berdaging
( sukulen ) membuatnya tahan hadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek
epifit bisa hidup dari embun serta udara lembap. Orchidaceae merupakan
sumber inspirasi dari penamaan kereta api argo anggrek, kereta api kelas
eksekutif yang melayani perjalanan surabaya pasar turi-gambir.

2.jenis - jenis bunga anggrek


Jenis Bunga Anggrek Bunga Anggrek mempunyai bentuk yang sangat
beragam dan warnanya sangat indah. Bagi pecinta bunga, pasti akan rela
merogoh kantong untuk membeli bunga anggrek. Bunga Anggrek
mempunyai harga jual yang sangat tinggi. Bunga Anggrek sering

dijadikan tanaman hias. Sebagai tanaman hias, anggrek dapat bertahan


lama di dalam ruang.Bunga Anggrek merupakan satu suku tumbuhan
berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas
dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian
besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku
ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Bunga
Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan
membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin.
Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen)
membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Bunga
Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap.
Ada beberapa Jenis Bunga Anggrek, yaitu :
1. Anggrek Tebu

Jenis Bunga Anggrek Anggrek Tebu


Bunga Anggrek Tebu merupakan jenis bunga anggrek
terbesar dan paling berat diantara jenis-jenis bunga anggrek lainnya.
Anggrek tebu berat nya dapat mencapai 1 ton dengan tinggi 3 meter dan
diamater 1-2 cm. Bunga Anggrek jenis ini mendapat predikat Anggrek
Raksasa.
Bunga anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) berwarna
kuning dengan bintik-bintik berwarna coklat, merah atau merah kehitamhitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah layu.
Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar
dan berat ini mampu bertahan 2 bulan.
2. Anggrek Bulan

Jenis Bunga Anggrek Anggrek Bulan


Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial
yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya.
Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya
berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging.
Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta
dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
3. Anggrek Hartinah

Jenis Bunga Anggrek Anggrek Hartinah


Bunga Anggrek ini hanya tumbuh di daerah tertentu, yaitu
Sumatera Utara Indonesia. Jenis anggrek yang diketemukan pertama kali
pada tahun 1976 ini bisa diketemukan di Desa Baniara Tele Kecamatan
Harian Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Anggrek Tien Soeharto atau
sering disebut juga sebagai Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum)
merupakan anggrek tanah yang hidup merumpun. Bunga Anggrek ini
merupakan bunga yang dilindungi oleh Pemerintah berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.
4. Anggrek Kantung Kolopaking

Jenis Bunga Anggrek Anggrek Kantung Kolopaking


Jenin ini termasuk jenis yang sangat langka. Anggrek Kantung
Kolopkaing ini termasuk tanaman endemik Kalimantan Tengah. Bunga ini
hidup di bebatuan yang berlumut di tepi-tepi tempat berair pada daerah
ketinggian kurang lebih 600dpl. Bunga jenis ini hanya tumbuh di
Kalimantan Tengah.

Jenis-jenis Spesies anggrek langka yang dilindungi di


Indonesia.

Jenis-jenis Spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia.


Terdapat 29 spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan
Tumbuhan dan Satwa.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat kekayaan plasma nutfah
anggrek terbesar kedua setelah Brasil. Dari sekitar 26.000 spesies
anggrek di seluruh dunia, sekitar 5.000 hingga 6.000 jenis diantaranya
terdapat di Indonesia. Dan tidak sedikit diantaran macam spesies anggrek
itu yang merpakan jenis-jenis anggrek endemik Indonesia.

Anggrek kebutan (Ascocentrum miniatum) yang dilindungi di Indonesia


Bahkan hingga kini, jumlah spesies anggrek di Indonesia semakin
bertambah dengan terus ditemukannya spesies-spesies baru. Awal 2010
silam, LIPI menemukan beberapa jenis spesies anggrek baru di
Kalimantan. Spesies itu antara lain Dendrobium kelamense D.Metusala,
P.O Byrne dan J.J.Wood. sebagaimana telah dipublikasikan di jurnal
internasional Malesian Orchid Journal edisi Maret 2010.
Namun kekayaan plasma nutfah anggrek di Indonesia semakin hari
semakin terancam. Banyak spesies anggrek yang semakin langka bahkan
disinyalir punah di Indonesia. Semakin langkanya, bahkan musnah
beberapa jenis anggrek diakibatkan oleh malaknya pembalakan liar,

kebakaran hutan dan aksi perburuan oleh para penggemar anggrek yang
tidak memperhatikan aspek pelestarian di alam aslinya.
Daftar anggrek langka yang dilindungi. Berikut adalah daftar ke-29
jenis anggrek langka yang dilindungi di Indonesia.

Ascocentrum miniatum (Anggrek kebutan)

Coelogyne pandurata (Anggrek hitam)

Corybas fornicatus (Anggrek koribas)

Cymbidium hartinahianum (Anggrek hartinah)

Dendrobium catinecloesum (Anggrek karawai)

Dendrobium dalbertisii (Anggrek albert)

Dendrobium lasianthera (Anggrek stuberi)

Dendrobium macrophyllum (Anggrek jamrud)

Dendrobium ostrinoglossum (Anggrek karawai)

Dendrobium phalaenopsis (Anggrek larat)

Grammatophyllum papuanum (Anggrek raksasa Irian)

Grammatophyllum speciosum (Anggrek tebu)

Macodes petola (Anggrek ki aksara)

Paphiopedilum chamberlainianum (Anggrek kasut kumis)

Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek kasut berbulu)

Paphiopedilum praestans (Anggrek kasut pita)

Paraphalaenopsis denevei (Anggrek bulan bintang)

Paraphalaenopsis laycockii (Anggrek bulan Kaliman Tengah)

Paraphalaenopsis serpentilingua (Anggrek bulan Kaliman Barat)

Phalaenopsis amboinensis (Anggrek bulan Ambon)

Phalaenopsis gigantea (Anggrek bulan raksasa)

Phalaenopsis sumatrana (Anggrek bulan Sumatera)

Phalaenopsis violacose (Anggrek kelip)

Renanthera matutina (Anggrek jingga)

Spathoglottis zurea (Anggrek sendok)

Vanda celebica (Vanda mungil Minahasa)

Vanda hookeriana (Vanda pensil)

Vanda pumila (Vanda mini)

Vanda sumatrana (Vanda Sumatera)

Anggrek bulan bintang (Paraphalaenopsis denevii)

3.Aneka Manfaat Tanaman Anggrek


1. Anggrek Sebagai Tanaman Hias
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya.
Bunga anggrek sangat indah dan variasinya luar biasanya banyaknya hampir
tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai
bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi,
terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera

hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia.


Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

2. Anggrek Sebagai Simbol dan Aroma Pengharum


Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari
rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama
berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan
anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara
bangsaTiongkok pada zaman dahulu kala
mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman
yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar
Tiongkok.
Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan
sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan-ramuan
cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal
ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam
akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan
3. Anggrek Sebagai Tanaman Obat Herbal
Pada beberapa abad yang lalu, anggrek mempunyai peran penting dalam
pengembangan tehnik pengobatan herbal yang menggunakan bahan dari
tumbuh-tumbuhan.
Penggunaan obat tradisional dengan bahan tanaman Anggrek telah digunakan
dalam pengobatan tradisional dalam upaya untuk mengobati banyak penyakit.
Mereka telah digunakan sebagai sumber obat herbal di Cina sejak 2800 SM.
Gastrodia elata adalah salah satu spesies anggrek dari genus Gastrodia
adalah salah satu dari tiga jenis anggrek yang tercantum dalam Materia
Medica yang pertama dikenal di Cina sebagai jenis anggrek yang digunakan
untuk pengobatan(Shennon bencaojing) .
4. Anggrek Sebagai Bahan Makanan
Vanili (Vanilla planifolia) adalah merupakan anggota suku anggrek-anggrekan.
Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya untuk penyedap pada kue, untuk
pembuatanparfum dan aromaterapi .
Umbi bawah tanah dari anggrek terestrial Orchis mascula yang sudah
dijadikan bubuk dapat dijadikan campuran bumbu untuk memasak.
Daun kering dari anggrek Jumellea fragrans dapat digunakan sebagai rum
(perasa) pada minuman di Pulau Reunion.

Beberapa spesies anggrek Saprophytic dari kelompokGastrodia menghasilkan


umbi-umbian dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh orang pribumi di
Australia dan dapat berhasil dibudidayakan, terutama Gastrodia sesamoides.
4.Media Tanam Anggrek
Sebelum kita membahas lebih lanjut megenai teknik pembudidayaan tanaman
anggrek, maka pada kesempatan ini saya akan mengupas sedikit mengenai
media tanam yang baik untuk tanaman anggrek itu sendiri.
Ada tiga jenis media tanam anggrek yang harus disesuaikan dengan cara hidup
tanaman anggrek, yaitu:
1. Media untuk anggrek Epifit dan Semi Epifit terdiri dari: Serat Pakis yang
telah digodok, Kulit kayu yang dibuang getahnya, Serabut kelapa yang
telah direndam air selama 2 minggu, Ijuk, Potongan batang pohon enau,
Arang kayu, Pecahan genting/batu bata. Bahan-bahan untuk media tanam
yang telah disebutkan di atas dipotong menurut ukuran besar tanaman
dan akarnya.
2. Anggrek Semi Epifit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk
kandang/daun-daunan.
3. Media untuk anggrek Terestrial merupakan jenis anggrek yang hidup di
tanah. Oleh karena itu perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk
kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya. Sedangkan media
tanam untuk jenis anggrek semi Terrestria adalah pecahan genteng yang
agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu, serat pakis.

Sabut kelapa merupakan salah satu media tanam anggrek yang baik karena
memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan air. Selain itu serabut kelapa
juga mudah didapat dengan harga yang murah. Kelemahan yang dimiliki serabut
kelapa sebagai media tanaman untuk tanaman anggrek adalah dari karakter fisik
serabut kelapa yang mudah lapuk dan busuk yang akan menyebabkan media ini
menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasikelemahan ini, maka sebaiknya
ketika menggunakan serabut kelapa sebagai media tanam anggrek maka pilihlah

sabut kelapa yang sudah tua dan segera ganti serabut tersebut bila sudah
mengalami kelapukan.

Keunggulan yang dimiliki arang kayu sebagai media tanam tanaman anggrek
adalah tidak mudah lapuk serta tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur.
Kebusukan akar tanaman anggrek bisa dihindari karena anggrek berada dalam
kondisi yang relatif kering. Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah sulit
untuk menyimpan air dan miskin akan unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek.
Oleh karena itu penggunaan arang kayu sebagai media tanaman anggrek sangat
baik digunakan untuk daerah pembudidayaan anggrek yang memiliki
kelembabapan tinggi. Disamping itu pemberian air dan pupuk yang intensif perlu
dilakukan agar kelemahan media tersebut bisa di atasi sehingga peningkatan
pertumbuhan dan produksi bunga anggrek bisa dilakukan.
Penggunaan pecahan batu bata/genting sebagai media tanam tanaman anggrek
dilakukan dengan tujuan untuk mengatur drainase dan aerasi udara dalam pot.
Oleh karena itu pecahan batu bata atau genting diletakan di dasar pot yang
pengisiannya mencapai 1/3 dari ketinggian pot, tergantung dari tingkatan
kelembapan yang dibutuhkan tanaman anggrek. Rongga udara yang tercipta dari
susunan genteng ataupun pecahan bata yang tidak teratur akan memberi
kebebasan akar untuk tumbuh dan berkembang secara leluasa ke segala arah.
Rongga yang ada juga dijadikan sebagai jalan masuk oksigen yang diperlukan
akar tanaman untuk proses pernafasan dan mampu menurunkan tingkat
kelembaban. Untuk diketahui kemampuan batu bata untuk mebyerap air lebih
besar dibandingkan dengan pecahan genting.

Kelebihan yang dimiliki pakis sebagai media tanam anggrek adalah memiliki
kemampuan untuk menyimpan air yang cukup tinggi, memiliki rongga-rongga
untuk proses aerasi dan drainase, daya lapuk pakis yang relatif lebih lama dan
terjadi secara perlahan serta mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman anggrek. Disamping kelebihan yang dimilikinya, ternyata media
pakis juga memiliki kelemahan yang diantaranya adalah media tanam pakis sulit
didapat karena ketersediannya yang terbatas yang diakibatkan media tanam
pakis juga digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias lainnya. Masih
belum dibudidayakannya tanaman pakis dan terus mengandalkan pakis di alam
mengakibatkan ketersedian tanaman pakis semakin hari semakin menipis. Pakis
cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu
saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk
tanaman anggrek Phalaenopsis

5.PERAWATAN BIBIT TANAMAN ANGGREK


PEMILIHAN bibit akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman anggrek. Jika salah memilih bibit, bisa dipastikan pertumbuhan
tanaman akan mengecewakan. Bibit untuk keperluan indukan harus dipilih yang
sehat. Tanaman sehat bisa terlihat dan batang yang kokoh, warna daun yang
hijau segar, pertumbuhan yang subur, serta basil bunga yang benar-benar prima.
Syarat penting lainnya adalah bibit induk harus terbukti tahan terhadap
serangan
hama
dan
penyakit.
Selain dari tanaman dewasa, bibit bisa dipilih dan tanaman muda, bibit kompot,
dan hasil kultur jaringan atau biasa disebut bibit dalam botol. Setiap jenis bibit di
atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan jenis bibit sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, untuk bahan penyilangan antarjenis
anggrek, sebaiknya yang dipakai adalah bibit dewasa yang sudah berbunga.
Memang tidak gampang menilai bibit yang bagus. Kendati demikian, ada
beberapa sifat atau ciri yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan baik
tidaknya kualitas bibit anggrek. Untuk mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas
baik, simak penjelasan berikut ini.

A. Tanaman Anggrek Dewasa


Tanaman anggrek dewasa bisa ditandai dengan melihat munculnya bunga. Jika
sudah pernah menghasilkan bunga, berarti tanaman anggrek sudah layak
dikatakan dewasa. Keuntungan menggunakan bibit dewasa, selain kualitas dan
bentuk bunga sudah diketahui, tentunya adalah tanaman lebih cepat
menghasilkan bunga dibandingkan jika menggunakan bibit jenis lainnya. Namun,
bibit dewasa harganya tentu lebih mahal. Jika ingin memulai menanam anggrek
dengan bibit jenis ini, perhatikan beberapa kondisi yang akan mempermudah
pelaksanaan perbanyakan tanaman berikut ini.
1. Tanaman secara keseluruhan harus tampak sehat.
2. Tangkai bunga tampak kokoh dan besar.
3. Jumlah kuntum bunga cukup banyak dan jarak antarkuntum terlihat rapat.
4. Ukuran bunga cukup besar dan tidak cepat layu.
5. Warna bunga cerah.
6. Tanaman rajin berbunga.
Perawatan pada bibit anggrek dewasa bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.

1. Mengganti media tanam jika pertumbuhan tanaman sudah terlalu padat


atau jumlah tunas sudah cukup banyak dalam satu pot.
2. Jika media tanam sudah terlihat lapuk atau hancur, sebaiknya media itu
segera diganti. Pasalnya, media tanam seperti itu bisa bersifat asam dan
bisa mendatangkan penyakit yang disebabkan cendawan.
3. Pemberian pupuk NPK berimbang. Tujuannya untuk menjaga pertumbuhan
tanaman tetap baik, merangsang pembungaan, serta memperkuat
perakaran dan jaringan merismatik.
4. Menyemprotkan larutan insektisida pada tunas bakal bunga, kuncup,
ataupun bunga yang mekar. Penyemprotan ini dilakukan untuk mencegah
serangan hama thrips dan aphid.
5. Menyemprotkan antibiotika Streptomycin pada seluruh bagian tanaman
untuk menghindari serangan penyakit yang disebabkan bakteri.
6. Menyemprotkan larutan pupuk pada kuncup bunga. Hal ini perlu dilakukan
karena kuncup bunga masih memerlukan zat pembangun untuk mencapai
ukuran maksimal.
7. Membongkar tanaman jika ditemukan ada sebagian akar yang rusak atau
busuk. Akar busuk ini harus dipotong dengan menggunakan gunting tajam
dan steril. Setelah dipotong, akar direndam beberapa menit dalam larutan
fungisida.

B. Tanaman Anggrek Muda


Ciri utama tanaman muda adalah belum menghasilkan bunga. Tanaman ini
biasanya dijual dalam pot-pot kecil. Jika dibandingkan dengan bibit dari botol dan
kompot, harga tanaman muda relatif lebih mahal. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam memilih bibit tanaman muda adalah akar, batang, dan daun
harus tampak sehat; warna daun hijau mulus tanpa bercak; daun tampak lebar
dan
tebal.
Perawatan pada bibit anggrek muda bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pemberian pupuk N dosis tinggi untuk merangsang pertumbuhan
vegetatif. Jika bagian vegetatif tumbuh dengan baik, bisa dilanjutkan
dengan pemberian pupuk P dosis tinggi guna merangsang pembungaan.
2. Penyiraman tanaman jangan sampai jenuh air. Hal ini bisa mengakibatkan
terjadinya busuk akar.
3. Menyemprot larutan fungisida dan insektisida untuk mencegah serangan
hama dan penyakit yang ditimbulkan cendawan dan bakteri.

C. Bibit Anggrek Kompot

Disebut kompot (community pot = pot komunitas) karena dalam satu pot
ditanam beberapa bibit anggrek secara bersama. Kelebihan bibit kompot
dibandingkan dengan bibit dalam botol adalah tidak terlalu rumit cara
penanamannya, terutama saat memindahkan bibit kecambah ke dalam pot. Hal
ini juga mengurangi risiko kematian bibit seperti yang sering dikhawatirkan oleh
pembudidaya tanaman anggrek pemula. Kelebihan lainnya, bibit anggrek ini
mudah diamati perkembangannya semenjak awal. Jika tertarik membeli bibit
kompot, perhatikan hal-hal berikut ini.
1. Pot dan tanaman harus bersih dan bebas jamur.
2. Pertumbuhan bibit tanaman seragam dan subur.
3. Sistem perakarannya kuat dan jumlahnya banyak.
4. Tidak terdapat bercak-bercak pada daun.
5. Di antara rumpun bibit tanaman, tidak ada yang layu, busuk, atau mati.
6. Jumlah bibit tanaman sesuai dengan ukuran pot. Misalnya pot berdiameter
15 cm berisi 10-30 bibit.
Perawatan pada bibit anggrek kompot bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Pemberian pupuk N dosis tinggi, untuk merangsang pertumbuhan
vegetatif.
2. Jika pertumbuhan tanaman dalam sate pot semakin besar dan terlalu
padat, sebaiknya komunitas anggrek muda ini segera dipindahkan ke pot
(repotting) tunggal (ukuran pot sebaiknya lebih besar).
3. Saat melakukan repotting harus digunakan media tanam yang Baru dan
bersih.
4. Menyemprotkan larutan fungisida ke seluruh bagian tanaman.
Penyemprotan ini dilakukan untuk menghindari penyakit rebah kecambah
yang disebabkan oleh cendawan.
5. Membuang tanaman yang sakit agar tidak menularkan penyakitnya
kepada tanaman lain yang ada dalam sate pot.

D. Bibit Anggrek Dalam Botol


Umumnya, bibit dalam botol memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan
ketiga bibit di atas. Bibit dalam botol masih berupa kecambah, terdiri dan 2-4
daun kecil dan sedikit akar. Bagi pembudidaya tanaman anggrek pemula, risiko
kematian saat memindahkan bibit ke dalam pot terhitung cukup tinggi.
Kelemahan lainnya adalah waktu yang diperlukan hingga bibit tanaman tumbuh

dewasa dan berbunga cukup lama, yakni sekitar 1-2 tahun. Jika ingin membeli
bibit dalam botol, faktor yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
1. Pilihlah bibit yang berukuran seragam.
2. Warna daun tampak hijau segar, mulus, dan tidak menunjukkan gejala
keriput serta salah bentuk.
3. Kondisi media dalam botol harus benar-benar bersih, tidak ditumbuhi
cendawan yang biasanya terlihat mirip kapas. Cendawan tersebut tampak
menempel pada akar atau kecambah.
4. Pilih bibit dalam botol yang kondisinya masih hidup seluruhnya.
5. Batas waktu menyimpan bibit di rumah paling lama 7-9 hari, sebaiknya
segera dipindahkan ke dalam pot.
Bagaimana dengan pembudidaya anggrek pemula yang belum pernah
melakukan penanaman bibit dalam botol ke dalam pot dan ingin mencobanya?
Berikut ini tahapan pemindahan bibit dalam botol ke dalam pot komunitas.
1. Siapkan terlebih dulu bahan dan alat sebelum mulai memindahkan bibit.
Bahan yang dipersiapkan meliputi media pakis, arang atau pecahan batu
bata (genteng), dan kertas bersih. Alatnya meliputi pot dan pinset atau
kawat yang ujungnya dilengkungkan.
2. Semua bahan dan alat dicuci bersih, lalu dibilas dengan larutan fungisida
konsentrasi 2 cc/l air.
3. Buka tutup botol bibit, kemudian isi dengan larutan fungisida sampai
seluruh bibit terendam. Supaya bibit mudah diambil, media agar-agar
ditekan pelan-pelan sampai pecah.
4. Larutan fungisida yang tercampur bersama media agar-agar digoyang
secara pelan-pelan lalu dikeluarkan dari botol secara pelan-pelan juga.
Selanjutnya, botol tersebut diisi lagi dengan larutan fungisida baru.
5. Satu per sate bibit diambil dengan pinset atau kawat yang ujungnya
melengkung sambil digoyang-goyang.
6. Bibit yang sudah dikeluarkan akarnya dibersihkan dari sisa-sisa agar-agar
dengan air bersih dan direndam dalam larutan fungisida selama beberapa
menit. Perendaman ini bertujuan untuk mencegah serangan penyakit yang
disebabkan cendawan.
7. Bibit ditiriskan di atas nampan yang dialasi kertas atau tisu bersih.
8. Daun dan akar bibit yang terlihat rusak sebaiknya dipotong dengan
gunting tajam.

9. Pot komunitas pertama-tama diisi dengan pecahan batu bata atau


genteng sebanyak bagian, lalu ditambahi potongan pakis sampai pot
terisi penuh.
10.Bibit ditanam sedalam sekitar 2 cm. Akar diatur dapat menyebar.
11.Dalam satu pot komunitas (diameter 15 cm), jumlah yang ditanam tidak
lebih dari 20 bibit.
12.Pot yang telah berisi bibit anggrek selanjutnya diletakkan di tempat yang
terkena sinar matahari pagi dan diberi peneduh paranet 35%.
Setelah mencapai ketinggian 5 cm atau lebih, sebaiknya bibit dipindahkan satu
per satu ke pot tunggal. Cara pengisian media dan penanaman bibit sama
seperti pada pot komunitas. Waktu yang dibutuhkan oleh anggrek untuk
berbunga tergantung pada jenis anggreknya. Contohnya, anggrek Dendrobium
membutuhkan waktu 1-1,5 tahun untuk berbunga, sedangkan anggrek Vanda
lebih lama lagi yakni sekitar 2,5 tahun.

Penanaman dengan pot.


Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis)
cara menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini
akan tumbuh terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial
(cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian
batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas
diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh
makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :
1. Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas
namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya
ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah
asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih.pemilihan pot
adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan
besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk
vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam
dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang
tidak terlalu dalam dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang
menggunakan pot plastik sebaiknya lubang dibagian bawah pot
diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot agar
draenase lebih lancar.
2. Tiang penahan batang tanaman.

Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh
juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman
agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga
pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila
tanaman sudah menempel kuat pada pot.
3. Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa
jenis media tanam Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut
kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk
mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai
menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng
secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat
pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu
atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek
diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan
lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas
akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai
batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya,
dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan
busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya
saja.
Penanaman dengan ditempel

Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak


membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu

panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman


anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah
sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar
tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang
anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau
tali ijuk atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya
menempel kuat, tali bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti
kawat dengan panjang 5 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk
menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting dalam
penanaman anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus
pertumbuhannya bahkan sampai mati. Mungkin posting diatas dapat
membantu anda para pecinta anggrek. Setidaknya menambah
pengalaman dan sebagai pembanding apa bila anda mempunyai cara
penanaman lainnya.

6.PERBANYAKAN BIBIT TANAMAN ANGGREK


PERBANYAKAN tanaman anggrek terdiri dari dua cara, yakni perbanyakan
generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang
dilakukan dengan menggunakan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif
adalah perbanyakan yang menggunakan setek, keiki, pemisahan rumpun,
dan kultur jaringan.

A. Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Generatif


Sebelum mendapatkan biji anggrek, harus dilakukan penyerbukan atau
perkawinan induk anggrek terlebih dulu. Selain itu, biji yang dihasilkan
membutuhkan waktu relatif lama untuk tumbuh sampai menjadi bibit.
Kelangsungan hidup biji anggrek di alam sangat bergantung pada
cendawan mikoriza. Dengan adanya cendawan mikoriza, biji anggrek
mendapatkan pakan berupa hasil penguraian sisa-sisa pakan. Untuk
menumbuhkan biji anggrek, umumnya dipakai media yang terdiri dari
kalsium nitrat 1 gram, monobasicpotasium fosfat 0,25 gram, magnesium
sulfat 0,25 gram, amonium sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro sulfat
0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075 gram, dan ditambah agar-agar 10-20
gram serta air kelapa 100-150 cc. Biji yang ditebar di media tersebut
dalam keadaan steril dengan pH 5,0-5,2 akan berkecambah setelah tiga
minggu. Setelah berumur sekitar 9-12 bulan, anggrek tersebut bisa
dipindahkan ke dalam pot komunitas.

Jika para penggermar atau pembudidaya tanaman kesulitan menyediakan


media di atas, perbanyakan bisa dilakukan dengan cara menanam biji
anggrek tersebut melalui jasa laboratorium tanaman anggrek. Setelah
beberapa waktu (tergantung pada jenis anggrek), bibit tersebut sudah
tumbuh di media agar-agar dalam botol.

B. Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Vegetatif


Perbanyakan dengan cara ini umumnya bisa menghasilkan keturunan
yang sifatnya sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal
ini disebabkan oleh faktor luar, seperti pemupukan. Faktor ini bisa
menyebabkan ukuran tanaman atau ukuran bunga menjadi lebih besar.
Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman
lalu menanamnya secara terpisah dari induknya.
a. Pemisahan Rumpun
Pemisahan tumpun dilakukan dengan memecah tunas tanaman anggrek
simpodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium sp. dan Cattleya sp.
Anggrek yang siap dipecah sebaiknya dipilih yang bercabang 3-5.
b. Menggunakan Keiki
Keiki adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya
muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki terbentuk jika media
tanam tidak pernah diganti, sehingga akar tanaman banyak rusak. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan tunas pindah ke ruas tanaman. Pada
tanaman anggrek yang rajin diganti media tanamnya, jarang muncul keiki.
Gunakan keiki yang berukuran panjang kira-kira sejengkal dan sudah
menghasilkan akar sebanyak 3-4 helai. Saat memotong keiki, umbi induk
harus ikut terangkat. Tujuannya agar anggrek tetap mendapat suplai
makanan lewat umbi. Keiki sebaiknya tidak langsung ditanam tetapi
ditempelkan dulu di lempengan pakis sampai terjadi penambahan umbi.
Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot.
Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama
dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek
dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.
c. Menggunakan Setek
Cara perbanyakan dengan setek umumnya dilakukan pada anggrek
monopodial atau berbatang satu serta cara hidupnya terestrial, seperti
anggrek Arachnis sp. , Vanda terestrial, dan Aeridachnis sp. .
Ambil tanaman yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih.
Sekitar 80 cm dari pucuk tanaman, batang anggrek dipotong dengan
gunting tajam. Potongan batang ini kemudian ditanam dan bagian

pangkalnya dirawat. Setelah enam bulan, pada batang ini sudah muncul
tunas-tunas baru (sekitar 60 cm) dan berakar. Tunas baru ini pun bisa
dijadikan bahan setek untuk ditanam kembali.
d. Kultur Jaringan
Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang
lebih banyak dibandingkan dengan perbanyakan cara lainnya. Hanya
dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan
bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tanaman
anggrek yang berorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar, untuk
memenuhi permintaan konsumen.
Secara singkat, proses kerja perbanyakan tanaman anggrek dengan cara
kultur jaringan sebagai berikut:
1. Mengerat tunas anggrek yang berukuran tinggi 5 cm dan umbi
induk.
2. Tunas yang telah dikerat, disterilkan dengan merendamnya dalam
larutan Clorox 10% selama 10 merit.
3. Tunas dibuka dengan pisau dalam keadaan steril di entkast.
4. Titik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk diambil.
5. Meristem dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan Kara
yang telah disterilkan.
6. Erlenmeyer ditempatkan pada alat pengocok berkecepatan sekitar
60-100 rpm, dan dijalankan terus-menerus (24 jam tanpa henti).
7. Dalam waktu sekitar 2 bulan, eksplan telah membentuk kalus yang
semakin lama semakin membesar.
8. Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecahpecah.
9. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke botol erlenmeyer lain dan
mendapatkan perlakuan yang sama (dikocok).
10.
Demikian seterusnya, setiap jaringan pecah, segera
dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut
ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang jika dipindahkan ke
media padat atau media agar-agar akan menjadi plantet (anak
semai).
11.
Anak semai selanjutnya ditanam berjajar di media padat
dalam botol.

12.
Jika anak semai di media padat telah menyundul langit-langit
botol serta tumbuh akar banyak, pertanda bibit siap dipindahkan ke
dalam pot komunitas.

7.Teknik-teknik

pasca

panen

untuk

bunga

anggrek antara lain:


1. Pengumpulan
Pengumpulan bunga anggrek dilakukan berdasarkan permintaan pasar.
Jenis
anggrek Dendrobium dapat dipanen dalam bentuk:
a) Tanaman muda untuk bibit
b) Tanaman dewasa untuk tanaman hias
c) Bunga potong
Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil,
sedangkan tanaman dewasa biasanya tanaman sudah berbunga. Untuk
bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak sudah
mekar (kuncup tersisa 13 kuntum).
2. Penyortiran dan Penggolongan
Bunga

dipilih

Selanjutnya

yang
bunga

bagus,

tidak

dikelompokan

kena

penyakit

sesuai

ataupun

dengan

luka.

kebutuhan

berdasarkan tingkat kesegaran atau ukuran bunga dengan maksud


untuk mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang bagus tidak
turun harganya.
3. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga,
sehingga
dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan
agar penurunan mutu lebih lambat bunga tetap segar. Usaha
pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam

larutan pengawet atau air hangat (3843 derajat C) selama 2 jam.


Larutan bahan pengawet tersebut antara lain:
a)

Larutan seven up dengan kadar 30 %.

b)

2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida)

dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.


c)

2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1

gram asam sitrat per 10 liter.


d) Larutan gula kadar 45 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
Pengawetan

untuk

bunga

yang

dikirim

jauh

adalah

dengan

merendam tangkainya dalam larutan gula dengan kadar 68 % selama


24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon
dioksida (CO2) dinaikkan dengan menggunakan es kering atau
disimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara 05 derajat C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga
dendrobium potong dipak melalui cara:
1)

Setiap

sepuluh

tangkai

dibungkus

bagian

pucuk

dengan

menggunakan kantong plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung


panjang tangkai.
2)

Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus

kantong plastik ukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm.


3)

Pembungkus

bunga

dan

pembungkus

pangkal

tangkai

digabungkan selanjutnya diikat dengan karet gelang.


4)

Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak

karton yang berlubang sampai cukup padat.


5)

Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.

5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube
berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan
ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam
kotak karton/kemasan lain yang sesuai.

2) Pemberian merek
Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:
1.

Nama barang/varietas anggrek.

2.

Jenis mutu.

3.

Nama atau kode produsen/eksportir.

4.

Jumlah isi.

5.

Negara/tempat tujuan.

6.

Produksi Indonesia.

8.USAHA BUDIDAYA ANGGREK POTONG YANG


MENGUNTUNGKAN

Budidaya anggrek menjadi salah satu jenis


budidaya tanaman hias yang banyak di minati oleh para penggemar bunga.
Dengan keindahan warnanya, bunga ini termasuk bunga kelas tinggi yang sangat
indah sehingga dapat mempercantik dekorasi rumah.

Anggrek atau Orchidaceae memiliki banyak jenis dan tersebar di banyak daerah
tropika basah dan telah di kenal sejak beberapa abad yang lalu serta telah di
kembangkan di Indonesia sejak lima puluh tahun terakhir. Kebanyakan tumbuhan
anggrek bunga merupakan bunga epifit atau tumbuhan yang berada di tanaman
lain. Anggrek jenis ini mirip seperti benalu dan tumbuh di daerah tropika basah.

Secara umum, anggrek dapat di golongkan menjadi tiga jenis berdasarkan


tempat hidupnya yaitu :

Anggrek Epifit

Anggrek Epifit merupakan sejenis anggrek yang memiliki hubungan simbiosis


komensalisme atau menumpang di tanaman lain tanpa merusak tanaman yang
ditumpanginya. Anggrek Epifit menempel di pohon dengan akarnya serta
mendapatkan makanan dengan akar udara.

Anggrek semi Epifit

Sama seperti jenis anggrek Epifit, jenis semi epifit juga menempel di tanaman
lain hanya saja dapat lebih berkembang seperti anggrek yang tumbuh di atas
tanah.

Anggrek terestis

Anggrek ini tumbuh diatas tanah dan biasanya tumbuh di daerah iklim sedang
sehingga lebih mudah beradaptasi dengan musim dingin.

Syarat Tumbuh Budidaya Anggrek

Dalam membudidayakan anggrek untuk mendapatkan hasil maksimal haruslah


mempertimbangkan syarat pertumbuhan anggrek di antaranya :

Tanaman anggrek sangat bagus di tanam di daerah dengan kelembaban


udara 65 % - 70 %

Suhu minimum udara adala 12,7 derajat celcius

Jangan menanam di daerah dengan angin yang terlalu kencang

Tempat yang memiliki sinar matahari yang cukup

Pangsa pasar tanaman hias anggrek

Sebagai pertimbangan usaha, berikut ini akan saya sajikan analisa usaha
budidaya anggrek potong

Analisa Usaha

Modal awal
Lahan seluas 6000m2
Pembelian sabut kelapa

Rp
Rp

Pupuk kandang
Pestisida 2 jenis (Dursban dan Akodan)

Rp
Rp

2.000.000,.
6.000.000,.
3.000.000,.
60.000,.

Pembelian bambu

Rp

1.000.000,.

Pembelian peralatan pertanian

Rp

600.000,.

Jumlah

Rp 12.660.000,.

Biaya Operasional per Bulan


Pestisida

Rp

60.000,.

Transportasi

Rp

300.000,.

Jumlah

Rp

360.000,.

Pendapatan/Omset per Bulan


(45 ikat bunga x 4 (minggu) x Rp 60.000)

Rp

10.800.000,.

Rp

9.440.000,.

Laba bersih
Pendapatan - Biaya operasional
Rp 8.000.000 - Rp 4.080.000

Você também pode gostar