Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
1
2
3
4
(1324122)
(1524005)
(1524011)
(1524013)
Dalam laporan ini yang kami ambil adalah data kriteria ketelantaran lansia menurut
provinsi. Menurut kami, hal ini berkaitan dengan ilmu PWK karena dalam kesejahteraan
masyarakat, kita juga pasti melihat apakah ada yang terlantar dalam wilayah tersebut, jika
memang ada maka di wilayah tersebut belum bisa dikatakan sejahtera secara keseluruhan.
Berikut data yang kami peroleh:
Tabel 1. Proximities
Case Processing Summary(a)
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
24
100,0%
0
a Squared Euclidean Distance used
Percent
,0%
Total
N
24
Percent
100,0%
Pada tabel output diatas menunjukan bahwa semua data sejumlah 24 provinsi telah diproses
tanpa ada data yg hilang.
4 Clusters
1
1
3 Clusters
1
1
2 Clusters
1
1
3:RIAU
4:JAMBI
5:SUMATERA SELATAN
6:BENGKULU
7:LAMPUNG
8:DKI JAKARTA
9:JAWA BARAT
10:JAWA TENGAH
11:D.I. YOGYAKARTA
12:JAWA TIMUR
13:BALI
14:NUSA TENGGARA
BARAT
15:NUSA TENGGARA
TIMUR
16:KALIMANTAN BARAT
17:KALIMANTAN TIMUR
18:KALIMANTAN
SELATAN
19:KALIMANTAN TENGAH
20:SULAWESI UTARA
21:SULAWESI TENGAH
22:SULAWESI SELATAN
23:SULAWESI
TENGGARA
24:IRIAN JAYA
Dilihat dari kemiripan dalam melakukan pengklusteran (Tabel 2) provinsi Jambi dengan Sumatera
Utara mempunyai jarak 2.241, sedangkan provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan 7.087. Jadi
karateristik lansia terlantar di provinsi Jambi dengan Sumatera Utara lebih mirip bila dibandingkan
dengan provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan . Demikian pula kemiripan provinsi provinsi lainnya
dapat dilihat dengan melihat kedekatan jaraknya. Semakin dekat araknya berarti semakin mirip.
Dari tabel 3 kita bisa melihat bahwa aglomerasi melakukan pengelompokan secara satu demi satu.
Pada tahap 1 (Stage 1) kasus nomor 3 (Provinsi Riau) dan 19 (Provinsi Kalimantan Tengah) adalah yang
paling mirip dengan jarak (Coefficients) sebesar 0,781 maka mereka menjadi kelompok terdahulu.
Kemudian pada tahap selanjutnya (Next stage) muncul angka 6. Berarti tahap selanutnya adalah tahap
yang ke 6.
Pada tahap ke 6 terlihat kasus nomor 2 (Provinsi Sumatera Barat) dan nomor 3 (Provinsi Riau)
dengan demikian, sekarang kluster terdiri dari 3 provinsi yaitu provinsi Riau, Kalimantan Barat dan
Sumatera Barat. Kemudian pada tahap selanjutnya terdapat angka 12 yang mana akan menjadi tahapan
selanjutnya. Pada tahap ke 12 terlihat kasus nomor 2 (Provinsi Sumatera Barat) dan nomor 20 (Provinsi
Sulawesi Utara). Pada tahap selanjutnya adalah angka 15 yang mana akan menjadi tahap selanjutnya dan
seterusnya sampai tahap akhir.
Dendrogram
H I E R A R C H I C A L
C L U S T E R
A N A L Y S I S
C A S E
Num
0
5
10
15
20
25
+---------+---------+---------+---------+---------+
RIAU
3
KALIMANTAN TENGAH
19
SUMATERA BARAT
2
SULAWESI UTARA
20
JAWA BARAT
9
SULAWESI TENGAH
21
SULAWESI SELATAN
22
SULAWESI TENGGARA
23
D.I. YOGYAKARTA
11
BALI
13
JAWA TENGAH
10
JAWA TIMUR
12
KALIMANTAN SELATAN
18
JAMBI
4
BENGKULU
6
Sumatera Utara
1
LAMPUNG
7
KALIMANTAN BARAT
16
SUMATERA SELATAN
5
KALIMANTAN TIMUR
17
DKI JAKARTA
8
IRIAN JAYA
24
Berdasrkan proses pembentukan kluster diatas, Maka didapatkan kluster sebagai berikut
Anggota Kluster
SUMATERA UTARA, SUMATERA BARAT , RIAU, JAMBI, SUMATERA SELATAN,
BENGKULU, LAMPUNG, DKI JAKARTA, JAWA BARAT, JAWA TENGAH, D.I.
YOGYAKARTA, JAWA TIMUR, BALI, NUSA TENGGARA BARAT, NUSA TENGGARA
TIMUR, KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TIMUR, KALIMANTAN SELATAN,
KALIMANTAN TENGAH, SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGAH, SULAWESI SELATAN,
SULAWESI TENGGARA.
IRIAN JAYA
Kluster 1 merupakan provinsi yang tergolong buruk dari sisi tingkat kesejahteraan lansia, sedangkan
pada kluster 2 merupakan provinsi yang tergolong sangat buruk dari sisi tingkat kesejahteraan lansia.
Solusi dari permasalahan terkait keterlantaran lansia.
Dari pihak pemerintah:
1. Mendata jumlah lansia di setiap provinsi.
2. Dari data yang diperoleh diharapkan pemerintah dapat memberikan pekerjaan yang layak.
3. Dari data yang diperoleh diberikan jaminan kesehatan gratis selama hidup.
Dari pihak keluarga:
1. Lebih memperhatikan kondisi keluarga lansia mereka.
2. Tidak membebani namun juga tidak memanjakan lansia mereka.
3. Lebih mempererat komunikasi dengan lansia mereka.